Anda di halaman 1dari 55

Konsep Manusia & KDM

HERMANI TRIREDJEKI.S.KEP.NS.M.KES
Konsep Manusia & KDM

Manusia  mahluk yg utuh dan unik.


Sebagai mahluk yang utuh manusia terdiri
 bio psiko sosio dan spiritual.
Manusia terdiri dari satu kesatuan yg
merupakan karakteristik dan berakal,
memiliki sifat-sifat yang unik yang
ditimbulkan oleh berbagai macam-macam
kebudayaan.
Konsep Manusia & KDM
Manusia  unik karena manusia memiliki
beragai macam perbedaan dg manusia
lain,
 mempunyai cara yang berbeda dalam
upaya memenuhi kebutuhannya.
Manusia sebagai mahluk individu,
dimana manusia perbedaan dengan
manusia lain dalam salah satu atau
beberapa segi meliputi bio- psiko sosio
dan spiritual
1. Manusia sbg mahluk biologis
2. Manusia sbg mahluk
psikologis
3. Manusia sbg mahluk social
4. Manusia sbg mahluk spiritual
1. Manusia sebagai mahluk biologis
 Manusia  mahluk hidup yg lahir, tumbuh &
berkembang sesuai dg tuntutan & kebutuhan.
 Sebagai mahluk biologi manusia memiliki ciri-ciri :
a. merupakan susunan sel-sel hidup yg  jaringan &
membentuk organ & system organ.
◦ Dlm pertumbuhan & perkembangannya
Dipengaruhi
1). Fr lingkungan: idiologi, politik, ekonomi,
budaya,agama.
2). Faktor social, sosialisasi dengan orang lain
3). Faktor fisik : geografis, iklim/cuaca.
4). Factor fisiologis : system tubuh manusia
5). Faktor psikodinamik : kepribadian, konsep
diri, cita-cita.
6). Spiritual : pandangan, motivasi, nilai-nilai.

b. Tunduk terhadap hukum alam


c. Memiliki individu
2. Manusia sebagai mahluk psikologis

a. Memiliki struktur kepribadian yang


terdiri dari id, ego dan super ego
b. Dipengaruhi perasaan & kata hati
c. Memiliki daya pikir dan kecerdasan
d. Memiliki kebutuhan psikologis agar
pribadi dapat berkembang
e. Memiliki kepribadian yang unik
3. Manusia sebagai mahluk social

 Manusia membutuhkan manusia lain didalam menjalani


kehidupannya.
 Ciri-ciri mahluk sosial adalah :
a. Sebagai mahluk yg tidak dapat lepas dari orla, manusia
memiliki cipta (kemampuan unt melakukan sesuatu), rasa
(perasaan), dan karsa (tujuan).
b. Manusia hidup dlm kelompoknya (keluarga, masyarakat),
manusia suci bagi manusia lain (Homosacra Res Homonim),
& engkau adalah aku (Tat Twan Asi)
c. Manusia selalu bersosialisasi, berhubungan, menyesuaikan
diri, saling mencintai, menghormati, & saling menghargai
manusia lain dari masa kanak-kanak sampai meninggal
dunia.
4. Manusia sebagai mahluk spiritual

Manusia diciptakan oleh Allah SWT,


dlm bentuk yg sebaik-baiknya,
memiliki jiwa yang sempurna, untuk
menjadi khalifah dibumi.
Bukti manusia mahluk spiritual :
a. Memiliki keyakinan dan
kepercayaan
b. Menyembah tuhan
Perlunya perawat memahami ttg
konsep manusia
• saat menjalankan tugas & tanggung
jawabnya perawat akan berhadapan dg
manusia yg utuh & unik sebagai individu.
• Perawat harus gunakan pendekatan yg
komprehensif dlm :
– mengidentifikasi kebutuhan pasien
– mengembangkan potensi pasien
– menolongnnya dlm memenuhi kebutuhan dasar
Perlunya perawat memahami ttg
konsep manusia
 Pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan yg
sama  tetapi adakalanya
◦ suatu kebutuhan lebih penting bagi seseorang dari
pada kebutuhan lainnya
◦ Dan bagaimana cara memenuhinya.
 Artinya betapapun arif dan bijaksanannya
ataupun bagaimana kerasnya usaha perawat ia
tidak mungkin pernah bisa menyelami atau
memenuhi segala sesuatu yg diperlukan oleh
klien dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
 disebabkan pengetahuan manusia untuk
mengetahui kebutuhan orang lain sangat
terbatas,
Perlunya perawat memahami ttg
konsep manusia
namun perawat dpt melakukan beberapa hal
untuk dapat mengetahui kebutuhan klien,
antara lain :
1.Menciptakan rasa kekeluargaan dengan
klien
2.Berusaha mengerti maksud klien
3.Peka terhadap ekspresi non verbal klien
4.Mendorong klien mengekspresikan
perasaannya
5.Berusaha mengenal dan menghargai klien.
A. Maslow
Kebutuhanmenyusun kebutuhan
dasar manusia dasarMaslow
menurut Abraham
manusia secara hirarkhi:
1. Kebutuhan fisiologis
Udara segar (O2), air (H2O) dan elektrolit,
makanan, pengeluaran zat sisa, tidur,
istirahat, latihan, kebersihan dan seksual.
2. Kebutuhan rasa aman
Perlindungan dari udara panas/dingin,
cuaca jelek, kecelakaan,infeksi, alergi,
terhindar dari pencurian dan
mendapatkan perlindungan hukum.
Kebutuhan dasar
3. Kebutuhan akanmanusia
cinta,menurut Abraham
dicintai Maslow
& mencintai
Mendambakan kasih sayang, ingin dicintai
individu/kelompok dan lain sebagainya.
4. Kebutuhan harga diri
Dihargai dalam pekerjaan, profesi,
kecakapan, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Kepuasan bekerja sesuai dengan potensi
dan dilaksanakan dengan senang hati
serta jika berhasil mendapat pengakuan
orang lain.
Manusia Sebagai Sistem

• Manusia merupakan system terbuka


 manusia mahluk dinamis
belajar mengembangkan diri,
selalu berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya
saling mempengaruhi satu dengan yang
lainnya sehingga mengalami
perkembangan bio psiko sosio & spiritual.
Manusia Sebagai Sistem
Tujuan utama manusia sebagai sebuah
system terbuka :
1. Manusia mampu bertahan hidup di dunia &
berusaha mencapai kebahagiaan lahir &
batin.
2. Manusia dapat menempatkan diri di
lingkungannya dlm segala situasi dan
bertahan untuk tetap dalam keadaan sehat.
3. Derajat kesehatan ditentukan oleh
kemampuan manusia dalam menerima
segala pengaruh baik dari dirinya (dalam)
ataupun dari orang lain (luar)
Manusia Sebagai Sistem Tertutup

Konsep manusia sebagai system


tertutup kurang dapat diterima/kurang
memuaskan, karena system tertutup
memandang manusia adalah mahluk
yang statis, tidak dapat berkembang
dalam menjalankan aktifitas
kehidupannya serta dalam upaya
memenuhi kebutuhan dasar.
Faktor yg mempengaruhi manusia dlm
upaya pemenuhan kebutuhan dasar
1. Umur dan tingkat perkembangan
2. Sex
3. Status kesehatan
4. Social budaya
5. Status ekonomi
6. Spiritual
7. Emosi
Homeostasis dan equilibrium
Homeostasis  pemeliharaan kesatuan,
stabilitas dan ketetapan fungsi tubuh.
Konsep homeostasis menjelaskan
bagaimana tubuh berusaha memerangi
penyakit untuk memelihara ketetapan
lingkungan didalamnya.
Homeostasis dan equilibrium
• Homeostatis berfungsi sebagai system
terbuka  manusia berupaya untuk tetap
memelihara stabilitas dan ketetapan dalam
dirinya karena manusia adalah sebagai
subjek terhadapa segala pengaruh dan
tantangan yang ada pada dirinya.
• Konsep homeostatis telah digunakan oleh
berbagai macam fungsi organ tubuh secara
fisiologis.
Homeostasis dan equilibrium

 Menurut Cannon tujuan homeostatis adalah


kebebasan, yaitu bahwa dari detik ke detik
manusia bebas tidak memperhatikan proses-
proses tubuh dalam memelihara
keseimbangan asam-basa, cairan, makanan
sel dan lain-lain.
 Equilibrium merupakan proses keseimbangan
yang terjadi akibat adanya proses adaptasi
manusia terhadap kondisi yang akan
menyebabkan sakit.
Homeostasis dan equilibrium
Proses menjaga keseimbangan dalam
tubuh manusia terjadi secara dinamis
dimana manusia berusaha menghadapi
segala tantangan dari luar sehingga
keadaan seimbang dapat tercapai.
Apabila manusia tidak mampu
menghadapi pengaruh dari luar maka pada
dirinya akan terjadi suatu ketidak
seimbangan dan manusia dikatakan dalam
keadaan sakit, sebagai gambaran dapat
dilihat pada rentang sebagai berikut
Homeostasis
 Steady State atau homeostasis akan
terancam apabila tubuh tidak dapat menjaga
kesimbangan yang dinamis, fungsinya akan
rusak dan mekanisme fisiologis berubah
menjadi mekanisme patofisiologi.
 Mekanisme patofisiologi akan menyebabkan
penyakit dan akan tetap aktif selama sakit,
disini penyakit adalah ancaman dari
homeostasis dimana terjadi variasi abnormal
dari struktur dan fungsi setiap bagian tubuh.
Mekanisme Homeostasis
koping merupakan proses
penyesuaian yang berlangsung terus
menerus dalam tubuh untuk memelihara
keseimbangan dinamis, proses ini diatur
oleh system syaraf otonom dan system
endokrin dan pengontrolannya dengan
umpan balik negatif.
Implikasi keperawatan yang dapat diambil
adalah, penting bagi perawat untuk
memahami titik intervensi optimal dalam
memelihara kesehatan saat mekanisme
kompensasi seseorang masih berfungsi.
Homeodinamik
• Homeodinamik merupakan pertukaran
energi secara terus-menerus antara
manusia dan lingkungan sekitarnya. Pada
proses ini manusia tidak hanya melakukan
penyesuaian diri, tetapi terus berinteraksi
dengan lingkungan agar mampu
mempertahankan hidupnya.
• Adapun beberapa prinsip hemodinamik adalah
sebagai berikut :

• 1. Prinsip integralitas.
• Prinsip utama dalam hubungan antara manusia
dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan.
Perubahan proses kehidupan ini terjadi secara
terus-menerus karena adanya interaksi manusia
dengan lingkungan yang saling mempengaruhi.
• 2. Prinsip resonansi.
• Prinsip bahwa proses kehidupan manusia
selalu berirama dan frekuensinya bervariasi,
mengingat manusia memiliki pengalaman
beradaptasi dengan lingkungan.
• 3. Prinsip helicy.
• Prinsip bahwa setiap perubahan dalam
proses kehidupan manusia berlangsung
perlahan-lahan dan terdapat hubungan
antara manusia dan lingkungan.
Konsep Sehat
A.Pengertian
1.Sehat menurut WHO 1974
Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental,
social bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan.
2.UU N0. 23/1992 tentang kesehatan
kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan
(jasmani), jiwa (rohani) dan social yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
3.Pepkin’s
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang
dinamis antara bentuk tubuh dan fungsi yang dapat
mengadakan penyesuaian, sehingga dapat mengatasi
gangguan dari luar.
4. Kesehatan mental menurut UU No.3/1961 adalah
Konsep Sehat
suatu kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual, emosional yang
optimal dari seseorang dan perkembangan itu
berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
5. Kesehatan social adalah suatu kemampuan untuk
hidup bersama dengan masyarakat
dilingkungannya.
6. Kesehatan fisik adalah suatu keadaan dimana
bentuk fisik dan fungsinya tidak ada ganguan
sehingga memungkinkan perkembangan
psikologis, dan social serta dapat melaksanakan
kegiatan sehari-hari dengan optimal.
kesehatan terdiri dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis dan
social
seseorang diberi kesempatan untuk mengembangkan
seluas-luasnya kemampuan yang dibawanya sejak lahir
untuk mendapatkan atau mengartikan sehat.
konsep sehat adalah tidak standart atau baku serta tidak
dapat diterima secara mutlak dan umum.
Apa yang dianggap normal oleh seseorang masih
mungkin dinilai abnormal oleh orang lain, masing-masing
orang/kelompok/masyarakat memiliki patokan tersendiri
dalam mengartikan sehat.
Banyak orang hidup sehat walau status ekonominya
kekurangan, tinggal ditempat yang kumuh dan bising,
mereka tidak mengeluh adanya gangguan walau setelah
ditimbang berat badanya dibawah normal.
Penjelasan ini menunjukan bahwa konsep sehat bersifat
relatif yang bervariasi sangat luas antara sesama orang
walau dalam satu ruang/wilayah.
Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap
pada kondisi tertentu, tetapi sehat harus dipandang
sesuatu fenomena yang dinamis.
Kesehatan sebagai suatu spectrum merupakan suatu
kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang
dibedakan dalam rentang yang selalu berfluktuasi atau
berayun mendekati dan menjauhi puncak kebahagiaan
hidup dari keadaan sehat yang sempurna.
Sehat sebagai suatu spectrum, Pepkins mendefinisikan
sehat sebagai keadaan keseimbangan yang dinamis dari
badan dan fungsi-fungsinya sebagai hasil penyesuaian
yang dinamis terhadap kekuatan-kekuatan yang
cenderung menggangunya.
Badan seseorang bekerja secara aktif untuk
mempertahankan diri agar tetap sehat sehingga
kesehatan selalu harus dipertahankan. Berikut adalah
tahap-tahap spectrum kesehatan :
Konsep Sakit
A.Pengertian
1.Perkins : keadaan yg tidak menyenangkan
yg menimpa seseorang shg menimbulkan gg
aktivtas sehari-hari baik aktivitas jasmani,
rohani & social
2.R. Susan : tidak adanya keserasian antara
lingkungan dan individu.
3.Oxford English Dictionary : suatu keadaan
dari badan atau sebagian dari organ badan
shg fungsinya terganggu atau menyimpang.
Keadaan sehat – Sakit

A. Kontinum Sehat – sakit


Status kesehatan seseorang terletak antara
dua kutub yaitu “ sehat optimal dan “
kematian “, yang sifatnya dinamis.
Bila kesehatan seseorang bergerak kekutub
kematian maka seseorang berada pada
area sakit (illness area) dan bila status
kesehatan bergerak kearah sehat (optimal
well being) maka seseorang dalam area
sehat (wellness area).
B. Mempertahankan Status Kesehatan
1. Sesuai dengan sifat sehat-sakit yang dinamis, maka
keadaan seseorang dapat dibagi menjadi sehat
optimal, sedikit sehat, sedikit sakit, sakit berat dan
meninggal.
2. Bila seseorang dalam area sehat maka perlu
diupayakan pencegahan primer (primary prevention)
yang meliputi health promotion dan spesific protection
guna mencegah terjadinya sakit.
3. Bila seseorang dalam area sakit perlu diupayakan
pencegahan sekunder dan tersier yaitu early diagnosis
and promt treatment, disability limitation dan
rehabilitation
C. Factor Yang Berpengaruh Terhadap
Perubahan Sehat Sakit
A. Blum, mengemukakan terdapat 6 faktor yang
mempengaruhi status sehat-sakit, yaitu :
1. Faktor politik meliputi keamanan, tekanan, tindasan
dll.
2. Faktor perilaku manusia meliputi kebutuhan manusia,
kebiasaan manusia, adat istiadat.
3. Faktor keturunan meliputi genetic, kecacatan, etnis,
fator resiko, ras dll.
4. Factor pelayanan kesehatan meliputi upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
5. Faktor lingkungan meliputi udara, air, sungai dll.
6. Factor social ekonomi meliputi pendidikan, pekerjaan
dll.
D. Tingkat Pencegahan
Untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk
penyakit di kenal tiga tahap pencegahan:
 Pencegahan primer: promosi kesehatan
(health promotion) dan perlindungan khusus
(specific protection).
 Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan
pengobatan segera (early diagnosis and
prompt treatment), pembatasan cacat
(disability limitation)
 Pencegahan tersier: rehabilitasi.
1. Pencegahan primer dilakukan pada masa
D.
individu Tingkat
belum
dilakukan :
Pencegahan
menderita sakit, upaya yg
a. Promosi kesehatan/health promotion yang
ditujukan untuk meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap masalah kesehatan.
b. Perlindungan khusus (specific protection):
upaya spesifik untuk mencegah terjadinya
penularan penyakit tertentu, mis. melakukan
imunisasi, peningkatan ketrampilan remaja
untuk mencegah ajakan menggunakan
narkotik dan untuk menanggulangi stress
dan lain-lain.
D. Tingkat Pencegahan
2. Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu
mulai sakit
a.Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis
and prompt treatment), tujuan utama dari tindakan ini
ialah 1) mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini
merupakan penyakit menular, dan 2) untuk mengobati
dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan
orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan
cacat.
b.Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini
cacat yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah
penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan
terjadinya cacat yang lebih buruk lagi.
D. Tingkat Pencegahan
3. Pencegahan tersier
a.Rehabilitasi, pada proses ini
diusahakan agar cacat yang di
derita tidak menjadi hambatan
sehingga individu yang
menderita dapat berfungsi
optimal secara fisik, mental dan
sosial.
D. Tingkat Pencegahan
 Adapun skema dari ketiga upaya
pencegahan itu dapat di lihat pada gambar
dua. Pada gambar dua proses perjalanan
penyakit dibedakan atas
 a) fase sebelum orang sakit: yang ditandai
dengan adanya keseimbangan antara agen
(kuman penyakit, bahan berbahaya),
host/tubuh orang dan lingkungan dan
 b) fase orang mulai sakit: yang akhirnya
sembuh atau mati.
Promosi kesehatan dilakukan melalui
intervensi pada host/tubuh orang misalnya
makan makanan bergizi seimbang,
berperilaku sehat, meningkatkan kualitas
lingkungan untuk mencegah terjadinya
penyakit misalnya menghilangkan tempat
berkembang biaknya kuman penyakit,
mengurangi dan mencegah polusi udara,
menghilangkan tempat berkembang
biaknya vektor penyakit misalnya
genangan air yang menjadi tempat
berkembang biaknya nyamuk Aedes, atau
terhadap agent penyakit seperti misalnya
dengan memberikan antibiotika untuk
membunuh kuman.
Perlindungan khusus dilakukan melalui tindakan
tertentu misalnya imunisasi atau proteksi pada
bahan industri berbahaya dan bising . Melakukan
kegiatan kumur-kumur dengan larutan flour untuk
mencegah terjadinya karies pada gigi. Sedangkan
terhadap kuman penyakit misalnya mencuci
tangan dengan larutan antiseptik sebelum operasi
untuk mencegah infeksi, mencuci tangan dengan
sabun sebelum makan untuk mencegah penyakit
diare.
 Diagnosa dini dilakukan melalui proses skrining
seperti misalnya skrining kanker payudara,
kanker rahim, adanya penyakit-penyakit tertentu
pada masa kehamilan, sehingga pengobatan
dapat dilakukan saat dini dan akibat buruknya
dapat dicegah. Kadang-kadang batas dari ketiga
tahap pencegahan itu tidak jelas sehingga ada
kegiatan yang tumpang tindih dapat digolongkan
pada perlindungan khusus akan tetapi juga
dapat digolongkan pada diagnosa dini dan
pengobatan segera misalnya pengobatan lesi
prekanker pada rahim dapat termasuk
pengobatan dini dapat juga perlindungan
khusus.
 Proses terjadinya penyakit merupakan hasil
 interaksi antara :
 - Agen (faktor penyebab penyakit)
 - Manusia sebagai penjamu atau host; dan
 - Faktor Lingkungan/Environtment yang
mendukung
Ketiganya disebut Trias Penyebab
Penyakit
• Trias Penyebab Penyakit
• Penyakit disebabkan adanya interaksi
antara agen penyebab penyakit dengan
manusia yang rentan dan didukung oleh
keadaan lingkungan yang sesuai
Trias 1 – Faktor Agen

Agen sebagai penyebab penyakit dapat


berupa unsur hidup atau mati, terdiri atas 5
kelompok :
Agen biologis virus, bakteri, protozoa,
jamur, cacing, dan insekta.
Agen kimiawi dari luar tubuh (zat racun,
obat, senyawa kimia) dan dari dalam
tubuh (ureum, kolesterol)
Faktor Agen (2)

 Agen Fisika
panas (luka bakar), irisan, tikaman, pukulan,
radiasi, dll
Agen Nutrisi
Kekurangan atau kelebihan nutrisi seperti
Protein, lemak, karbohidrat, vitamin,
mineral dan air.
 Agen Psikis
Penyebab penyakit jiwa dan ggn tingkah
laku
 Trias 2 – Faktor Host (penjamu)

 intrinsic factors yang mempengaruhi


individu untuk terpapar, kepekaan
(susceptibility), atau berespon terhadap agen
penyebab penyakit Cth :
 umur, sex, suku bangsa, dan perilaku adalah
beberapa faktor yang menentukan risiko
seseorang untuk terpapar terhadap agen.
 Umur, komposisi gen, nutrisi, dan status
imun adalah faktor2 yang mempengaruhi
kepekaan dan respon individu terhadap agen.
Trias 3 – Faktor Lingkungan

extrinsic factors yang mempengaruhi agen


dan peluang untuk terpapar.
Meliputi
faktor fisika (e.g. iklim, karakteristik
geologis)
Faktor biologis (e.g. vectors – serangga
yang menyebarkan agen); dan
faktor struktural (e.g. kepadatan rumah,
dan akses terhadap pelayanan kesehatan
dan sanitasi)
Konsep Sehat Sakit
 Seseorang dapat menjadi sakit apabila
mengalami keterpaparan (exposured)
terhadap agen (faktor penyebab) penyakit
langsung.
 Orang tersebut berada pada tingkat
kerentanan tertentu.
 Keterpaparan dipengaruhi pula oleh
unsur lingkungan dan unsur penjamu.
Rentang Respon Ansietas

Adaptif Maladaptif

Antisi Ringan Sedang Berat Panik


pasi
FASE PENYAKIT DAN PENCEGAHAN
FASE PREPATOGENESIS FASE PATOGENESIS

FASE FASE FASE


FASE PRESIM- KLINIS KETIDAK
SUSEPTIBEL TOMATIS MAMPUAN

PROMOSI PROTEKSI REHABILITASI


DIAGNOSA DINI & MEMBATASI
KESEHA- SPESIFIK PENGOBATAN KETIDAK
TAN
MAMPUAN

PENCEGAHAN PRIMER PENCEGAHAN PENCEGAHAN TERSIER


SKUNDER

Anda mungkin juga menyukai