• Gravitasi.
• Keseimbangan.
• Berat benda.
Prinsip Body Mekanik
1. Gravitasi
• Sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh.
• Tiga faktor yang perlu diperhatikan =
a. Pusat gravitasi ( center of gravity ) = titik di
pertengahan tubuh.
b. Garis gravitasi ( line of gravity ) = garis imajiner
vertikal melalui pusat gravitasi.
c. Dasar dari tumpuan ( base of support ) = dasar dalam
posisi istirahat untuk menopang tubuh.
Prinsip Body Mekanik
2. Keseimbangan
Di capai dengan cara mempertahankan posisi
garis gravitasi di antara pusat gravitasi dan dasar
tumpuan.
3. Berat
Berat / bobot benda yang di angkat, akan
mempengaruhi body mekanik.
Pergerakan Dasar
• Gerakan (ambulating)
• Menahan (squatting)
• Menarik (pulling)
• Mengangkat (lifting)
• Memutar (pivoting)
Pergerakan dasar dalam Body Mekanik
1. Gerakan ( ambulating )
Saat berjalan =
Terjadi perpindahan dasar tumpuan dr satu sisi ke sisi
lain & pusat gravitasi selalu berubah
5. Gaya hidup
Perubahan pola hidup seseorang, menyebabkan
stres, mungkin ada aktifitas abnormal, sehingga
mengganggu koordinasi sistem muskuloskeletal
dan saraf, berakibat perubahan body mekanik.
6. Pengetahuan
o Pengetahuan baik seseorang, akan digunakan
secara benar dengan mengurangi energi.
o Sebaliknya, penggunaan body mekanik yang
kurang baik, berisiko mengalami gangguan
koordinasi sistem muskuloskeletal dan saraf.
Dampak Kesalahan Body Mekanik
( POSTUR TUBUH )
Pengertian =
• Susunan geometris dari bagian – bagian tubuh
yang berhubungan dengan bagian tubuh yang
lain.
• Bagian – bagian postur tubuh =
1. Persendian
2. Tendon
3. Ligamen
4. Otot
Fungsi dari Body Alignment yang baik
1. Status kesehatan
2. Nutrisi
3. Emosi
4. Gaya hidup
5. Perilaku dan nilai
POSISI FOWLER / SEMI FOWLER
• = Posisi setengah duduk / duduk.
• Guna =
1. Untuk mempertahankan kenyamanan.
2. Memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
• Cara pelaksanaan =
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur.
2. Dudukkan pasien.
3. Berikan sandaran pada tempat tidur pasien. ( fowler
= 90°, semi fowler = 30°-45° )
4. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah
duduk.
POSISI FOWLER
Sublubrikasi
• Penatalaksanaan: pertumbuhan,
menggunakan sepatu terbalik.
AMBULASI , MOBILITAS,
IMMOBILISASI
Pengertian =
• Mobilitas penuh
= Kemampuan seseorang
bergerak secara penuh dan
bebas sehingga bisa
melakukan interaksi sosial
dan perannya sehari – hari.
Lanjutan…
• Mobilitas sebagian
a. Mobilitas sebagian temporer
Kemampuan bergerak dengan batasan bersifat
sementara.
Karena trauma reversibel pada sistem saraf.
muskuloskeletal, misal dislokasi sendi dan tulang.
b. Mobilitas sebagian permanen
Kemampuan bergerak dengan batasan bersifat tetap.
Karena rusaknya sistem saraf yang irreversibel.
Misal : hemiplegia karena stroke, paraplegia karena
cidera tulang belakang, poliomielitis, dll.
Faktor – faktor yang mempengaruhi
Mobilitas
1. Gaya hidup
Perubahan gaya hidup berdampak pada perilaku sehari
– hari.
2. Proses penyakit / injury
misal : fraktur femur, berakibat aktifitas ekstrimitas
bawah terbatas.
3. Kebudayaan
misal : orang yang biasa berjalan, beda dengan orang
yang sakit tertentu dan di larang beraktifitas.
Lanjutan…
• Latihan Ambulasi
1. Duduk di tempat di atas tempat tidur.
2. Turun dan berdiri.
3. Membantu berjalan.
4. Imobilitas sosial
• Dapat menyebabkan perubahan interaksi sosial yang
sering terjadi akibat penyakit.
Dampak atau respon baik fisik maupun
psikologis akibat imobilisasi
1. Sistem musculoskeletal
2. Eleminasi urine
• Menyebabkan stasis urin karena posisi
berbaring tidak dapat mengosongkan
kandung kemih drcara sempurna,
pembentukan batu akibat stagnasi urin
disertai peningkatan mineral dan
inkontinensia urin akibat kurang aktivitas dan
pengontrolan urinasi menurun, resiko terjadi
renal calculi akibat kenaikan tingkat kalsium
dalam urin
3. Metabolisme gastrointestinal
1. Imobilitas komplit
Dilakukan pada penderita yang mengalami gangguan
tingkat kesadaran.
2. Imobilitas parsial
Pada klien dengan gangguan fraktur, misal fraktur pada
ekstrimitas bawah (kaki).
3. Imobilitas alasan pengobatan
Hal ini dilakukan pada penderita yang dengan gangguan
pernafasan seperti sesak nafas tidak boleh naik turun
tangga, atau pada penderita penyakit jantung.
Pada bedrest total : klien tidak boleh bergerak
dari tempat tidur dan tidak boleh bergerak ke
kamar mandi atau duduk di kursi, namun apabila
bedrest bukan total klien istirahat ditempat tidur
boleh bergerak dari tempat tidur dan boleh
bergerak ke kamar mandi atau duduk di kursi.
Keuntungan bedrest : (a) mengurangi kebutuhan
sel dalam tubuh terhadap oksigen, (2)
menyalurkan sumber energi untuk proses
penyembuhan dan (3) dapat mengurangi respon
nyeri.
Klien dengan resiko terhadap masalah
sampai dengan dilakukan imobilitas