Anda di halaman 1dari 29

KEBUTUHAN CAIRAN DAN

ELEKTROLIT
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Manusia membutuhkan cairan dan elektrolit dalam
jumlah dan proporsi yang tepat di berbagai jaringan
tubuh. Air menempati proprsi yang besar dalam tubuh
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

 Air tersimpan dalam dua kompartemen utama dalam


tubuh yaitu :
1. Cairan Intraseluler (CIS)
CIS adalah cairan yang terdapat dalam sel tubuh
dan menyususun sekitar 70 % dari total cairan
tubuh(total body water : TBW). CIS merupakan
media tempat terjadinya aktivitas kimia sel . Pada
individu dewasa, CIS menyusun sekitar 40 % berat
tubuh atau ⅔ dari TBW. Sisanya yaitu, ⅓ TBW atau
20 % berat tubuh, berada diluar sel yang disebut
sebagai cairan ekstraselular (CES).
2. Cairan Ekstraselular (CES)
CES merupakan cairan yang terdapat diluar sel dan
menyusun sekitar 30 % dari total cairan tubuh.
CAIRAN TUBUH
Fungsi cairan tubuh :
1) pembentuk struktur tubuh
2) sarana transportasi
3) sarana metabolisme sel
4) membantu mengeluarkan sisa-sisa
metabolisme
5) mengatur suhu tubuh
6) pelarut elektrolit
7) mengisi rongga-rongga tubuh
8) memelihara suhu tubuh dengan kulit
PERGERAKAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
TUBUH

 DIFUSI
 OSMOSIS

 TRANSPORT AKTIF
DIFUSI

Difusi adalah perpindahan larutan dari area


berkonsentrasi tinggi menuju area berkonsentrasi
rendah dengan melintasi membran semipermeabel.
OSMOSIS
Osmosis adalah perpindahan cairan melintasi
membran semipermeabel dari area
berkonsentrasi rendah menuju area
berkonsentrasi tinggi
TRANSPOR AKTIF

Transpor Aktif adalah proses pengangkutan yang


digunakan oleh molekul untuk berpindah melintasi
membran sel melawan gradien konsentrasinya.
PENYEBAB DEHIDRASI
A. Hilangnya cairan melalui sal. cerna
- muntah - Peritonitis
- diare
- obstruksi usus
B. Hilangnya cairan melalui ginjal
- Insufisiensi adrenal - Diuresis osmotik -
Diuresis berlebihan
C. Hilangnya cairan melalui kulit dan sal. Napas
- Keringat berlebihan - Keganasan paru
- Luka bakar
JENIS DEHIDRASI
1. Dehidrasi isoosmotik : diare, muntah,
eksudasi
plasma pd luka bakar
2. Dehidrasi hiperosmotik : intake air kurang,
diabetes nsipidus,
demam, evaporasi
kulit berlebihan
3, Dehidrasi hipoosmotik : hilangnya NaCl pada
insufisiensi adrenal
PENGATURAN KESEIMBANGAN CAIRAN
1. Rasa haus
Keinginan yang disadari terhadap kebutuhan
akan cairan. Mekanismenya sebagai berikut :
Penurunan perfusi ginjal merangsang pelepasan renin,yang
akhirnya menghasilkan angiotensin II. Angiotensin II
merangsang hipotalamus untuk melepaskan substrat neuron
yang bertanggung jawab meneruskan sensasi haus.
Osmoreseptor di hipotalamus mendeteksi peningkatan
tekanan osmotik dan mengaktivasi jaringan saraf ---> sensasi
haus.
Rasa haus diinduksi oleh kekeringan lokal pada mulut akibat
status hiperosmolar. Rasa haus juga bisa muncul u/
menghilangkan sensasi kering yang tidak nyaman akibat
penurunan saliva.
LANJUTAN....

2. Hormon ADH
Dibentuk dihipotalamus dan disimpan dalam
neurohipofisis pada hipofisis posterior. Hormon ini
meningkatkan reabsorbsi air pada duktus
pengumpul-> menahan air dan mempertahankan
volume cairan ekstrasel.
3. Hormon aldosteron
Disekresi oleh kelenjar adreanal dan bekerja pada
tubulus ginjal u/ meningkatkan absorbsi natrium.
Retensi natrium ---> retensi air.
4. Prostaglandin
Asam lemak alami yang terdapat di banyak jaringan
dan berperan dalam respon radang, pengontrolan
TD, kontraksi uterus, dan motilitas GI.
Berperan mengatur sirkulasi ginjal, resorpsi
natrium.
5. Glukokortikoid
Meningkatkan resorpsi natrium dan air sehingga
memperbesar volume darah-> retensi natrium.
SISTEM YG BERPERAN DLM KBTHN
CAIRAN & ELEKTROLIT
Kulit---> kerja saraf simpatis yang merangsang
aktivitas kelenjar keringat. ( aktifitas otot,
temperatur lingkungan yang tinggi, dan kondisi
demam)
Pengeluaran cairan melalui kulit disebut insensibel
water loss (IWL).
Pengeluaran cairan melalui kulit : 15-20 l/24 jam
atau 350-400 ml/hr.
Paru-paru
Meningkatnya jml cairan yg keluar melalui paru
merupakan suatu bentuk respons terhadap
kecepatan dan kedalaman napas karena pergerakan
atau kondisi demam.
IWL paru : 350-400 ml/hr.
Pencernaan
Dalam keadaan normal, jumlah cairan yang normal
melalui sistem pencernaan setiap harinya berkisar
100-200 ml.
Perhitungan IWL secara keseluruhan adalah 10-15
ml/kg BB/24 jam, dengan penambahan 10 % dari IWL
normal setiap kenaikan suhu 1°C.
Ginjal
organ pengekskresi cairan yg utama pd tubuh.
Dewasa : 1500 ml/hr.
FUNGSI GINJAL
1. Mempertahankan volume dan osmolalitas
cairan tubuh
2. Mengatur keseimbangan asam basa
3. Ekskresi bahan yang telah didektosifikasi
4. Fungsi endokrin dengan menghasilkan
renin,eritropoetin,dan prostaglandin
5. Mengubah pro vitamin D menjadi vitamin D
yang aktif
6. Sintesa ammonia dari asam amino
7. Melepaskan glukosa ke dalam sirkulasi
KECEPATAN FILTRASI GLOMERULUS (GFR)
 GFR-jumlah filtrat yg terbentuk pd kedua ginjal
setiap menitnya. Pd orang normal jumlahnya
sekitar 125 ml/menit atau 180 liter perhari. > 99
filtrat ini akan direabsorbsi kembali pd tubulus
& sisanya dibuang/dikeluarkan sebagai urine
 Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi GFR
yaitu tekanan filtrasi efektif & permeabilitas
membran glomerulus. Tekanan filtrasi –
keseimbangan tekanan pada kapiler glomerulus
& kapsula bowman yang menyebabkan
terjadinya filtrasi kapiler glomerulus ke dalam
kapsula bowman
Menurut Price & Wilson (1995), pengeluaran cairan
pada orang dewasa berlangsung dalam empat cara:
1. Melalui urine (1500 ml)
2. Feses (200 ml)
3. Ekspirasi (400 ml)
4. Keringat (400 ml)
∑ 2500 ml
Asupan cairan pada individu dewasa 1500-3500
ml/hr.
Haluaran cairannya adalah 2300 ml/hr.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Usia
Temperatur Lingkungan
Kondisi stress
Keadaan sakit
Diet
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN
DAN ELEKTROLIT

Ketidakseimbangan cairan
1. Defisit volume cairan (fluid volume defisit
[FVD]).
2. Volume cairan berlebih (fluid volume eccess
[FVE])
ASIDOSIS
RESPIRATORIK

Karena exhalasi CO2 dihambat

Menyebabkan kelebihan CO2


CO2 + H2O  H2CO3

Penyebab utama adalah Hypoventilasi

Depresi SSP Penyebab obstruksi paru

 Morphin  Asthma
 Anasthesi  Emphisema

Kompensasi dilakukan oleh ginjal


a.Meningkatkan pengeluaran hidrogen
b.Mempertahankan bikarbonat
ALKALOSIS
RESPIRATORIK

Karena exhalasi CO2 berlebihan

Terjadi deficit asam bikarbonat

Disebabkan karena
Demam
Cemas
Infeksi paru
ALKALOSIS METABOLIK

Karena kelebihan bikarbonat


Kelebihan intake
Muntah yang terus-menerus

Tubuh kehilangan ion H+

Pernapasan lambat dan dangkal


Muncul periode tidak bernapas
ASIDOSIS METABOLIK

Bikarbonat turun Asam karbonat naik

Karena diare  Kelaparan


 D. M
 Gangguan fungsi
ginjal

Usaha
kompensasi

Ginjal Paru-paru
 Menahan bikarbonat  Meningkatkan pengeluaran C
 Mengeluarkan hidrogen dengan nafas cepat0
PENGKAJIAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
 Kaji masukan dan haluaran cairan total
 Bandingkan berat badan yang diperoleh pada
waktu yang sama dengan tindakan yang sama
 Tinjau nilai laboratorium elektrolit serve
 Amati status klinik
 Observasi
 Tekanan darah
 Nadi
 Respirasi
 Tekanan vena jugularis
 Amati adanya edema pretibial
 Periksa turgor kulit
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Kekurangan volume cairan berhubungan


dengan ketidak mampuan menerima
atau mengabsorbsi cairan, seperti
keadaan hipermetabolik ( demam ),
cedera kepala, koma dan ketidak
seimbangan elektrolit
 Kelebihan volume cairan berhubungan
dengan masukan cairan atau natrium
yang berlebihan
PENGATURAN TETESAN INFUS
 Jumlah milliliter/jam
Jumlah tetesan dihitung dengan membandingkan volume cairan yang
harus diberikan (ml) dengan lamanya pemberian (jam).
Exp : 3000 ml cairan RL harus diberikan dalam 24 jam.
.......................................
 Tetesan/menit
Rumus pemberian cairan:
Tetes = ∑ cairan yang dibutuhkan x faktor tetes (makro/mikro)
Total waktu (jam x 60 menit)
Pedoman :
 Faktor tetes makro : 20 tts
 Faktor tetes mikro : 60 tts
 1 kolf : 500 ml
Exp : Seorang klien datang dengan keluhan mual muntah terus menerus.
Dari pengkajian ditemukan tanda-tanda dehidrasi se
dang. Berdasarkan pemeriksaan, klien harus mendapatkan terapi cairan
intravena. Dokter menginstrusikan pemberian 3 kolf RL dalam
24 jam.
Dengan demikian, jumlah tetesan infus / menit
adalah........................................................................................
....................................................................................................
INTAKE OUTPUT

 IWL : 8-10 ml/BB/hari Adult


30-50 ml/BB/hari  Child
 SWL : Urine = 1-2 ml/BB/jam
Feses = 100 ml/x
Muntah= ± 100 ml/x

IWL (A) + 200 ml (ST-36,8°C)


IWL+SWL
 Lama Pemberian
∑ cairan yang dibutuhkan x faktor tetes (makro/mikro)
tetesan/menit

Anda mungkin juga menyukai