Anda di halaman 1dari 21

REFERAT DASAR

SEPSIS

Dimas Adriyono Wibowo

1102012067

Pembimbing : dr. Henry Moesfairil, Sp.B

Kepaniteraan Klinik Bedah


RSUD Soreang
Definisi Hyperthermia/h
ypothermia
(>38°C; <36°C)

Tachypneu
Suspected (respiratory
infection rate
Respon tubuh >20/menit)
yang berlebihan
terhadap
rangsangan
mikroorganisme

Tachycardia
>10% cell
(pulse
immature
>100/menit)
Derajat Sepsis
Perbedaan Sindroma Sepsis dan Syok Sepsis

Sindroma sepsis Syok Sepsis

Takipneu, respirasi > 20x/m Sindroma sepsis ditambah dengan


Takikardi > 90x/m gejala:
Hipertermi > 38 C Hipotensi < 90 mmHg
Hipotermi < 35,6 C Tensi menurun sampai 40 mmHg dari
Hipoksemia baseline dalam waktu 1 jam
Peningkatan laktat plasma Membaik dengan pemberian cairan
Oliguria, Urine < 0,5 cc/kgBB dalam 1 jam Dan penyakit shock hipovolemik, infark
miokard dan emboli pulmonal sudah
disingkirkan
Epidemiologi

• Insiden ini meningkat antara 300.000-500.000 kasus pertahun


• Di AS syok sepsis adalah penyebab kematian yang sering di ruang ICU
• Faktor predisposisi : diabetes melitus, sirosis hati, alkoholisme, leukemia,
limfoma, keganasan, obat sitotoksis dan imunosupresan
Etiologi
Resisten
antibiotik yang
berlebihan

Mikroorganisme

Alat-alat Obat
invasif imunosupresif
PENYEBAB UMUM SEPSIS
PENYEBAB UMUM SEPSIS PADA PASIEN
YANG DIRAWAT
Patofisiologi

Gram - Lipopoli- LBP Sitokin


sakarida

Mikro- Lipoteichoic acid


organisme (LTA) dan
Peptidoglikan (PG)

Gram +

Stimulasi
imun
Eksotosin

MHC Sitokin
MANIFESTASI KLINIS
FASE AWAL SEPSIS

Demam Takipnea

Kesadaran menurun Takikardi


Sepsis Berat
Fase dini: terjadi deplesi volume, Oliguria
selaput lendir kering, kulit
lembab dan kering

Post resusitasi cairan: gambaran klinis syok


hiperdinamik: takikardia, nadi keras dengan
tekanan nadi melebar, precordium
hiperdinamik pada palpasi, dan ekstremitas
hangat.

Disertai tanda-tanda sepsis.

Tanda hipoperfusi: takipnea,sianosis, iskemia


jari, perubahan status mental.
SYOK SEPSIS

Gejala Sepsis yang disertai dengan :

• nadi cepat dan lemah


• ekstremitas pucat dan dingin
• penurunan produksi urin
• penurunan tekanan darah
Multiple Organ Distress Syndrome
Diagnosis

Manifestasi klinis

Foto rontgen Hasil lab kultur


Indikator Lab Penderita Sepsis
Penatalaksanaan
Resusitasi
• Nilai ABC
• 6 jam pertama target CVP 8-12 mmHg, MAP >65 mmHg,
urine >0.5 ml/kg/jam dan SO>70%
• Bila dalam 6 jam SO tidak mencapai 70% -> transfusi
PRC hematokrit >30% dan/atau pemberian dobutamin
• Koreksi TD dengan 1 L-1,5 L dalam waktu 1-2 jam
• dopamin 5-10 ug/kgBB/menit -> gagal -> tingkatkan 20
ug -> gagal -> kembalikan kedosis awal dengan
tambahan norepinefrin
Eliminasi sumber infeksi

Terapi antimikroba
Terapi suportif

a. Oksigenasi
b. Terapi cairan
c. Vasopresor dan inotropic
d. Bikarbonat
e. Disfungsi renal
f. Nutrisi
g. Kontrol gula darah
h. Gangguan koagulasi
i. Kortikosteroid

Modifikasi respons inflamasi


Komplikasi
Multiple Organ Failure
DIC FDP≥ 1:40 atau D-dimers ≥2,0 dengan rendahnya
platelet
Memanjangnya waktu:
- protrombin
- partial thromboplastin
- Perdarahan

Respirotary Distr.Syndrome Hipoksemia

Acute Renal Failure Kreatinin > 2,0 ug/dl


Na. Urin 40 mmol/L
Kelainan prerenal sudah disingkirkan
Hepatobilier disfunction Bil.>34 umol/L (2,0 mg/dL)
Harga alk. Fosfatase, SGOT, SGPt dua kali harga
normal

Central Nervous System Disf.. GCS < 15


Prognosis
Keseluruhan angka kematian pada pasien dengan syok
septik menurun dan sekarang rata-rata 40% (kisaran 10 to 90%,
tergantung pada karakteristik pasien). Hasil yang buruk sering
mengikuti kegagalan dalam terapi agresif awal (misalnya, dalam
waktu 6 jam dari diagnosa dicurigai). Setelah laktat asidosis berat
dengan asidosis metabolik decompensated menjadi mapan,
terutama dalam hubungannya dengan kegagalan multiorgan,
syok septik cenderung ireversibel dan fatal.
Daftar pustaka
• Balk RA. Severe Sepsis and Septic Shock, Definition, Epidemiology
and Clinical Manifestation. Crit Care Clin, 2000;16 (2) 179-92.
• Guntur A H, Sepsis. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Sudoyo
AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk (Editor). Jakarta. Pusat Penerbitan Ilmu
Penyakit Dalam FK UI; 2007:1862-5
• Hammer C, Hobel G, Hamme S, et al. Diagnosis and Monitoring of
Inflammatory Events in Transplant Patients.In:Trull Ak, Demers LM,
Holt DW, et al. Biomarkers of Disease An Evidence-Based Approach
Cambridge University Press, Cambridge United Kingdom. 2002 : 474-
48.
• Michael R Pinsky, MD, CM, FCCP, FCCM. Shock Septic.
http://emedicine.medscape.com/article/168402-overview#a0156 .
• Rau B, Kruger CM, Schilling M K. Procalcitonin:Improved Biochemical
Severity Stratification and Post Operative Monitoring in Severe
Abdominal Inflammation and Sepsis. Langenbecks Arch Surg, 2004;
389: 134-144.
• Sjamsuhidayat R, Wim de Jong, 2010.Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3,
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai