HIPOSPADIA
Disusun oleh:
Septha Amelia Dewi (1102012269)
Pembimbing:
dr. Yeppy Arief Nurzaman, Sp.B, FInaCS,
1.1 Anatomi Penis
1.2 Embriologi 2 minggu ektoderm dan endoderm
terbentuk lekukan ditengah-tengah yaitu
mesoderm bermigrasi ke perifer, memisahkan
ektoderm dan endoderm. Di bagian kaudal
ektoderm dan endoderm tetap bersatu
membentuk membrana kloaka minggu ke 6,
terbentuk tonjolan antara umbilical cord dan tail
yang disebut genital tubercle Dibawahnya
pada garis tengah terbentuk lekukan dimana
dibagian lateralnya ada 2 lipatan memanjang
disebut genital fold. Selama minggu ke 7, genital
tubercle akan memanjang dan membentuk glans.
Ini adalah bentuk primordial dari penis bila
embrio laki-laki. Bila wanita akan menjadi
clitoris.
Bila terjadi agenesis dari mesoderm, maka genital tubercle tak terbentuk, sehingga penis juga tak terbentuk. Bagian
anterior dari membrana kloaka, yaitu membrana urogenitalia akan ruptur dan membentuk sinus.Sementara itu
sepasang lipatan yang disebut genital fold akan membentuksisi dari sinus urogenitalia. Bila genital fold gagal
bersatu diatas sinus urogenitalia maka akan timbul hipospadia. Selama periode ini juga, terbentuk genital swelling
di bagian lateral kiri dan kanan. Hipospadia yang terberat yaitu jenis penoskrotal, skrotal dan perineal, terjadi
karena kegagalan fold dan genital swelling untuk bersatu di tengah-tengah.
Definisi
Hipospadia defek kongenital pada penis dengan meatus uretra yang terletak pada
sisi ventral dan lebih proksimal dari posisi normalnya di ujung glans penis. Hal tersebut
karena adanya gangguan pada perkembangan uretra di usia gestasi 9 hingga 20
minggu.
Hipospadia dapat didefinisikan sebagai virilisasi inkomplit dari tuberkel genitalia yang
menyebabkan insufisiensi perkembangan jaringan-jaringan yang membentuk aspek
ventral penis.
Klasifikasi
Etiologi
Hipospadia hasil dari fusi yang tidak lengkap dari lipatan uretra terjadi pada
usia kehamilan pada minggu ke 8 dan ke 14. Diferensiasi seksual laki –laki
pada umumnya tergantung pada hormone testoteron, dihydrotestoteron dan
ekspresi reseptor androgen oleh sel target. Gangguan dalam keseimbangan
sistem endokrin baik faktor faktor endogen atau eksogen dapat menyebabkan
hipospadia.
Epidemiologi
Teknik pembedahan yang digunakan untuk tiap tipe hipospadia adalah berbeda, antara
lain:
■ Kelainan tipe granular dengan teknik-Meatal Advencement glanplasty (MAGPI)
■ Kelainan tipe distal penile dengan teknik Flip Flap.
■ Kelainan type penile, penoscrotal dan scrotal dengan teknik Preputial Island Flap
■ Kelainan tipe perineal dengan teknik Tubed Free Graft
Tatalaksana
Tahapan operasi rekonstruksi antara lain:
■ Chordectomy Meluruskan penis yaitu orifisium dan canalis uretra senormal
mungkin.
Prognosis pasien dengan hipospadia baik jika mendapatkan penanganan intensif dan
cepat dan tidak dilakukan sirkumsisi, dan prnognosis memburuk dan penderita akan
mengalami infertilitas apabila tidak dilakukan penatalaksanaan secara cepat.
TERIMA KASIH