H - 10 Biaya Modal
H - 10 Biaya Modal
Contoh :
Suatu saham preferen dengan dividen tahunan dibayar Rp
20.000, dijual dengan harga pasar
Rp 200.000 per lembar, maka biaya dari saham preferen
tersebut adalah:
Dt
Ke G
Po
Dimana
Ks = Biaya Saham biasa atau laba ditahan
Po = Harga pasar saham biasa
G = tingkat pertumbuhan yang diharapkan
Biaya Saham biasa dan laba ditahan
Soal :
Misalkan suatu perusahaan mendapatkan
keuntungan sebesar Rp 400.000 per lembar
saham, dan dibayarkan sebagai dividen
sebesar Rp 200.000 Harga perlembar saham
Rp 4.000.000, keuntugan, divident dan harga
saham memiliki tingkat pertumbuhan sebesar
5%
Jawab 200.000
Ke 5% 10%
4.000.000
Biaya Saham dari Emisi Saham Baru
Dimana :
Ks
K SN KSN = Biaya saham baru
1 Flc Flc = Floating Cost/Biaya Emisi
Contoh :
Suatu Persahaan akan mengadakan emisi saham baru
dengan Harga jual perlembarnya Rp 4.000.000 Biaya
emisi per lembarnya adalah Rp 400.000, Biaya saham
perusahaan tersebut (Ks ) sebesar 10% maka besarnya
Biaya Saham baru adalah
KSN = 10%/(1 – 400.000/4.000.000)
KSN = 10%/(1 – 0.10/ = 11,1%
Biaya modal rata-rata tertimbang
Tingkat biaya modal yang diperhitungkan
oleh perusahaan adalah tingkat biaya
modal keseluruan yang dihitung dari Biaya
Modal rata-rata tertimbang (Weight
Average Cost Of Capital) (WACC)
Jika perusahaan hanya menggunakan
modal berupa Hutang(Obligasi) dan Modal
Sendiri( Saham) saja maka rumus WACC:
D E
WACC Kd (1 T ) Ke
DE DE
Contoh
Misalkan suatu proyek akan didanai
dengan beberapa sumber dana dengan
komposisi sebagai berikut:
Sumber dana Proporsi
Emisi Saham baru 40%
Laba ditahan 30%
Hutang 30%
Biaya laba ditahan (yaitu modal sendiri)
ditaksir 19%, biaya emisi saham baru 3%.
Biaya hutang sebelum pajak ditaksir 15%,
dan pajak penghasilan 35%.
Biaya modal rata-rata tertimbang
Jawab :
Sumber Dana Proporsi Biaya modal Rata-rata tertimbang
Saham baru 0,40 19,60% 7,84%
Laba ditahan 0,30 19,00% 5,70%
Hutang 0,30 9,75% 2,93%
Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) 16,47%
Atau
WACC 0.3(0.15)(1 0.35) 0.40(19,60) 0.30(0.19)
WACC 16,47%
Latihan:
Misalkan suatu proyek memerlukan investasi awal untuk aktiva
tetap Rp 10 juta dan modal kerja Rp 5 juta. Proyek ini mempunyai
umur ekonomis 1 tahun, tidak ada nilai sisa. Investasi tersebut
akan dibelanjai dengan hutang Rp 10 juta dengan bunga 15% per
tahun (kd = 15%), dan modal sendiri sebesar Rp 5 juta dengan
ke sebesar 20%. Tarif pajak sebesar 25%.