Anda di halaman 1dari 26

Obat-obat Antiseizure

Tim farmakologi
Epilepsi : Seizure berulang disebabkan letupan
abnormal dari neuron serebral (kronis)

Penyebab: Gangguan saraf (infeksi, cedera), keturunan dll

Ferblire seizure: kejang demam (akut)


Sederhana
Seizure
Parsial
Kompleks

Tonik klonik
Klasifikasi umum
Seizure
Absence

Mioklonik
Seizure
Umum
Tonik

Atonik

Spasme
infantil
EPILEPTIK SEIZURE

Seizure Parsial Seizure Umum


Peningkatan aktivitas listrik dimulai Peningkatan aktivitas listrik dimulai
pada satu titik (terlokalisasi) tidak terlokalisasi
Manifestasi yang muncul tergantung
Parsial simple: penyebaran minimum jenis seizure
letupan abnormal, kesadaran tidak
terganggu
Parsial kompleks: titik awal serangan
terlokalisasi kemudian menyebar,
disertai peringatan singkat (aura),
otomatisme, kesadaran terganggu
Parsial umum sekunder: Mengawali
grandmal
PATOFISIOLOGI
Cl- Na+

Cl- Na+
GABAA receptor Glutamate/AMPA
receptor
Inhibition Excitation
PATOFISIOLOGI

Kejang disebabkan karena ada ketidakseimbangan antara pengaruh


inhibisi dan eksitatori pada otak  Seizure  eksitasi >> inhibisi
Ketidakseimbangan bisa terjadi karena :
 Kurangnya transmisi inhibitori
 Desensitisasi GABA  penurunan efek inhibisi
 Contoh: setelah pemberian antagonis GABA, atau selama penghentian
pemberian agonis GABA (alkohol, benzodiazepin)
 Meningkatnya aksi eksitatori 
 Pompa Na/K terganggu
 Kanal saluran Na+ terganggu
 Peningkatan aktivitas glutamat Na+ di dalam sel >>>
neuron terdepolarisasi
TERAPI FARMAKOLOGI
Mekanisme Kerja OAE (obat anti epilepsi)
Mekanisme Kerja Obat Obat Anti Epilepsi
Inhibisi kanal Na+ dan fenitoin, karbamazepin, topiramat,
menstabilkan membran lamotrigin, fenobarbiturat dan asam
neuron valproat.

Inhibisi kanal Ca2+ tipe T etosuksimid

Penurunan eksitasi yang topiramat, lamotrigin, fenobarbital


dimediasi glutamate

Peningkatan inhibisi yang barbiturat, benzodiazepin, asam


dimediasi GABA valproat
MK OAE 1: Inhibisi Kanal Na+ dan
Stabilisasi membran neuron

 Selama potensial aksi, kanal Na+


aktif  ion Na+ masuk
 Stimulus berhenti  kanal Na+
inaktif  X perambatan
potensial aksi
 Target OAE:
 Cegah kanal kembali aktif dgn
menstabilkan bentuk inaktif
kanal ini
Cegah ‘firing’ berulang dari
akson  X seizure
berulang
MK OAE 2: Inhibisi kanal Ca2+ tipe T
 Kanal Ca2+ ter-inaktivasi cepat
 Ion Ca2+ masuk saat kondisi istirahat
depolarisasi parsial
 Kanal Ca2+ tipe T berperan dlm
timbulnya arus T pada Absence seizure
 Obat: etosuksimid
OAE yg menghambat Kanal Ca2+
tipe T  cegah depolarisasi
lambat u/ membangkitkan arus
T X absence seizure
MK OAE 3: Peningkatan inhibisi yang
dimediasi GABA

 Seizure  aktivitas eksitasi >>> inhibisi


 GABA  neurotransmiter inhibisi paling penting
 Reseptor GABA : Reseptor GABA-A dan GABA-B
 Stimulasi Res. GABA-A  kanal Cl - terbuka  ion Cl - masuk 
hiperpolarisasi
 GABA-B  berikatan dgn kanal kalium
1. agonis reseptor GABA  meningkatkan transmisi
inhibitori dg mengaktifkan kerja reseptor GABA 
contoh: benzodiazepin, barbiturat
2. menghambat GABA transporter (uptake blocker)
memperlama aksi GABA  contoh: Tiagabin
3. menghambat GABA transaminase konsentrasi GABA
meningkat  contoh:Vigabatrin
4. meningkatkan konsentrasi GABA pada cairan
cerebrospinal pasien  mungkin dg menstimulasi
pelepasan GABA dari non-vesikular pool  contoh:
Gabapentin
MK OAE 4: Penurunan Eksitasi yang
Dimediasi Glutamat

 Glutamat + reseptor glutamat  Ca & Na masuk, K keluar 


EKSITASI
 5 reseptor glutamat : AMPA, kainate, NMDA, glysin,
metabotropic
 Glutamat blocker  ↓ EKSITASI  X Seizure
Penggunaan klinis
Jenis Seizure Obat Pilihan
Seizure Parsial Dan Seizure fenitoin,karbamazepin,valproat,
Tonik Klonik Umum barbiturat

Absence Asam valproat, etosuksimid (non sedatif) ,


Klonazepam (toleransi), lamotrigin
Mioklonik Asam valproat, klonazepam, benzodiazepin

Atonik Valproat, lamotrigin

Kortikotropin IM/ prednison oral,


Spasme infantil
benzodiazepin
Status Epileptikus

 Serangan kejang berulang tanpa melewati suatu periode sadar


sebelum serangan kejang berikutnya terjadi atau serangan
kejang yang berlangsung selama lebih dari 30 menit, dengan
ataupun tanpa gangguan kesadaran

neurotransmitter excitatory kejang yang berkelanjutan


(glutamat, asetilkolin) diikuti dengan kematian
neurotransmitter inhibitor (GABA) neuron

• Sistem GABA tidak berfungsi untuk menghambat serangan kejang 


reseptor GABA mengalami perubahan/termodifikasi
• Penanganan: pengelolaan kardiovaskular, pernafasan dan metabolisme, iv
diazepam (maks 20-30mg) utk keadaan kritis, lorazepam (kerja lama),
fenitoin (13-18 mg/kg iv), anastesi umum
Karbamazepin
 Pilihan untuk seizure parsial
 Oral anak: 15-25mg/kg/hari, dewasa 1-2g/h
 Dimetabolisme di liver carbamazepin – 10, 11 –
epoxide (metabolit aktif)
 Antikonvulsan

 ES jarang : agranulositosis
 ES: diplopia (double vision), ataksia, mual, bingung,
mengantuk
 Kons serum meningkat linier dg dosis (beda dg
fenitoin)
Fenitoin
 Antiseizure nonsedatif tertua
 Terhidroksilasi di hati
 kec metab bervariasi antar individu
 Dosis
 Dewasa: inisial 300mg/hari , peningkatan hanya boleh 25-30 mg
 Anak: 5mg/kg/hari
 Iv utk status epileptikus
 Diperlukan sampai 20 hari u mencapai kadar level stabil
sesudah perub dosis shg perlu dicegah ↑ dosis secara
gradual atau sampai tjd tanda gangg serebral (nistagmus,
ataksia, pergerakan involuntar)
 Perlu monitoring kons serum scr ketat  ↑ dosis kecil
menghasilkan kadar toksik obat dlm serum
 ES lain : hipertrofi gusi, jerawat, kulit berlemak, gambaran
muka kasar dan hirsutism
Fenitoin
 nonsedatif
 MK: inhibisi kanal NA, K, Ca, menghambat pelepasan
serotonin, NE, meningkat uptake dopamin, menghambat
MAO
 FK: fenitoin (oral), fosfenitoin (prodrug, IM)
Lamotrigin
 Dapat digunakan dlm btk tunggal, spt fenitoin dg ES <
 ES : pandangan kabur, bingung, mengantuk
 Reaksi kulit serius terutama pd anak kecil
Fenobarbital
 sama efektifnya dg karbamazepin & fenitoin pd
pengobatan kejang tonik-klonik dan parsial, ttp ES
sedatif >
 Toleransi tjd pd pemakaian jangka panjang dan
withdrawl scr tiba2 yg dpt memicu status epileptikus.
 ES : simptom serebral (sedasi, ataksia, nistagmus),
mengantuk (pd dws), dan hiperkinesia pd anak2
 Primidon dimetab mjd metabolit aktif antikonvulsan,
salah satunya adl fenobarbital
Vigabatrin, gabapentin, dan topiramat
 Digunakan sbg : “ add-on” drugs pd penderita epilepsi
yg tdk mencapai efek baik dg obat antiepilepsi lain
 Vigabatrin sedikit / jarang digunakan krn dpt
mengurangi daerah pandang (visual fields) sampai 1/3
penderita
 Gabapentin & karbamazepin juga digunakan utk
mengobati nyeri neuropatik (shooting & stabbing) yg
krg berespon thdp analgesik konvensional
Valproat
 Keuntungan : risiko sedatif <, spektrum aktivitas luas & ES
mual, peningkatan BB, perdarahan & rambut rontok relatif
kecil
 Kerugian utama : kdg2 respon idiosinkratik menyebabkan
toksisitas hepatik parah / fatal
Benzodiazepin : Clonazepam
 Antikonvulsan poten, efektif pd absences, tonic-clonic
seizures & myoclonic seizures
 Bersifat sedatif dan toleransi kuat dimana tjd pada
pemberian oral yg lama
The end

Anda mungkin juga menyukai