Anda di halaman 1dari 38

Pemberian Air Susu Ibu

pada BBLR

Tim PMK
Perkumpulan Perinatologi Indonesia
(PERINASIA)
Pemberian ASI – Perinasia, 2009
AIR SUSU IBU
Makanan alamiah untuk bayi manusia baik cukup bulan
maupun kurang bulan
 komposisi dan kadar nutrien tepat untuk bayi
 mengandung zat kekebalan
 mengandung enzim pencernaan
 mengandung hormon
 mengandung growth factors

“Komposisi ASI prematur berbeda dengan


komposisi ASI matur”
Pemberian ASI – Perinasia, 2009
 Menyusui
 Menyusui
 menyusui

Untuk bayi
“Cukup Bulan
& Prematur!”

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


ASI EKSKLUSIF
• Sekarang dianjurkan selama 6 bulan untuk bayi
cukup bulan atau bayi kurang bulan diatas 34
minggu
• Untuk bayi kurang bulan dengan masa gestasi
<34 minggu perlu pertimbangan lain karena ASI
prematur hanya bertahan kurang lebih 4 minggu
dan berubah menjadi ASI matur bayi
memerlukan tambahan
Pemberian ASI – Perinasia, 2009
Keberhasilan ASI Eksklusif
1. Motivasi ibu dan anggota keluarga terdekat
2. Menetek dalam waktu 30 menit pasca lahir
3. Tidak diberi makanan prelakteal
4. Menyusui tanpa jadwal
5. Petugas medis mengajari cara menyusui yang benar
dan memberi dukungan moril pada ibu

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


Kegagalan pemberian ASI pd BBLR /prematur
sangat tinggi.
Penyebab kegagalan ASI eksklusif:
• Pada bayi:
- refleks hisap belum baik (<34 minggu)
- refleks menelan belum baik (<32 minggu)
- energi bayi untuk menghisap kurang
- volume gaster kecil
- sering muntah (refluks)
- peristaltik usus lambat
Pemberian ASI – Perinasia, 2009
Pada Ibu:
- ada perasaan bersalah
- kepercayaan diri ibu kurang
- tidak ada dukungan dari keluarga
- tidak ada dukungan dari petugas
- tidak tahu teknik menyusui /
memerah ASI yang benar

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


Akibatnya:
•rangsangan pada puting kurang
•pengosongan payudara terhambat
•ibu makin tidak percaya diri
•produksi ASI menurun, bahkan habis

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


Usaha agar produksi ASI BBLR
tetap cukup:
- ibu diberi dukungan
- Ibu diajari cara memeras ASI
- Mulai memeras ASI 6 jam postpartum
- Memeras ASI tiap 2-3 jam

Perawatan metode kanguru memberi


kemudahan BBLR belajar menyusu
Pemberian ASI – Perinasia, 2009
Saat mulai menetek pada BBLR
BBLR > 1.800 gr:
kehamilan >34 minggu;
langsung menetek, meskipun
masih lambat; menetek 8 – 10x
perhari;
hari hari pertama mungkin perlu
diberi ASI peras (donor) dengan
sendok
Pemberian ASI – Perinasia, 2009
Saat mulai menetek pada BBLR
BBLR 1.500 –1.800 gr:
kehamilan 32 – 34 minggu; refleks
hisap belum baik tetapi refleks
menelan mulai ada; ASI peras
dengan sendok atau “cup feeding”
diberikan 10 – 12 x per hari;

Perlu kesabaran dan dukungan keluarga


Pemberian ASI – Perinasia, 2009
Saat mulai menetek pada BBLR
BBLR 1.250 – 1.500 gr:
kehamilan 30 – 32 minggu; refleks
hisap dan menelan belum ada; hari-hari
pertama minum dengan pipa
orogastrik; setelah 1-2 minggu dengan
pipet atau sendok; minum 10–12x
sehari; dicoba menggunakan
suplementer atau ASI langsung diperas
ke mulut bayi
Pemberian ASI – Perinasia, 2009
Saat mulai menetek pada BBLR

BBLR < 1.250 gr:


biasanya bermasalah; perlu IVFD
untuk beberapa hari.
Setelah stabil mulai minum dengan
pipa orogastrik sebagai priming
(1cc/kgBB per kali)

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


Kiat berhasil menyusui BBLR:
 Susukan saat bayi terjaga atau
bangun tidur
 Posisi menggendong benar
 Perlekatan baik
 Bayi mengisap pelan dan dalam
 Biarkan menetek sampai berhenti
sendiri atau melepas puting
 Jangan berikan ASI peras/ formula
dengan dot
Pemberian ASI – Perinasia, 2009
Posisi untuk menyusui:
 Ibu duduk nyaman atau berbaring miring
 Miringkan posisi bayi agar mulut berada
di depan puting
 Telinga dan lengan bayi berada 1 garis
 Dekap badan bayi, punggung bersandar
lengan dan bokong disangga telapak
tangan

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


POSISI MENYUSUI

Benar Salah

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


Posisi untuk menyusui:
 Perlekatan:
- dagu bayi menempel payudara
- areola atas lebih nampak
- bibir bawah melebar keluar
- mulut membuka lebar

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


PELEKATAN MENYUSUI YANG BENAR

•Ibu merasa nyaman

•Ibu tidak merasa sakit

•Pipi bayi tidak cekung

•Tidak ada suara cup…


cup.. (hanya terdengar
suara menelan)

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


Menilai kecukupan ASI
(dengan menetek langsung)
 selesai menetek bayi tenang
 b.a.k minimal 6 kali sehari
 b.a.b 4-5 x warna kuning hari ke 4-5
 bayi ditimbang setiap hari sampai 14 hari
 ditimbang 2-3x /mg, kemudian 1x/mg
 berat lahir tercapai kembali 10 – 21 hr
 setelah itu BB naik sekitar 20 gr per hari
Pemberian ASI – Perinasia, 2009
Cara memeras ASI
1. Pompa listrik: paling baik
2. Pompa baterai: praktis
3. Pompa manual: kurang efektif
4. Memeras dengan tangan: baik, praktis, bersih

Simpan ASI peras dalam tempat bertutup


• ASI dalam udara kamar: 6-8 jam
• ASI dalam pendingin (4°C): 1-2 hari
• ASI dalam freezer: berbulan
Pemberian ASI – Perinasia, 2009
Menggunakan ASI peras:
•Ambil ASI dari lemari pendingin sebanyak
yang dibutuhkan bayi untuk sekali minum
•Hangatkan dengan merendamnya dalam air
hangat/panas
•ASI tidak boleh direbus

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


Menggunakan ASI peras:
• Bila disimpan di dalam lemari
pembeku, jangan menggunakan
botol yang dapat pecah dan
dibagi ke dalam beberapa
tempat sejumlah volume minum.

• Memanaskan ASI beku harus


bertahap. Lemari pembeku
lemari pendingin (mencair)
rendam air hangat
Pemberian ASI – Perinasia, 2009
Memeras ASI dengan tangan
• Cuci tangan, keringkan dengan lap bersih
& kering
• Letakkan mangkok bersih dekat payudara
• Ibu jari di atas areola, jari lain di bawah
areola
• Dorong ke arah rusuk, tekan areola hingga
ASI memancar keluar
• Tekan-lepas, tekan-lepas, sampai kosong
(3-5 menit)
• Peras dari semua sisi areola
• Bergantian kedua payudara (20-30 menit)
Pemberian ASI – Perinasia, 2009
Hal yang perlu diperhatikan:
• Bila sudah terbiasa menetek, bayi bisa
minum tanpa keluar dari posisi kanguru
• Bila menetek di luar, bedong bayi & tetap
pakai topi
• Bayi yang bisa menelan baik, dapat dicoba
memeras ASI langsung ke mulut bayi.
• Dekatkan bayi ke puting, peras ASI sedikit
agar tercium baunya. Setelah bayi membuka
mulut, peras, tunggu menelan, peras dst
sampai bayi tidak membuka mulut.
Pemberian ASI – Perinasia, 2009
Memberi minum dengan sendok
• Tidak mempengaruhi proses
menghisap
• Alat sederhana, mudah dibersihkan
• Peluk bayi dalam posisi agak
tegak/PMK
• Tuang ASI peras dalam cangkir,
sendokkan. Biarkan bayi menelan
baru lanjutkan
• Bila tidak habis berikan pd minum
berikut
• Catat masukan setiap minum &
jumlah sehari
Pemberian ASI – Perinasia, 2009
Memberi minum dengan sendok

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


“Cup feeding”
 Bayi telah pandai menelan
 Alat: gelas kecil atau mangkok kecil
 Digendong agak tegak / PMK
 Letakkan gelas di pinggir bibir bawah
 Miringkan gelas sedikit
 Bayi prematur akan menjilat isi gelas
sedangkan bayi besar menghisap pinggir
gelas Pemberian ASI – Perinasia, 2009
“Cup feeding”

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


“Cup feeding”

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


Suplementer
Suplementer:
Wadah yang berisi ASI perah dan kateter
yang ditempelkan di dekat puting ibu.

Bisa berupa cangkir, pipa orogastrik


ukuran F5, plester untuk fiksasi

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


Suplementer

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


Suplementer
Digunakan apabila:
• ASI belum banyak, bayi sudah pandai
menghisap  merangsang pembentukan ASI
• ASI banyak, bayi belum kuat menghisap  ASI
perah dimasukkan ke dalam supplementer
sehingga walaupun hisapan masih kurang kuat
bayi tetap mendapat ASI
• Untuk “relaktasi” atau “induksi laktasi”

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


Teknik suplementer:
•Isi wadah dg ASI peras/formula
seperlunya
•Pasang ujung kateter yang
berlubang di daerah areola
dekat puting, rekatkan dengan
plester
•Celup ujung satunya dalam
cangkir susu
Pemberian ASI – Perinasia, 2009
Teknik suplementer:
•Ujung kateter harus tercakup
dalam mulut bayi, biarkan bayi
menetek
•Atur kecepatan dengan menaik
turunkan wadah sehingga habis
sekitar 30 menit

•Dapat dilakukan dalam PMK


Pemberian ASI – Perinasia, 2009
Pipa orogastrik dan semprit
Digunakan pada hari-hari pertama bayi < 1.500 gr
Pipa orogastrik F5 atau F8, semprit 3 ml
• Cuci tangan
• Ukur panjang kateter yang akan masuk (dari ujung mulut
sampai telinga lalu ke proc.xyphoideus) dan beri tanda
• Masukkan pipa melalui mulut sampai tanda
• Buktikan pipa sudah sampai di lambung (dengan semprit
3 ml, masukkan udara ke pipa sambil dengarkan
“stetoskop” di daerah lambung)
• Fiksasi dengan plester ke pipi
Pemberian ASI – Perinasia, 2009
• Buang pendorong ( plunger ) semprit 3 ml
• Pasang semprit di ujung pipa
• Tuangkan setiap kali ( 3 ml ) kedalam semprit
• Posisikan semprit di atas lambung, biarkan ASI
mengalir turun sendiri
• Perhatikan adanya gangguan nafas / muntah
• Selama minum bayi bisa “ngempeng”
• Ganti pipa setiap 72 jam.

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


Jumlah ASI dan frekuensi pemberian
Keperluan cairan (secara umum):
• 60ml/kg BB hari pertama, tambahkan 20ml/kg (hr
II), bertambah 10 ml/kg setiap hari sampai
mencapai 180-200 ml/kg (umur 14 hari).
• Bila toleransi baik, bayi > 1.500 gr minum 8 x/hari
• Bayi 1.000 < 1.500 gr minum 10-12 x/hr
• Bayi <1.000 gr minum 12-24 x/hari

Pemberian ASI – Perinasia, 2009


Terimakasih, ada PERTANYAAN?
Pemberian ASI – Perinasia, 2009

Anda mungkin juga menyukai