Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

METODE PENELITIAN
Studi Ruang Terbuka Hijau di Kota payakumbuh, Provinsi
Sumatera Barat

Dosen Pembimbing:
Ir. Haryani. M.T

Oleh:
Fauzan hakim
1310015311038
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNUVERSITAS BUNGHATTA
PADANG
2016
Latar Belakang
• Kebutuhan lahan perkotaan yang semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan
penduduk, menyebabkan tingginya alih-guna lahan di perkotaan termasuk Ruang Terbuka
Hijau semakin berkurang. Sebuah kota sudah selayaknya mempertimbangkan keberadaan
ruang terbuka hijau untuk ditingkatan fungsi serta perannya menjadi wadah masyarakat
untuk berinteraksi sosial antar sesama warga kota maupun pengunjungnya, disamping itu
berperan pula menciptakan keseimbangan lingkungan wajah perkotaan. Kebutuhan lahan
perkotaan yang semakin meningkat merupakan konsekuensi dari pembangunan dan
perkembangan kota yang semakin pesat sebagai akomodasi pembangunan dan
perkembangan kota tersebut. Lahan- lahan yang beralih fungsi menjadi kawasan terbangun
adalah lahan-lahan kosong potensial untuk dikembangkan, baik berupa lahan produktif
maupun lahan non produktif. Akibatnya lahan terbuka semakin terdesak dan sempit. Ruang
terbuka hijau merupakan kebutuhan yang tidak bisa diabaikan, seperti juga halnya sosial
lainya ruang terbuka hijau termasuk salah satu elemen kota dan kehadiranya dalam suatu
kota didasarkan pada ketentuan-ketentuan dan standar-standar tertentu.
• Kota Payakumbuh merupakan salah satu kota yang mulai berkembang dimana
pertumbuhan penduduk dan pembangunan isinya yang mulai pesat. Kota Payakumbuh
terletak perbatasan antara Propinsi Sumatra barat dan Propinsi Riau, dengan luas wilayah
keseluruhan adalah 80,43 km², dengan administrasi pemerintahan yang didukung oleh 3
wilayah kecamatan dengan 73 kelurahan yang berasal dari 7 jorong yang terdapat di 7
kanagarian yang ada waktu itu, dengan pembagian kecamatan Payakumbuh Barat dengan
31 Kelurahan, kecamatan Payakumbuh Timur dengan 14 kelurahan dan kecamatan
Payakumbuh Utara dengan 28 kelurahan.. Jumlah penduduk Kota Payakumbuh sebanyak
116.910 jiwa dengan kepadatan penduduk kurang lebih mencapai 1,500/km2. Populasi
penduduk kota Payakumbuh dikategorikan sebagai kota kecil (20.001-100.000 jiwa). Ruang
terbuka hijau di Kota Payakumbuh belum memenuhi undang-undang No. 26 tahun 2007
tentang penataan ruang yaitu 30% dari luas lahan dijadikan ruang terbuka hijau. Hal ini
disebabkan ada bebarapa lahan ruang terbuka hijau beralih fungsi, yaitu dijadikan kawasan
terbangun seperti tempat perdagangan.
B.Rumusan Masalah
• Berdasarkan latar belakang penelitian, ditentukan
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
• a.Bagaimana ketersediaan ruang terbuka hijau saat ini di
Kota Payakumbuh ?
• b.Seberapa besar kebutuhan ruang terbuka hijau pada 20
tahun kedepan di Kota Payakumbuh ?
.Tujuan Penelitian
• Berdasarkan pada rumusan masalah, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
• a.Untuk mengetahui ketersediaan ruang terbuka hijau di
Kota Payakumbuh.
• b.Untuk mengetahui kebutuhan ruang terbuka hijau di
Kota Payakumbuh.
metode penelitian
A.Lokasi
• Lokasi penelitian studi ruang terbuka hijau di kota Payakumbuh yang
memiliki luas wilayah 80.43 km2, dengan dasar memiliki bentuk ruang
terbuka hijau yang lebih baik dan bentuk pemanfaatan ruang terbuka hijau
oleh masyarakat.
Populasi dan Sampel

• Populasi dan sampel dalam penelitian ini hanya


digunakan untuk mengetahui luasan/ ketersediaan ruang
terbuka hijau yang berfungsi sebagai RTH privat.
1.Populasi
• Populasi adalah jumlah keseluruhan yang ada, adapun
objek yang menjadi populasi yaitu masyarakat sebanyak
116.910 jiwa.
2.Sampel
• Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti ciri-ciri dan
keberadaannya diharapkan mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri
dan keberadaan populasi sebenarnya. Untuk itu teknik pengambilan sampel
dilakukan secara acak (sampel random). Dalam penarikan sampel, maka di
upayakan sampel yang ditarik dapat mempersentasikan dari kondisi populasi
secara keseluruhan, walaupun jumlah sampel yang ditarik relatif kecil
dibandingkan dengan jumlah populasi. Untuk efisiensi penelitian maka
sampel ditetapkan secara proporsional dengan menggunakan rumus
matematis
Sumber Data

- Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung di lokasi studi, yang
berhubungan langsung dengan objek yang akan diteliti. Data tersebut berupa :
-Jumlah ruang terbuka hijau kota Payakumbuh.
-Luas tiap ruang terbuka hijau
- Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui instansi-instansi terkait
yang telah lebih dahulu dikumpulkan. Data tersebut berupa :
-Data kependudukan
-Literatur-literatur yang berkenaan dengan ruang terbuka hijau
-Peta-peta, buku revisi RTRW Kota Payakumbuh, dan lain-lain.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah
1.Observasi
• Suatu metode yang digunakan dengan melakukan pengamatan dan
pencatatan secara langsung dilapangan tentang gejala yang terjadi di lokasi
studi.
2.Telaah Pustaka
• cara pengumpulan data dan informasi dengan jalan membaca atau
mengambil literature, bahan perkuliahan serta arsip-arsip dari instansi yang
terkait dengan penelitian ini.
3.Kuesioner
• Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
pertanyaan secara tertulis dan terstruktur kepada responden yang telah
disiapkan oleh peneliti.
1. Rumusan masalah pertama mengenai bagaimana ketersediaan ruang
terbuka hijau saat ini digunakan analisis kebutuhan RTH berdasarkan Luasan
wilayah kemudian membandingkan dengan Jumlah RTH yang ada pada saat
ini.
2. Rumusan masalah kedua tentang seberapa besar kebutuhan ruang terbuka
hijau di Kota Luwuk Banggai menggunakan kuantitatif berdasarkan:
• Standar kebutuhan RTH terhadap jumlah penduduk pendukung, dengan
tetap mempertimbangkan pusat dan sub pusat perkotaan.
METODE ANALISIS
Metode analisis yang akan digunakan dalam proses penelitian adalah perpaduan antara metode kualitatif dan metode
kuantitatif, Adapun tahap analisis perpaduan metode kualitatif dan kuantitatif yang digunakan yakni:

1. Metode Analisis Kebijakan


Analisis yang dilakukan untuk kebijakan yaitu menyesuaikan dengan kebijakan dan program Pemerintah Kota
Payakumbuh yang berhubungan dengan Kegiatan Pemerintahan.
2. Metode Analisis Keruangan
Analisis ini dilakukan untuk melihat nantinya hubungan konsep ini pada wilayah studi ini dengan keruangaan
sekitar yang nantinya akan menghasilkan kelayakan daerah studi
3. Metode Analisis Peruntukan Kawasan
Analisa alokasi peruntukan kawasan ini nantinya akan menghasilkan ruang terbuka hijau yg mumpuni.
4. Metode Analisis SWOT
Metode ini yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats). Yang mana akan menghasilkan POTENSI dan MASALAH Kawasan.
PENELITIAN INI TERMASUK KEDALAM
METODE:
1. KUALITATIF
Karena tahap Analisisnya yakni mengamati di Wilayah Studi, sangat membutuhkan data, dan akan mengeluarkan
sebuah Rencana atau Konsep
2. KUANTITATIF
Karena menggunakan Analisis Kebijakan, serta membuktikan nya dengan menggunakan angka (Pembobotan)
PENELITIAN INI TERMASUK KEDALAM METODE:

1. KUALITATIF
Karena tahap Analisisnya yakni mengamati di Wilayah Studi, sangat membutuhkan data, dan akan mengeluarkan
sebuah Rencana atau Konsep
2. KUANTITATIF
Karena menggunakan Analisis Kebijakan, serta membuktikan nya dengan menggunakan angka (Pembobotan)

Anda mungkin juga menyukai