Anda di halaman 1dari 7

Angka Insidensi

Fraktur Maxilofacial

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


• Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Rowe dan Killey pada tahun 1995,
rasio antara fraktur mandibula dan maksila melebihi 4:1 dengan
dominansi laki-laki dibanding wanita. Data lainnya juga dilaporkan dari
Trauma Centre Level 1, bahwa diantara 663 pasien fraktur tulang wajah,
hanya 25.5% berupa fraktur maksila.

• Di University of Kentucky Medical Centre, dari 326 pasien wanita dewasa


dengan trauma maxilofacial, sebanyak 42.6% terjadi akibat kecelakan
kendaraan bermotor, 21.5% akibat terjatuh, akibat kekerasan 13.8%,
penyebab yang tidak ingin diungkapkan 10,7%, cedera saat berolahraga
7,7%, akibat kecelakaan lainnya 2,4%,dan luka tembak serta akibat
kecelakan kerja masing masing 0.6%.
• Prevalensi fraktur maxilofacial pada anak-anak jauh lebih rendah
dibandingkan pada dewasa. Sekitar 5-15% dari keseluruhan fraktur
maxilofacial terjadi pada anak.
• Sedangkan prevalensi pediatri paling rendah pada bayi dan meningkat
secara progresif sesuai dengan bertambahnya usia. Terdapat 2 puncak
usia dengan frekuensi terjadinya paling tinggi, yaitu usia antara 6-7
tahun terkait dengan usia sekolah dan usia 12-14 tahun terkait dengan
peningkatan aktivitas fisik dan partisipasi saat pubertas dan remaja.
• Mekanisme penyebab terjadinya fraktur maxilofacial pada anak mirip
dengan yang terjadi pada dewasa. Paling tinggi akibat kecelakaan
kendaraan bermotor, kemudian akibat cedera saat berolahraga, terjatuh,
kekerasan dan sebagainya
1. Fraktur Nasal
Dalam penelitian retrospektif Sunarto Reksoprawiro (tahun 2001-2005)
didapatkan insidensi fraktur nasal sebesar 12,66%.

2. Fraktur Zigoma
Insidensi fraktur zigoma sendiri berbeda pada beberapa penelitian.
Pada penelitian Hamad Ebrahim Al Ahmed et.al. Insidensi fraktur komplek
zigoma sebesar 7,4%. Sedangkan hasil penelitian yang lain menunjukkan
bahwa insidensi fraktur zigoma sebesar 42% dan 7,9%.

3. Fraktur Dentoalveolar
Insidensi fraktur dentoalveolar pada beberapa penelitian menunjukkan
persentase yang berbeda diantaranya sebesar 5,4%, dan 49.0%.
4. Fraktur Maksila
Dari beberapa hasil penelitian sebelumnya, insidensi dari fraktur maksila ini
masing-masing sebesar 9,2% dan 29,85%

5. Fraktur Mandibula
Dalam beberapa penelitian dikatakan bahwa fraktur mandibula merupakan
fraktur terbanyak yang terjadi akibat kecelakaan lalu lintas pada
pengendara sepeda motor, dengan masing-masing persentase sebesar
51% dan 72,8%
HASIL PENELITIAN PREVALENSI FRAKTUR MAKSILOFASIAL
PADA KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RSUD ANDI
MAKASAR KOTA PARE-PARE TAHUN 2013

Penelitian dilakukan dengan 90 orang penderita trauma


maksilofasial akibat kecelakaan lalu lintas.
60 penderita (66,67%) mengalami fraktur mandibula yang terbagi
atas body dengan jumlah 26 orang (43,33%), fraktur angulus sebanyak 16
orang (26,67%), fraktur symfisis sebanyak 13 orang (21,67%), dan fraktur
dentoalveolar sebanyak 5 orang (8,3%).
Sedangkan 30 orang lainnya atau sebanyak 33,34% mengalami
fraktur Maksila yang terbagi atas Zygoma 5 orang (16,67%), Le fort I 9
orang (30%), Le fort II 10 orang (33,33%), Le fort III 6 orang (20%)
THANKYOU 

Anda mungkin juga menyukai