Anda di halaman 1dari 87

PERENCANAAN PELAYANAN KESEHATAN

Dr. Syahrir A. Pasinringi, MS

MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
Pengertian Sehat
1. Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas
dari organ tubuh yang berfungsi secara
wajar dengan segala faktor keturunan
dan lingkungan yang dipunyainya (WHO
1957)
2. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera
dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis
(UU Kesehatan No. 23 tahun 1992)
Konsep Sehat-Sakit ‘Continum’

Sehat 100 % Sehat 75 % Sehat 50% Sehat 10-25 % Sakit


Sehat
Produktif

Upaya promotif/preventif Upaya kuratif paradigma


paradigma sehat health sakit health program for
maintanance & development survival upaya hilir
upaya kesehatan hulu
Universal Competencies for Public Health Professionals

All public health professionals should be competent


in:
1. Analytical Skills
2. Communication Skills
3. Policy Development and Program Planning
Skills
4. Cultural Skills
5. Basic Public Health Sciences Skills
6. Financial Planning and Management Skills
Ø
APA
APA TUJUAN
TUJUAN NORMATIF
NORMATIF
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN
KESEHATAN ??

1. QUALITY OF CARE AND


QUALITY OF LIFE

2. ACCESSIBILITY

3. EQUITY

4. EFFICIENCY

5. SUSTAINABILITY
Millenium Development Goals
( MDGs )

MDGs adalah suatu Deklarasi Milenium


(Millennium) yang dilaksanakan pada tanggal
27 September 2000 di New York,bertekad
mencapai 8 tujuan ( Goals) selambat
lambatnya tahun 2015 .
Deklarasi ini telah ditandatangani oleh 146 buah
negara termasuk Indonesia
TUJUAN MDGs
Ada delapan goal yang perlu dicapai yaitu :
Goal 1 : Menghapus kemiskinan dan kelaparan berat
( Eradicate extreme poverty and hunger )
Goal 2 : Mencapai pendidikan dasar yang menyeluruh
(Achieve universal primary education )
Goal 3 : Memajukan Kesetaraan gender
( Promote gender equality and empower
women )
Goal 4 : Menurunkan kematian bayi
( Reduce child mortality )
TUJUAN MDGs
Goal 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu
( Improve maternal Health )
Goal 6 : Melawan HIV/AIDS,malaria serta penyakit
lainnya
( Combat HIV/AIDS , malaria and other diseases )
Goal 7 : Meyakini Ketahanan lingkungan
( Ensure environmental sustainability )
Gola 8 : Menciptakan jaringan global untuk
pembangunan
( Develop a Global Partnership for
Development )
HUMAN DEVELOPMENT INDEX ( HDI )

Human Development Index (HDI) adalah


suatu petunjuk ( index )

yang dipergunakan untuk memberi urutan tingkat


pembangunan manusia ( human development ),
pada negara –negara ,yang dinyatakan dalam
negara maju ( developed),
sedang berkembang ( developing )
dan belum berkembang ( under developing )
KAIDAH UPAYA KESEHATAN
(SKN)

UPAYA UPAYA
KESEHATAN KESEHATAN
MASYARAKAT PERORANGAN
(UKM) (UKP)

PUBLIC GOODS PRIVATE GOODS

program pelayanan

DIBIAYAI PEMERINTAH DIBIAYAI MASYARAKAT


TIDAK ADA PENDAPATAN HIDUP DR PENDAPATAN
Orientasi Pada Orientasi Pada
Masalah Kesehatan Kebutuhan Konsumen
FUNGSI
PUSKESMAS

PUSAT
PUSAT PUSAT
PEMBANGUNAN
PEMBERDAYAAN YANKES STR
BERWAWASAN
KELG & MASY I
KESEHATAN

YANKESMAS YANKES PERORANGAN


(PRIVATE GOODS)
(PUBLIC GOODS)

11
Menggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan
Fungsi pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan dapat dinilai dari
seberapa jauh institusi jajaran non-
kesehatan memperhatikan kesehatan bagi
institusi dan warganya
Keberhasilan fungsi ini bisa diukur
melalui Indikator Potensi Tatanan
Sehat (IPTS)

 Tatanan sekolah (SD, SMP, SMU/SMK,


Madrasah, Universitas)
 Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik,
industri rumah tangga, tempat kerja di
perkebunan/pertanian, dll)
 Tatanan tempat-tempat umum (pasar,
tempat ibadah, rumah makan, tempat
hiburan)
Indikatornya adalah sebagai
berikut
 Berapa % sekolah yang dinyatakan
berpotensi sehat
 Berapa % tempat kerja yang dinyatakan
berpotensi sehat
 Berapa % tempat-tempat umum yang
dinyatakan berpotensi sehat.
Memberdayakan masyarakat dan
keluarga
Pemberdayaan masyarakat adalah segala
upaya fasilitasi yang bersifat non-instruktif
guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat agar mampu
mengidentifikasi masalah, merencanakan
dan melakukan pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat dan
fasilitas yang ada, baik dari instansi lintas
sektoral maupun LSM dan tokoh
masyarakat.
Fungsi pusat pemberdayaan masyarakat
dapat diukur dengan beberapa indikator
antara lain
 Tumbuh-kembang UKBM (Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat), yang rincian indikator dan
manajemen pembinaannya telah dituliskan pada
buku ‘ARRIF, Pedoman Manajemen Peran Serta
Masyarakat’, yang telah diterbitkan oleh Depkes
 Tumbuh dan berkembangnya LSM yang
bergerak di bidang kesehatan.
 Tumbuh dan berfungsinya BPP (Badan
Penyantun Puskesmas).
 Tumbuh dan berkembangnya keluarga sehat.
Memberikan pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang
bermutu dan efisien
Pelayanan kesehatan tingkat pertama
adalah pelayanan yang bersifat ‘mutlak
perlu’ yang sangat dibutuhkan oleh
sebagian besar masyarakat serta
mempunyai nilai strategis untuk
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
Program kesehatan dasar adalah
program yang ditetapkan
berdasarkan kebutuhan sebagian
besar masyarakat Indonesia,
serta mempunyai daya ungkit
tinggi dalam permasalahan
kesehatan nasional dan
internasional, yang berkaitan
dengan kesakitan, kecatatan dan
kematian
Program kesehatan dasar ini
adalah program minimal yang
harus dilaksanakan oleh tiap
Puskesmas, yang dikemas dalam
‘basic six’
UPAYA PUSKESMAS
A. Upaya kesehatan wajib puskesmas
1. Upaya kesehatan ibu, anak & kb
2. Upaya promosi kesehatan
3. Upaya kesehatan lingkungan
4. Upaya perbaikan gizi
5. Upaya pencegahan & pemberantasan penyakit
menular
6. Upaya pengobatan dasar

B. Upaya kesehatan pengembangan puskesmas


Dilaksanakan sesuai dengan masalah kesehatan masy yg
ada dan kemampuan Puskesmas
.

20
Program Pengembangan
Puskesmas diperkenankan untuk mengembangkan
program lain sesuai dengan situasi, kondisi, masalah
dan kemampuan Puskesmas setempat dan atau
sesuai tuntutan masyarakat sebagai program inovatif
dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya
yang tersedia dan dukungan dari masyarakat
 Program kesehatan kerja masyarakat, kesehatan
manula, kesehatan olahraga, pengembangan
puskesmas dengan rawat inap, puskesmas dengan
tempat bersalin, puskesmas dengan pengobatan
tradisional dan lain-lain.
Indikator keberhasilan misi
pelayanan kesehatan
masyarakat adalah IPMS
(Indikator Potensi Masyarakat
Sehat) terdiri dari cakupan dan
kualitas program
Indikator Program Kesehatan
Dasar Puskesmas
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR
POKOK
Promosi Promosi hidup Perbaikan
kesehatan bersih dan perilaku sehat
sehat
Kesehatan Bimtek Perbaikan
Lingkungan penyehatan lingkungan
permukiman
Kesehatan ibu ANC, K4. Linakes
anak MTBS, Cakupan MTBS
Imunisasi Campak, DPT 3
KB MKET
Lanjutan …..

Pemberantasan Diare Penemuan Kasus


Penyakit ISPA Penemuan Kasus
Menular
Malaria Penemuan Kasus
TB Penyembuhan
Pengobatan Medik Dasar Kunjungan
UGD Jumlah Kasus
Lab. Sederhana Jumlah Pemeriksaan
Gizi Distribusi vit A/Fe/Cap Yod Cakupan Vit A/Fe/Cap
PSG yod
Promosi Gizi % gizi kurang/buruk,
SKDN
% sadar gizi
Kualitas Jaga mutu Kepuasan pasien
pelayanan Kesembuhan
kesehatan
P. STRATEJIK vs. P. OPERASIONAL

PERENCANAAN PERENCANAAN
STRATEJIK OPERASIONAL
DASAR MELIHAT PELUANG MENGACU HASIL
KAJIAN EKSTERNAL & KEBUTUHAN PERENCANAAN STRATEJIK
PERUBAHAN INTERNAL DAN MASALAH

ORIENTASI VISI - MISI - STRATEGI RENCANA KEGIATAN


HASIL RENCANA PROGRAM
TAHAP KAJIAN EKSTERNAL - KAJIAN ANALISIS SITUASI -
KAJIAN INTERNAL - PENENTUAN PENENTUAN PRIORITAS DAN
POSISI - PENETAPAN ALTERNATIF - PENETAPAN
STRATEGI TUJUAN
KATEGORI STRATEGI KORPORASI JANGKA PANJANG
STRATEGI BISNIS JANGKA MENENGAH
STRATEGI FUNGSIONAL JANGKA PENDEK
PROSES KETERLIBATAN MANAJEMEN KETERLIBATAN PELAKSANA
PUNCAK & MENENGAH (SEMUA FIHAK)
PROSES PERENCANAAN OPERASIONAL

- Analisis kebutuhan
DATA PRIMER - Fishbone
ANALISIS SITUASI - Analisis masalah &
DATA SEKUNDER - Blum penyebab masalah
- Pohon masalah - Analisis kemampuan
(Resources)
- USG
MENYUSUN SKALA - CARL - Skala prioritas
PRIORITAS - HANLON penyebab masalah
- MCUA

- FGD - Identifikasi alternatif


MENENTUKAN ALTERNATIF - NGT penyelesaian
PENYELESAIAN MASALAH - BRAINST. - Prioritas alternatif
- DISKO penyelesaian

- FGD - Tujuan berdasar


MENENTUKAN TUJUAN - NGT prioritas alternatif
Keterangan : KEGIATAN - BRAINST. - Terukur & Spesifik
- DISKO (SMARTS)
SMARTS :
- Specific
- Measureable MENYUSUN PoA SETIAP - Perenc. kegiatan
- LOKAKARYA - Penjadwalan
- Attainable TUJUAN
- Relevant - Penganggaran
- Time Bound

MERENCANAKAN KEGIATAN - Indikator


- LOKAKARYA keberhasilan
EVALUASI
kegiatan
Data,
Data, Informasi
Informasi &
&
Masalah
Masalah
Data
Data vs
vs Informasi
Informasi

 Data : suatu gambaran kejadian


yang dapat berupa angka atau kalimat

 Informasi : data yang telah diolah,


diberi keterangan dan dikelompokkan
berdasarkan ciri khususnya sehingga
menghasilkan dan menjelaskan
tentang kejadian secara lebih spesifik
Masalah ??
Masalah
 Kesenjangan antara apa yang ditemukan
dengan apa yang seharusnya, atau adanya
suatu kesenjangan antara apa yang
diharapkan (what should be) dengan apa yang
terjadi (what it is).

1. Masalah yang menyangkut masyarakat


2. Masalah manajemen upaya kesehatan
3. Masalah pada lingkungan
Dikatakan
Dikatakan masalah,
masalah, bila
bila ::

1. Adanya kesenjangan
2. Administrator merasa tidak puas atas
kondisi tersebut
3. Bertanggung jawab atas masalah
tersebut
4. Keluhan, harapan dan kebutuhan
masyarakat
Analisis situasi
(sedapat mungkin analisis trend)
1. Kependudukan/demografi
2. Situasi dan kecenderungan kesehatan
3. Lingkungan kesehatan
4. Perilaku kesehatan
5. Program/pelayanan kesehatan
a. Kinerja/cakupan
b. Pembiayaan
c. SDM
d. Sarana
6. Kebijaksanaan kesehatan
7. Kebijakan/rencana pembangunan daerah
Demografi
1. Jumlah penduduk
2. Pertumbuhan
3. Struktur umur
4. Distribusi spasial
5. Mobilitas: “pulang-balik”: Masalah di Jabotabek
6. Jml penduduk miskin
7. Jml kelompok khusus/rentan:
a. Bumil
b. Persalinan
c. Bayi
d. Balita Kantor
e. Anak sekolah Statistik
f. Tenaga kerja
g. Usila
BKKBN

Vital Statistik
Situasi & kecenderungan kesehatan
1. Morbiditas:
a. penyakit infeksi
b. non-ibfeksi
Laporan
2. Mortalitas fasilitas
a. Jumlah
Vital
b. Penyebab kematian statistik
c. Rate ???
Surveilans

Estimasi jumlah
populasi yg terkena
Perilaku kesehatan
1. Konsep sehat/sakit: health belief
2. Life style:
a. alkohol
b. rokok
d. promisccuity: tempat-tempat berisiko
STD
e. narkoba
f. olah raga ??
3. Health seeking behavior
Analisis data
Susenas
Lingkungan kesehatan
1. Akses thd air bersih
2. Jamban/tempat bab Analisis data
Susenas
3. Lantai rumah
4. Breeding places
5. Vektor penyakit
6. Polusi
7. Sanitasi tempat umum
Program/pelayanan kesehatan
1. Kinerja/cakupan
2. SDM: jumlah, jenis, distribusi
3. Sarana: jumlah, jenis, distribusi
4. Pembiayaan

District Health
Account
(DHA)
Kinerja/cakupan
1. Kesehatan reproduksi
a. KIA/KB
b. Pertolongan persalinan
c. Polindes/bidan di desa
d. Revitalisasi Posyandu
i. kader
ii. dacin
iii. system pelaporan
iv. gizi (PMT, vit-A, Yodium, Fe)
2. Penyakit menular
a. Malaria (Gebrak malaria)
b. Tbc (DOTS/Gerdunas tb)
c. MTBS
d. HIV/AIDS
e. DHF
f. Filaria
g. Framboesia
3. Immunisasi
a. Cakupan
b. Supply dan manajemen vaksin
c. Cold chain system
d. Save injection
4. Gizi masyarakat
Kinerja/cakupan
1. Sanitasi lingkungan
a. Lantai rumah
b. Akses air bersih
c. Jamban
d. Sampah
e. Breeding places
f. Manajemen “B3” (Bahan Beracun Berbahaya)
2. Promosi kesehatan
a. “REA” (Rapid ethnographic assessment)
b. Penyusunan materi dan media
c. Pelaksanaan program promosi kesehatan
3. Program dan pelayanan kesehatan untuk penduduk miskin
Ada 4 output utama analisis situasi,
yaitu:
1. Deskripsi masalah
2. Kinerja sistem pelayanan/program
kesehatan
3. Faktor risiko lingkungan
4. Faktor risiko perilaku
(1). Deskripsi masalah
Deskripsi masalah menggunakan prinsip
dan metode epidemiologi, yaitu
 merumuskan dan mengukur besaran masalah
serta
 distribusinya menurut kelompok penduduk
 distribusinya menurut tempat
 distribusinya menurut waktu (musim)
 kemungkinan sumber penyakit tersebut
Distribusi menurut kelompok penduduk bisa:
 menurut kelompok umur (ibu, balita, anak
sekolah)
 menurut kelompok kelamin (laki, perempuan),
 menurut kelompok strata ekonomi (miskin,
non-miskin, kuintil pengeluaran),
 menurut kelompok jenis pekerjaan (buruh tani,
industri, perdagangan, nelayan, dll).
Distribusi menurut tempat dalam konteks
kabupaten sebaiknya dibagi menurut :
kecamatan atau
wilayah kerja Puskesmas.

Distribusinya menurut waktu menunjukkan


pola kejadian penyakit tersebut menurut
musim atau bulan tertentu sepanjang tahun.
 Deskripsi sumber penyakit didasarkan
pada hasil survei atau pengalaman empiris
tentang sumber penyakit bersangkutan.

Misalnya TBC bersumber pada kontak dengan penderita,


malaria bersumber pada spesies anopheles tertentu dan
parasit malaria tertentu, DBD bersumber pada nyamuk
aedes yang bertelur di tempat perteluran yang khas,
ISPA berkaitan dengan polusi dalam ruangan rumah
atau wabah campak, kurang yodium bersumber pada
kualitas garam dan air minum dan makanan, perdarahan
pada saat persalinan bersumber pada anemia ibu hamil,
dll
(2). Kinerja/sistem pelayanan
dan program kesehatan
Hal berikutnya yang perlu dianalisis adalah kinerja
program dan sistem pelayanan yang berkaitan dengan
masalah bersangkutan. Fokus analisis ini adalah sebagai
berikut :
1. Kinerja/output:
 Usahakan memperoleh trend output dari tahun ke tahun
 Apakah output program/pelayanan sesuai dengan target
 Kalau tidak, lakukan analisis untuk mengetahui sebab-sebabnya
 Kalau berhasil atau melebihi target, jelaskan juga sebab-
sebabnya
2. Proses:
 Apakah kegiatan yang dilaksanakan sesuai
dengan rencana tahunan
 Kalau tidak sebutkan kegiatan yang mana
 Jelaskan sebabnya
 Juga lakukan analisis terhadap proses
manajerial seperti:
 supervisi
 kordinasi dan integrasi lintas program
 kordinasi dan integrasi lintas sektor
 peran pihak swasta
 peran masyarakat
3. Input:
 Lakukan analisis tentang kecukupan input
(tenaga, dana, alat, obat, dll)
 Apakah ketersediaan input tersebut tepat
waktu
 Apakah ada input yang tidak
terserap/tidak terpakai, dan jelaskan
kenapa
(3). Faktor risiko lingkungan
Data yang perlu ditelaah dalam identifikasi faktor
risiko lingkungan adalah sebagai berikut:
 Hasil surveilans
 Laporan Puskesmas
 Hasil survey khusus dan OR
 Data kegiatan pembangunan (dari Pemda)
 Laporan masyarakat/mass media/LSM
 Pengamatan oleh staf Dinkes
 Dll
 Lakukan analisis untuk mengidentifikasi
apakah ada faktor lingkungan yang
berkontribusi terhadap masalah
bersangkutan.
 Kemudian lakukan analisis untuk mengetahui
fihak/sektor mana yang relevan untuk
melakukan intervensi terhadap faktor
tersebut (misalnya sektor kesehatan,
pertanian, pendidikan, dll)
(4). Faktor risiko perilaku
Data yang perlu ditelaah dalam identifikasi faktor
risiko perlaku adalah sebagai berikut:
 Hasil surveilans
 Laporan Puskesmas
 Hasil survey khusus dan OR (misalnya tentang pola
pencarian pertolongan persalinan, dll)
 Laporan masyarakat/mass media/LSM
 Pengamatan oleh staff Dinkes
 Analisis data Susenas (tentang pola pencarian
pengobatan, dll)
Metode Penentuan Prioritas
Masalah
Yang termasuk teknik skoring
antara lain :

1. USG (Urgency Seriousness Growth)


2. CARL (Capability Accessability
Readiness Leverage)
3. MCUA (Multiple Criteria Utility
Assesment)
4. PAHO
1. Penentuan Prioritas Masalah
Dengan Metode USG
DEFINISI USG
Metode USG merupakan cara dalam
menetapkan urutan prioritas, dengan
memperhatikan

1. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari


tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan
2. Seriousness (keseriusan), yaitu
melihat dampak masalah tersebut
terhadap produktifitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak,
dan sebagainya
3. Growth (berkembangnya masalah),
yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa
sehingga sulit dicegah
KAPAN METODE USG DIGUNAKAN ?

Metode USG digunakan apabila pihak


perencana telah siap mengatasi
masalah yang ada, sehingga yang
dipentingkan adalah aspek yang ada di
masyarakat dan aspek masalahnya itu
sendiri
LANGKAH-LANGKAH USG

A. Persiapan yang perlu dilakukan antara lain :


1. PERSIAPAN GUGUS TUGAS
Susunan petugas :
1. Pimpinan USG
2. Petugas Pencatat pada Filpchart
3. Petugas skoring dan ranking
2. PERSIAPAN RUANG PERTEMUAN
3. PERSIAPAN SARANA ATAU PERALATAN
B. PESERTA
Tentukan siapa saja orang yang akan
diundang atau dilibatkan dalam
pertemuan untuk melaksanakan USG
Jumlah peserta : 4 – 7 orang

C. DATA YANG DIBUTUHKAN


• Hasil analisis situasi
• Data sumberdaya yang dimiliki
D. PROSES DINAMIKA KELOMPOK
Tujuan pertemuan yang berorientasi pada masalah dan
pemecahan masalah
Langkah inti pelaksanaan USG
1. Penyusunan daftar masalah
a. Setiap peserta pertemuan diminta mengemukakan
masalah bagian yang diwakilinya
b. Pimpinan USG menginstruksikan kepada petugas
pencatat untuk mencatat setiap masalah yang
dikemukakan di lembar flipchart atau papan tulis atau
white board

LEMBAR FLIPCHART
Misal :
Nama anggota Unit/Bagian Masalah yang dikemukakan
Ahmad Bina Program Perilaku PHBS masyarakat rendah (A)
Rina Umum Mutu pelayanan BP rendah (B)
Anto Upakes Perhatian keluarga pada bumil rendah (C)
Sinta … … (D)
Willy … … (E)
2. Klarifikasi Masalah

a. Lakukan klarifikasi masalah yang telah


diidentifikasi dalam rangka
menentukan prioritas masalah
b. Setiap anggota dimintai penjelasan
(klarifikasi) maksud dari masalah yang
dikemukakannya.
c. Setelah diklarifikasi, maka tulis
masalah hasil dari klarifikasi tersebut
DAFTAR MASALAH SETELAH
KLARIFIKASI

Setelah klarifikasi ternyata masalah yang


diperoleh adalah sebagai berikut :

Nama anggota Unit/Bagian Masalah yang dikemukakan


…………….. ………… .………………
…………….. ………… .………………
…………….. ………… .………………
…………….. ………… .………………
3. Membandingkan antar Masalah
a. Bandingkan masalah yang diperoleh, sebagai
contoh masalah A sampai E menurut kriteria
Urgensi (Urgency), Keseriusan (Seriousness)
dan Kemungkinan Berkembangnya masalah
(Growth)
b. Tulis frekwensi kemunculan tiap masalah
setelah diperbandingkan, frekwensi ini
dianggap sebagai nilai atau skor masalah.
Kemudian jumlahkan skor yang diperoleh tiap
masalah berdasarkan kriteria Urgency,
Seriousness dan Growth
Lembar Filpchart
Misal :

Aspek Urgency Aspek Seriousness Aspek Growth


A/B=B A/B=B A/B=B
A/C=A A/C=A A/C=A
A/D=A A/D=A A/D=A
A/E=A A/E=A A/E=A
B/C=B B/C=B B/C=B
B/D=B B/D=B B/D=B
B/E=E B/E=E B/E=B
C/D=D C/D=D C/D=D
C/E=E C/E=E C/E=E
D/E=E D/E=E D/E=E
LEMBAR FLIPCHART

Diperoleh hasil perbandingan sebagai berikut :


Aspek Urgency Aspek Seriousness Aspek Growth
A =3 A =3 A =3
B=3 B=3 B=3
C=0 C=0 C=0
D=1 D=1 D=1
E=3 E=3 E=3

Hasil Skoring
Masalah Urgency Seriousness Growth Total
A 3 3 3 9
B 3 3 4 10
C 0 0 0 0
D 1 1 1 3
E 3 3 2 8
4. Penyusunan Prioritas Masalah
Menyusun prioritas masalah berdasarkan hasil
langkah 3
Misalnya : Dari hasil langkah 3 pada contoh,
maka dapat disusun prioritas masalah dengan
urutan sebagai berikut :
1. Masalah B
2. Masalah A
3. Masalah E
4. Masalah D
5. Masalah C
KELEBIHAN PENGGUNAAN METODE USG
1. Merupakan pandangan orang banyak
dengan kemampuan sama, sehingga
dapat dipertanggungjawabkan
2. Diyakini bahwa hasil prioritas dapat
memberikan obyektifitas
3. Bisa diidentifikasikan lebih lanjut apakah
masalah tersebut dapat diselesaikan
secara managable atau tidak
KEKURANGAN PENGGUNAAN METODE USG

1. Cara ini lebih banyak berdasarkan asumsi


dengan keterbatasan tertentu yang
melemahkan eksistensi permasalahan
2. Jika asumsi yang disepakati lebih banyak
dengan keterbatasan, maka hasilnya
akan bersifat subyektif
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
DENGAN METODE CARL
2. Penentuan Prioritas Masalah
Dengan Metode CARL
DEFINISI CARL
Merupakan suatu cara untuk menentukan
prioritas masalah jika data yang tersedia adalah
data kualitatif. Dilakukan dengan menentukan
skor atas kriteria tertentu, yaitu Capability,
Accessability, Readiness dan Leverage (CARL),
semakin besar skor maka semakin besar
masalahnya, sehingga semakin tinggi letaknya
pada urutan prioritas
Kapan metode CARL digunakan ?

Metode CARL digunakan apabila


pelaksana program masih mempunyai
keterbatasan (belum siap) dalam
menyelesaikan masalah. Penggunaan
metode ini menekankan pada
kemampuan pelaksana program.
LANGKAH-LANGKAH CARL

A. Persiapan
1. PERSIAPAN GUGUS TUGAS
Susunan petugas :
1. Pimpinan CARL
2. Petugas Pencatat pada Filpchart
3. Petugas skoring dan ranking

2. PERSIAPAN RUANG PERTEMUAN


3. PERSIAPAN SARANA ATAU PERALATAN
B. PESERTA CARL
Tentukan siapa saja orang yang akan
diundang atau dilibatkan dalam
pertemuan untuk melaksanakan
CARL
Jumlah peserta : 4 – 7 orang

C. DATA
D. PROSES DINAMIKA KELOMPOK
Langkah inti pelaksanaan CARL
1. Pemberian skor pada masing-masing
masalah dan perhitungan hasilnya

a. Tulis atau daftarlah masalah yang


didapat dari kegiatan analisis situasi.
b. Tentukan skor atau nilai yang akan
diberikan pada tiap masalah
berdasarkan kesepakatan bersama

Lanjut …..
Lanjutan …..

Misal : Telah disepakati bersama skor atau nilai yang diberikan


adalah 1-5, dengan ketentuan sebagai berikut :
Nilai 1 = sangat tidak menjadi masalah
Nilai 2 = tidak menjadi masalah
Nilai 3 = cukup menjadi masalah
Nilai 4 = sangat menjadi masalah
Nilai 5 = sangat menjadi masalah (mutlak)

c. Berikan skor atau nilai untuk setiap alternatif masalah


berdasarkan kriteria CARL (Capability atau kemampuan,
Accessability atau Kemudahan, Readiness atau kesiapan, Leverage
atau Daya Ungkit)
Contoh Tampilan :

Skor Hasil
No. Masalah Ranking
C A R L CxAxRxL

1 Mutu pelayanan BP rendah 4 5 4 5 400 1

2 Perilaku PHBS rendah 3 3 3 3 81 3

3 Perhatian keluarga pada bumil rendah 4 4 3 3 144 2


2. Menentukan prioritas berdasarkan hasil
rangking
Urutkan masalah menurut prioritasnya,
berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada
langkah 2.

Misal : Dari contoh tampilan pada langkah 2, maka


prioritas masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Rendahnya mutu pelayanan BP
2. Perhatian keluarga pada bumil rendah
3. Perilaku PHBS rendah
KELEBIHAN PENGGUNAAN
METODE CARL

Dengan masalah yang relatif banyak,


bisa ditentukan peringkat atas masing-
masing masalah, sehingga bisa
diperoleh prioritas masalahnya
KEKURANGAN PENGGUNAAN
METODE CARL

1. Penentuan skor sangat subyektif, sehingga sulit


untuk distandarisasi
2. Penilaian atas masing-masing kriteria terhadap
masalah yang diskor perlu kesepakatan agar
diperoleh hasil yang maksimal dalam penentuan
peringkat (prioritas)
3. Obyektifitas hasil peringkat masalah kurang bisa
dipertanggungjawabkan, karena penentuan skor
atas kriteria yang ada subyektif sifatnya.
PAHO
PAHO (Pan American Health
Organization)
Penentuan prioritas berdasarkan 4 kriteria :
(1)Magnitude (M): prevalensi, jumlah penduduk yang
terkena
(2)Severity (S): keparahan, misalnya CFR, kerugian
ekonomis
(3)Vulnerability (V): apakah tersedia
kemampuan/teknologi mengatasinya
(4)Community/political concern (CC) : kehebohan
masyarakat dan pejabat
Penentuan skor untuk setiap masalah dilakukan
oleh “expert”
Langkah PAHO

1 Tulis atau daftarlah masalah yang didapat dari kegiatan analisis


situasi.
2. Tentukan expert yang akan dilibatkan dalam penyusunan
prioritas
3. Tentukan skor yang akan dipergunakan dalam penentuan
prioritas 1 s/d 10
4. Pemberian skor oleh expert untuk setiap masalah berdasarkan 4
kriteria PAHO. (pemberian skor sebaiknya membandingkan antar
masalah dengan kriteria yang sama)
5. Kalikan skor setiap kriteria pada tiap masalah
6. Tentukan prioritas berdasarkan urutan Hasil Perkalian. Hasil
yang paling besar merupakan prioritas.
Tabel Kriteria PAHO

Kriteria PAHO Masalah A Masalah B Masalah C


Magnitude (M) 5 4 6
Severity (S) 6 3 7
Vulnerability (V) 6 5 8
Community/ 5 4 9
political concern (CC)
M x S x V x CC 900 240 3024
Rangking 2 3 1
PENETAPAN TUJUAN
Hierarchi tujuan
 Tujuan output:
a. jumlah kasus tb paru dengan PMO
b. jumlah rumah yg disemprot insektisida
c. jml ibu hamil mendapat pil besi
d. jml anak di imunisasi campak
 Tujuan efek:
a. menurunnya DO dlm terapi tb paru: x1%  x2%
b. menurunnya API: x1  x2
c. menurunnya anemia ibu hamil : x1  x2
d. kekebalan thd campak naik (sulit diukur)
 Tujuan impact (dampak):
a. naiknya angka kesembuhan tb paru: x1  x2
b. menurunya kematian ok malaria: x1  x2
c. menurunnya kasus perdarahan (hamil atau melahirkan):
x1x2
d. kasus campak atau KLB campak turun
Kegiatan program kesehatan
1. Kegiatan pelayanan individu:
a. Penemuan kasus dan pengobatan (case finding &
treatment)
b. Intervensi thd faktor risiko
2. Kegiatan kesehatan masyarakat:
a. Penemuan kasus dan pengobatan (case finding &
treatment)
b. Intervensi thd faktor risiko
3. Kegiatan penunjang
4. Kegiatan pengembangan kemampuan (kapasitas)
organisasi/sistem
Penyusunan POA
Kegiatan Tujuan Sasaran Biaya/ Waktu Tempat Penanggung Indikator Ket.
Sumber jawab keberha-
silan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)


From
the
Heart

IP @ W7P

Anda mungkin juga menyukai