Anda di halaman 1dari 79

Hendri Samudra P.

E, ST
Martha Marpaung, S Pd.
Sari Yulita, ST
MANUSIA
Alat untuk melihat

Alat untuk mendengar

Alat untuk mencium

Alat untuk mengecap / menyicipi

Alat untuk meraba


INDERA MANUSIA PERALATAN
INDRAJA

SENSOR
Secara praktis, PENGINDERAAN JAUH adalah metodologi yang
digunakan untuk mempelajari karakteristik objek dari jarak jauh.
Penglihatan, Penciuman dan Pendengaran manusia merupakan
contoh bentuk permulaan penginderaan jauh.

Contoh :
Mata adalah alat penginderaan (sensor) yang
menerima cahaya yang dipantulkan.
Pada saat anda membaca, anda sedang
menerapkan penginderaan jauh.
Alat penginderaan (sensor) yang menerima cahaya
yang dipantulkan, contohnya Kamera

Telinga adalah alat penginderaan (sensor) yang


menerima suara yang dipantulkan.
Pada saat anda mendengar, anda sedang
menerapkan penginderaan jauh.
Alat penginderaan (sensor) yang menerima suara
yang dipantulkan, contohnya Sonar, Echosounder.
KULIT

Kulit adalah alat penginderaan (sensor) yang


menerima suhu yang disekitarnya.

Pada saat anda menggigil, anda sedang


menerapkan penginderaan jauh.

Alat penginderaan (sensor) yang mendeteksi suhu


yang dipantulkan, contohnya Kamera Termal.
Pengantar
Saat kini, inventarisasi
sumberdaya alam,
pengamatan dan pemetaan
permukaan bumi, serta
monitoring perubahan
lingkungan menggunakan
teknologi penginderaan jauh.
Penginderaan Jauh adalah ilmu untuk mendapatkan
informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air
dari citra yang diperoleh dari jarak jauh. (Campbell).
Penginderaan Jauh yaitu suatu pengukuran atau perolehan
data pada objek dipermukaan bumi dari satelit atau
instrument lain di atas atau jauh dari objek yang di indera.

Penginderaan Jauh merupakan penggunaan sensor radiasi


elektromagnetik untuk merekam gambar lengkungan bumi yang dapat
di interpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.
( Curran, 1985)
PENERIMAAN, TRANSMISI DAN PENGOLAHAN DATA

Data yang diperoleh dari satelit dikirim


ke bumi secara elektronis dan satelit
akan melanjutkan perekaman data
selama operasinya.

Pada dasarnya apa yang dilakukan


satelit dalam merekam data kemudian
mengirimkannya ke bumi dapat
diterapkan pada wahana pesawat
terbang.
Ada tiga pilihan utama untuk mengirimkan data
yang dikumpulkan oleh satelit ke permukaan bumi.
(A) Data dapat secara langsung dikirim ke
bumi jika stasiun bumi berada pada ‘garis
pandang’ satelit
(B). Data dapat direkam terlebih dahulu oleh
satelit, dan beberapa waktu kemudian
dikirim ke stasiun bumi, atau direlay
dengan Tracking and Data Relay Satellite
System (TDRSS)

(C). Data yang dikirim dari beberapa satelit


komunikasi yang selanjutnya dikirim ke
stasiun bumi yang dapat menerimanya.
Secara sederhana, Penginderaan jauh mempunyai beberapa elemen
penting, yaitu; (A) sumber Energi;
P
(B) Radiasi dan Atmosfer; R
I
(C) Interaksi dengan Objek;
(D) Perekaman oleh sensor;
(E) Transmisi dan Proses;
(F)Interprestasi dan Analisa; N
(G)Aplikasi.
S
I
P

D
A
S
A
Skema Proses Pengambilan Data Pada
Penginderaan Jauh (Ekadinata, dkk, 2008) R
P
Penginderaan jauh dengan menggunakan tenaga matahari dinamakan
R
penginderaan jauh sistem pasif. I
 Penginderaan jauh sistem pasif menggunakan pancaran
cahaya, hanya dapat beroperasi pada siang hari saat cuaca N
S
cerah.
 Penginderaan jauh sistem pasif yang menggunakan tenaga
pancaran tenaga thermal, dapat beroperasi pada siang maupun
malam hari.
I
 Kelemahan penginderaan jauh sistem ini adalah resolusi
spasialnya semakin kasar karena panjang gelombangnya
P
semakin besar.

Penginderaan jauh dengan menggunakan sumber tenaga buatan D


disebut penginderaan jauh sistem aktif.
 Penginderaan sistem aktif sengaja dibuat dan dipancarkan dari
A
sensor yang kemudian dipantulkan kembali ke sensor tersebut
untuk direkam.
S
 Pada umumnya sistem ini menggunakan gelombang mikro, tapi A
R
dapat juga menggunakan spektrum tampak, dengan sumber
tenaga buatan berupa laser.
P
R
I
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah tenaga matahari untuk
sampai ke permukaan bumi adalah :

N
1. Waktu (jam atau musim)
Faktor waktu berpengaruh terhadap banyak sedikitnya energi
matahari untuk sampai ke bumi. Misalnya pada siang hari
jumlah tenaga yang diterima lebih banyak dibandingkan
S
dengan pagi.
2. Lokasi
I
Lokasi ini erat kaitannya dengan posisinya terhadap lintang P
geografi dan posisinya terhadap permukaan laut. Misalnya di
daerah khatulistiwa jumlah tenaga yang diterima lebih banyak
dari pada daerah lintang tinggi.
3. Kondisi cuaca D
Kondisi cuaca mempengaruhi adanya hambatan di atmosfer.
Misalnya saat cuaca berawan jumlah tenaga yang diterima
A
lebih sedikit dari pada saat cuaca cerah. S
A
R
P
R
I
Tenaga elektromagnetik pada penginderaan jauh sistem pasif dan N
S
sistem aktif untuk sampai di alat sensor dipengaruhi oleh atmosfer.

Atmosfer mempengaruhi tenaga elektromagnetik yaitu bersifat selektif


terhadap panjang gelombang, karena itu timbul istilah “Jendela I
atmosfer”, yaitu bagian spektrum elektromagnetik yang dapat
mencapai bumi.
P
Adapun jendela atmosfer yang sering digunakan dalam penginderaan

D
jauh ialah spektrum tampak yang memiliki panjang gelombang 0,4
mikrometer hingga 0,7 mikrometer.

A
S
A
R
1. BENTANG
ALAM

DIREKAM
OBJEK OLEH
PENGINDERAAN SENSOR
JAUH

2. BENTANG
BUDAYA

DATA
Hasil proses perekaman data pengindraan jauh :

Data Digital Data Numerik


D
Data Visual Data Citra
A
T
Data Non Citra
A
A. Energi elektromagnetik dapat dideteksi secara fotografis
maupun elektronis. D
Proses fotografis menggunakan reaksi-reaksi kimia pada A
permukaan film untuk mendeteksi dan merekam variasi T
energi. A
Proses elektronis menggunakan bilangan - bilangan
digital untuk mendeteksi dan merekam variasi energi.
B. Adalah hal penting untuk membedakan antara citra dan foto
dalam penginderaan jauh.
Citra mengacu kepada representasi segala ‘pictorial’ tanpa
memperhatikan alat atau gelombang elektromagnetik D
inderaja yang dipakai untuk mendeteksi dan merekam A
enerji elektromagnetik. T
Foto mengacu secara khusus kepada citra yang mendeteksi A
dan merekam pada film fotografi. Foto hitam-putih
dibawah diambil pada spektrum cahaya tampak (kiri) dan
berwarna (kanan).
Foto hitam-putih dibawah diambil pada spektrum cahaya tampak (kiri)
dan berwarna (kanan).

D
A
T
A

Berdasarkan definisi diatas maka dapat dikatakan bahwa foto adalah


citra tetapi bukan berarti semua citra adalah foto.
Foto dapat dipresentasikan dan
disajikan dalam format dijital
dengan cara membagi-baginya
menjadi bagian kecil yang disebut
dengan piksel (picture-element).
D
Piksel ini merepresentasikan nilai A
kecerahan target/obyek dalam T
bentuk angka numerik atau DN
A
(digital number).

Mata dapat melihat warna karena mata dapat mendeteksi cahaya tampak
kemudian diproses lebih lanjut oleh otak. Bisa dibayangkan jika mata
hanya dapat mendeteksi hanya sebagian kecil gelombang cahaya tampak ?
Informasi dari rentang panjang gelombang yang berdekatan disimpan
dalam bentuk channel/band. Kita dapat melakukan kombinasi penyajian
dengan menggunakan panjang gelombang/band yang berbeda secara
digital.
Kombinasi warna primer misal biru, hijau dan merah.

D
A
T
A
D
A
T
A
D
A
T
A
D
A
T
A
Citra foto dapat dibedakan berdasarkan : C
a. Spektrum Elektromagnetik I
T
Foto Ultra violet 0,29 mikrometer
R
A
Foto Ortokromatik 0,4 – 0,56 mikrometer

Foto Pankromatik 0,4 – 0,7 mikrometer F


True infrared photo
O
0,9 – 1,2 mikrometer T
Foto Inframerah
O
Infra red modifikasi
0,9 – 1,2 mikrometer
b. Sumbu Kamera C
Obelique I
photograph T
10 derajat <
1 – 4 derajat
R
Orto photograph Foto Sangat
Foto agak Condong A
Condong

F
O
T
O
c. Warna yang digunakan C
True Colour False Colour I
T
d. Wahana yang digunakan
R
A
Foto udara yang dibuat dari pesawat udara atau balon

Foto satelit / orbital yang dibuat dari satelit

F
O
T
O
Citra satelit yang ada pada saat ini terdapat dua tipe berdasarkan C
sistem sensornya, yaitu sensor aktif dan sensor pasif.
I
a) Citra dengan sensor aktif Citra dengan sensor aktif tidak T
memerlukan energy matahari dalam melakukan pengambilan
R
A
data. Citra dengan sensor aktif mempunyai sumber enersi
sendiri, sehinga dapat beroperasi siang dan malam dan
mempunyai kemampuan menembus awan (tidak terpengaruh
oleh atmosfer). Contoh sensor aktif yang paling umum pada saat S
ini ialah teknologi RADAR (Radio Detection and Ranging). A
Sistem sensor RADAR mempunyai tiga fungsi yaitu:
- Memancarkan gelombang microwave (radio) ke bidang
T
permukaan tertentu E
L
- Menerima beberapa bagian dari enersi yang
dipancarkan balik (backscattered) oleh permukaan
- Menangkap kekuatan (detection, amplitudo) dan
perbedaan waktu (ranging, phase) dari pancar balik I
gelombang energi.
T
C
b) Citra dengan sensor pasif I
Citra satelit dengan sensor pasif bekerja sama seperti halnya
T
R
kamera dengan lensa optiknya.

S
A
T
E
L
I
T
D
A
T
A
Data spasial adalah data yang bereferensi geografis atas
representasi obyek di bumi. Data spasial pada umumnya S
berdasarkan peta yang berisikan interprestasi dan proyeksi P
seluruh fenomena yang berada di bumi (PPPPTK,2016). A
S
I
A
L
Secara umum data spasial memiliki dua jenis tipe yaitu data vektor
D
dan data raster.
A
A). Model data vektor mampu menampilkan, menempatkan, dan
T
menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik,
A
garis-garis atau kurva, atau poligon beserta atribut-atribut
nya dengan format digital dan disimpan dalam bentuk S
koordinat x,y (vector). P
Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasi A
kan ke dalam kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi S
oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), I
titik dan node (merupakan titik perpotongan antara dua buah A
garis). L
D
B). Model data raster mampu menampilkan, dan menyimpan
A
T
data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau
piksel – piksel yang membentuk grid. Pemanfaatan kedua
model data spasial ini biasanya disesuaikan dengan
A
peruntukan dan kebutuhannya.
Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data S
yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh. P
Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan A
sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture S
element). Bentuk data raster merupakan gambar (image) I
atau citra yang berbentuk digital. Resolusi dari data ini A
adalah pixel. Semakin besar pixel yang dimiliki, maka L
semakin bagus (besar) resolusinya.
DATA Pada model data vektor, Informasi lokasi atau geometri

VEKTOR
milik suatu objek spasial dapat dimasukkan ke dalam
beberapa bentuk seperti berikut (PPPPTK,2016) :
1) Titik
(dimensi nol - point)
Titik adalah representasi grafis atau geometri yang paling
sederhana bagi objek spasial. Representasi ini tidak
memiliki dimensi, tetapi dapat diidentifikasikan di atas peta
dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan
menggunakan simbol-simbol tertentu.
2) Garis
(Satu dimensi line atau Polyline)
Garis adalah bentuk geometri linier yang akan
menghubungkan paling sedikit dua titik dan digunakan
untuk merepresentasikan objek-objek yang berdimensi satu.
3) Poligon
(Dua Dimensi Polygon atau Area)
Geometri polygon digunakan untuk merepresentasikan
objek-objek dua dimensi.

Seperti halnya titik dan garis, area juga dapat


menggambarkan objek yang berbeda menurut skalanya
(PPPPTK,2016).
Menurut Jafar (2009) polygon atau area direpresentasikan
dengan suatu garis tunggal yang melingkupi suatu tempat
sehingga membentuk suatu polygon yang tertutup.
4) Permukaan (3D)
Setiap fenomena terkait fisik (spasial) memiliki lokasi di
dalam ruang.
DATA Area merupakan objek dua dimensi bentuk polygon
VEKTOR yang sering digunakan untuk merancang suatu
kawasan adalah :
(a) Simple Area : Suatu area yang
didefinisikan berdasarkan ring
terluar yang tidak memiliki ring
didalamnya (holes).
(b) Complex Area/polygon :
Suatu area yang didefinisikan berdasarkan
ring terluar dan juga memiliki didalamnya
(area dalam area)

Data Spasial Dalam Bentuk Poligon


(a) Simple Area,
(b) complex area (Jafar,2009)
DATA Model data yang lengkap juga harus mencakup dimensi

VEKTOR penting yang ketiga (ruang 3 dimensi).


Hal ini tentu saja juga berlaku bagi permukaan tanah,
menara, sumur, bangunan, batas - batas alamat, bencana
(gempa, tsunami, kebakaran), dan lain sebagainya,
DATA
VEKTOR
Karakteristik Data Vektor
Dalam penggunaannya, data vektor memiliki
karakteristik antara lain:
1. Titik distrukturisasi dan disimpan (direcord)
sebagai satu pasang koordinat (x,y).
2. Garis distrukturisasi dan disimpan sebagai suatu
susunan pasangan koordinat (x,y) yang berurutan.
3. Luasan distrukturisasikan dan disimpan sebagai
suatu susunan pasangan koordinat (x,y) yang
berurutan yang menyatakan segmen-segmen garis
yang menutup menjadi suatu poligon.
DATA
VEKTOR
DATA
VEKTOR

Kelebihan dan
Kelemahan
Model Data
Vektor
DATA
VEKTOR

Kelebihan dan
Kelemahan
Model Data
Vektor
Data Raster
Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang
D
dihasilkan dari sistem penginderaan jauh. A
Pada data raster : T
 obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang A
disebut dengan pixel (picture element).
 Bentuk data raster merupakan gambar (image) atau citra yang
berbentuk digital.
R
 Resolusi dari data ini adalah pixel. A
• Semakin besar pixel yang dimiliki, maka semakin bagus (besar) S
resolusinya. Resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya T
di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra.
E
• Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan
oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya.
R
 Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang
berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, D
vegetasi, suhu tanah dan sebagainya.
A
 Data raster diperoleh dari foto atau scanning.
T
A
Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file. Semakin
tinggi resolusi pixel-nya, semakin besar pula ukuran filenya dan R
pemrosesannya sangat tergantung pada kapasistas hardware komputer
A
S
yang tersedia.

T
E
R
Pada model data raster, matriks atau array diurutkan menurut koordinat

D
kolom (x) dan barisnya (y).
Pada sistem koordinat piksel monitor komputer, titik asal sistem koordinat
raster terletak di sudut kiri atas. A
Nilai absis (x) akan meningkat ke arah kanan, dan nilai ordinat (y) akan T
membesar ke arah bawah. A

R
A
S
Namun walaupun demikian sistem koordinat ini sering pula
T
ditransformasikan sehingga titik asal sistem kordinat terletak di sudut kiri E
bawah, makin ke kanan nilai absisnya (x) akan meningkat dan nilai R
ordinatnya (y) makin meningkat jika bergerak ke arah atas.
D
A
T
A
Pada umumnya lokasi di dalam model data raster diidentifikasi dengan
menggunakan pasangan koordinat kolom dan baris (x, y).
Nilai yang merepresentasikan suatu piksel dapat dihasilkan dengan cara R
sampling yang berlainan: A
 Nilai suatu piksel merupakan nilai rata-rata sampling untuk wilayah S
yang direpresentasikannya.
T
E
 Nilai suatu piksel merupakan nilai sampling yang berposisi di pusat
(atau di tengah) piksel yang bersangkutan.
 Nilai suatu piksel adalah nilai sample yang tertetak di sudut-sudut R
grid
Kelebihan dan Kelemahan Model Data Raster
D
A
T
A

R
A
S
T
E
R
D
A
T
A

R
A
S
T
E
R
MODEL DATA IMAGE
VEKTOR DAN RASTER
MODEL DATA IMAGE
VEKTOR DAN RASTER
INTERPRESTASI CITRA HASIL
PENGINDERAAN JAUH
MENURUT ESTE DAN
SIMONETT, 1975

Interpretasi citra merupakan perbuatan mengkaji


foto udara atau citra dengan maksud untuk
mengidentifikasi objek dan menilai arti
pentingnya objek tersebut.
Tahapan kegiatan dalam
menginterprestasi citra :
1. deteksi
2. identifikasi
3. analisis

Unsur Interprestasi citra terdiri atas:


rona(warna)
bentuk, ukuran, tektur, pola, bayangan, situs,
Asosiasi dan Konfergensi Bukti.
INTERPRETASI VISUAL
Pengenalan target/obyek merupakan kunci untuk melakukan interpretasi dan ekstraksi
informasi. Pengamatan perbedaan-perbedaan antara target/obyek dan latar
belakangnya meliputi perbandingan target berbeda berdasarkan beberapa atau semua
elemen-elemen visual seperti derajat keabuan (tone), bentuk (shape), ukuran (size),
pola (pattern), tekstur (texture), bayangan (shadow) dan asosiasi (association).
Interpretasi visual menggunakan elemen-elemen ini yang sering berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari secara sadar atau tidak.

TONE SHAPE SIZE PATTERN

TEXTURE SHADOW ASSOCIATION


PENGOLAHAN CITRA DIJITAL
Sekarang dengan perkembangan teknologi komputer maka hampir semua data inderaja
disimpan dalam bentuk dijital sehingga secara ‘virtual’ semua proses interpretasi dan
analisa citra melingkupi beberapa elemen pengolahan dijital. Pengolahan citra dijital
meliputi beberapa prosedur termasuk memformat dan mengkoreksi data, perbaikan
secara dijital untuk memfasilitasi interpretasi visual lebih baik bahkan mengklasifikasi
seluruh obyek secara otomatis dengan komputer. Agar supaya dapat mengolah citra
inderaja secara dijital maka data harus disimpan dalam bentuk dijital.
Video, tape

Floppy disk, Pengolahan citra dijital :


CD-ROM 1. Preprocessing
Magnetic optical DVD
disk (MO) 2. Image Enhancement
3. Image Transformation
4. Image Classification and
Analysis
computer

Image Enhancement Image Transformation Image Classification and Analysis


INTEGRASI DATA DAN ANALISIS
Integrasi data pada prinsipnya meliputi kombinasi
atau penggabungan data dari beberapa sumber
untuk dapat mengekstrak informasi lebih banyak
dan lebih baik. Hal ini terkait dengan data yang
Multi Multi Multi Multi
temporal resolusi sensor data bersifat multitemporal, multiresolusi, multisensor
dan multi-tipedata. Data yang direkam dengan
waktu perekaman yang berbeda dan selanjutnya
diintegrasi pada umumnya digunakan untuk
melakukan analisis perubahan yang terjadi pada
Data baru daerah yang diteliti.
Deteksi perubahan secara multitemporal dapat dilakukan misalnya dengan
perbandingan hasil klasifikasi. Penggabungan data yang mempunyai resolusi
spasial berbeda dapat memberikan citra dengan tampilan yang lebih baik dan dapat
membedakan obyek yang satu dengan lainnya lebih jelas dibanding hanya
menggunakan satu jenis citra saja (Image fusion).

SPOT OPTIK DAN RADAR 3-D


Prediksi karakteristik gelombang pada operasi
rekayasa lepas pantai

KECEPATAN GELOMBANG TINGGI GELOMBANG


Monitoring wilayah pesisir

Temperatur permukaan air laut


Monitoring lingkungan delta
KEBAKARAN HUTAN
KEBAKARAN HUTAN GLOBAL 1999-2000
1999
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

2000
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Pemetaan Geomorfologi dan Geologi
Monitoring kebakaran hutan dan area terbakar SEBELUM

SESUDAH

KLASIFIKASI CITRA AREA TERBAKAR

WARNA KUNING: HOT SPOT


Inventarisasi Hutan Tropik

Penggundulan hutan
Prediksi daerah tangkapan ikan
Analisis Perubahan Tata Guna Lahan Wilayah Pesisir

1984 1989 Analisis Tata Guna Lahan


90
Pemetaan Lahan Sayur Mayur
80

70 potato
cabbage

Spectral reflectance (%)


60
tomato
long chili
50
tea
40 fallow land

30

20

10

-
400 425 450 475 500 525 550 575 600 625 650 675 700 750 850 950 1050

Wavelength (nm )

IKONOS satellite image

A B
PETA PARIWISATA
TATA GUNA LAHAN
PEMETAAN KADASTER
Launched on :
September 24, 1999
Altitude : 681 km
Res. : 1m (PAN), 4m
(Multi)

Washington D.C., USA


First image of IKONOS

Anda mungkin juga menyukai