Anda di halaman 1dari 43

MANAJEMEN TERPADU

BAYI MUDA
UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN
PENDAHULUAN
Bayi muda :
Mudah sekali menjadi sakit

Cepat jadi berat dan serius / meninggal

Utama 1 minggu pertama kehidupan

Cara memberi pelayanan pada bayi muda umur 1 hari


sampai 2 bulan, dalam keadaan sehat maupun sakit.

Penyakit pada 1 minggu pertama hampir selalu terkait


dengan masa kehamilan dan persalinan
Karakteristik khusus saat membuat klasifikasi

Bayi yang lebih tua, pola penyakitnya : campuran dengan pola


penyakit pada anak.

Proses penanganan bayi muda mirip dengan balita sakit umur 2


bulan sampai 5 tahun.

Hal yang telah dipelajari dalam menangani sakit umur 2 bulan


sampai 5 tahun berguna untuk bayi muda

langkah terdapat bagan terdiri dari: Penilaian dan Klasifikasi


,Tindakan dan Pengobatan ,Konseling dan ibu ,Pelayanan Tindak
lanjut
TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan dan memberi kesempatan untuk mempraktekkan :

1. Menanyakan masalah yang dihadapai bayi muda

2. Memeriksa dan mengklasifikasikan bayi muda untuk:


 Kejang

 Ganguan napas

 Hipotermia

 Kemungkinan infeksi bakteri.

 Ikterus

 Gangguan saluran cerna


 Ikterus

 Gangguan saluran cerna

 Diare

 Kemungkinan BBR

 Masalah pemberian ASI.

2. Menentukan status imunisasi

3. Menilai masalah/keluhan lain pada bayi / ibu.

4. Menentukan tindakan dan memberi pengobatan

5. Melakukan konseling bagi ibu.

6. Memberikan pelayanan tindak lanjut pada bayi muda


PENILAIAN DAN KLASIFIKASI BAYI MUDA
UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

1. Tanyakan masalah bayinya

2. Tentukankunjunganpertama/ulanguntukmasalah yang sama.

3. Jika kunjungan ulang → berikan pelayanan tindak lanjut

4. Jika kunjunganpertama → langkah- langkah pemeriksaan:


 Periksa KEMUNGKINAN KEJANG,GANGUAN
NAPAS,HIPOTERMIA,KEMUNGKINAN INFEKSI BAKTERI,IKTERUS DAN
GANGGUAN SALURAN CERNA → klasifikasi berdasarkan
tanda/gejala
 Tanyakan apakah BAYI DIARE → Jika diare,periksa tanda/gejala
yang terkait. Klasifikasi untuk dehidrasi,diare persisten dan
mungkin disentri untuk dehidrasi,diare persisten dan mungkin
disentri

 Periksa KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/ATAU


MASALAH PEMBERIAN ASI → klasifikasikan berdasarkan
tanda/gejala.
 Tanyakan imunisasi.Tentukan STATUS IMUNISASI

 Tanyakan masalah lain seperti KELAINAN KONGENITAL,TRAUMA


LAHIR,PERDARAHAN TALI PUSAT,dsb
 Tanyakan keluhan/masalah ibu yang terkait dengan kesehatan
bayinya

 Jika membutuhkan RUJUKAN SEGERA,teruskan pemeriksaan


secara cepat.Lewati penilaian pemberian ASI karena akan makan
waktu
MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN KEJANG

1. Dilakukan pada semua bayi muda ketika kunjunga n


rumah atau bayi muda datang ke klinik

2. Kejang→ gejala kelainan susunan saraf pusat (SSP)


dan merupakan keadaan darurat

3. Kejang pada bayi muda umur<2hari berhubungan


dengan asfiksia, trauma lahir dan kelainan bawaan

4. Kejang pada umur >2hari dikaitkan dengan tetanus


neonatorum,infeksi dan kelainan metabolik seperti
kurangnya kadar gula darah.
5. Pada bayi kurang bulan,kejang lebih sering disebabkan oleh
perdarahan intrakranial

6. Di Indonesia,kejang pada bayi muda sering disebabkan oleh


tetanus neonatorum,sepsis, meningitis, ensefalitis,
perdarahan otak dan akibat cacat bawaan

7. Tanda/gejala klinis kejang pada bayi muda sangat bervariasai


bahkan kadang sulit dibedakan dengan gerakan normal

8. Meskipun demikian,jika saudara menjumpai gejala/ gerakan


yang tidak biasa,terjadi secara berulang-ulang dan
periodik,saudara harus memikirkan kemungkinan bayi kejang
lanjut
MEMERIKSA KEJANG
TANYA: LIHAT, DENGAR, RABA

•Apakah ada riwayat kejang?


Adakah tanda/gejala kejang berikut:
 Tremor dengan atau tanpa kesadaran
menurun?
 Menangis melengking tiba-tiba?
 Gerakan yang tidak terkendali pada
mulut, mata, atau anggota gerak?
 Mulut mencucu?
 Kaku seluruh badan dengan atau tanpa
rangsangan?
KLASIFIKASI KEJANG
Klasifikasi KEJANG jika bayi mempunyai tanda/gejala

berikut ini. Pada bayi dengan klasifikasi KEJANG harus segera

dilakukan tindakan /pengobatan dan dirujuk

TANDA/GEJALA KLASIFIKASI
 Ada riwayat kejang, ATAU
 Ada tanda/gejala kejang:
 Tremor dengan atau tanpa kesadaran menurun,ATAU
 Menangis melengking tiba-tiba, ATAU
 Gerakan yang tidak terkendali pada mulut, mata, atau KEJANG

anggota gerak, ATAU


 Mulut mencucu, ATAU Kaku seluruh badan dengan atau
tanpa rangsangan.
MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN GANGGUAN NAPAS

1. Pola napas pada bayi muda tidak teratur.

2. Frekuensinapasnormalbayicukupbulanadalah30-59 kali/menit

3. Frekuensi napas>60kali/menit atau<30kali/menit dan


menetap→ ada gangguan napas,biasanya disertai:
 bayi biru(sianosis)

 Tarikan dinding dada yang kuat dan dalam

 Pernapasan cupinghidung terdengar suara merintih


4. Saat menghitung napas,bayi harus dalam keadaan
tenang.Bilabayimenangis,minta ibu untuk menenangkan
bayinya.

Memeriksa Gangguan Napas


LIHAT DAN DENGAR

 Adakah henti napas (apnea) >20 detik?


 Hitung napas dalam 1 menit ,Jika napas >60 kali per menit, ulangi Apakah
bayi napas cepat (>60 kali per menit) atau napas lambat (<30 kali per
menit)? (<30 kali per menit)?
 Lihat apakah bayi tampak biru?
 Lihat adakah tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat?
 Lihat adakah pernafasan cuping hidung?
 Dengar apakah bayi merintih?
Klasifikasi Gangguan Napas
Gangguan napas pada bayi muda → keadaan yang berbahaya.

Jika terjadi awal kehidupan → gangguan dan kerusakan otak →


kecacatan menetap.

Jika pada pemeriksaan ditemukan gejala/tanda diatas, maka


klasifikasi bayi muda adalah diklasifikasikan menderita
GANGGUAN NAPAS.
TANDA/GEJALA KLASIFIKASI

Ditemukan satu tanda atau lebih di bawah ini:


 Henti napas (apnea > 20 detik, ATAU
 Napas cepat >60 kali per menit, ATAU
 Napas lambat < 30 kali per menit, ATAU
 Bayi tampak biru, ATAU
GANGGUAN NAPAS
 Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat,
ATAU
 Pernapasan cuping hidung, ATAU
 Bayi merintih
MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN HIPOTERMIA

1. Ukur suhu badan semua bayi muda pada waktu


kunjungan neonatal atau memeriksa di klinik. Suhu
normal adalah 36.5 –37.50C

2. Suhu < 36.50C disebut hipotermia

3. pada hari-hari pertama kehidupannya mudah turun


terutama BBLR, lahir kurang bulan dan asfiksia. Bayi
dengan hipotermia mudah meninggal.

4. Mengukur suhu bayi muda menggunakan termomoter


pada aksiler (ketiak) selama 5 menit.
5. Sebelum mengukur suhu air raksa termometer angka yang terendah.
•Jika tidak ada termometer raba bagian tangan, kaki atau badan bayi
demam atau dingin

Memeriksa Hipotermia

LIHAT DAN RABA:


 Ukur suhu aksiler dengan termometer atau raba badan bayi.
 Apakah tangan, kaki atau badan bayi teraba dingin? dingin?
 Apakah bayi mengantuk/letargis?
 Adakah bagian badan bayi berwarna merah dan mengeras(sklerema)?
 Apakah gerakan bayi kurang dari normal?
Klasifikasi Hipotermia
Dalam mengklasifikasikan Hipotermia, lihat tanda dan gejala
yang terdapat pada bagian di bawah ini. Pilihlah klasifikasi
yang sesuai dengan tanda/gejala yang saudara temukan.

TANDA/GEJALA KLASIFIKASI
 Suhu badan < 360C, ATAU
 Seluruh badan teraba dingin disertai salah satu
tanda berikut:HIPOTERMI tanda berikut: HIPOTERMI BERAT

Mengantuk/letargis, ATAU Ada bagian badan bayi


berwarna merah dan mengeras (sklerema).

 Suhu badan 360C –36,40C ATAU


 Kaki/tangan teraba dingin yang disertai gerakan HIPOTERMI SEDANG
bayi kurang dari normal
MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN
KEMUNGKINAN INFEKSI BAKTERI
 Infeksi : sistemik atau lokal
 sistemik : terlalu khas → gangguan fungsi sistem organ
seperti: gangguan kesadaran sampai kejang, gangguan
napas, bayi malas minum, tidak bisa minim atau muntah,
diare, demam atau tidak bisa minim atau muntah, diare,
demam atau hipotermia

 infeksi lokal → bagian yang terinfeksi teraba panas, bengkak,


merah

 Infeksi lokal yang sering : infeksi pada tali pusat, kulit, mata
dan telinga.
Memeriksa Kemungkinan Infeksi Bakteri
LIHAT DAN RABA

 Apakah bayi mengantuk/letargis atau tidak sadar? •Lihat


tanda/gejala kejang.

 Lihat tanda/gejala gangguan napas.

 Apakah bayi malas minum/tidak bisa minum atau muntah?

 Raba, adakah bagian badan bayi berwarna merah dan


mengeras (sklerema)?

 Raba, apakah ubun-ubun cembung?


 Ukur suhu aksiler dengan termometer atau raba badan
bayi. Apakah bayi teraba dingin atau teraba panas?

 Lihat, adakah pustul di kulit? Apakah pustul


banyak/parah?

 Lihat, apakah mata bernanah? Apakah nanah banyak?

 Lihat, apakah nanah keluar dari telinga?

 Apakah pusar kemerahan atau bernanah? Apakah


kemerahan meluas sampai ke kulit perut? Apakah pusar
berbau busuk?
Klasifikasi Kemungkinan Infeksi Bakteri
 •Mengantuk/letargis atau tidak sadar, ATAU
 Ada kejang disertai salah satu tanda/gejala infeksi lainnya, ATAU
 Ada gangguan napas, ATAU
 Malas minum/tidak bisa minum dengan atau tanpa muntah, ATAU
 Ada bagian badanbayi berwarna merah dan mengeras (sklerema).
 Ubun-ubun cembung, ATAU
 Suhu > 37,50C atau badan teraba panas, ATAU MUNGKIN INFEKSI
 Suhu < 360C atau badan teraba panas, ATAU BAKTERI SISTEMIK
 Suhu < 360C atau badan teraba dingin disertai tanda/gejala infeksi
lainnya

 Pustul kulit banyak/parah, ATAU


 Mata bernanah banyak, ATAU MUNGKIN INFEKSI
 Nanah keluar dari telinga, ATAU BAKTERI LOKAL
 Pusar kemerahan meluas sampai ke kulit perut atau bernanah BERAT

 Pustul kulit sedikit, ATAU


INFEKSI BAKTERI
 Mata bernanah sedikit, ATAU
LOKAL
 Pusat berwarna kemerahan, ATAU
 Pusar berbau busuk.
MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN
IKTERUS
 perubahan warna kulit / selaput mata menjadi kekuningan
•(80%) akibat penumpukan bilirubin (merupakan hasil
pemecahan sel darah merah)

 lainnya karena ketidak-cocokan golongan darah ibu dan bayi


•pembentukan yang berlebih atau ada gangguan
pengeluarannya.

 fisiologik dan patologik •patologik dikenal sebagai


“hiperbilirubinemia” → gangguan susunan saraf pusat (Kern
ikterus) atau kematian. saraf pusat (Kern ikterus) atau
kematian.
 metode “Kramer”. Pada waktu memeriksa ikterus
sebaiknya di bawah cahaya/sinar matahari, dan kulit yang
diamati sedikit ditekan.

 25-50 % pada bayi lahir cukup bulan

 lebih tinggi lagi pada bayi lahir, kurang bulan. Memeriksa


adanya ikterus pada bayi muda dilakukan pada waktu
saudara melakukan kunjungan neonatal atau pada saat
memeriksa bayi muda di klinik.
Memeriksa ikterus

TANYAKAN: LIHAT:

 Apakah bayi kuning? Jika ya, pada umur  Lihat, adakah kuning pada bayi?
berapa timbul kuning? Tentukan, sampai di daerah manakah
 Apakah bayi lahir kurang bulan?’ warna kuning pada bagian badan
 Apakah warna tinja bayi pucat? kuning pada bulan?
bagian badan bayi?
Latar Belakang MTBS
1. 12 juta balita per tahun meninggal di negara berkembang

2. 70% kematian balita karena pneumonia, malaria, diare,


campak, malnutrisi atau kombinasi.

3. Lebih dari 75% ibu membawa balita ke klinik dengan keluhan


salah satu kondisi di atas

4. Sering ditemukan overlapping gejala, sehingga diagnosis


tunggal tidak tepat.
Pengertian MTBS
Suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana
balita sakit di fasilitas kesehatan tingkat dasar yang
digagas oleh WHO dan UNICEF untuk menyiapkan
petugas kesehatan melakukan penilaian, membuat
klasifikasi serta memberikan

tindakan kepada anak terhadap penyakit-penyakit


yang umumnya mengancam jiwa.
Strategi MTBS
1. Kombinasi kuratif (case management) dengan pencegahan
(imunisasi) dan promotif (gizi dan konseling perawatan) pada
balita sakit.

2. Penyakit anak dipilih yang merupakan penyebab utama kematian


dan kesakitan bayi dan anak balita.

Komponen MTBS

1. Meningkatkan keterampilan petugas kesehatan dalam


manajemen balita sakit.

2. Memperbaiki pelayanan kesehatan anak agar penanganan


penyakit-2 pada balita lebih efektif.

3. Memperbaiki praktek keluarga dalam merawat balita sakit di


rumah dan mencari pertolongan ke petugas kesehatan.
Strategi MTBS
1. Kombinasi kuratif (case management) dengan pencegahan
(imunisasi) dan promotif (gizi dan konseling perawatan) pada
balita sakit.

2. Penyakit anak dipilih yang merupakan penyebab utama kematian


dan kesakitan bayi dan anak balita.

Komponen MTBS

1. Meningkatkan keterampilan petugas kesehatan dalam


manajemen balita sakit.

2. Memperbaiki pelayanan kesehatan anak agar penanganan


penyakit-2 pada balita lebih efektif.

3. Memperbaiki praktek keluarga dalam merawat balita sakit di


rumah dan mencari pertolongan ke petugas kesehatan.
Pelaksana MTBS

1. Tenaga kesehatan di unit rawat jalan tingkat dasar, yaitu:


 Paramedis (perawat, bidan).

 Asisten dokter.

 Dokter

2. Bukan untuk rawat inap

3. Bukan untuk kader.


TATALAKSANA BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN
SAMPAI 5 TAHUN

• Tanggal kunjungan : _______________

• Nama anak : ______________________ L / P

• Umur :___ BB :____ kg PB/TB ___ cm Suhu : ___oC

• Tanyakan: Anak sakit apa ? ___________Kunjungan pertama?___

Kunjungan ulang? ___


PENILAIAN
KLASIFIKASI TINDAKAN
(Lingkari semua gejala yang ditemukan)

MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM Ada tanda bahaya umum? Ingatlah untuk

 Tidak bisa minum atau menyusu. Ya___Tidak___ merujuk setiap anak

 Memuntahkan semuanya. Ingatlah adanya tanda yang mempunyai

 Kejang. bahaya umum dalam tanda bahaya umum

 Letargis atau tidak sadar menentukan klasifikasi

APAKAH ANAK BATUK ATAU SUKAR


BERNAPAS? Ya ___ Tidak ___

 Sudah berapa lama? ___ hari


 Hitung napas dalam 1 menit.
____kali/menit. Napas cepat ?
 Lihat tarikan dinding dada kedalam
 Dengar adanya stridor
PENILAIAN KLASIFIKASI TINDAKAN
(Lingkari semua gejala yang ditemukan

APAKAH ANAK DIARE?

 Sudah berapa lama? ____ hari Adakah darah


dalam tinja ? Ya ___
Tidak ___
 Lihat keadaan umum anak: - Letargis atau tidak
sadar , Gelisah atau rewel
 Lihat apakah mata cekung?
 Beri anak minum:
- Tidak bisa minum atau malas minum - Haus,
minum dengan lahap
- Cubit kulit perut, apakah kembalinya:
- Sangat lambat (lebih dari 2 detik)?
- Lambat?
PENILAIAN KLASIFIKASI TINDAKAN
(Lingkari semua gejala yang ditemukan
Lakukan pemeriksaan
APAKAH ANAK DEMAM Ya ___Tidak ___ ( anamnesis
RDT Hasil :RDT (+) / ()
ATAU teraba panas ATAU suhu ≥ 37,5oC )
 Tentukan Daerah Risiko Malaria : Tinggi - Rendah -
Tanpa Risiko.
Jika Risiko Rendah atau Tanpa Risiko Malaria, tanyakan :
Apakah anak berkunjung keluar daerah ini dalam 2 minggu
terakhir?
Jika Ya, tentukan daerah risiko sesuai tempat yang
dikunjungi.
 Ambil sediaan darah: (tidak dilakukan untuk daerah Lakukan pemeriksaan
tanpa risiko) Periksa RDT jika belum pernah SDM (mikroskopis)
dilakukan dalam 28 hari terakhir. ATAU Periksa
mikroskopis darah jika sudah dilakukan RDT dlm 28
hari terakhir
PENILAIAN KLASIFIKASI TINDAKAN
(Lingkari semua gejala yang ditemukan)

 Sudah berapa lama anak demam? ___hari


 Jika lebih dari 7 hari, apakah demam terjadi
setiap hari?
 Apakah anak pernah mendapat anti malaria
dalam 2 minggu terakhir?
 Apakah anak menderita campak dalam 3
bulan terakhir?
 Lihat dan raba adanya kaku kuduk
 Lihat adakah pilek
 Lihat tanda-tanda CAMPAK:
- Ruam kemerahan di kulit yang
menyeluruh DAN
- Salah satu dari: batuk, pilek atau mata
merah
Jika anak sakit campak saat ini atau dalam 3 bulan terakhir:
 Lihat adanya luka di mulut. Jika ya, apakah dalam atau
luas?
 Lihat adakah nanah di mata
 Lihat adakah kekeruhan di kornea

Klasifikasikan Demam Berdarah jika demam 2 hari sampai


dengan 7 hari

 Apakah demam mendadak tinggi dan terus menerus?


 Apakah ada perdarahan dari hidung atau gusi yang berat?
 Apakah anak muntah? jika ya : - Apakah sering? - Apakah
berdarah/ seperti kopi?
 Apakah beraknya berwarna hitam? Apakah nyeri ulu hati
atau gelisah?
 Perhatikan tanda-tanda syok: Ujung
ekstremitas teraba dingin dan nadi sangat
lemah atau tak teraba.
 Lihat adanya perdarahaan dari hidung atau
gusi yang berat
 Lihat adanya bintik perdarahan di kulit
(petekie) Jika sedikit dan tak ada tanda lain
dari DBD, lakukan uji Torniket jika mungkin.
PENILAIAN KLASIFIKASI TINDAKAN
(Lingkari semua gejala yang ditemukan)

APAKAH ANAK MEMPUNYAI MASALAH TELINGA ? Ya__


Tidak__

 Apakah ada nyeri telinga ?


 Adakah nanah / cairan keluar dari telinga ? Jika ya,
sudah berapa lama ? ____ hari
 Lihat adanya nanah / cairan keluar dari telinga.
 Raba adanya pembengkakan yang nyeri di
belakang telinga.

MEMERIKSA STATUS GIZI


 Lihat apakah anak tampak kurus atau sangat kurus.
 Lihat adanya pembengkakan di kedua punggung kaki
 Tentukan berat badan menurut panjang badan atau
tinggi badan :
- BB/TB (PB) < -3 SD ____
- BB/TB (PB) ≥ -3 SD − < - 2 SD ____
- BB/TB (PB) -2 SD − + 2 SD ____
PENILAIAN KLASIFIKASI TINDAKAN
(Lingkari semua gejala yang ditemukan)
MEMERIKSA ANEMIA
 Lihat adanya kepucatan pada telapak tangan:
- Sangat pucat
- Agak pucat

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI Imunisasi yang


(Lingkari imunisasi yang dibutuhkan hari ini) diberikan hari
____ ____ ____ ____ ____ ini:
BCG HB-0 HB-1 HB-2 HB-3 _____ _____
___________
_____ _____ ___
DPT-1 DPT-2 DPT-3 Campak _____
_____ ______ ____
Polio-1 Polio-2 Polio-3 Polio-4
PENILAIAN KLASIFIKASI TINDAKAN
(Lingkari semua gejala yang ditemukan)

MEMERIKSA PEMBERIAN VIT. A


Apakah diberi vit. A hari
Dibutuhkan vitamin A : Ya ___ Tidak ___ ini?
ya __ tidak __

MENILAI MASALAH/KELUHAN LAIN


LAKUKAN PENILAIAN PEMBERIAN MAKAN, jika
anak KURUS atau ANEMIA atau UMUR < 2
TAHUN dan tidak akan dirujuk segera

 Apakah ibu menyusui anak ini?


Ya___ Tidak___ Jika ya, berapa kali dalam
24 jam? ___ kali
 Apakah menyusu juga di malam hari?
Ya___ Tidak___
 Apakah anak mendapat makanan/minuman
lain? Ya___ Tidak___ Jika ya, makanan
atau minuman apa?
_____________________________________
____________
 Berapa kali sehari? ___ kali. Alat apa yang
digunakan untuk memberi makan/minum
anak?
______________________________________
_____________
 Jika anak KURUS : Berapa banyak
makanan/minuman yang diberikan pada anak?
______________________________________
_____________
- Apakah anak mendapat makanan
tersendiri?Ya___ Tidak___
-Siapa yang memberi makan dan bagaimana
caranya?
___________________________________
 Selama sakit ini apakah ada perubahan
pemberian makan pada anak?
Ya ___ Tidak ___ Jika ya, bagaimana?

Nasihati kapan
kembali segera
Kunjungan ulang :
______ hari

Anda mungkin juga menyukai