Anda di halaman 1dari 31

SEDIAAN CUKUR

Di Susun Oleh :

Aulia Nur Panggalih Yuko Putri (201551134)

Sohibatul Islamiyah (201551274)


PENDAHULUAN

 Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk


digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut,
kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran
mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan,
mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau
melindungi atau memelihara tubuh padakondisi baik (BPOM,
2013).
PENDAHULUAN

 Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk


digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut,
kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran
mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan,
mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau
melindungi atau memelihara tubuh padakondisi baik (BPOM,
2013).
Menurut Tranggono dan Latifah (2007), Penggolongan
kosmetik terbagi atas beberapa golongan, yaitu : Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 045/C/SK/1977 tanggal 22
Januari 1977, menurut kegunaannya kosmetika dikelompokkan
dalam 13 golongan yaitu :
 1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dan lain-lain.

 2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath capsule, dan lain-
lain.

 3. Preparat untuk mata, misalnya maskara, eye-shadow, dan lain-lain.

 4. Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dan lain-lain.

 5. Preparat rambut, misalnya cat rambut, hair spray, dan lain-lain.


 . Preparat make up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstik, dan lain-lain.
 8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mouth washes, dan lain-lain.
 9. Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dan lain-lain.
 10. Preparat kuku, misalnya cat kuku, lotion kuku, dan lain-lain.
 11. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab, pelindung, dan lain-lain.
 12. Preparat cukur, misalnya sabun cukur, dan lain-lain.
 13. Preparat untuk suntan dan sunscreen, misalnya sunsreen foundation, dan lain-lain.
DASAR TEORI

 Rambut adalah struktur solid yang terdiri atas sel yang mengalami
keratinasi padat. Rambut berasal dari filokel epidermal yang
terbentuk seperti kantong yang tumbuh kedalam epidermis.
SEDIAAN CUKUR

 Kosmetika cukur (shaving)

Kosmetika cukur adalah sediaan kosmetika yang digunakan


sebelum, selama dan sesudah cukur rambut, baik rambut
kepala, rambut kumis, jambang ataupun rambut janggut.
Klasifikasi dari sediaan cukur dibedakan atas :

a) Sediaan pra cukur

Sediaan pra cukur adalah sediaan kosmetika yang digunakan sebelum


cukur rambut, baik rambut kepala, rambut jambang, kumis dan janggut.

Tujuan penggunaan kosmetika ini untuk mempersiapkan rambut dan


kulitnya menjadi lebih sempurna dan efektif dibandingkan dengan jika
hanya menggunakan sediaan cukur saja.
b) Sediaan cukur

Sediaan cukur basah adalah sediaan kosmetika yang digunakan


untuk pencukuran basah, baik rambut kepala, jambang, kumis dan
janggut.Biasanya terdapat dalam bentuk: emulsi atau krim, stik,
aerosol, sabun, cair.
 c) Sediaan pasca cukur

Sediaan pasca cukur adalah kosmetika yang digunakan untuk


memberikan rasa nyaman dan mempunyai antiseptika,
membebaskan kulit dari infeksi bakteri yang disebabkan kulit
tergores selama pencukuran. Biasanya terdapat dalam bentuk:
bubuk, gel, krim, lotion.
 Shaving cream atau krim pencukur atau shaving foampada dasarnya
adalah sabun dengan formula khusus yang dipakai untuk mencukur
bulu atau rambut yang tumbuh di permukaan kulit. Fungsi dari krim
pencukur adalah melembutkan rambut dan membuat kulit lebih licin,
sehingga kegiatan mencukur menjadi lebih mudah dan mengurangi
dampak iritasi. Formula yang sering dipakai untuk membentuk krim
cukur adalah asam lemak dan alkaline
FORMULASI SEDIAAN
KRIM CUKUR

Formulasi

Isoflavon 7.5

Bromein 5,0

Talk 2

Vaselin alb ad 100


 Perhitungan bahan

Isoflavon 7.5

Bromein 5,0

Talk 2

Vaselin alb ad 80 - ( 7.5 + 5,0 + 2)

= 65.5

Jadi pengambilan talkum dalam pembuatan sediaan krim cukur


sebanyak 65,5 g
 Konsentrasi zat

• Bromelain memiliki konsetrasi 12,5 % – 25%

• Isoflavon memiliki konsentasi 2,18 % – 3,35%

• Talkum memiliki konsentrasi 1% - 10 %

• Vaselin album memiliki konsentrasi 0,0005 % - 0,2 %


Alasan Pengambilan Bahan

 Bromelain yaitu enzim yang banyak terdapat pada buah nanas


hasil ekstraksi yang berfungsi mengurai protein yang dapat
melemahkan pertumbuhan bulu

 Isoflavon yaitu zat aktif yang berfungsi untuk menekan


pertumbuhan bulu-bulu halus pada kulit
 Talkum yaitu Merupakan Bahan dasar dalam pembuatan
kriim dan berbagai kosmetika lainnya. Berfungsi menyerap hidrasi,
menyerap minyak dan sebagai zat pelicin.

 Vaselin album yaitu sebagai zat tambahan pada sediaan krim


cukur
UJI STABILITAS KRIM

 Uji Stabilitas Krim:

1) Organoleptis atau penampilan fisik Uji organoleptis


dilakukan secara visual dengan menggunakan panca
indera,yang meliputi warna, bau dan bentuk sediaan.
2) HomogenitasPada pemeriksaan ini secara makroskopik dilihat
apakah kadar atau ukuranpartikel zat aktif sama di seluruh bagian
krim. Untuk zat aktif yang larut dalamfase internalnya dilihat
apakah ukuran partikel minyak sama di seluruh bagiankrim. Uji
homogenitas dilakukan dengan menggunakan alat
metalograf.Adapun caranya adalah sebagai berikut :-
 Sejumlah krim yang akan diamati dioleskan
pada kaca objek yang bersihdan kering sehingga
membentuk suatu lapisan yang tipis, kemuian
ditutupdengan kaca preparat glass).-
Preparat krim diletakkan pada tempat yang
tersedia pada metalograf.Pengamatan dilakukan
dengan pembesaran 400 kali. Krim
dinyatakanhomogen apabila krim mempunyai fase
dalam yang tampak rata dan tidak menggumpal
3) Uji Viskositas (sifat Aliran)Secara umum kenaikan viskositas akan
meningkatkan stabilitas sediaan.Walaupun viskositas merupakan
kriteria penampilan pokok, penggunaannyauntuk pengkajian shelf-life
tidak berkenaan dengan harga viskositas absolut,tetapi engan perubahan
dalam viskositas selama penyimpanan. Pada saatmenguji viskositas
dapat diketahui kecenderungan atau kemajuan terjadinya creaming dan
breaking enggunakan viskometer ostwald.
 4) Uji pHKrim sebaiknya memiliki pH yang sesuai dengan pH
kulit yaitu 4,5-6,5 karena jika krim memiliki pH yang terlalu basa dapat
menyebabkan kulit bersisik,sedangkan pH yang terlalu asam dapat
menyebabkan iritasi kulit.Untuk membantu kulit mempertahankan pH,
beberapa sediaan topikaldisesuaikan dengan pH kulit. pH krim dapat
dengan mudah diketahui dengan
15menggunakan pH meter (dengan metode standar) atau dengan ”test
Paper ”(kertas indikator).
5) Uji Pemisahan faseBecher menyatakan bahwa sentrifugasi pada
3750 rpm dalam suatu radiussentrifugasi 10 cm untuk waktu 5 jam
setar dengan efek gravitasi untuk kira-kira satu tahun, sedangkan
hukum stokes menunjukkan bahwa pembentukkankrim merupakan
suatu fungsi gravitasi dan karenanya kenaikan dalamgarvitasi
mempercepat pemisahan.Dilakukan dengan menggunakan alat
sentrifugator, yaitu dengan carasebagai berikut
a.Sejumlah krim dimasukkan kedalam tabung sentifus berukuran
10 cmdan ukur tingi krim tersebut sebelum disentrifuse.

b.Tabung sentrifuse yang berisi krim dimasukkan kedalam


sentrifusgator5.500 rpm selama 15 menit.c. Setelah 15 menit, tinggi
diukur kembali setelah disentrifuse.Tinggi krim awal dengan krim
akhir dibandingkan.
6) Uji Penentuan Tipe EmulsiUntuk penentuan tipe emulsi terdapat sejumlah
cara, yaitu dengan metodewarna, metode pengenceran, metode pencucian,
percobaan cincin danpengukuran daya hantar.Penentuan tipe emulsi dilakukan
terhadap setiap formula selama 6 minggu,dengan pengamatan sebanyak 7 kali
(selang waktu 1 minggu). Pengujiandilakukan dengan cara mencampur krim
dengan beberapa tetes larutan bahanpewarna larut air (Metilen biru) dan bahan
pewarna larut lemak (Sudan III) diatas kaca objek. Amati dengan mikroskop.
Cream dikatakan stabil jika :-

 Tidak ada perubahan yang berarti dalam ukuran partikel atau


distribusipartikel dari globul fasa dalam selama life time produk.-
 Distribusi globul yang teremulsi adalah homogen.-
 Memiliki aliran tiksotropik (mudah mengalir atau tersebar tetapimemiliki
viskositas yang tinggi untuk meningkatkan stabilitasfisiknya).- Tidak terjadi
koalesen fasa internal, creaming dan perubahanpenampilan, bau, warna, serta
sifat fisik yang lain.
 Uji Stabilitas Dipercepat :Analisis frekuensi ukuran dari emulsi
dari waktu kewaktu dengan makinlamanya produk etrsebut. Untuk
emulsi yang pecah dengan cepat,penyelidikan mikroskopik dari
fase dalam yang terpisah sudah cukup
KESIMPULAN

Kosmetika cukur adalah sediaan kosmetika yang


digunakan sebelum, selama dan sesudah cukur rambut, baik rambut
kepala, rambut kumis, jambang ataupun rambut janggut.

Formulasi dalam sediaan cukur memerlukan bahan atau


zat aktif untuk membantu dalam mendasari prinsip sediaan cukur
pada kulit dengan bentuk sediaan krim
Oleh karena itu di buat formulasi berupa sediaan zat aktif
dan zat tambahan pada sediaan krim dengan konsentrasi yang di
ditentukan. Dalam proses pembuatan sediaan krim cukur
memerlukan beberapa uji stabilitas krim agar krim sesuai dengan
standarisasinya.
DAFTAR PUSTAKA

 Anonim 1979. Farmakope Indonesia Edisi IV . Jakarta.


Departemen Kesehatan RI
 Wasitaatmadja, S.M (1997). Penuntun Ilmu Kosmetika Medik.
Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia
 Tranggono. R.I. Latifah F. 2007 . Ilmu Pengetahuan Kosmetika
 Anief. 2006 . Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta. Gadjah mada
University Press.

Anda mungkin juga menyukai