Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH LATIHAN ISOMETRIK

HANDGRIP TERHADAP TEKANAN DARAH


PADA PENDERITA HIPERTENSI KELOMPOK
PROLANIS UPT PUSKESMAS PANGHEGAR
KOTA BANDUNG 2018
Latar Belakang
• Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit
kardiovaskuler kronis dan termasuk penyakit tidak menular.
Hipertensi dikenal juga sebagai silent killer.

• Prevalensi hipertensi di Indonesia menurut Riskesdas tahun 2013


sebesar 25,8%, mengalami penurunan sebesar 5,9 % dari prevalensi
pada Riskesdas 2008 yang mencapai 31,7%. Namun demikian,
terdapat 13 provinsi yang angka prevalensinya melebihi angka
prevalensi nasional, termasuk Jawa Barat yang mencapai 29,4%.
Prevalensi hipertensi di kota bandung
tahun 2014 - 2016

Penderita HT
90000

80000

70000

60000

50000

40000

30000

20000

10000

0
2014 2015 2016
• Berbagai upaya telah ditempuh pemerintah dalam penatalaksanaan
hipertensi melalui peluncuran program Penyakit Tidak Menular (PTM)
dan program Prolanis.
• Penatalaksanaan hipertensi dilaksanakan secara konprehensif,
meliputi terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi,
yakni menggunakan obat- obatan antihipertensi.Sedangkan terapi
non farmakologi melalui: pembatasan asupan garam, modifikasi diet,
penurunan berat badan, dan olahraga rutin ( Suhardi, Sugiyono,
2015).
• Salah satu olah raga yang melalui penelitian dapat menurunkan
tekanan darah adalah Latihan Isometrik Handgrip.
• Latihan isometrik handgrip adalah bentuk olah raga statis yang
mengontraksikan otot dan menghasilkan tahanan tanpa perubahan
panjang otot dan tanpa gerakan sendi melalui gerakan
menggenggam
Rumusan Masalah
• Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah apakah ada pengaruh
latihan isometrik handgrip terhadap tekanan darah penderita hipertensi kelompok Prolanis di
UPT Puskesmas Panghegar.

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan isometrik handgrip terhadap
tekanan darah penderita hipertensi kelompok Prolanis di UPT Puskesmas Panghegar.

• Tujuan Khusus
• 1) Mengetahui rata - rata tekanan darah penderita hipertensi sebelum diberikan latihan isometrik
handgrip.
• 2) Mengetahui rata - rata tekanan darah penderita hipertensi setelah diberikan latihan isometrik
handgrip.
• 3) Menganalisis perbedaan rata - rata tekanan darah penderita hipertensi sebelum dan setelah
latihan isometrik handgrip.
TINJAUAN TEORITIS
Konsep Dasar Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan suatu tekanan yang berasal dari dinding
pembuluh darah, terdapat fase sistolik (fase kontriksi dan diastolik (
fase relaksasi) (Sustrani, 2006).
Konsep Dasar Tentang Hipertensi
Menurut American Heart Association (AHA) dan American College OF
Cardiology (ACC), 2017 hipertensi adalah peningkatan tekanan darah
arteri sistemik dan menetap dimana tekanan darah sistolik ≥ 130
mmHg dan diastolik ≥80 mmHg. Hipertensi berkaitan dengan
kenaikan tekanan sistolik atau tekanan diastolik atau tekanan
keduanya.
Epidemiologi dan Faktor Resiko Hipertensi
Riset yang dipublikasikan antara tahun 1980 dan 2002
mengindikasikan prevalensi hipertensi di negara berkembang
meningkat lebih tinggi dibandingkan negara maju (Cutler et al, 2008,
dalam Leonard & Pikir,2015)

Faktor resiko hipertensi


Yang tidak dapat dimodifikasi adalah : Jenis kelamin,usia,genetik dan
ras
Yang dapat dimodifikasi : Pendidikan,kontrasepsi oral,diet
garamobesitas,dislipidemia,alkohol,rokok,kopi, OAIN,latihan fisik dan
stres mental.
Etiologi
Hipertensi tergantung pada:
• Kecepatan denyut jantung
• volume sekuncup, dan
• TPR
Patofisiologi
Mekanisme patofisiologi yang berhubungan dengan bpeningkatan
tekanan darah:
• Retensi sodium oleh ginjal
• Sistem renin angiotensin aldosteron
• Sistem saraf otonom dan
• Disfungsi endotel
Manifestasi Klinis
• Hipertensi bisa tanpa gejala.
Corwin (2000) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala klinis yang
timbul diantaranya:
• 1) Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah,
akibat peningkatan tekanan darah intracranial.
• 2) Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi
• 3) Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf
pusat
• 4) Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi
glomerulus
• 5) Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan
kap
• Klasifikasi
• 1) Klasifikasi Berdasarkan Etiologi
• (1) Hipertensi Esensial (Primer)
• (2) Hipertensi Sekunder

• 2) Klasifikasi Berdasarkan Derajat Hipertensi

Derajat Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik

(mmHg) (mmHg)

Normal < 120 dan < 80

Pre-hipertensi 120 - 129 < 80

Hipertensi derajat I 130 - 139 80 -89

Hipertensi derajat II ≥ 140 ≥ 90


Penatalaksanaan
Penatalaksanaan hipertensi terdiri dari dua cara, yaitu :

• 1) Penatalaksanaan Non farmakologi : Membatasi asupan garam, Modifikasi diet / nutrisi, Penurunan berat badan,

dan Olah raga rutin.

• 2) Pengobatan Farmakologi : Diuretic (Hidroklorotiazid), Alpha Blocker atau Penghambat Simpatetik (Metildopa,

Klonidin dan Reserpin), Betablocker (Metoprolol, Propanolol dan Reserpin), Vasodilator (Prasosin, Hidralasin),

ACE- I (Captopril), Angiotensin Reseptor Blocker atau ARB atau Penghambat Reseptor Angiotensin II (Valsartan),

(7) Calsium Chanel Blocker atau CCB atau Antagonis kalsium (Diltiasem, amlodipin dan Verapamil) dan Renin

Inhibitor (Aliskiren).
Komplikasi
Komplikasi hipertensi dapat terjadi pada organ-organ sebagai berikut :
• 1. jantung : gagal jantung
• 2. Otak : stroke
• 3. Ginjal : gagal ginjal
• 4. Mata : retinopati hipertensi dan kebutaan
Latihan Isometrik Handgrip
Pengertian dan Manfaat Latihan Isometrik Handgrip
• Latihan isometrik handgrip adalah bentuk latihan statis yang mengkontraksikan otot dan menghasilkan tahanan
tanpa perubahan panjang otot dan tanpa gerakan sendi melalui gerakan menggenggam (Kisner & Colby, 2007 ;
Millar, et al, 2013).
• Manfaat Latihan Isometrik Handgrip :
• 1) Menurunkan tekanan darah
• 2) Memperbaiki massa otot, kekuatan tubuh bagian atas dan bawah,
• 3) Meningkatkan kepadatan tulang,
• 4) Mengurangi resiko fraktur tulang (Chrysant, 2010).
• Keuntungan Latihan Isometrik Handgrip
• Latihan isometrik handgrip memiliki beberapa keuntungan,
diantaranya :
• 1) Memiliki risiko injuri lebih kecil dibandingkan latihan lain,
• 2) Memerlukan waktu yang minimal sehingga mengefisiensi waktu,
dapat dilakukan dimana saja asalkan ruang gerak cukup,
• 3) Alat yang digunakan sedikit atau tidak ada,
• 4) Serta membantu penderita/klien untuk meningkatkan rentang
kontraksi statis (Fair, 2011; Pearl, 2005)
• 5) Melakukan latihan isometrik handgrip dalam waktu pendek secara
kontinyu (2 menit), menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung
mencapai nilai yang stabil.
• METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini digunakan desain penelitian pre ekspriment.
Rancangan yang digunakan adalah one group pre test and post test.
Bagan 3.1. Rancangan penelitian

X
O1 O2
Latihan isometrik
handgrip

Keterangan :

O1 : Nilai sebelum latihan isometrik handgrip

X : Latihan isometrik handgrip

O2 : Nilai setelah latihan isometrik handgrip


• Paradigma Penelitian
lATIHAN ISOMETRIK HANDGRIP

Hipertensi KOMPLIKASI Hipertensi

Hipotesis Penelitian
• Ha : Ada pengaruh latihan isometrik handgrip terhadap perubahan
tekanan darah penderita hipertensi.
Variabel Penelitian
Variabel Independen
Variabel independen pada penelitian ini adalah latihan isometrik
handgrip.
Variabel Dependen
Variabel dependen pada penelitian ini adalah perubahan tekanan
darah.
Bagan. 3.2
Kerangka Konsep

Variabel independen Variabel dependen

Hipertensi

Penatalaksanaan
Farmakologi :
Diuretic, betabloker, Ace inhibitor,
angiotensin II receptor blocker,
antagonis kalsium, vasolidator,renin Perubahan Tekanan
inhibitor Darah

- <120/<80 mmHg

- 120-129/<80mmHg

- 130-139/80-89mmHg
Penatalaksanaan
- ≥140/≥90mmHg
Nonfarmakologi :
1. Pembatasan asupan garam
2. Modifikasi diet
3. Penurunan berat badan
4. Olah raga rutin : Latihan
isometrik handgrip

Diteliti : Tidak Diteliti :

(Sumber : Suhardi & Moh Yogiarto,2015 dan AHA & ACC, 2017)

Anda mungkin juga menyukai