Stroke Gizi Fix
Stroke Gizi Fix
SKENARIO
kiri, disertai disatria. 6 jam SMRS tiba-tiba saat bangun tidur riwayat DM dan
hipertensi terkontrol.
LEARNING OBJECTIVE
1. Defenisi stroke
2. Gejala stroke
4. Tatalaksana stroke
5. Edukasi
STROKE
definisi :
Stroke adalah penyakit gangguan fungsi anatomi otak yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat yang
disebabkn karena adanya perdarahan di otak.
Menurut WHO, stroke adalah tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal
(atau global), dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dapat menyebabkan
kematian, tanpa adanya penyebeb lain selain vascular.
Novida R.W, Santi Martini. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Tentang Stroke Pada Pekerja Isntitusi Pendidikan Tinggi. Jurnal Berkala Epidemiologi. Vol 2(1).
Januari 2014
TANDA DAN GEJALA
Gajala ringan: kesemutan ringan tanpa sebab, sakit kepala atau vertigo ringan, sulit menggerakan
lutut, sulit berbicara, lumpuh sebelah, mendadak pikun dan cadel.
Yang pernah mengalami serangan stroke sembuh serangan stroke ulang lebih berbahaya
bahkan dapat menyebebkan kematian.
Novida R.W, Santi Martini. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Tentang Stroke Pada Pekerja Isntitusi Pendidikan Tinggi. Jurnal Berkala Epidemiologi. Vol
2(1). Januari 2014
ETOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
Etiologi:
1. Penyumbatan
2. pendarahan
Faktor resiko:
1. Usia produktif
2. Trauma kepala
3. Life style
Novida R.W, Santi Martini. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Tentang Stroke Pada Pekerja Isntitusi Pendidikan Tinggi. Jurnal Berkala Epidemiologi. Vol
2(1). Januari 2014
Tatalaksana makro dan mikro
FASE AKUT:
Pada fase ini, pasien dalam keadan tidak sadar atau kesadarannya menurun.
Pemberian makanan parenteral dilakukan melalui infus dan dilanjutkan
dengan makanan enteral dengan menggunakan NGT. Kebutuhan energi pada
NPO total adalah AMB x 1 x 1,2; protein 1,5 g/KgBB; lemak maksimal 2,5
g/KgBB dan dextrosa maksimal 7 g/KgBB.
FASE PEMULIHAN:
Fase pemulihan merupakan fase ketika pasien sudah sadar dan tidak
mengalami gangguan fungsi menelan atau disfagia. Makanan sudah
bisa diberikan melalui mulut dalam bentuk makanan cair, makanan
saring, makanan lunak dan makanan biasa yang diberikan secara
bertahap.
MAKRONUTRIEN
Karbohidrat
Protein
Lemak
Karbohidrat
Beras
Gula
Kentang
ubi Madu
Singkong
Produk olahan yang dibuat tanpa garam
dapur seperti makaroni, mi bihun, roti
Tepung terigu biskuit dan kue kering
Sagu
Protein
Ikan
Telur
Kacang-kacangan
Susu krim
Minyak kedelai
Minyak jagung
Rumus Harris-Benedict:
Laki2 BMR = 66,5 + 13,8 W + 5,0 S – 6,8 A
W = berat badan dalam kg
S = tinggi badan dalam cm
A = umur dalam tahun
Terutama vitamin C, vitamin B2 (riboflavin), vitamin B6, vitamin B12, asam folat, dan vitamin E.
Untuk penderita yang mendapat obat anti koagulan (warfarin) pemberian bahan makanan
sumber vitamin K harus dibatasi karena vitamin K merupakan antagonis dari obat antikoagulan
tersebut. Batasi sumber makanan yang mengandung vitamin K seperti kembang kol, brokoli.
Mineral
Diberikan cukup mineral terutama kalium, seng, kalsium, magnesium. Batasi asupan
natrium, penggunaan garam dapur sekitar 5 g/hari atau 2 gram natrium (1 – 1,5 sendok teh).
Pengggunaan garam dalam memasak sebaiknya diganti dengan bumbu-bumbu lain untuk
meningkatkan cita rasa seperti bawang putih. Hati-hati pada penderita hipertensi, bila
menggunakan obat anti hipertensi/diuresis dapat terjadi hipoatremi (kekurangan natrium di
dalam darah).
Serat