Dermatophytoses
Tinea Capitis
Scalp in childern
Tinea Versicolor
Hypo/Hyperpigmentasi
Tinea Corporis/ring worm
Trunk and extermities in childern
Candidiasis
Dermatophytes
•Merupakan infeksi kulit umum yang disebabkan
oleh jamur.
•Disebut juga “ringworm” karena dapat
menyebabkan circular rash (berbentuk seperti cincin
atau ring) yang biasanya merah dan gatal.
•Jamur penyebab dapat hidup pada kulit, permukaan
dan perlengkapan rumah tangga, seperti baju,
handuk dan sprei.
•Istilah medisnya “tinea” or “dermatophytosis.”
•Nama lain dari ringworm didasarkan pada
lokasinya pada tubuh – pada kaki disebut “
athlete’s foot”
Candidiasis
•Disebabkan oleh Candida albicans, patogen
oportunis
•dapat terjadi karena penekanan bakteri kompetitor
oleh antibiotika
•Terjadi pada kulit dan membran mukosa dari
saluran genitourinary dan mulut
Pathogenesis
Superfical Fungal Infections
• Ringworm
• Common causes are T. rubrum and T. mentagrophytes
• The typical lesions are pink-to-red annular with scaly or vesicular
borders that expand peripherally with a tendency for central clearing.
• When the face is affected, it is called tinea faciei
Yeasts
Pustaka
• Cheng Tin-sik, HO King-man.2010. Common Superficial Fungal
Infections-Short Review
Fungi causing Superficial Fungal Infections
Dermatophytes
Fungi Yeasts
Moulds
Uncommon
Dermatophytes
• Candidiasis:
• Skin and Intertriginous Infections
• Infections of the Mucosae and Mucocutaneous Junction
• Chronic Mucocutaneous Candidiasis
• Malassezia Infections
• Pityriasis Versicolor
• Malassezia (Pityrosporum) Folliculitis
Treatments
Hampir semua jenis Superficial Fungal Infections tidak memerlukan terapi secara sistemik, kecuali:
• Pasien mengalami Tinea Capitis dan Tinea Unguium
• Penderita memiliki penyakit lain atau mengalami hiperkeratosis yang signifikan.
Penderita Superficial Fungal Infections biasanya diberi terapi secara topikal selama 1 minggu hingga
4-6 minggu.
Dermatophyte & Yeasts
• Imidazoles (isoconazole, tioconazole, clotrimazole)
• Triazoles (itraconazole, fluconazole)
• Allylamines (terbinafine, naftifine)
• Amorolfine
Yeasts
• Polyenes (nystatin, amphotericin B)
Terapi melalui sistemik
Mekanisme Aksi
Tinea pedis (Kutu Air)
Treatment untuk semua jenis tinea pedis yaitu hygiene and topical
antifungal.
Hyegine meliputi:
• Mengeringkan area yang terkena tinea pedis setelah mandi
• Mengganti kaos kaki setiap hari
• Menggunakan sepatu yang terbuka seperti sandal
• Menggunakan foot powder untuk menjaga kaki tetap kering
Topical antifungal : penggunaannya diberikan sampai terjadi
perbaikan, kemudian pengobatannya dilanjutkan sampai 2 minggu
• Imidazole : clotrimazole, miconazole, ketoconazole
• Allylamines: terbinafine, butenafine
• Ciclopirox : ciclopirox olamine
Mekanisme imidazole (Ketoconazole)
Gol. Allilamines
• Mekanisme kerja :
flusitosin masuk ke dalam jaringan jamur dengan bantuan
sitosin deaminase dan dalam sitoplasma akan bergabung
denga RNA setelah mengalami deaminasi menjadi 5-
fluorourasil dan fosforilasi terjadi penghambatan
langsung sintesis DNA sintesis protein sel jamur
terganggu
Kaspofungin
Pengobatan antifungal
Pemeriksaan mikroskopik topical (3-4 minggu)
dengan KOH 10%-20%
(Yossela T, 2015)