Anda di halaman 1dari 10

Filariasis

Kelompok 1

Albar, Ita, Rizqi, Uray


Apa itu Filariasis ?
Filariasis
Bisa juga disebut elephantiasis adalah suatu infeksi sistemik
yang disebabkan oleh cacing filaria yang hidup dalam saluran
limfe dan kelenjar limfe manusia yang ditularkan oleh nyamuk.
Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak
mendapatkan pengobatan akan menimbulkan cacat menetap
berupa pembesaran kaki, lengan, dan alat kelamin baik
perempuan maupun laki-laki.

Cacing filaria berasal dari kelas Secernentea, filum Nematoda. Tiga spesies filaria yang menimbulkan
infeksi pada manusia adalah Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori .Parasit filaria ditula
rkan melalui gigitan berbagai spesies nyamuk, memiliki stadium larva, dan siklus hidup yang kompleks.
Anak dari cacing dewasa disebut mikrofilaria
Gejala dari Filariasis
1. Demam berulang-ulang selama 3 – 5 hari, demam dapat hilang
bila beristirahat dan muncul kembali setelah bekerja berat.

2. Pembengkakan kelenjar limfe (tanpa ada luka) di daerah lipatan


paha, ketiak yang tampak kemerahan. Diikuti dengan radang
kelenjar limfe yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari
pangkal kaki atau pangkal lengan ke arah ujung yang dapat
pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.

3. Pembesaran tungkai, buah dada dan buah zakar yang terlihat


agak kemerahan dan terasa panas (Early Lymphodema). Gejala
klinis yang kronis berupa pembesaran yang menetap pada
lengan, buah dada dan buah zakar
Cara Diagnosa
Secara Klinis Penyakit Filariasis
1. Deteksi parasit yaitu menemukan mikrofilaria di dalam darah pada
pemeriksaan sediaan darah tebal. Pengambilan darah dilakukan
pada malam hari karena mikrofilaria aktif pada malam hari dan
banyak beredar dalam sistem pembuluh darah.
Setelah membuat sedian darah maka dilakukan pemeriksaan
sedian tersebut. Jika pada sediaan ditemukan mikrofilaria, maka
orang tersebut telah terinfeksi cacing filaria.

2. Pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) pada skrotum


Upaya Pencegahan, Pengobatan
dan
Rehabilitas Filariasis
Upaya Pencegahan
Pencegahan filariasis dapat dilakukan dengan menghindari gigitan
nyamuk (mengurangi kontak dengan vektor) misalnya menggunakan
kelambu sewaktu tidur, menutup ventilasi dengan kasa nyamuk,
menggunakan obat nyamuk, mengoleskan kulit dengan obat anti
nyamuk, menggunakan pakaian panjang yang menutupi kulit,
tidak memakai pakaian berwarna gelap karena dapat menarik nyamuk
dan memberikan obat anti-filariasis (DEC dan Albendazol)
secara berkala pada kelompok beresiko tinggi terutama di
daerah endemis
Upaya Pengobatan Filariasis
Pengobatan filariasis harus dilakukan secara masal dan pada daerah
endemis dengan menggunakan obat
Diethyl Carbamazine Citrate (DEC)
Upaya Rehabilitasi Filariasis
Penderita filariasis yang telah menjalani pengobatan dapat
sembuh total. Namun, kondisi mereka tidak bisa pulih seperti
sebelumnya. Artinya, beberapa bagian tubuh yang membesar
tidak bisa kembali normal seperti sedia kala.
Rehabilitasi tubuh yang membesar tersebut dapat
dilakukan dengan jalan operasi.

Anda mungkin juga menyukai