Anda di halaman 1dari 17

JOURNAL READING

Intramuscular versus Intravenous


Therapy for Prehospital Status
Epilepticus
Oleh: irine sanusi / 1522316050
Pendahuluan (1)
Penanganan awal kejang
berkepanjangan dengan pemberian
benzodiazepin secara intravena
membuktikan hasil yang baik. Untuk
administrasi yang lebih cepat dan lebih
handal, paramedis semakin banyak yang
menggunakan rute intramuscular (lebih
cepat dan lebih handal).
Pendahuluan (2)
Uji coba double-blind, randomized,
noninferiority ini membandingkan efikasi
Midazolam intramuskular dengan lorazepam
intravena untuk anak-anak dan orang dewasa
di Indonesia yang mengalami status epileptikus
dan yang dirawat oleh paramedis. Subjek yang
mengalami kejang lebih dari 5 menit dan yang
masih kejang meskipun setelah paramedis tiba
dan telah memberikan obat baik dengan
autoinjector intramuskular atau infus intravena.
Pendahuluan (3)
Hasil utamanya adalah kejang menghilang
tanpa perlu terapi penyelamatan. Hasil
sekunder responden memerlukan tindakan
intubasi endotrakeal, mengalami kejang
berulang, dan waktu pengobatan bergantung
kepada penghentian dari kejang tersebut. Uji
coba ini menguji hipotesis bahwa midazolam
intramuskular memberikan efek yang juga baik,
bahkan lebih baik jika dibandingkan dengan
penggunaan lorazepam intravena dengan
selisih 10 poin persentase
Pertanyaan Klinis

Apakah pemberian midazolam intramuskular


lebih baik digunakan sebagai penanganan
untuk dalam keadaan prehospital status
epilepticus dibandingkan dengan pemberian
lorazepam intravena?
Formulasi Pertanyaan Klinis dalam
PICO Penelusuran Bukti
Population Intervention Comparison Outcome

Anak-anak dengan berat


badan 13 kg atau lebih dan Kejang
orang dewasa yang menghilang
membutuhkan pengobatan Midazolam Lorazepam tanpa perlu
dengan benzodiazepine. intramuskular intravena terapi
Untuk status epileptikus penyelamatan
pada keadaan prehospital. >50%
Kejang >5 menit
Bukti (Jurnal) Terbaik yang Diperoleh
Penulis:
Robert Silbergleit, M.D., Valerie Durkalski,
Ph.D., Daniel Lowenstein, M.D., Robin
Conwit, M.D., Arthur Pancioli, M.D., Yuko
Palesch, Ph.D., and William Barsan, M.D., for
the NETT Investigators*
Judul:
Intramuscular versus Intravenous Therapy for
Prehospital Status Epilepticus
Relevansi PICO Pertanyaan Klinis dengan PICO Jurnal

PICO Pertanyaan Klinis Jurnal yang diperoleh

Anak-anak dengan berat badan 13


kg atau lebih
Anak-anak dengan berat badan 13 kg atau lebih dan
dan orang dewasa yang
orang dewasa yang membutuhkan pengobatan
membutuhkan pengobatan dengan
P dengan benzodiazepine untuk status epileptikus pada
benzodiazepin
keadaan prehospital. Kejang >5 menit. Yang
Untuk status epileptikus pada
memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
keadaan prehospital.
Kejang >5 menit
448 pasien menggunakan midazolam
I Midazolam intramuskular
intramuskular
C Lorazepam intravena 445 pasien menggunakan lorazepam intravena
Responden yang kejang menghilang tanpa perlu
terapi penyelamatan terdapat 329 orang (73,4%)
Kejang menghilang tanpa perlu
O pada pasien yang diberi midazolam
terapi penyelamatan >50%
intramuskular, dan 282 orang (63,4%) pada pasien
yang diberi lorazepam intravena.
Desain Penelitian : Randomised,
Double-blind
Fokus Jurnal : Terapi
Worksheet : Terapi
Telaah Kritis Jurnal yang diperoleh
Importancy

CER: 0,366292
EER: 0,265625
ARR: 0,100667
NNT: 9,93373
RRR: 0,274827
Importancy
Applicability
Kesimpulan (1)
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
esimpulannya, midazolam intramuskular
memberikan efek yang juga lebih baik
dibandingkan dengan penggunaan lorazepam
intravena dengan selisih 10 poin persentase
pada subjek yang mengalami kejang sebelum
tiba di unit gawat darurat/prehospital yang
diobati oleh paramedis.
Midazolam intramuscular bagi EMS dirasakan
lebih praktis, aman, dan efektif untuk
mengobati kejang yang berkepanjangan pada
keadaan prehospital.
Kesimpulan (2)

Kesimpulan dari telaah kritis jurnal ini adalah


sebagai berikut:
Penelitian yang dilaporkan dalam jurnal tersebut
VALID.
IMPORTANCY dalam penelitian tersebut jelas
TERGAMBAR dalam jurnal.
Hasil penelitian yang dilaporkan dalam jurnal
tersebut bersifat APPLICABLE untuk pasien.

Anda mungkin juga menyukai