Anda di halaman 1dari 81

MACAM-MACAM

SEDIAAN KRIM
KULIT

KELOMPOK F
RETNO PUSPITA N. (2443015082)
AYUNDA FANI E. (2443015143)
NORMA AYU S. (2443015149)
NERITA CHUSNUL P. F. (2443015162)
NELLY AGUSTIN K. (2443015165)
PENGERTIAN KRIM
Menurut Farmakope Indonesia krim adalah bentuk
sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih
bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar
yang sesuai.

Sekarang ini Batasan tersebut lebih diarahkan untuk


produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau
disperse mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol
berantai panjang dalam air, yang dapat dicuci dengan air
dan lebih ditujukan untuk penggunaan kosmetik dan
estetika (Ditjen POM, 1995).
DEFINISI PELEMBAB
Pelembab atau moisturizer merupakan sediaan
kosmetika yang digunakan untuk melembabkan
kulit wajah.

Kosmetik pelembab perlu dikenakan terutama


pada kulit kering atau kulit normal yang cenderung
kering, terutama jika si pemakai akan lama berada
di dalam lingkungan yang mengeringkan kulit,
misalnya ruangan ber-AC.
STRUKTUR KULIT
Menurut penelitian Blank, et. al. (1952),
kandungan air di dalam stratum corneum,
meskipun sedikit (hanya 10%), sangat penting.
Kelembutan dan elastisitas stratum corneum
sepenuhnya tergantung pada air yang
dikandungnya, dan bukan pada kandungan
lemaknya.

Blank juga menemukan bahwa stratum


corneum yang diletakkan di udara kering menjadi
keras, kering, dan bersisik, dan tidak dapat
dilunakkan kembali hanya dengan pemberian
lemak seperti lanolin, olive oil, dan petrolatum.
Faktor Yang Menyebabkan
Dehidrasi Kulit
Faktor internal:
• Pertambahan usia
• Faktor genetis dan riwayat keluarga
• Penyakit lain yang mencetuskan gangguan kulit

Faktor eksternal:
• Kandungan skin care yang terlalu keras
• Kebiasaan mengeringkan kulit dengan kurang baik
• Mandi terlalu lama
• Penggunaan pelembap yang kurang tepat
• Cuaca dingin dan kelembapan udara rendah
Dampak yang timbul akibat
hilangnya kelembaban kulit
• Kulit menjadi bersisik dan kusam.
• Kulit menjadi kering sehingga menjadi lebih
sensitif.
• Kulit menjadi lebih mudah teriritasi akibat
paparan matahari atau panas.
• Lebih mudah terasa perih.
• Kulit menjadi rapuh.
• Kulit terasa gatal.
• Kerutan lebih cepat timbul dan menjadi lebih
kentara pada kulit yang kering.
Macam-macam Kosmetik
Pelembab
Kosmetik pelembab dapat dibedakan
menjadi 2 tipe kosmetik, yaitu:
• Kosmetik pelembab berdasarkan lemak.
• Kosmetik pelembab berdasarkan gliserol
atau humektan sejenis.
Kosmetik Pelembab
berdasarkan Lemak
Kosmetik pelembab tipe ini sering disebut
moisturizer atau moisturizing cream. Krim ini membentuk
lapisan lemak tipis di permukaan kulit, sedikit banyak
mencegah penguapan air kulit, serta menyebabkan kulit
menjadi lembab dan lembut.

Pelembab ini harus dapat menutup daerah tertentu


permukaan kulit, menutup tepi-tepi tajam sisik stratum
corneum, mencegah masuknya bahan-bahan asing ke
dalam kulit, dan mencegah penguapan air kulit, tetapi tidak
sampai mencegah sepenuhnya agar kongesti perspirasi
dan pengeluaran panas badan tetap terjadi.
Bahan-Bahan Dasar
Bahan utama dalam krim pelembab adalah
lemak (lanolin, lemak wool, fatty alcohol tinggi,
lanette wax, glycerol monostearate, dan lain-lain.)
yang semuanya merupakan bahan pengemulsi
tipe W/O. Sebagai tambahan adalah campuran
minyak seperti minyak tumbuhan, yang lebih baik
daripada mineral oils karena lebih mudah
bercampur dengan lemak kulit, lebih mampu
menembus sel-sel stratum corneum, dan memiliki
daya adhesi yang lebih kuat.
Preparat tipe emulsi O/W, misalnya bahan-
bahan emulgator nonionic, merupakan yang
paling cocok untuk krim pelembab.
Sabun-sabun triethanolamine juga sering
direkomendasikan sebagai pelembab.
Sebagai tambahan, krim O/W selalu berisi
humektan (gliserol, sirup sorbitol, dan lain-
lain).
3 Contoh Formulasi Kosmetik
Pelembab
Definisi Kosmetika Pembersih
Kosmetika pembersih : sediaan kosmetika untuk
membersihkan make up, sel kulit mati, minyak,
kotoran, dan polutan lain dari kulit wajah.

Ada 4 cara pembersihan kulit :


• Dengan air
• Dengan minyak
• Dengan bahan padat yang menyerap kotoran
• Dengan penggosokan secara mekanis.
Didasarkan
pada air (water
based
cleanser)

Kosmetik Didasarkan
Menipiskan
pembersih kulit pada minyak
kulit (scrub
sesuai dengan (oil based
cleansers)
cara-cara cleanser)
pembersihan

Didasarkan
dalam bentuk
Rolling creams
padat (solid
cleanser)
Kosmetik Pembersih yang
Didasarkan pada Air
Bahan pembersih yang paling umum
digunakan adalah air.
• Keunggulan : murah, non-toksis, dan
sama sekali tidak berbahaya bagi kulit.
• Kekurangan : tidak punya daya pembasah
yang kuat karena ditolak oleh keratin
meskipun sebum sedikit banyak menyerap
air.
Alkohol yang biasa digunakan : ethyl alkohol 20-40% dan
isopropyl alkohol.
•Untuk memperbaiki daya pembersih air, berbagai bahan
ditambahkan ke dalamnya, antara lain alkohol, misalnya
dalam face lotion (astringent lotion).
•Penambahan alkohol memberikan beberapa hasil :
a) Mengurangi tegangan permukaan kulit sehingga
kulit menjadi lebih mudah basah.
b) Menimbulkan rasa yang segar karena penguapan
alkohol.
c) Menimbulkan efek pengurangan minyak kulit.
d) Parfum yang digunakan dalam lotion menjadi lebih
mudah larut.
e) Menimbulkan efek astringent dan disenfektan
ringan.
Bahan astringensia : sejumlah kecil garam
kalium-aluminium-sulfat, zinc phenol sulfat
atau hasil tanaman-tanaman seperti hazel
yang mengadung asam tanat.

Bahan antiseptik : asam borat dan asam


benzoat.
Kosmetik Pembersih Kulit yang
Didasarkan pada Minyak
Keuntungan :
• Lebih efektif dalam membersihkan kotoran yang larut
dalam minyak, tapi tidal larut dalam air. Contoh : make
up.
• Resiko kulit menjadi kering dan pecah-pecah berkurang.
Pembengkakan kulit dan penghilangan lemak kulit oleh
pembersih sabun dan air tidak terjadi.
• Surfaktan yang dikandung dalam kosmetik pembersih
kulit yang berdasarkan minyak lebih besar afinitasnya
dengan kulit daripada yang berdasarkan air, sehingga
daya pembersihnya lebih besar.
Kekurangan :
• Bahan-bahannya, seperti mineral oil, dll,
lebih mahal.
• Air yang tertinggal di permukaan kulit sulit
menguap dengan sendirinya. Jika bahan
yang dikandungnya tidak berkualitas
tinggi, bisa mengiritasi kulit.
• Kotoran yang larut air sukar dibersihkan
dengan minyak.
a. Liquefying Cleansing Creams
• Campuran sederhana minyak dengan wax.
• Viskositas tidak boleh terlalu tinggi sehingga
menimbulkan friksi dengan kulit, atau terlalu
rendah sehingga kotoran dapat masuk ke
dalamnya.
• Viskositas rendah memudahkan pembersihan
setelah pemakaian. Untuk mencegah terjadinya
lapisan minyak di pori-pori kulit, ditambahkan
lanolin, cetyl alkohol, dan lainnya.
Contoh Formulasi
R/ Mineral oil 30
Cetiol V 24
Petrolatum 20
Paraffin wax prima 18
Cetyl alkohol 8
b. Pembersih Kulit Tipe Emulsi W/O
• Air yang dikandungnya sedikit menghasilkan konsistensi
yang lembut untuk meningkatkan efektivitas preparat
dalam membersihkan kotoran yang larut dalam air.
• Preparat bentuk emulsi biasanya mengandung lebih
banyak bahan-bahan yang hidrofilik daripada anhidrous
dan menyebabkan berkurangnya degreasing.
• Hal ini terjadi karena melewati bahan-bahan yang
hidrofilik, lapisan minyak di permukaan kulit setelah
proses pembersihan akan lebih mirip lemak kulit
daripada petrolatum atau mineral oil.
Contoh Formulasi
R/ Mineral oil 48
Beeswax 6
Spermaceti 6
Lanolin 1
Air 38
c. Emulsi Pembersih Kulit Tipe
Emulsi-Ganda (Cold Creams)
• Di antara emulsi-emulsi untuk pembersih kulit,
cold cream mempunyai kedudukan yang paling
penting.
• Karena merupakan daya pembersih yang baik
(karena kandungan lemaknya yang tinggi)
dengan konsistensi yang lembut, penyebaran
yang mudah di kulit dan warna snow white.
• Cold cream bukan emulsi tipe O/W, tetapi juga
bukan emulsi tipe W/O. Karena itu ia disebut
emulsi ganda atau sistem campuran.
Contoh Formulasi
R/ Paraffin oil 25
Isopropyl myristicae 20
Petrolatum 10
Lanolin 2
Beeswax 12
Borax 1
d. Pembersih Kulit Tipe Emulsi O/W
• Emulsi cair tipe O/W dipasarkan dengan nama
face milk atau beauty milk, dipakai baik sebagai
preparat pembersih maupun alas bedak.
• Untuk pembersih memakai mineral oil atau
isopropyl palmitate.
• Emulsi dengan kadar air yang tinggi digunakan
untuk pembersih make up. Walaupun sedikit
kurang efektif, tetapi cukup populer karena kulit
tampak lebih bersih, kurang berminyak.
Contoh Formulasi
R/ Paraffin oil 35
Petrolatum 10
Stearat acid 8
Trietanol amine 3
Air 39
Gliserol 5
Kosmetik Pembersih Kulit dalam
Bentuk Padat (Solid Cleanser)
• Terdapat 2 bentuk preparat yang efek
pembersihannya didasarkan pada
penyerapan kotoran ke dalam serpihan-
serpihan padat :
• Bentuk serpihan/bubuk padat
• Bentuk krim, dimana bubuk padat
terbentuk setelah cairan pelarut menguap
di permukaan kulit.
• Preparat tersebut mempunyai daya pembersih yang
kuat, dan selama tidak berisi alkali yang kuat, atau kadar
disinfektan yang tinggi, menimbulkan efek lembut pada
kulit lembut sehingga cocok untuk orang yang tidak
dapat mentoleransi sabun.
• Preparat pembersih kulit dalam bentuk padat masih
digunakan cukup luas di Eropa. Bahan utamanya adalah
buah almond yang di pres, dikeringkan, dan
dipulverisasi, tetapi karena mahal lalu sering diganti
dengan biji peach atau apricot.
• Bahan lain yang sering digunakan adalah bubuk talcum,
tapioka, akar orris dan sejumlah abrasivers.
Rolling Creams
• Bahan aktif yaitu bahan yang menjadi rempah-
rempah di permukaan kulit setelah preparat itu
menguap, biasanya adalah selulosa eter dan
kadang-kadang tepung tapioka atau paraffin wax
murni.
• Preparat ini sering berisi alkohol dan air untuk
merangsang pengeringan bahan-bahan dalam
larutan koloidal itu serta mengisap kotoran.
Gliserol, linolin, dan disinfektan juga
ditambahkan.
Contoh Formulasi
R/ Methyl selulosa 14.3
Lanolin 0.3
Alkohol 5.5
Gliserol 5.5
Aqua destilata 74
Kosmetik Pengampelas/Penipis
Kulit (Scrub Cream)
• Kotoran pada kulit yang tidak bisa dibersihkan dengan jenis-jenis
kosmetik pembersih seperti yang telah disebutkan, yaitu sel-sel kulit
mati di permukaan kulit, yang tidak diangkat akan menyebabkan
kulit menebal, kusam dan pori-pori mudah tersumbat sehingga
memudahkan terjadinya jerawat.
• Akibatnya yang lain pergantian sel-sel kulit lama dengan sel-sel kulit
yang masih baru, sehat dan segar, juga akan terhambat.
• Sel-sel mati tidak dapat terlepas dari episermis karena kosmetik
pembersih terlalu halus dan licin. Karena itu, diperlukan bahan yang
agak kasar untuk dapat melepaskannya dari kulit, seperti batu
apung, handuk kasar, atau kosmetik penipis kulit yang umum
disebut scrub cream.
Contoh Formulasi
R/ Paraffin liquidum 10
Lanolin anhydrous 9.3
Cetyl alkohol 6.7
Cera alba 1.6
Nipagin 0.15
Vaselin album 18
Sodium lauryl sulfat 0.7
Pasir (SiO2) 2
Air 50
Syarat Mutu Krim Pembersih
Hand Body
Paparan kulit oleh air, sabun dan deterjen
dapat mengakibatkan pengangkatan lipid dan
sekresi lainnya dari kulit. Angin dingin dan kering
juga merusak kulit. Chapping terjadi karena
hilangnya kelembaban dari kulit. Air cukup untuk
mengobati kekeringan kulit, tetapi penguapan air
terjadi dengan cepat, yang sekali lagi, membuat
kulit kering dan tidak ada efek emolien yang
dihasilkan.
Dalam kasus, jika tangan direndam dalam air lebih
lama maka hidrasi yang tidak normal terjadi.
Hidrasi ini akan menyebabkan pembengkakan sel-
sel di stratum korneum, yang akhirnya
menghasilkan ruptur sel. Oleh karena itu, krim
tangan dan tubuh diformulasikan dengan emolien
yang sesuai, yang dapat mengikat air juga dapat
mempertahankan kandungan air didalamnya.
Hand and Body Cream
Menurut Schmitt (1996), umumnya produk cream
berbentuk o/w dengan fasa minyak dan humektan yang
lebih banyak dari produk lotion. Terdiri dari 15-40% fasa
minyak dan 5-15% fasa humektan.

Menurut Soeryati (1985) ada dua jenis tipe cream


yaitu cream tipe o/w dan tipe w/o. Cream tipe o/w
merupakan suatu cream dengan minyak sebagai fasa
dalam dan air sebagai fasa luarnya, contohnya adalah
cream pelapis. Cream tipe w/o merupakan suatu cream
dengan air sebagai fasa dalam dan minyak sebagai fasa
luarnya. Contohnya adalah cream pendingin.
Karakteristik Hand and Body
Cream
• Mudah diterapkan.
• Membantu dalam melembutkan dan
melembabkan.
• Seharusnya tidak meninggalkan rasa lengket
setelah diaplikasikan.
• Tidak boleh mengganggu keringat pada kulit
• Pewangi dan warna harus ditambahkan dalam
persiapan krim untuk memperbaiki bau yang
dan penampilan
Komposisi Hand and Body Cream
Formula Hand and Body Cream
Contoh Produk Body Cream
Produk A
Ingredients
AQUA GLYCERYL STEARATE SE
GLYCERIN CETEARETH-20
ISOPROPYL PALMITATE PENTAERYTHRITYL DISTEARATE
HYDROXYPROPYL STARCH XANTHAN GUM
PHOSPHATE
CETYL ALCOHOL IMIDAZOLIDINYL UREA
BUTYROSPERMUM PARKII (SHEA) BIS-DIGLYCERYL POLYACYLADIPATE-2
BUTTER
STEARYL ALCOHOL METHYLPARABEN
DIMETHICONE PARFUM
OLEA EUROPAEA OIL SODIUM BENZOATE
PROPYLPARABEN CERA ALBA
COCOS NUCIFERA (COCONUT) OIL PANTHENOL
CITRIC ACID LIMONENE
LINALOOL CUCURBITA PEPO SEED OIL
BUTYLPHENYL METHYLPROPIONAL CITRONELLOL
ALPHA-ISOMETHYL IONONE GERANIOL
Produk B
Ingredients

Water (Aqua), Glycerin, Cocos Nucifera (Coconut) Oil, Elaeis


Guineensis (Palm) Oil, Ethylhexyl Palmitate, Stearic Acid, Stearyl
Alcohol, Dimethicone, Sodium Stearate, Mangifera Indica (Mango)
Seed Butter, Aloe Barbadensis Leaf Juice, Caprae Lac (Goat Milk),
Camellia Sinensis (Green Tea) Leaf Extract, Vitis Vinifera (Grape) Seed
Extract, Vaccinium Myrtillus (Bilberry) Extract, Silybum Marianum (Milk
Thistle) Extract, Pinus Pinaster Bark (Maritime Pine) Extract, Ginkgo
Biloba Extract, Tocopherol (Vitamin E), Ascorbyl Palmitate,
AcrylatesC10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer, Ethylhexylglycerin,
Phenoxyethanol, Xanthan Gum, Steareth-21, Tetrasodium EDTA.
Keunggulan Produk B daripada produk A
adalah bebas parfum dan paraben karena
produk A lebih ditujukan untuk kulit yang
sensitif sedangkan produk A ditujukan untuk
kulit yang cenderung kering (mengandung
BUTYROSPERMUM PARKII (SHEA)
BUTTER).
Hand and Body Lotion
Lotion pelembab berfungsi mempertahankan
kelembaban dan daya tahan air pada lapisan kulit
sehingga dapat melembutkan dan menjaga
kehalusan kulit.

Fungsi utama body lotion untuk perawatan


kulit adalah sebagai pelembut (Emolient). Hasil
akhir yang diperoleh tergantung dari daya campur
bahan baku dengan bahan lainnya untuk
mendapatkan kelembaban, kelembutan, dan
perlindungan dari kekeringan.
Formula Hand and Body Lotion
Contoh Produk Hand and Body
Lotion
Produk A
Manuka Biotic Nourish & Moisturise Body Lotion. Terbuat dari semua
bahan alami, body lotion ini akan menyehatkan dan melembabkan kulit
Anda. Cocok untuk jenis kulit normal dan sensitif. Terbuat dari bahan
organik bersertifikat alami, losion tubuh Manuka Biotic adalah formulasi
perbaikan yang melembapkan dan melembabkan yang akan
memperkaya tubuh plus bantuan untuk menenangkan kulit yang kering,
teriritasi, atau terkena sinar matahari. Diperkaya dengan jojoba alami
dan shea butter dan ditambahkan dengan rosehip, dan manuka oil.
Cocok untuk kulit normal dan sensitif.
• Ingredients:
Deionised Water, Capric/Caprylic Triglyceride, Glycerine, Simmondsia
Chinensis (Jojoba) Oil, Cetearyl Alcohol, Cocoglucoside, Glyceryl
Stearate, Cetyl Alcohol, Olea Europaea (Olive) Oil, Leptospermum
Scoparium Oil (Manuka Oil) *Organic, Butyruspermum Parkii (Shea
Butter), Dehydroacetic Acid, Benzyl Alcohol, Rose Rubiginosa
(Rosehip) Oil, Xanthan Gum, DL-alpha-tocopheryl Acetate (Vitamin
E), Citrus Grandis (Grapefruit) Seed Extract, Kunzea Ericoides Oil
(Kanuka Oil) *Organic, Calendula Officinalis (Calendula Oil)
Produk B
Body lotion yang menghidrasi secara intensif. Ditujukan untuk kulit
normal dan kering
Triple Cereal Active :
Mengandung Oat, Wheat, dan Barley Malt yang kaya akan vitamin B
dan E untuk melembabkan, menutrisi dan melembutkan kulit
Ingredients :
Aqua, glycerin, isopropyl palmitate, cetyl alcohol, hydroxypropyl starch
phosphate, glyceryl stearate se, stearyl alcohol, cyclopentasiloxane,
ceteareth-20, butyrospermum parkii butter, pentaerythrityl distearate,
imidazolidinyl urea, cyclohexasiloxane, potassium sorbate, parfum,
methylparaben, propylparaben, xanthan gum, phenoxyethanol, avena
sativa extract, triticum vulgare extract, hordeum vulgare, pogostemon
cablin extract, mentha spicata flower/leaf/stem extract.
Kelebihan:
Manuka Biotic memiliki kandungan nutrisi
lebih banyak, serta dengan kandungan
bahan – bahan alam dan bebas dari
paraben dll sehingga aman digunakan untuk
anak – anak juga.
Syarat Mutu Pelembab Kulit

No. Kriteria Satuan Syarat

1 Penampakan - Homogen

2 pH - 4,5-8

3 Bobot jenis gr/cm3 0,95-1,05

4 Viskositas cP 2000-50.000

mikroba
5 Cemaran Maksimum 102
Koloni/gram
Sumber : Badan Standardisasi Nasional
Syarat Mutu Skin Cream
Nail Cream (Krim kuku)
Krim yang dapat melembabkan dan
mencegah kulit kuku dari kekeringan
(Wilkison, 1982) serta dapat melembutkan
kutikula dan mencegah kuku dari pecah-
pecah dan bergaris (Schlossman, 2000).
Contoh Formulasi Nail Cream
Emulsifying agent; solubilizing agent.
Asam stearat
(HPE; p.697)
Emulsifying agent
Lanolin
(HPE; p.378)
Water pelarut
Alkalizing agent.
Triethanolamine
(HPE p.754)
Antimicrobial
preservative;disinfectant;humectant;plast
Propylene glycol icizer;solvent; stabilizing;water miscible
cosolvent.
(HPE p.592)
Emollient; emulsifying agent; solubilizing
Glyceril stearat agent; stabilizing agent
(HPE p. 290)
Emollient; emulsifying agent; viscosity-
Cetearyl alcohol increasing agent.
(HPE p. 150)
Emulsifying agent; penetration enhancer;
Ceteareth 20 solubilizing agent; wetting
agent. (HPE p.536)
TINJAUAN TENTANG KUKU
Salah satu jenis kosmetika adalah kosmetika kuku. Kuku merupakan
alat tambahan kulit yang mempunyai fungsi fisiologis untuk melindungi
ujung jari dan fungsi estetis untuk menunjang penampilan. Secara
estetis kriteria kuku sehat adalah:
1) Ukuran kuku (rasio panjang dan lebar lebih dari satu kecuali ibu
jari)
2) Tekstur permukaan kuku (lempeng kuku ideal halus dan mengkilat
tanpa permukaan yang ireguler)
3) Warna kuku (lempeng kuku yang menarik adalah transparan, yang
mencerminkan warna struktur bawahnya; pink dari nail bed dan
putih dari matriks pada lunula dan dari udara dibawah kuku pada
tepi bebas kuku)
4) Integritas perionikia (jaringan sekitar kuku yaitu kutikula, lipatan
kuku proksimal, dan hiponikia).
Kuku memiliki fungsi yang penting bagi
manusia. Kuku dapat memproteksi bagian ujung
dari tulang jari, memberikan bantuanpada saat
proses sentuhan dan mampu membantu ibu jari
dalam mengangkat benda-benda kecil. Selain itu,
kuku memiliki fungsi lain, yaitu untuk menggaruk
(Schlossmann,2000).
Kuku terdiri dari 3 lapisan:
• Lapisan lembut yang dikenal sebagai ventral
• Lapisan tengah yang tersusun dari keratin yang
keras
• Lapisan terluar yang dikenal sebagai dorsal
Kandungan yang terdpaat pada kuku yaitu:
• Struktur protein fibrous yang mengandng
banyak sekali sistein, metionin, tirosin,
lisin, dan histidin
• Kalsium dalam jumlah kecil (2 bagian per
1000 bobot)
• Air (12-14%)
• Material lemka seperti kolesterol
(Schlossman, 2000)
Meningkatnya kebutuhan untuk mendapatkan kuku
yang ideal, membuat kosmetika kuku makin berkembang
untuk menyamarkan kondisi kuku yang sebenarnya dan
memperbaiki penampilan kuku. Berbagai macam
perawatan kuku tersedia sampai saat ini seperti manikur,
pedikur dan produk perawatannya, sampai pada
pemakaian kuku buatan.
Namun demikian, dengan makin berkembangnya
kosmetika kuku, efek samping juga sering dilaporkan
kejadiannya. Gangguan akibat kosmetika kuku ini dapat
terjadi pada area yang dekat dan jauh diluar pemakaian
kosmetika, risiko infeksi, bahkan efek sistemik.
Terdapat berbagai kosmetika
untuk kuku, diantaranya adalah:
• Nail polish (cat kuku)
• Nail hardener
• Nail cuticle remover
• Nail enamel remover
• Nail moisturizer (pelembab kuku)
• Nail white (pemutih kuku)
• Nail polish drier
• Nail buffing cream
TINJAUAN TENTANG NAIL
CREAM
 Nail cuticle remover
Nail cuticle remover merupakan krim atau cairan yang berisi
alkali (sodium hidroksida dan potasium hidroksida 2-5%), gliserol dan
propilen glikol sebagai humektan untuk mengurangi iritasi, menurunkan
penguapan, dan meningkatkan viskositas. Sediaan yang lebih ringan
berisi garam anorganik (trisodium pospat atau tetrasodium piropospat)
atau organik (trietanolamin). Sediaan lain yang dikenal dengan cuticle
softener, mengandung ammonium quaternary 3–5% dan urea, yang
berfungsi untuk melunakkan kutikula sehingga memudahkan
menghilangkan kutikula secara mekanis.
Efek yang paling sering terjadi adalah iritasi jika nail cuticle
remover menempel terlalu lama. Mendorong kutikula dengan kasar
bisa menyebabkan leukonikia transversal. Efek lain adalah paronikia
dan infeksi sekunder oleh bakteri atau jamur.
 Pelembab kuku (nail moisturizer)
Pelembab kuku merupakan krim atau lotion yang
tersusun dari bahan oklusif seperti petrolatum, minyak
mineral, atau lanolin; humektan seperti gliserol, propilen
glikol dan protein; dan ingredient aktif untuk meningkatkan
daya ikat air pada nail plate yaitu AHA, asam laktat dan
urea. Tujuan pemberian pelembab kuku adalah untuk
meningkatkan kandungan air pada kuku.
Kuku direndam dalam air suam-suam kuku
kemudian dioleskan pelembab secara oklusif dengan
sarung tangan atau kaos kaki katun, tiap malam paling
sedikit 3 bulan. Pemakaian AHA, asam laktat, dan urea
dapat menyebabkan dermatitis kontak iritan. Bahan
dengan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan luka bakar
pada kutikula yang terbelah.
 Nail buffing cream (pengkilap kuku)
Krim untuk mengkilapkan kuku yang mengandung
pumice, talk, kaolin, kapur sebagai abrasif. Jika digunakan
terlalu sering krim ini menyebabkan kuku rapuh. Namun
laporan tentang efek samping kosmetika ini jarang sekali
dilaporkan.

 Nail hardener
Nail hardener ditemukan pertama kali tahun 1960,
merupakan cairan modifikasi dari nail polish dengan
kandungan formaldehid 1–2%, dan ditambah dengan
bahan lain seperti keratin, vitamin, kalsium fluorida, natural
oils, serabut nilon, teflon, dan sutra. Cairan ini biasa
dikenal dengan pelapis dasar (basecoat).
Komposisi nail hardener ini sebaiknya juga mengandung 5-
20% dari humektan seperti gliserin atau propilen glikol untuk
menghambat penguapan pelarut air dan untuk memberikan bahkan
coating dan "penetrasi sedikit ditingkatkan." Sebuah efek bakterisida
sedikit juga telah diklaim untuk garam-garam ini, yang dapat lebih
ditingkatkan dengan dimasukkannya zat bakterisida lain seperti
formalin. Berikut formula untuk nail hardener:

(Harry’s Cosmeticology ed.8 hal.594).


Memberikan rasa dingin
Menthol
pada kulit

Water pelarut

Oleaginous vehicle; Solvent


Glycerol
(HPE 5 p.199)
Formaldehid dapat
berfungsi sebagai nail
strengthener karena dapat
Formaldehid memicu polimerisasi
keratin melalui cross-linking
effect
.
 Nail white (pemutih kuku)
Kosmetika kuku selain yang disebutkan
sebelumnya adalah pemutih kuku (nail
white), berupa pensil atau pasta yang
mengandung pigmen putih (zinc oksida,
titanium dioksida, kaolin, talk dan silika
koloid). Pemutih kuku ini dioles pada tepi
bebas kuku untuk memberi penampilan
putih.
 Nail polish drier
Pengering cat kuku (nail polish drier) adalah cairan
yang mengandung minyak tumbuhan, alkohol, dan
derivat silikon, untuk mempercepat pengerasan
cat kuku.
TINJAUAN TENTANG SEDIAAN DI
PASARAN
Tujuan Pemakaian
• Untuk melembabkan kuku yang kering.
• Untuk mengembalikan elastisitas kuku
agar tidak mudah patah, pecah dan
mengelupas.
• Untuk merawat dan memberi nutrisi pada
kuku.
KARAKTERISTIK SEDIAAN
Persyaratan hand and nail cream:
• Mudah diaplikasikan.
• Diserap dengan cepat sehingga dpaat menghidrasi
dengan cepat.
• Tidak mudah hilang ketika bersentuhan dengan benda.
• Dapat berfungsi sebagai emmolient apabila bahan yang
ditambahkan berfungsi sebagai emmolient.
• Dapat melembabkan kuku dengan cara menahan air
dalam waktu tertentu (Harry’s Cosmeticology ed.6
hal.54, 1973)
Stabilitas kosmetik
• Sediaan kosmetika tidak dapat diterima
lagi karena:
• Ketidakstabilan fisik sediaan
• Ketidakstabilan kimia sediaan
• Ketidakstabilan mikrobiologi sediaan
Ketidakstabilan fisik sediaan
• adanya pemucatan warna atau munculnya
warna
• timbul bau
• perubahan atau pemisahan fase
• pecahnya emulsi
• pengendapan suspensi atau caking
• perubahan konsistensi
• pertumbuhan kristal atau perubahan bentuk
kristal
• terbentuknya gas dan perubahan fisik lainnya
Ketidakstabilan kimia sediaan
Ketidakstabilan kimia ditandai dengan
berkurangnya konsentrasi zat aktif karena
terjadi reaksi atau interaksi kimia, rusaknya
eksipien karena hidrolisis dan reaksi sejenis,
serta pembentukan senyawa lain.
Ketidakstabilan mikrobiologi sediaan

Ketidakstabilan mikrobiologi ditandai dengan


pertumbuhan mikroorganisme yang tampak
maupun tidak tampak seperti Aspergillus
niger, Candida albicans, Pseudomonas
aeruginosa, Staphylococcus aureus,
Escheria coli yang mencemari produk pada
waktu pembuatan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai