KELOMPOK 6
SEMINAR AKKEU KELAS A
Pengukuran :
1. Pengukuran awal
2. Pengukuran selanjutnya
Penyajian Instrumen Keuangan
Jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang
mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode
pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
Financial Asset
(financial asset) yang didefinisikan sebagai aset yang terdiri dari :
1. Kas
2. Intrumen ekuitas entitas lain
3. Hak kontraktual
4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dalam instrumen ekuitas
entitas sendiri dan merupakan :
Instrumen non-derivatif
Instrumen derivatif
Harga dan Resiko Aset Keuangan
1. Resiko yang berkenaan dengan daya beli potensial dari arus kas yang
diharapkan.
3. Untuk aset keuangan yang arus kasnya tidak didenominasi dalam dollar
AS, terdapat resiko bahwa nilai tukar akan berubah kearah negative
sehingga menghasilkan jumlah dollar yang sedikit.
Peranan Aset Keuangan
1. untuk mengalihkan dana dari mereka yang kelebihan dana kepada pihak
yang memerlukan dana untuk berinvestasikan dalam bentuk aset
berwujud.
2. untuk mengalihkan dana dengan cara sedemikian rupa sehingga resiko
yang tidak dapat dihindarkan dalam arus kas yang dihasilkan asset
berwujud, dapat dialihkan/dibagikan antara mereka yang membutuhkan
dana dan mereka yang menyediakan dana.
Financial liability
1. Liabilitas Kontraktual
• Untuk menyerahkan kas atau asset keuangan lainnya kepada entitas lain
• Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan
entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas
• Non-derivatif
• Derivatif
Equity Instrument
setiap kontrak yang memberikan hak residual atas asset suatu entitas setelah dikurangi dengan
seluruh liabilitasnya.
Kasus
Pada laporan keuangan periode 2006, PT. Indosat melaporkan adanya kerugian
sebesar Rp 438 miliar yang di klaim sebagai ”Rugi dari perubahan nilai wajar
atas transaksi derivatif-bersih” (Loss on Change in Fair Value of Derivatifes-
Net). Pengakuan atas kerugian ini muncul karena perusahaan tidak menerapkan
PSAK sebagaimana mestinya.
Dalam PSAK no 55 ”Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktifitas Lindung Nilai”
disebutkan bahwa transaksi derivatif mensyaratkan adanya dokumentasi formal
atas analisa manajemen resiko dan analisa efektifitas transaksi jika ingin
melindungi resiko dari transaksi derivatif ini. Selain itu suatu entitas diwajibkan
pula untuk melaporkan setiap transaksi derivatif paling tidak setiap tiga bulan
dalam laporan keuangan perusahaan.
Dalam surat yang ditujukan kepada manajemen Indosat (management letter)
pada tahun 2004, 2005 dan 2006, auditor eksternal Indosat menyarankan pihak
manajemen Indosat untuk segera membenahi kebijakan formal manajemen resiko
yang berkaitan dengan transaksi derivatif yang dilakukan oleh Indosat sebesar US$
275 juta atau sekitar Rp 2,5 trilliun. Transaksi derivatif ini meliputi 17 kontrak
perjanjian dengan berbagai institusi keuangan.
Kasus ini memberikan contoh dari besarnya kerugian yang harus ditanggung oleh
perusahaan di Indonesia diakibatkan tidak adanya analisa yang memadai terhadap
transaksi derivatif yang akan dilakukan. Akibat kerugian ini pula negara
kehilangan potensi pajak baik atas laba bersih perusahaan maupun atas deviden
yang dibagikan.
Sekian, Terima Kasih
A23 : Dampak resiko ketidakmampuan emiten dalam memenuhi
kewajiban ?
A14 : bagaimana cara perusahaan menegndalikan resiko resiko tsb ?
A16 : apa hubungan derivative dengan initial public offer (IPO)
A25 : apakah instrument keuangan yang dijelaskan tadi sama dengan
instrument keuangan syariah, jika beda apa perebdaannya ?
A18 : aktivitas dan resiko lindung nilai ?
A6 : bagaimana contoh dan perlakuan akntansi terhadap non derivative ?
A11 : apa perbedaan spekulasi dengan lindung nilai ?
A8 : contoh dari bentuk lindung nilai ?
A1 : maksud dari saham tidak dapat dijual kembali ?
A19 : pengukuran awal dan pengukuran selanjutnya itu bagaimana ?