Anda di halaman 1dari 19

ENDOMETRIOSIS

ANATOMI UTERUS
ANATOMI
SIKLUS HAID
Definisi Endometriosis

 Endometriosis adalah gangguan ginekologi jinak


umum yang didefinisikan sebagai adanya jaringan
kelenjar endometrium dan stroma di luar lokasi
normal.
 Endometriosis paling sering ditemukan pada
peritoneum panggul, tetapi dapat juga ditemukan di
ovarium, septum rektovaginal, ureter, namun jarang
ditemukan di vesika urinaria, perikardium, dan pleura.
Etiologi

 Menstruasi retrograde (teori Sampson).


Endometriosis terjadi karena darah haid mengalir kembali
(regurgitasi) melalui tuba ke dalam rongga pelvis. Sel-sel
endometrium tersebut kemudian berimplantasi di pelvis dan
menyebabkan terjadinya aliran darah ke daerah implantasi
tersebut yang dapat mengakibatkan perkembangan lebih lanjut
dari sel tersebut

 Metaplasia coelom. (Robert Meyer)


Teori ini menduga bahwa sel mesotelial pada peritonium
parietal berubah secara metaplasia menjadi sel endometrium
Etiologi

 Imunologi
Teori ini mengatakan, timbulnya endometriosis pada wanita
yang mengalami menstruasi retrogade akibat dari disfungsi dari
sistem imun
 Hormonal
Satu faktor yang sudah dipastikan memegang peranan penting
dalam terjadinya endometriosis adalah hormon estrogen.
 Limfogen
Teori ini didukung oleh terjadinya endometriosis pada
peritoneum, serta lesi retroperitonium tanpa adanya implantasi
sel endometrium pada peritonium
Diagnosis Endometriosis

Gejala – gejala yang sering ditemukan pada kista endometriosis adalah :


 Dismenore
 Dispareunia
 Nyeri pada saat defekasi
 Gangguan Haid (Polimenorea dan Hipermenorea)
 Infertilitas
Faktor penting yang menyebabkan infertilitas pada endometriosis
adalah apabila mobilitas tuba terganggu karena fibrosis dan
perlekatan jaringan di sekitarnya. Pada pemeriksaaan ginekologik
khususnya pemeriksaan vagina-rekto-abdominal, ditemukan pada
endometriosis ringan benda-benda padat seperti butir beras sampai
butir jagung di kavum douglas dan pada ligamentum sakrouterinum
dengan uterus dalam posisi retrofleksi dan terfiksasi.
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Pemeriksaan Radiologi
3. Pemeriksaan Laparoskopi
4. Pemeriksaan Histopatologik
kelenjar-kelenjar dan stroma endometrium, dan
perdarahan bekas dan baru berupa eritrosit pigmen
hemosiderin dan sel-sel radang dan jaringan ikat, sebagai
reaksi jaringan normal di sekelilingnya
Pemeriksaan histopatogik.
Lesi endometriosis pada
Tampak kelenjar dan stroma
peritoneum. endometrium pada colon
Penatalaksanaan

 Terapi Ekspektatif
Dasar dari terapi ekspektatif adalah endometriosis
yang ringan tanpa disertai keluhan simptomatik
tidak akan memberikan efek pada fertilitas.
 Terapi Hormonal
Sebagai dasar pengobatan hormonal ialah bahwa
pertumbuhan dan fungsi jaringan endometriosis,
seperti jaringan endometrium yang normal, yang
dikontrol oleh hormon-hormon steroid
 Pil Kontrasepsi Kombinasi
Pil Kontrasepsi Kombinasi (estrogen dan
progestron) dapat digunakan untuk terapi
endometriosis. Obat ini berkerja dengan cara
menghambat aksis hipotalamik-ovari. Ia
menghambat hormon luteinizing (LH) dan hormon
stimulasi folikel (FSH), menghalang ovulasi dan
menyebabkan dinding endometrium menjadi atrofi.
 Gonadotropin-releasing Hormon Analog (GnRH
analog)
GnRH analog telah digunakan secara efektif untuk
membebaskan nyeri dan mengurangi ukuran dari
implantasi endometriosis. Obat ini menekan
produksi estrogen oleh ovarium dengan
menghambat sekresi hormon pengatur dari kelenjar
pituitari.
 Progestin
Progestin mempunyai efek antiendometriotik yang
menyebabkan desidualisasi dan atrofi pada jaringan
endometrium. Progestin juga menghambat ovulasi
dengan menghambat luteinizing hormon (LH) dan
mungkin dapat menyebabkan amenore
 Danazol
Danazol menimbulkan keadaan asiklik, androgen
tinggi, dan estrogen rendah
 Terapi Pembedahan
Terapi pembedahan dapat digunakan pada penderita
endometriosis yang berat atau yang tidak berespon
baik dengan terapi medis atau penderita dengan
keluhan infertilitas, terapi pembedahan ini terdiri
daripada terapi pembedahan konservatif dan
pembedahan definitif
PENCEGAHAN

 Kehamilan adalah cara pencegahan yang paling baik


untuk endometriosis. Gejala-gejala endometriosis
memang berkurang atau hilang pada waktu dan sesudah
kehamilan kerana regrasi endometrium dalam sarang-
sarang endometriosis
☻THANK YOU FOR YOUR
ATENTTION ☻

Anda mungkin juga menyukai