Anda di halaman 1dari 11

Permasalahan Gizi Kerja

Kebutuhan akan zat-zat ini berbeda-beda dan perbedaan ini tergantung dari
umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan ataupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Pada
wanita dewasa, kalori yang dibutuhkan berkisar antara 1.600 -2000 kilokalori,
sedangkan pria dewasa membutuhkan sekitar 2.500 -3.000 kilokalori setiap harinya.
Secara umum pengaruh gizi pada manusia sangatlah kompleks, antara lain dapat
berpengaruh terhadap perkembangan mental, perkembangan fisik, produktivitas dan
kesanggupan kerja yang mana kesemua ini sangatlah erat hubungannya dengan
perbaikan atau peningkatan pendapatan masyarakat
Kebutuhan dan faktor yang mempengaruhi gizi
tenaga kerja
a. Konsumsi Makanan
b. Massa jaringan
c. Faktor ekonomi
d. Jenis kegiatan
e. Faktor pengetahuan tentang gizi
f. Faktor terhadap bahan makanan tertentu
g. Faktor fadisme
h. Faktor tenaga kerja
i. Faktor pola makan
j. Faktor lingkungan kerja
Cara Menentuan Gizi Pekerja di Berbagai Lingkungan
Kerja
Beberapa faktor risiko lingkungan kerja yang menunjukkan pengaruh terhadap gizi kerja adalah:
a. Suhu: tempat kerja dengan suhu tinggi akan terjadi penguapan yang tinggi sehingga pekerja
mengeluarkan banyak keringat.
b. Pengaruh bahan kimia: Bahan-bahan kimia tertentu dapat menyebabkan keracunan kronis,
akibatnya: menurunnya nafsu makan, terganggunya metabolisme tubuh dan gangguan fungsi
alat pencernaan sehingga menurunkan berat badan.
c. Bahan radiasi mengganggu metabolisme sel sehingga diperlukan tambahan protein dan
antioksidan untuk regenerasi sel.
d. Parasit dan mikroorganisme: Pekerja di daerah pertanian dan pertambangan sering terserang
kecacingan yang dapat mengganggu fungsi alat pencernaan dan kehilangan zat-zat gizi sehingga
dibutuhkan tambahan zat gizi
Energi Untuk Melakukan Pekerjaan
Cara Mengukur Status Gizi

A. Antropometri
a. Berat Badan Menurut Umur (BB/U)
b. Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
c. Berat badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
d. Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (LLA/U)
e. Tebal Lemak Bawah Kulit Menurut Umur
f. Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul
g. Indeks Massa Tubuh (IMT)
Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4 Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia.


Kategori IMT
Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
Kurus
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0-18,5
Normal >18,5-25,0
Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0-27,0
Gemuk
Kelebihan berta badan tingkat berat >27,0
B. Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk
menilai status gizi masyarakat.Metode ini didasarkan atas perubahan-
perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat
gizi.Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial
tissues) seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau pada organ-
organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Penggunaan metode ini umumnya untuk survey klinis secara
cepat (rapid clinical survey)
C. Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan
spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai
macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain :
darah, urine, tinja,dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa
kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi.
D. Biofisik
Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan
status gizi dengan meliht kemampuan fungsi (khusunya jaringan) dan
melihat perubahan struktur dari jaringan.
Hubungan antara gizi kerja dan produktivitas

A. Pengaruh Perbaikan Gizi Kesehatan Terhadapa


Produktivitas Kerja Defisiensi Zat Besi dan Produktivitas
Kerja
B. Defisiensi Energi dan Produktivitas Kerja
C. Defisiensi Vitamin B1 dan Produktivitas Kerja

Anda mungkin juga menyukai