Anda di halaman 1dari 32

Besaran Arus dan Tegangan

Dalam ilmu listrik dikenal 2 jenis komponen :

1. Komponen aktif
2. Komponen pasif

 Elemen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi.


Misalnya sumber tegangan dan sumber arus.
 Elemen pasif adalah elemen yang tidak dapat
menghasilkan energi tetapi menyerap energi. Misalnya
resistor, kapasitor, induktor, transitor, dll.

Kedua jenis komponen sangat penting untuk menentukan


besarnya arus dan tegangan dalam rangkaian listrik.
Definisi Arus dan Tegangan

 Arus adalah besarnya tenaga yang


dibutuhkan untuk menggerakkan satu
muatan selama t detik dari titik potensial
tinggi ke titik potensial rendah.

 Tegangan adalah besarnya tenaga yang


dibutuhkan untuk menggerakkan satu muatan
sebesar satu coulomb dari satu titik potensial tinggi ke titik
potensial rendah.
1. Arus dan Tegangan
searah

Arus dan tegangan DC


mempunyai nilai tetap
atau konstan terhadap
satuan waktu. Artinya
besarnya selalu sama
pada waktu berbeda-
beda.
2. Arus dan Tegangan bolak-balik

Arus dan tegangan bolak-balik mempunyai


nilai yang berubah terhadap satuan waktu
dengan karakteristik bentuk gelombang sinus
dan selalu berulang dalam perioda waktu
tertentu (mempunyai perioda waktu : T).
Arus pada hambatan :

Tegangan pada hambatan :


 Maka jika beda potensial antara kedua titik
sebesar 5 Volt, maka :
VAB = 5 Volt dan
VBA = -5 Volt

Daya Listrik

• Daya listrik berbanding lurus dengan arus dan


tegangan pada sebuah hambatan.

P = V. I atau P = I² R
1. Hukum Ohm

 Jika sebuah penghantar R dilewati oleh sebuah


arus i maka pada kedua ujung penghantar
tersebut akan muncul beda potensial atau
tegangan V.
 Hukum Ohm menyatakan bahwa besarnya
tegangan pada sebuah bahan penghantar
adalah berbanding lurus dengan arus yang
mengalir melalui bahan tersebut.

Secara matematis : V = I.R


Hukum Kirchoff I/Kirchoff’s Current
Law (KCL)
 Jumlah arus yang masuk pada suatu titik cabang atau simpul
sama dengan Jumlah arus yang keluar dari titik cabang
tersebut.
 Atau jumlah aljabar semua arus yang memasuki sebuah titik
caban atau node atau simpul sama dengan nol.

Secara matematis :

 Σ Arus pada satu titik percabangan = 0


 Σ Arus yang masuk titik cabang = Σ Arus yang keluar titik
cabang
Contoh
Hukum Kirchoff II /
Kirchoff’s Voltage Law (KVL)
 Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup
samadengan nol, atau penjumlahan tegangan
pada masing-masing komponen penyusunnya
yang membentuk satu lintasan tertutup akan
bernilai samadengan nol.
 Secara matematis :
A. Resistor Hubungan Seri dan Paralel

1. Hubungan seri
 Salah satu terminal dari dua atau lebih
hambatan R tersambung dan membentuk
garis lurus.
 Besarnya arus yang lewat pada tiap
hambatan R sama besar.
 Besarnya tegangan pada tiap hambatan R
tidak sama. Ditentukan oleh besarnya
hambatan R, V = IR
Rangkaian Seri Resistor
Kesimpulan :

• Besarnya total hambatan Rseri Rs adalah


:
Rs atau Rek = R1 + R2 + R3
• Besarnya tegangan pada tiap
hambatan :
V1 = iR1, V2 = iR2, V3 = iR3
• Besarnya arus yang melewati tiap
hambatan sama besar.
• Besarnya hambatan pengganti semakin
besar
2. Hubungan paralel Resistor

 Jika dua atau lebih hambatan


dihubungkan dimana terminal
dari semua hambatan
terhubung pada titik yang
sama dan membentuk garis
lurus sebanyak hambatan
yang ada.
 Tegangan pada semua
hambatan sama besar.
 Arus pada semua hambaran
tidak sama besar, tergantung
pada besarnya R. I = V/R
 Besarnya hambatan semakin
kecil.
Rangkaian Paralel
Kesimpulan :

 Besarnya total hambatan Rparalel Rp atau


Rek adalah :
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
 Besarnya arus pada tiap hambatan :
i1 = V/R1, i2 = V/R2, i3 = V/R3
 Besarnya tegangan pada tiap hambatan
sama besar.
 Besarnya hambatan pengganti semakin
kecil.
B. Pembagi Arus dan Tegangan
1. Rangkaian Pembagi Arus
 Pembagi arus menggunakan rangkaian
paralel
 Arus yang masuk pada titik a akan terbagi
ke tiap cabang menuju ke tiap hambatan.
 Besarnya arus pada tiap cabang R1, R2, dan
R3 adalah :
2. Rangkaian Pembagi Tegangan

 Pembagi tegangan menggunakan rangkaian


Seri
 Tegangan masuk V sama dengan tegangan
antara titik a dan d yaitu Vad akan terbagi ke
tiap hambatan menjadi V1, V2, dan V3.
 Besarnya tegangan pada hambatan pada R1,
R2, dan R3 adalah :

(1)

dimana : (2)

Anda mungkin juga menyukai