Anda di halaman 1dari 26

SPEKTROFOTOMETER

OLEH
Nurlailah, Apt.
Pengertian Spektrofotometer
Spektrofotometer terdiri dari :
- Spektrometer : adalah alat yg menghasilkan
sinar dari spektrum & panjang gelombang
tertentu.
- Fotometer : adalah alat pegukur intensitas
cahaya yg ditransmisikan atau yg diabsorbsi.
Jadi spektrofotometer adalah alat yg digunakan
utk mengukur energi secara relatif jk energi
tsb ditransmisikan, direfleksikan atau
diemisikan sbg fungsi dr panjang gelombag.
Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber
spektrum tampak yang kontinyu,
monokromator, sel pengabsorpsi untuk
larutan sampel atau blanko dan suatu alat
untuk mengukur perbedaan absorpsi antara
sampel dan blanko ataupun pembanding.
(Khopkar, 1990)
Bagian-bagian dr suatu spektrofotometer
1. Sumber cahaya
Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki
panacaran radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi.
Sumber cahaya pada spektrofotometer UV-Vis ada dua
macam :
a. Lampu Tungsten (Wolfram), Lampu ini digunakan untuk
mengukur sampel pada daerah tampak.
Bentuk lampu ini mirip dengna bola lampu pijar biasa.
Memiliki panjang gelombang antara 350-2200 nm.
Spektrum radiasianya berupa garis lengkung, umumnya
memiliki waktu 1000 jam pemakaian.

b. Lampu DeuteriumLampu ini dipakai pada panjang


gelombang 190-380 nm. Spektrum energi radiasinya
lurus, dan digunakan untuk mengukur sampel yang
terletak pada daerah uv.
Memiliki waktu 500 jam pemakaian.
2. Wadah Sampel

kebanyakan spektrofotometri melibatkan


larutan larutan dan karenanyan kebanyakan
wadah sampel adalah sel untuk menaruh
cairan ke dlm berkas cahayspektrofotometer.
Sel itu haruslah meneruskan energy cahaya
dalam daerah spektral yang diminati, jadi sel
kaca melayani daerah tampak, sel kuarsa atau
kaca silica tinggi istimewa utk daerah ultraviolet.
Dalam instrument, tabung reaksi silindris
kadang-kadang diginakan sbg wadah sampel.
Sel atau tabung semacam itu diletakkan secara
reprodusibel dengan membubuhkan tanda pada salah
satu sisi tabunga dan tanda itu selalu tetap arahnya
tiap kali ditaruh dalam instrument.
Sel / tabung lebih baik bila permukaan optisnya datar.
Sel-sel harus diisi sedemikian rupa sehingga berkas
cahaya menembus larutan, dengan meniscus terletak
seluruhnya di atas berkas.
Umumnya sel-sel ditahan pada posisinya dengan desain
kinematik dari pemegangnya atau dengan jepitan
berpegas yang memastikan bahwa posisi tabung
dalam ruang sel (dari) instrument itu reprodusibel.
3. Monokromator
Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya
polikromatis menjadi cahaya tunggal (monokromatis) dengan
komponen panjang gelombang tertentu. Bagian-bagian dari
monokromator, yaitu :
a. Prisma
Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik
sebesar mungkin supaya di dapatkan resolusi yang baik dari
radiasi polikromatis.

b. Grating (kisi difraksi)


Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses
spektroskopi. Dispersi sinar akan disebarkan merata,
dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih
baik. Selain itu kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh
jangkauan spektrum.
c. Celah optis
Celah ini digunakan utk mengarahkan sinar monokromatis
yg diharapkan dari sumber radiasi. Apabila celah berada
pada posisi yang tepat, maka radiasi akan dirotasikan mll
prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang
diharapkan.
d. Filter
Berfungsi untuk menyerap warna komplementer shg cahaya
yang diteruskan merupakan cahaya berwarna yang sesuai
dengan panjang gelombang yang dipilih.

4. Detektor – Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan


oleh larutan. Sinar kemudian diubah menjadi sinyal listrik
oleh amplifier dan dalam rekorder dan ditampilkan dalam
bentuk angka-angka pada reader (komputer).
5. Detektor
Detektor berfungsi akan menangkap sinar yang
diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian diubah
menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam
rekorder dan ditampilkan dalam bentuk angka2
pada reader (komputer).
Hal-hal yg perlu diperhatikan pd penggunaan spektrofotometer
UV-Visibel :
1. Larutan yang dianalisis merupakan larutan berwarna
Apabila larutan yang akan dianalisis merupakan larutan yang
tidak berwarna, maka larutan tersebut harus diubah terlebih
dahulu menjadi larutan yang berwarna. Kecuali apabila diukur
dengan menggunakan lampu UV.
2. Panjang gelombang yg digunakan adalah panjang gelombang
maksimum.
Hal ini dikarenakan pada panajgn gelombang maksimal,
kepekaannya juga maksimal karena pada panjang gelombang
tersebut, perubahan absorbansi untuk tiap satuan konsentrasi
adalah yang paling besar sekali.
Selain itu disekitar panjang gelombang maksimal, akan
terbentuk kurva absorbansi yang datar sehingga hukum
Lambert-Beer dapat terpenuhi.
Dan apabila dilakukan pengukuran ulang, tingkat kesalahan
akan kecil sekali.
3. Kalibrasi Panjang gelombang dan Absorban
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur intensitas
cahaya yang dipancarkan dan cahaya yang diabsorbsi.
Hal ini bergantung pada spektrum elektromagnetik yg
diabsorb oleh benda. Tiap media akan menyerap cahaya pd
panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa yang
terbentuk.
Oleh karena itu perlu dilakukan kalibrasi panjang gelombang
dan absorban pada spektrofotometer agar pengukuran yang
di dapatkan lebih teliti.
Prinsip kerja Spektrofotometer

Monokromat
Cahaya or pd Berkas cahaya
(lampu spektromete monokromati
Diuterum/ r dan filter s dgn panjang
Wolfram cahaya pd gel tertentu
fotometer

Cahaya ada
yg
detek diserap(diabs Sampel dgn
orb-si) & ada konsentrasi
tor tertentu
pula yg
dilewatkan
Prinsip kerja Spektrofotometer
• Cahaya yang berasal dari lampu deuterium
maupun wolfram yang bersifat polikromatis di
teruskan melalui lensa menuju ke monokromator
pada spektrofotometer dan filter cahaya pada
fotometer.
• Monokromator kemudian akan mengubah
cahaya polikromatis menjadi cahaya
monokromatis (tunggal).
• Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu
kemudian akan dilewatkan pada sampel yang
mengandung suatu zat dalam konsentrasi
tertentu. Oleh karena itu, terdapat cahaya yang
diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan
. Oleh karena itu, terdapat cahaya yang diserap
(diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan.
Cahaya yang dilewatkan ini kemudian di
terima oleh detector.
. Detector kemudian akan menghitung cahaya
yang diterima dan mengetahui cahaya yang
diserap oleh sampel.
. Cahaya yang diserap sebanding dengan
konsentrasi zat yang terkandung dalam
sampel sehingga akan diketahui konsentrasi
zat dalam sampel secara kuantitatif.
Pengertian Spektrofotometri UV-Visibel
Adalah ilmu yg mempelajari teknik pengukuran
serapan cahaya di daerah ultraviolet (200-400 nm)
dan sinar tampak (400 – 800 nm) oleh suatu
senyawa.
Serapan cahaya uv atau cahaya tampak mengakibatkan
transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron
dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke
orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi.
Panjang gelombang cahaya uv atau cahaya tampak
bergantung pada mudahnya promosi elektron.
Molekul- molekul yang memerlukan lebih
banyak energi untuk promosi elektron, akan
menyerap pada panjang gelombang yang lebih
pendek. Molekul yang memerlukan energi
lebih sedikit akan menyerap pada panjang
gelombang yang lebih panjang. Senyawa yang
menyerap cahaya dalam daerah tampak
(senyawa berwarna) mempunyai elektron
yang lebih mudah dipromosikan dari
padasenyawa yang menyerap pada panjang
gelombang lebih pendek (Herliani, 2008).
Absorpsi spektrofotometri UV-Vis adalah istilah
yang digunakan ketika radiasi ultraviolet dan
cahaya tampak diabsorpsi oleh molekul yang
diukur.
Alatnya disebut UV-Vis spektrofotometer.
Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible)
adalah salah satu dari sekian banyak
instrumen yang biasa digunakan dalam
menganalisa suatu senyawa kimia.
Spektrofotometer umum digunakan karena
kemampuannya dalam menganalisa begitu
banyak senyawa kimia serta kepraktisannya
dalam hal preparasi sampel apabila
dibandingkan dengan beberapa metode
analisa (Herliani, 2008
Spektrofotometer UV-Vis pada umumnya
digunakan untuk :

- Menentukan jenis kromofor, ikatan rangkap yang


terkonyugasi dan ausokrom dari suatu senyawa
organik.
- Menjelaskan informasi dari struktur berdasarkan
panjang gelombang maksimum suatu senyawa.
- Mampu menganalisis senyawa organik secara
kuantitatif dengan menggunakan
hukum Lambert-Beer.
Hukum lambert-Beer
Hukum Lambert-Beer (Beer`s law) adalah :
hubungan linearitas antara absorban dengan
konsentrasi larutan analit & berbanding
terbalik dgn transmitan.
Konsentrasi dari sampel di dalam larutan bisa
ditentukan dengan mengukur absorban pada
panjang gelombang tertentu dengan
menggunakan hukum Lambert-Beer.
Dalam hukum Lambert-Beer tersebut ada beberapa
pembatasan, yaitu:
- Sinar yang digunakan dianggap monokromatis
- Konsentrasi harus rendah
- Penyerapan terjadi dalam suatu volume yang
mempunyai penampang yang sama
- Senyawa yang menyerap dalam larutan tersebut
tidak tergantung terhadap yang lain dalam
larutan tersebut/ lar harus jernih.
- Tidak terjadi fluorensensi atau fosforisensi
- Indeks bias tidak tergantung pada konsentrasi
larutan.
Hukum Lambert-Beer dinyatakan dalam rumus
sbb :
A = e.b.c

A = absorban
e = absorptivitas molar
b = tebal kuvet (cm)
c = konsentrasi
Io = Sinar sebelum melewati larutan sampel
I1 = Sinar setelah melewati larutan sampel
C = konsentrasi larutan sampel
e = absorptivitas molar
l/b = ketebalan kuvet (cm)
Daftar Pustaka

- Day, R.A, dan Underwood A.L, 1986, Analisis


Kimia Kuantitatif, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga,
Jakarta, Hal 390
- Dachriyanus, Dr, 2004, Analisis Struktur Senyawa
Organik Secara Spektroskopi, Andalas
University Press, Padang, Hal 1-2 dan 8-9
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai