GLAUKOMA FAKOLITIK OD
Diga Ana Rusfi
Dr. Puji Lestari, SpM
PENDAHULUAN
Identitas
Nama : Ny. S
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Status : Menikah
Alamat : Muaro Jambi
Tanggal MRS : 17/09/2018
ANAMNESIS
Keluhan Utama
1 bln SMRS
Mata kanan mulai kabur Os berobat karena
sejak 2 thn SMRS mata kanan tidak
Keluhan mata kabur bisa melihat
berasap dan silau
Antropometri
BB : 40 kg
TB : 150 cm
IMT : 18
Kesan : normal
Pemeriksaan Umum
Tinggi badan 150 cm
Berat badan 40 kg
Tekanan darah 110/80 mmHg
Nadi 84 kali/menit
Suhu 370C
Pernapasan 20 kali/menit
Kerdiovaskuler BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
Traktus gastrointestinal Bising usus (+), nyeri tekan (-)
Paru-paru Vesicular (+/+), wheezing (-/-),
rhonki (-/-)
Neurologi Tidak dilakukan
Pemeriksaan Fisik …
Pemeriksaan Visus dan Refraksi
OD OS
NLP 0 Visus : 6/9
Muscle Balance
Kedudukan bola Ortoforia Ortoforia
mata
Pergerakan bola
mata
Palpebra Superior edema (-), hiperemis (-) edema (-), hiperemis (-)
Palpebra Inferior edema (-), hiperemis (-) edema (-), hiperemis (-)
Konjungtiva tarsus Papil (-), folikel (-), litiasis (-), Papil (-), folikel (-), litiasis(-
hiperemis (-) ),hiperemis (-)
Funduskopi
TIDAK DILAKUKAN TIDAK DILAKUKAN
DIAGNOSIS
Diagnosis
Glaukoma Fakolitik OD
Diagnosis Banding
Katarak Diabetik
Katarak Komplikata
TATALAKSANA
• Manitol 2x250cc
-
IVFD RL 20 gtt/menit •
-Timol 0,5 % 2x1 tts OD
• Manitol
Menjelaskan
2x250cc
pd pasien
• -Xytrol 4x1 tts OD
mengenai penyakit yg
Timol 0,5 % 2x1 tts OD
diderita • Glauseta 3x1
Xytrol 4x1 tts OD
• Aspar K 1x1
Glauseta 3x1
Aspar K 1x1
PROGNOSIS
Sudut filtrasi
terletak di limbus
cornea dengan
batas :
Schwalbe line
Trabekula
1. Korneo-skleral
2. Uvea
3. Shwalbe line
4. Lig. Pectinatum
rudimenter
Kanal Schlemm
0,75 mm ke
posterior
ALIRAN AQUEOUS HUMOR
Badan Kanal
COP Pupil COA Trabekul Schlem
ciliaris a
m
V. Plexus
Episcler Saluran
ciliaris
a Sclera Kolektor
anterior vena
DEFINISI GLAUKOMA
TRIAS glaukoma
Sudut terbuka
(kronik/simpleks)
Dewasa
Sudut tertutup
Primer
(akut)
Kongenital /
juvenile
Bedasarkan
etiologi
Sudut terbuka
Sekunder
Sudut tertutup
GLAUKOMA SEKUNDER
I. Akibat perubahan lensa III. Trauma
- Dislokasi - Hyphema partikel
- Fakotopik (katarak pendarahan sumbat
intumesen blok pupil
glaukoma sudut tertutup) trabekuler meshwork
- Fakolitik & fakotoksik glaukoma sudut terbuka
(katarak hipermatur - Contusio bulbi
protein lensa keluar reaksi
radang glaukoma sudut - Robeknya kornea/limbus
terbuka) sclera iris prolaps
- Gl. Kapsularis TIO
Terapi: Glaukoma + ECCE
• Steroid topikal
• Siklopegi
• Operasi ECCE / Phacoemulsifikasi
PEMERIKSAAN PADA
GLAUKOMA
1. Pemeriksaan ketajaman pengelihatan
2. Pemeriksaan tonometri
3. Pemeriksaan gonioskopi
4. Pemeriksaan oftalmoskopi
5. Pemeriksaan lapang pandang
6. Pemeriksaan tonografi
7. Tes provokasi
PEMERIKSAAN PADA
GLAUKOMA
1. Pemeriksaan ketajaman pengelihatan
- Ketajaman penglihatan yang baik belum berarti tidak
glaukoma
- Glaukoma sudut terbuka : tunnel vision
Pembedahan
• ECCE
• ICCE
• SICS
• Fakoemulsi
Metode Indikasi Keuntungan Kerugian
ICCE Zonula lemah Tidak ada resiko Resiko tinggi kebocoran vitreous
katarak sekunder. (20%).
Peralatan yang Astigmatisme.
dibutuhkan sedikit. Rehabilitasi visual terhambat.
IOL di COA atau dijahit di posterior.
ECCE Lensa sangat Peralatan yang Astigmatisme.
keras. dibutuhkan paling Rehabilitasi visual terhambat.
Endotel sedikit.
kornea kurang Baik untuk endotel
bagus. kornea.
IOL di COP.
Phaco Sebagian besar Rehabilitasi visual cepat. Peralatan / instrumen mahal.
katarak kecuali Pelatihan lama.
katarak Morgagni Ultrasound dapat mempengaruhi
dan trauma. endotel kornea.
ANALISIS MASALAH
• Seorg perempuan 47 th dtg mata
kanan tidak bisa melihat sejak 1
bln Mata tenang
• Keluhan dirasakan memberat Visus turun perlahan
perlahan, dan makin parah dalam
3 bulan terakhir
• Mata merah (-)
Glaukoma
Katarak
Kelainan Refraksi
Retinopati
Anamnesis
• Seorg perempuan 47 th dtg mata kanan
tidak bisa melihat sejak 1 bln.
• Keluhan dirasakan memberat perlahan Glaukoma
• Kabur seperti melihat asap
• Mudah silau Katarak
• Riw. DM (-)
• Riw. Merokok (-) Kelainan Refraksi
PF Retinopati
• Defek lapangan pandang (+)
• TIO meningkat (+)
• Lensa keruh di sentral
KASUS TEORI
Definisi
Gejala Katarak adl keadaan kekeruhan pd
Pengelihatan kabur perlahan spt lensa akibat hidrasi lensa, denaturasi
melihat asap/ berkabut, nyeri kepala protein lensa atau keduanya.
(+),
Gejala
Tanda • Penglihatan menurun.
Lensa Keruh (di sentral) • Berkabut,berasap
• Merasa silau
• Sukar melihat dimalam hari atau
penerangan redup.
• Melihat ganda
• Melihat warna terganggu
• Melihat halo sekitar sinar
Faktor resiko
Kasus Teori
- Usia 47 tahun • Usia tua
- riwayat • Riwayat penglihatan yang
buruk, onset nyeri
mendadak
Terapi
Kasus Teori
• Diberikan medika 1. Terapi awal glaukoma
mentosa fakolitik difokuskan
• Tindakan operasi pada penurunan akut
tekanan intraokular
2. meredakan reaksi
inflamasi akut.
KESIMPULAN
• Salah satu jenis glaukoma sudut terbuka sekunder yaitu
glaukoma fakolitik, yang merupakan glaukoma akibat
induksi lensa.
• disebabkan oleh kebocoran protein lensa melalui kapsul
katarak matur atau hipermatur
• biasanya terjadi pada seorang pasien tua dengan riwayat
penglihatan buruk yang memiliki onset nyeri mendadak,
hiperemia konjungtiva, dan penglihatan yang semakin
memburuk.
• Terapi awal glaukoma fakolitik difokuskan pada
penurunan akut tekanan intraokular
• terapi definitif memerlukan ekstraksi katarak.
DAFTAR PUSTAKA
• Ilyas, S & Yulianti, SR (2014). Ilmu Penyakit Mata Edisi Kelima. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
• Riordan-Eva, P & Witcher, JP (2008). Vaughan & Asbury’s General Ophtalmology, 17th Edition. New
York: McGraw-Hill Companies. Diterjemahkan: Diana Susanto. 2009. Oftalmologi Umum Vaughan
&Asbury, Ed. 17. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
• American Academy of Opthalmology. 2012. Basic and Clinical Science Course Section 10
Glaucoma. p3-5,108-9.
• American Academy of Ophtalmology. 2011. Glaucoma. San Francisco: American Academy of
Ophtalmology
• Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). 2015. Situasi dan Analisis Glaukoma.
Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
• Remington, A. 2005. Chapter 1Visual System. In: Clinical Anatomy of the Visual System. USA:
Elsevier Inc p1.
• Khurana, A.K. 2003. Chapter 9 Glaucoma. In ꞉ Comprehensive Ophthalmology Fourth Edition. New
Delhi꞉ New Age International (P) Ltd. p206-8.
• Kanski, J.J. 2007. Chapter 13Glaucoma. In꞉ Clinical Ophthalmology A Systematic Approach 6th
Edition. Philadelphia꞉ Butterworth Heinemann Elsevier. P372-4.
• Ilyas S, Taim H, Simarmata M, et al. Glaukoma. Dalam : Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum
dan Mahaiswa Kedokteran Edisi Ke-2. Sagung Seto, Jakarta : 2002
• Vaughan D, Riordan P. Glaukoma. Dalam (Alih Bahasa : Tambajong J) : Oftalmologi Umum (General
Ophthalmology) Edisi 14. Widya Medika, Jakarta : 2000