Anda di halaman 1dari 24

Oleh Magdalena Paunno, S. SiT, M.P.

H
 KESPRO adalah keadaan sejahtera fisik, mental
dan sosial secara utuh, bukan hanya bebas dari
penyakit/kecacatan, tetapi semua yang
berkaitan dengan sistim reproduksi, fungsi dan
prosesnya.

 Hak reproduksi perorangan diartikan sebagai


hak setiap orang (laki-laki dan perempuan)
untuk memutuskan secara bebas dan
bertanggung jawab jumlah dan jarak kelahiran
anak serta menentukan waktu kelahiran anak
dan dimana akan melahirkan. Hak Reproduksi
ini didasarkan pada HAK ASASI MANUSIA yang
diakui oleh dunia internasional
 KESPROmenjadi isu penting karena berkaitan
dengan Hak Reproduksi setiap keluarga

 KESPRO dengan paradigma baru menjadi


pengelolaan kependudukan dan
pembangunan
 Dahulu: penurunan fertilitas
 Baru: pendekatan KESPRO & hak reproduksi

3
Sejak kapan isu Kesehatan Reproduksi muncul ?

International Conference on Population and


Development (ICPD 1994 di Cairo)

Millenium Development Goals (MDGs) 2000

4
Dalam MDGs 2000 diperkuat dimana dari 8 goals (sasaran) untuk
dicapai pada 2015, empat (4) sasaran bertujuan secara langsung
mendukung KESPRO.

 GOAL 1: MENURUNKAN KEMISKINAN DAN KELAPARAN BERAT


 GOAL 2: MENCAPAI PENDIDIKAN DASAR SECARA KESELURUHAN
 GOAL 3: MEMPROMOSIKAN KESETARAAN GENDER DAN MEMBERDAYAKAN
PEREMPUAN
 GOAL 4: MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK
 GOAL 5: MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
 Goal 5b: Akses akan KB untuk semua
 GOAL 6: MEMERANGI HIV/AIDS, TBC, MALARIA DAN PENYAKIT LAINNYA
 GOAL 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN
 GOAL 8: MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN
RPJMN 2010 - 2014
1. Menurunnya prevalensi gizi-kurang pada
anak balita menjadi 15%.
2. Seluruh Anak wajib belajar sembilan
tahun (100%)

Poverty & Hunger Maternal Health


3. Gender dan Anak (kawin muda, kualitas
Ibu menentukan Anak sehat dan cerdas)
4. Turunkan AKB menjadi 24/1000
5. Turunkan AKI menjadi 118/100.000 dan
Kematian Ibu menentukan kualitas Anak,
EDUCATION Comm. Diseases
6. Memerangi HIV/AIDS, menurunkan
prevalensi TBC,Malaria,DBD,dan penyakit
menularblainnya

GENDER ENVIRONMENT 7. Mewujudkan lingkungan yang SEHAT ,


gelorakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat,
8. Kembangkan kebersamaan (jejaring,
CHLD HEALTH PARTNERSHIP
1.PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI ESENSIAL
(PKRE)
KESEHATAN IBU DAN ANAK, KB,KR REMAJA,
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN IMS
TERMASUK HIV/AIDS

2.PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI


KOMPREHENSIF (PKRK)
PKRE + KR USIA LANJUT
 Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
 Keluarga Berencana
 Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Saluran
Reproduksi ( ISR ), trmasuk PMS-HIV / AIDS
 Pencegahan dan penangulangan komplikasi aborsi
 Kesehatan Reproduksi Remaja
 Pencegahan dan Penanganan Infertilitas
 Kanker pada Usia Lanjut dan Osteoporosis
 Berbagi aspek Kesehatan Reproduksi lain misalnya
kanker serviks, mutilasi genetalia, fistula dll.
 Penanganan partus yang lama dapat
menimbulkan konsekuensi serius bagi ibu,
janin, atau keduanya sekaligus, dampak
yang ditimbukan oleh partus lama salah
satunya adalah pembentukan Fistula. Fistula
merupakan saluran tidak normal yang
menghubungkan organ-organ bagian dalam
tubuh yang secara normal tidak
berhubungan, atau menghubungkan organ-
organ bagian dalam dengan permukaan tubuh
bagian luar.
 Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
 Keluarga Berencana
 Kesehatan Reproduksi Remaja
 Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Saluran
Reproduksi ( ISR ), trmasuk PMS-HIV / AIDS
 Paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Komprehensif (PKRK) ditambah Kesehatan
Reproduksi Usia Lanjut
Anak Usia sekolah
Usia Remaja
3 2
2
Usia SUbur
Anak & Balita
4

2
Bayi
Usia Lanjut
5 2
Bayi Menyusui,Asi Ekslusif
Dan Ibu menyusi
2
1 BBL (dan BULIN )
Konsepsi
( Ibu Hamil & janin )
Hak reproduksi perorangan dapat diartikan
bahwa “setiap orang baik laki-laki maupun
perempuan (tanpa memandang perbedaan
kelas sosial, suku, Umur, Agama dll)
mempunyai hak yang sama untuk memutuskan
secara bebas dan bertanggung jawab ( kepada
diri, keluarga dan Masyarakat) mengenai
jumlah anak, jarak antar anak, serta untuk
menentukan waktu kelahiran anak dan dimana
akan melahirkan”
1. Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan
kespro yang terbaik
2. Perempuan dan laki-laki berhak memperoleh
informasi lengkap tentang seksualitas, kespro,
manfaat dan efek samping obat-obatan dan tindakan
medis.
3. Adanya untuk memperoleh pelayanan KB yang aman
dan efektif terjangkau,dpt diterima sesuai dengan
pilihan, tampak paksaan tidak melawan hukum.
4. Perempuan berhak memperoleh pelayanan
kesehatan yang dibutuhkannya, yg dibutuhkan, yang
memungkinkan sehat dan selamat menjalani
kehamilan dan persalinan serta memperoleh bayi
yang sehat
5. Hubungan suami istri didasari penghargaan
terhadap pasangan masing-masing dan dilakukan
dalam situasi dan kondisi yang diinginkan
bersama.
6. Para remaja, laki-laki maupun perempuan,
berhak memperoleh informasi yang tepat dan
benar tentang reproduksi remaja, sehingga dapat
berprilaku sehat dan menjalani kehidupan
seksual
7. Laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan
informasi yang mudah diperoleh dan akurat
mengenai PMS termasuk HIV/AIDS
Derajat Kespro di Indonesia masih rendah antara lain
………………………………
120 TUJUAN 4: KEMATIAN BAYI dan BALITA
Kematian per 1.000 kelahiran hidup
91
90 81

68

57 58 MDG
60
46 46
2015
44

32 35 34
30 32
26
30 20 19 26
23
?
0
1991 1994 1997 2000 2003 2006 2009 2012 2015

Indikator Jumlah Kematian


Pertahun Perhari Perjam
Kematian neonatal (0-28 hari) 19/1000 KH 86.000 236 10
Kematian Bayi (0-12 bulan) 34/1000 KH 146.000 401 17
Kematian Balita (0-60 bulan) 44/1000 KH 193.000 531 22
Tidak diketahui penyebabnya, 3.7 % Tetanus, 1.7 %

Meningtis, 4.5 %

Kelainan Kongenital, 5.7 %

Pneumonia, 12.7 % Masalah Neonatal


46,2 %

Diare, 15 %

Masalah neonatal :
-Asfiksia
-BBLR
-Infeksi, dll
Sumber : Riskesdas 2007
GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

Indikator Target Pencapaian Keterangan


Target 5a : Mengurangi ¾ AKI dalam kurun waktu 1990 dan 2015
AKI per 100.000 kelahiran Terjadi penurunan AKI yang
102 228 signifikan (dari 307 pada tahun
hidup 2002 menjadi 228 per 100.000
(SDKI, 2007) KH pada tahun 2007), tetapi
Baseline : 390 masih perlu upaya keras untuk
mencapai target 2015.
(SDKI ,1991)

Pertolongan persalinan oleh Meningkat 74,87 % Meningkat namun


tenaga kesehatan terlatih (Target (Susenas, 2008) memerlukan perhatian
(%) RPJMN 2014 Baseline : khusus (need special
sebesar 38,5% attention) melalui
90%) (Susenas, 1992) penyediaan tenaga
kesehatan strategis

18
390
K ematian ib u p er 100.000 k .h .

334
307

228
Tren AK I S D K I
226
MD G target
R P J M 2009 118
R P J M 2014

102
1990

1992

1994

1996

1998

2000

2002

2004

2006

2008

2010

2012

2014
Sumber : SDKI 1994-2007
19
GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

Indikator Target Pencapaian Keterangan

Target 5b: Meningkatkan akses terhadap kesehatan reproduksi


Tingkat pemakaian Meningkat 57,4% Akan tercapai
kontrasepsi/ contraceptive (Target RPJMN (2007) (on track)
prevalence rate (CPR) cara 2014 sebesar Baseline : 47,1%
modern 65%) (SDKI, 1991)

Tingkat kelahiran pada Menurun 35 Akan tercapai


remaja (per 1000 (Target RPJMN (2007) (on track)
perempuan usia 15-19 2014 sebesar Baseline : 67%
tahun ) 30/1000 (SDKI, 2007)
perempuan)
Unmet need KB Menurun 9,1% Memerlukan perhatian
(Target RPJMN (2007) khusus (need special
2014 sebesar Baseline : 12,7% attention) melalui
5%) (SDKI, 1991) peningkatan advokasi, KIE
dan kualitas pelayanan KB
serta perkuatan kelembagaan
20
daerah
Variabel Total (%)
BBLR 11,5  Anak Indonesia lahir
berisiko
Persalinan nakes 79 *)
 ~ 20% lahir tidak
KN1 (0-7 hr) 70,3 *) memperoleh pelayanan
ASI eksklusif 32,4 *) yg memadai
Campak 81,6  Hanya ~ 30% ibu
Belum imunisasi
8,5 berperilaku baik
8,6*)
 ~ 40% tidak terlindungi
Penimbangan 4-6 kali 45,4 dari PD3I
Pengobatan ISPA/demam 65,9 *)  ~ 35% - 60% tidak
Oralit 34,7 *) memperoleh pelayanan
Air bersih 65,2 *) yg baik ketika sakit
Jamban 71,1  ~ 30% - 45% tinggal di
lingkungan berisiko
Bahan bakar padat 54 *)

*) SDKI 2007 & RISKESDAS 2007


1. Kemiskinan sekitar 40 % berakibat kesakitan
kecacatan dan kematian
2. Kedudukan perempuan dalam keluarga masalnya
keadaan sosioekonomi, budaya dan nilai-nilai
yang berlaku dimasyarakat
3. Akses ke fasilitas kesehatan yang memberikan
kespro belum memadai (jarak, jauh, kurang
informasi, keterbatasan biaya, tradisi)
4. Kualitas pelayanan kespro (pelayanan kes kurang
memperhatikan klien, kemampuan fasilitas
kesehatan yang kurang memadai)
1. Perempuan di nomor duakan dalam aspek
kehidupan (makan sehari-hari, pendidikan,
kerja dan kedudukan)
2. Perempuan terpaksa nikah di usia muda
karena tekanan ekonomi ortu
3. Keterbatasan perempuan dalam
mengambil keputusan untuk kepentingan
dirinya
4. Tingkat pendidikan perempuan yang belum
merata dan masih rendah menyebabkan
informasi yang diterima tentang kespro
terbatas.
 Perhatian
khusus terhadap perempuan inilah
yang menyebabkan keterkaitan erat antara
masalah kesehatan reproduksi dengan isu
kesehatan perempuan dan isu jender,
terutama yang menyangkut aspek
kesetaraan dan keadilan jender

Anda mungkin juga menyukai