Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

Pendahuluan

 Salah satu faktor yang mengakibatkan kematian


maternal yaitu adanya perdarahan

 Perdarahan yang terjadi saat kehamilan disebut dengan


perdarahan antepartum

 Salah satu perdarahan antepartum yang sering terjadi


adalah plasenta previa
Identitas
Anamnesis
 Keluhan Utama
 Pasien dirujuk dari bidan dengan perdarahan pervaginam sejak 1 jam SMRS

 Riwayat Penyakit Sekarang


 Pasien G2P1A0 datang ke VK RSUD Karawang karena rujukan dari bidan
dengan perdarahan pervaginam. Pasien mengaku hamil 9 bulan. HPHT 17
Februari 2015. Pasien mengeluh keluar darah dari jalan lahir sejak 1 jam SMRS.
Darah yang keluar berwarna merah segar. Pasien mengatakan darah keluar
banyak dan terus menerus. Gerakan janin dirasakan aktif. Pasien menyangkal
adanya mules – mules, nyeri perut, keluar air – air, keluar lendir, dan keputihan.
Pasien pernah di USG pada saat usia kehamilan 7 bulan dan dikatakan bahwa
janin dalam keadaan baik namun plasenta menutupi jalan lahir. Pada usia
kehamilan 8 bulan pasien pernah dirawat di rumah sakit karena perdarahan
pervaginam dan telah diberikan obat serta direncanakan untuk SC pada usia
kehamilan 38 minggu.
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat hipertensi, DM, alergi, dan penyakit jantung
disangkal

 Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat hipertensi, DM, alergi, dan penyakit jantung
disangkal

 Riwayat Obstetri
 G2P1A0
1. Perempuan, 7 tahun, lahir SC atas indikasi gagal
induksi, BBL : 3000 gram
2. Hamil ini
 Riwayat Antenatal Care
 Di bidan, rutin setiap bulan, TT (+) 2x

 Riwayat Menarche
 12 tahun

 Riwayat Menstruasi
 Teratur, 7 hari, 2-3 kali ganti pembalut/hari, tidak ada
nyeri saat haid

 Riwayat KB
 Suntik 3 bulan

 Riwayat Menikah
 1 kali usia 19 tahun tahun 2007
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum :
Kesadaran : Compos mentis
Kesan sakit : Tampak sakit sedang
Tanda vital :
Tekanan darah : 100/70
Nadi : 76x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36oC
Status Generalis :
Mata : CA -/- SI -/-
Thorax : Suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -
/-
S1 dan S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Bising usus (+), nyeri tekan (-)
Extremitas : Akral hangat + + Edema - -
+ + - -
 Status Obstetri
 Leopold I : TFU 29 cm, teraba bagian lunak, besar, dan tidak
melenting
 Leopold II : Pada sebelah kanan ibu, teraba bagian yang keras dan
memanjang, pada sebelah kiri teraba bagian-bagian kecil
 Leopold III : Teraba bagian bulat, keras, bagian terbawah belum
masuk pintu atas panggul
 Leopold IV : Posisi tangan konvergen, teraba 5/5 bagian

DJJ 144 dpm


TBJ klinis : 2635 gram
Inspeksi : v/v tenang, perdarahan aktif (+)
Io : portio licin, livid, OUE terbuka, fluksus (+), fluor (-), valsava (-)
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan darah :
Hb/Ht/Leu/Tromb : 9,8 / 30,2 / 9,56 / 242
MCV/MCH/MCHC : 81 / 26 / 3
BT/CT : 2’ / 11’
Golongan darah :O
Rhesus : Positif

Imunologi :
HBs Ag Rapid : Non reaktif

Kimia :
GDS : 95 mg/dL
USG :
Janin presentasi kepala tunggal hidup, plasenta corpus
posterior meluas menutupi OUI
BPD : 91,6
AC : 324, 4
HC : 328,1
FL : 70,3
EFW : 2968 gram
ICA : 9,5
~ usia kehamilan 36 - 37 minggu

CTG : Kategori I
Diagnosis

Plasenta previa totalis pada G2P1 hamil 36-37 minggu,


JPKTH, belum in partu
Tatalaksana

 Observasi keadaan umum, tanda – tanda vital,


perdarahan, kontraksi, DJJ

 Cek DPL, urine lengkap, BT/CT, GDS

 SC cito
Prognosis

 Ad vitam : Ad bonam

 Ad sanationam : Dubia ad bonam

 Ad fungsionam : Dubia ad bonam


Resume

Ny. S, 26 tahun, dengan G2P1A0 datang ke VK RSUD Karawang


dengan perdarahan pervaginam sejak 1 jam SMRS. Darah berwarna
merah segar dan berjumlah banyak serta keluar terus menerus.
Gerakan janin dirasakan aktif. Pada usia 7 bulan pasien di USG dan
dikatakan plasenta menutupi jalan lahir. Sebelumnya, pasien pernah
dirawat karena hal serupa pada usia 8 bulan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan perut yang membesar sesuai dengan umur kehamilan pada
inspeksi. Pada palpasi didapatkan janin tunggal, punggung di sebelah
kanan, presentasi kepala. DJJ = 144 dpm, TFU = 29 cm, nyeri tekan
(-). Pada pemeriksaan USG didapatkan janin presentasi kepala
tunggal hidup, plasenta corpus posterior menutupi OUI, BPD: 91,6
AC: 324, 4, HC : 328,1, FL : 70,3, EFW : 2968 gram, ICA : 9,5, ~
usia kehamilan 36 - 37 minggu.
Laporan operasi
Follow up
Analisa Kasus

Kasus Interpretasi
Perdarahan pervaginam pada usia Sesuai dengan pengertian perdarahan
kehamilan 36-37 minggu antepartum dimana adanya
perdarahan pada trimester akhir dari
kehamilan
Perdarahan pervaginam berwarna Sesuai dengan manifestasi klinis dari
merah segar plasenta previa, dimana didapatkan
darah berwarna merah segar oleh
karena pada plasenta previa plasenta
terletak di dekat OUI sehingga ketika
terjadi perdarahan maka darah akan
langsung keluar melalui OUI.
Analisa Kasus
Kasus Interpretasi
Perdarahan terjadi tiba-tiba dan tanpa Dikarenakan pembentukan segmen
sebab bawah rahim berlangsung
berkelanjutan secara bertahap dan
perlahan, laserasi baru akan terjadi
dan perdarahan pun akan berulang
sekalipun tanpa sebab
Riwayat SC Merupakan salah satu faktor resiko
dari plasenta previa oleh karena pada
seseorang dengan riwayat SC maka
dapat terbentuk parut pada uterus
sehingga plasenta berimplantasi
dibawah
Pada pemeriksaan USG didapatkan Sesuai dengan diagnosis plasenta
plasenta di corpus posterior menutupi previa totalis
OUI seluruhnya
Analisa Kasus

Kasus Interpretasi
Dilakukan SC Cito Disebabkan oleh karena pada pasien
terdapat riwayat perdarahan
sebelumnya yaitu pada usia kehamilan
8 bulan dan telah diberikan terapi
pematangan paru. Pada pasien ini juga
didapatkan plasenta previa totalis
sehingga tidak memungkinkan untuk
lahir secara pervaginam. Selain itu
didapatkan pada pasien ini terjadi
perdarahan aktif yang keluar dari
OUE sehingga diputuskan untuk
dilakukan SC cito.
Definisi

Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal


yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi
sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir
Epidemiologi

Kejadian plasenta previa bervariasi antara 0,3-0,5% dari


seluruh kelahiran. Dari seluruh kasus perdarahan
antepartum, plasenta previa merupakan penyebab
terbanyak
Faktor Predisposisi

Melebarnya pertumbuhan plasenta :

• Kehamilan kembar (gemelli).


• Tumbuh kembang plasenta tipis.

Kurang suburnya endometrium :

• Malnutrisi ibu hamil.


• Bekas seksio sesarea.
• Sering dijumpai pada grandemultipara.

Terlambat implantasi :

• Endometrium fundus kurang subur.


• Terlambatnya tumbuh kembang hasil konsepsi dalam bentuk blastula yang
siap untuk nidasi
Klasifikasi

 Plasenta previa totalis atau komplit, yaitu bila plasenta


menutupi seluruh ostium uteri internum.

 Plasenta previa parsialis, bila plasenta menutupi sebagian


ostium uteri internum.

 Plasenta previa marginalis, bila tepi plasenta berada pada


pinggir ostium uteri internum.

 Plasenta letak rendah, bila tepi bawah plasenta berada pada


jarak lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum.
Manifestasi klinis

 Perdarahan tanpa rasa nyeri

 Bagian terendah anak sangat tinggi

 Darah berwarna merah segar

 Perdarahan berulang

 Darah berwarna merah segar


Diagnosis

Anamnesis

• Perdarahan pervaginam pada trimester akhir dari kehamilan


• Causeless, painless, recurrent
• Perdarahan berulang dan lebih banyak dari sebelumnya

Pemeriksaan Fisik

• Inspeksi  Terdapat perdarahan aktif, terlihat pucat


• Palpasi  Bagian terbawah janin belum turun, sering terjadi kelainan letak janin

Pemeriksaan Inspekulo

• Keluar darah dari ostium uteri eksternum

Pemeriksaan USG
Komplikasi
Pada ibu dapat terjadi :

• Perdarahan hingga syok akibat perdarahan


• Anemia karena perdarahan
• Plasentitis
• Endometritis pasca persalinan

Pada janin dapat terjadi :

• Persalinan premature
• Asfiksia berat

Komplikasi lain

• Prolaps tali pusat


• Robekan jalan lahir
• Plasenta melekat
Tatalaksana

Ekspektatif

Terminasi

• Cara vaginal
• Dengan cara seksio sesarea

Anda mungkin juga menyukai