Anda di halaman 1dari 18

Oleh:

Dadang Supardan
dangsu57@yahoo.co.id
dadangsupardan57@gmail.com

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
I. PENDAHULUAN
1. Memberi kuliah (mengajar) pada hakikatnya merupakan
keterampilan seseorang melakukan (a) the transmition of
knowledge (quantitative), (b) the efficient orchestration of
teaching skills (institutional), (c) the facilitation of learning
(qualitative) (Bohmer & Briggs, 1991),

2. Pembelajaran yang menarik harus diletakkan dalam perspektif


baik itu sebagai “ilmu” (science) maupun “seni” (art). Sebagai“ilmu”
mememiliki karaktersitik; universal, deskriptif dan objektif.
Sedangkan sebagai “seni” bersifat personal, unik, dan subjektif
(Weisman, 2012)

3. Implikasi kedudukan pembelajaran yang memiliki dua sisi tersebut,


dapat dimetaforkan betapa perlunya pengembangan kreativitas
dosen dalam pengembangan yang pembelajaran yang “kreatif”,
“menarik “ dan “menantang”. (Westby & Dawson, 1995).
II. DEFINISI
1. Kreativitas: - pada hakekatnya totalitas berpikir, bertindak, intuitif &
imajinatif—wild-duck ideas (Michalko, 1991; Amabile, 1983)
- berpikir kreatif, berpikir out of the box (Stenberg, 2013)
- merupakan kemampuan seseorang dlm “menciptakan”
membuat kombinasi-kombinasi baru dengan
menggunakan bahan-bahan yang ada (Munandar, 1985)

2. Pembelajaran: (a) the transmition of knowledge, (b) the efficient


orchestration of teaching skills, (c) the facilitation of
learning (Bohmer & Briggs, 1991), .

3. Model: kerangka konseptual yg melukiskan prosedur yg sistematis dalam


mengorganisasikan pengalaman belajar utk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu, dan memiliki fungsi sebagai
pedoman bagi para perancang pembelajaran & para pengajar
dlm merencanakan & melaksanakan aktifitas belajar-mengaj
(Joyce & Weil, 1980: 38)
III. KARAKTERISTIK AKADEMIK
PRIBADI KREATIF

1. Flexibility
2. Fluency
3. Elaboration
4. Originality
5. Sensitivity (Guilford, 1967;
Torrance, 1998)
V. KARAKTERISTIK UMUM
PRIBADI KREATIF
1. Suka bereksplorasi (petualang);
2. Periang, dan senang seni;
3. Sikapnya terbuka;
4. Menyukai kemajemukan (ambiguitas);
5. Tidak mudah menyerah/ulet bekerja;
6. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi;
7. Cara berpakaian nyentrik;
8. Berani tampil beda, & suka “nyleneh”
9. Memiliki motivasi yang tinggi untuk “membongkar” suatu
misteri;
10. Toleran terhadap kemajemukan;
11. Supel/luwes dalam bergaul;
12. Memiliki kepribadian yang menyenangkan;
13. Humoris.
14. Pola fikir yang “divergent” maupun “lateral thinking”.
15. Menyenangi seni sebagai hoby (Treffinger, 1986, Supriadi, 1994)
VI. SUMBER KREATIVITAS

1. Pola pemikiran “divergence”, (Guilford, 1967) bukan


“convergence”— ”Lateral Thinking” (De Bono, 1967)

2. Kreativitas tidak akan pernah terlahir dalam suasana


cemas maupun tegang (Torrance, 1998; Simonton, 1975)

3. Kreativitas itu terwujud dari curiosity, motivation, dan task


commitment yg tinggi (Amabile, 1983; Renzulli, 1978 ).
VII. PRINSIP-PRINSIP KREATIVITAS
1. Kreativitas itu bukan sesuatu yang, misterius, mahal
/bisa dilatih dan dipelajari.

2. Kreativitas tdk selalu memiliki keunggulan inteligensi.

3. Berpikir kreatif, berbeda dengan berpikir kritis.

4. Berpikir kreatif, bertentangan dengan indoktrinasi.

5. Kreativitas berbeda dg intelligensi.

6. Kreativitas, hakikatnya diperlukan dalam berbagai


bidang.
VIII. HUBUNGAN KREATIVITAS DENGAN
INTELLIGENSI

1. Kreativitas tinggi, inteligensi tinggi

2. Kreativitas rendah, inteligensi tinggi

3. Kreativitas tinggi, inteligensi rendah

4. Kreativitas rendah, inteligensi rendah


IX. MENGIDENTIFIKASI ANAK KREATIF
1. Fisik:
a. ‘Unyeng-unyeng’ lebih dari satu (dua atau tiga)
b. Sering menggunakan tangan kiri (kidal)

2. Non-fisik:
a. Kritis dan berani berpendapat
b. Suka teka-teki ‘aneh’ (teka-teki kreatif)
c. mampu menghubungkan sesuatu yang tidak
berhubungan menjadi berhubungan.
X. PRODUK & PENILAIAN KREAATIF
A. PRODUK:
1. Novelty
2. Elegance
3. Practical
4. Valuable

B. PENILAIAN:
1. Konseptual
2. Konsensual
XI. BERIKAN PERMAINAN

A. Orang kreatif pasti


akan mampu
membaca atau
menyebutkan gambar
ini. Coba kemukakan
jika gambar, itu
gambar apa? Dan jika
tulisan bagaimana
bunyi tulisan itu?
PERMAINAN-B

Perhatikan gambar di
bawah ini !
Benarkah bahwa
6–3=4?
PERMAINAN-C.

Ketika Anda
menggambar
Kelinci, bisakah
Anda
menggambar
Itik sekaligus?
PERMAINAN -D

O O O Coba hubungkan
sembilan titik di
O O O samping ini dengan
tidak lebih dari tiga
O O O garis lurus yang
melewati semua
titik, tanpa
mengangkat pensil !
PERMAINAN-E
Berikut ini adalah
persamaan dalam
Romawi, dibentuk
dengan sepuluh
batang korek api.
Persamaan itu
salah. Dapatkah
Anda
membetulkan
tanpa menyentuh,
menambah, atau
membuang korek
api tersebut?
XI. KREATIVITAS MENGAJAR
1. Dalam Kegiatan Pendahuluan:
- Appersepsi: tidak harus selalu persis beranjak pada
pertemuan lalu yang “nostalgist”.
- Pemberian motivasi: bertolak dari spirit dosen yang
menjadi model bagi pembelajar/mahasiswa dengan
expectancy yang tinggi.
2. Dalam Kegiatan Inti:
- Menguasai psikologi belajar orang dewasa (andragogi)
- Menguasai materi /substansi pembelajaran.
- Piawai dalam menentukan pendekatan, strategi, metode,
dan teknik pembelajaran.
- Mahir menggunakan media, baik secara
spontan, maupun yang dipersiapkan.
3. Dalam Kegiatan Akhir:
- Membuat kata-kata penutup yang menarik, unik
menantang, dan menyenangkan.
- Pandai membuat kesimpulan, bukan sekedar ikhtisar
atau rangkuman.
SEKIAN, TERIMA KASIH
WASSALAMU ALAIKUM WR, WB.
DAFTAR PUSTAKA
Amabile, TM. (1983), The Social Psychologi of Creativity, New York, Springer Verlag.
Bohmer, S., & Briggs, J. L. (1991). “Teaching privileged students about gender, race, and class
oppression”. Teaching Sociology, 19, 154-163.
Guilford, J.P. (1967) The Nature of Human Intelligence. New York: McGraw-Hill
De Bono, E. (1967) The Use Lateral Thinking, London: Cape
Joyce, B. & Weil, M. (1980) Model of Teaching, New Jersey: Prentice-Hall.
Michalko, M. (1991) A Hanbook of Business Creativity for 90’s , California: Barkeley, Ten Speed.
Munandar, U.(1985) Mengembangkan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta, Depdikbud.
Renzulli, J. S. (1978). What makes giftedness? Reexamining a definition. Phi Delta Kappan, 60, 180-184,
261.
Simonton, D.K. (1975) Sociocultural content of individual creativity: A transhitorical time, Journal of
Personality & Social Psychology, 32, p.1119-1133.
Supardan, D. (2007) Kreativitas Pembelajaran, Bandung: Rahayasa.
Supardan, D. (2008) Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, Jakarta: Bumi
Aksara.
Supriadi, D. (1994), Kreativitas, Kebudayaan & Perkembangan Iptek, Alfabeta, Bandung.
Torrance, E.P. (1998) Reflection on emerging insights on the educational psychology of creativity. In J.
Houtz (Ed) The educational psychology of creativity, Creskill: NJ. Hamton Press.
Treffinger, D.J. (1980), Encouraging Creative Learning for The Gifted and The Talented, Ventura, Calif:
Vontura County Super Intendent of School Office.
Weisman, D.L. (2012) “An Essay on The Art and Science of Teaching”, The American Economist, Vol.
57, No. 1 (Spring 2012), p. 111-125.
Westby, E.L. & Dawson, V.L. (1995) Creativity Asset or Burden in Classroom? Creativity Reseach
Journal, Vol.8. No.1, p. 1-10

Anda mungkin juga menyukai