Anda di halaman 1dari 30

Pelatihan CST

Subdit HIV/AIDS Ditjen P2PL- Depkes RI


Depok, 4 – 8 Januari 2010
 Memahami bagaimana hubungan nutrisi dan
HIV.
 Mengidentifikasi dampak HIV terhadap status
Nutrisi
 Memahami dampak malnutrisi dan wasting
 Intervensi keperawatan pada wasting
 Memahami defisiensi mikronutrien dan
intervensi masing-masing
 Hubungan antara nutrisi dan infeksi:
 Gizi baik penting untuk mencapai dan
mempertahankan kesehatan
 Diet seimbang penting untuk
mengembalikan energi dan nutrien yang
hilang yang disebabkan oleh infeksi
 Gizi buruk memperlemah sistem immun
 Hubungan antara HIV dan N utrisi
 HIV menyebabkan gangguan sistem immun dan
mengurangi nutrien penting penting yang diperlukan
tubuh untuk memelihara kesehatan sel
 HIV menyebabkan gangguan metabolisme yang
berpengaruh denagan efektifitas penggunaan nutrien,
yang menyebabkan hilangnya kepadatan masa tubuh––
There is an increased need for nutrients during any
infections.
 IO menyebabkan gejala-gejala seperti demam,
mual/muntah, diare, anoreksi atau kesulitan menelan,
yang mempengaruhi pemasukan makanan,
pendcernaan, dan absorpsi
 Obat-obatan yang diberikan unutk mengobati IO
juga beberapa jenis ARV memiliki efek samping
seperti mual/muntah, diare, dan perubahan rasa
 Terdapat beberapa makanan tertentu yang dapat
berinteraksi dengan ARV dan mempengaruhi
efektifitasnya.
 Infeksi HIV menyebabkan penurunan intake
makanan yang dihasilkan dari:
 Hilangnya nafsu makan
 Nyeri ketika makan
 Kesulitan mekanik (Mengunyah, menelan, mencerna,
terlambanya pengosongan lambung)
 Infeksi HIV menyebabkan malabsorpsi nutrient
dan mikronutrien yang dihasilkan dari
perubahan usus halus atau infeksi protozoa
seperti mikrosporidia, dll
 Infeksi HIV menimmbulkan kecacatan pada
jaringan mukosa yang mengurangi penyerapan
nutrien penting (menyebabkan: peningkatan
volume BAB)
 Infeksi HIV menyebabkan peningkatan
kebutuhan semua unsur nutrien sehubungan
dengan malabsorpsi dan peningkatan aktivitas
metabolik sehubungan dengan infeksi.
 Infeksi HIV menyebabkan penyakit di usus besar,
gangguan peradangan secara umum yang
disebabkan oleh virus, bakteri, infeksi parasit, atau
oleh adanya neoplasma
 Infeksi HIV menimbulkan peningkatan rate
metabolisme tubuh, bahkan dalam keadaan infeksi
tanpa gejala ataupun dengan gejala dapat
menimbulkan pengurangan jumlah nutrien dan
mikronutrien.
 Infeksi HIV menimbulkan dari waktu kewaktu
akan menunjukkan penurunan intake kalori,
protein dan nutrien pentiing; malabsorpsi nutrien
yang menyebabkan MALNUTRISI
 Malnutri memperlemah sistem imun dan
menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan
HIV dan infeksi lain, dan meningkatkan kepekaan
terhadap infeksi, serta meningkatkan tingkat
keparahan penyakit
 Malnutrisi menyebabkan hilangnya massa tubuh,
lemak, dan otot skeletal sehubungan dengan
defisiensi atau malabsorpsi protein dan total
kalori.
 Malnutrisi beerkontribusi perkembangn penyakit
HIV dan merupakan konsekuensi penyakit HIV.
 Definisi: Wasting adalah penurunan berat
badan lebih dari 10% BB dasar (dasar BB
adalah normal BMI pada orang dewasa, remaja
dan BB berbanding TB pada anak-anak
 Penyebab: Insufisiensi intake nutrisi atau
gangguan metabolisme yang berpengaruh
terhadap efektifitas penggunaan nutrien, yang
dihasilkan dari kehilangan masa tubuh.
 Wasting adalah salah satu aspek yang paling
mengganggu: ODHA menjadi sangat lemah
dan tidak dapat melaksanakan ADL (aktifitas
sehari-hari). Dapat menyebabkan depresi juga
kehilangan kemandirian dan kehilangan
identitas sosial.
 Monitor BB (setiap hari jika dirawat di RS)
 Monitor Indekx Masa Tubuh (BMI) untuk
menentukan jika BB pasien cukup dibandingkan
dengan TB
 Untuk menentukan BMI:
 BMI = BB pasien (KG)
TB Pasien (m) 2
 BMI kurang dari 18,5 mengindikasikan adanya
WASTING
 Monitor respon pasien terhadap pengobatan IO
dan tatalaksana gejala-gejala yang berhubungan
dengan IO..
 Promosi diet seimbang termasuk kecukupan
kalori, protein, karbohidrat, lemak, nutrien
penting lain, serat, dan air..
 Ajarkan kebersihan dan prosesur persiapan
dan penanganan makanan yang aman.
 Tatalaksana gejala yang berpengaruh terhadap
intake makanan
 Ajarkan pasien untuk mengatasi gejala
masalah nutrisi di rumah
 Berikan suplemen nutrisi jika diperlukan
 Rujuk pada ahli gizi jika perlu
 Berikan dukungan makanan jika perlu
 Kalori: Paien terinfeksi HIV harus
meningkatkan intake kalori harian agar
memberikan energi yang cukup; WHO
Protocol:
 Dewasa tanpa gejala, remaja, dan anak-anak:
peningkatan 10–20 %/hr.
 Dewasa dengan gejala, remaja, dan anak-anak:
peningkatan 20–30 %/hr.
 Anak dengan gejala tanpa kehilangan BB : peningkatan
20–30 %/hr.
 Anak dengan gejala dengan kehilangan BB :
peningkatan 50–100 %/hr
 Konsumsi cukup makanan terutama bagi
pasien dengan masalah tidak nafsu makan dan
kesulitan mengakses makanan.
 Siapkan makanan yang baik, menarik dan
dengan resep yang menggugah selera.
 PROTEIN membangun dan memperbaiki jaringan
serta memperbaiki sistim immun
 Sumber: Daging merah, ayam, hati, ikan, telur,
susu, kacang-kacangan, kacang kedelai, kacang
tanah.

 KARBOHIDRAT DAN LEMAK menghasilkan


energi dan membuat tubuh berisi
 Sumber: Nasi, tepung jagung, gandum, roti,
pisang, kentang, alpukat, pir, sayuran dan minyak
wuijen, susu full cream, kelapa, lemak bersumber
binatang, dll.
 VITAMIN DAN MINERAL :
Mempertahankan kesehatan kulit, paru paru,
dan saluran pencernaan; mwmbantu
memproduksi sel darah; dan merupakan
elemen penting untuk memfungsikan sistim
immun, dan membantu melindungi melawan
IO
 Sumber: Sayuran, buah buahan, dan kacang-
kacangan. Suplemen dapat juga membantu.
Nutrien Peran Sumber

Vitamin A Mempertahankan sel-sel Susu Full-cream milk, keju,


epitel, mukosa membran dan margarin, minyak sawit, minyak
kulit ikan, telur, hati, wortel, mangga,
Penting untuk fungsi sistim pepaya, labu, sayuran hijau
imun dan resistensi terhadap gelap, kentang manis, alpokat,
infeksi. pear.
Mempertahankan penglihatan
yang baik
Pertumbuhan tulang .
Vitamin B1/Thiamin Berguna untuk metabolisme Cereal tepung kacang-kacangan,
energi, pendukung selera daging merah, daging ayam,
makan, dan fungsi istim ikan, hati, susu, telur, minyak,
Saraf Pusat. kacang-kacangan

Vitamin B2/Riboflavin Metabolisme energi Susu, telur, hati, ikan,


Mendukung yoghurt, cereal dan
penglihatan normal, legumes.
kesehatan dan
integritas lukit
Nutrien Role Source

Vitamin B3/Niacin Metabolisme energi, Milk, eggs, meat, poultry, fish,


Pendukung kesehatan dan peanuts,
integritas kulit serta sistim saraf whole-grain cereals, and
dan pencernaan unbleached
rice.
Vitamin B6 Facilitates metabolism and Legumes (white beans),
absorption of fats and proteins; potatoes,
converts tryptophan to niacin; meats, fish, poultry, shellfish,
helps watermelon, oil seeds, maize,
make red blood cells. Some TB avocado, broccoli, green leafy
drugs vegetables. Alcohol destroys B6.
cause B6 deficiency.
Asam Folat Required for synthesis of new Liver, dark green leafy
cells, especially red blood cells vegetables,
and fish, legumes, groundnuts, oil
gastrointestinal cells. seeds
Nutrien Role Source

Vitamin 12 Required for synthesis of new Meat, fish, poultry, shellfish,


cells, cheese, eggs, milk.
particularly red blood cells;
helps
maintain nerve cells. Works
with folate
Vitamin C Helps the body use calcium and Fruits such as baobab, guava,
other oranges and lemons; and
nutrients to build bones and cabbage, dark green leaves,
blood tomatoes, peppers, potatoes,
vessel walls. Increases non- and yams. Cooking plantains,
heme iron and fresh milk. Vitamin C is lost
absorption. Increases resistance when food is cut up, heated, or
to left standing after cooking
infection and acts as an
antioxidant.
Important for protein
metabolism
Asam D Required for mineralization of Produced by skin on exposure
bones to sunshine; milk, butter,
and teeth cheese,
fatty fish, eggs, liver.
Nutrien Role Source

Vitamin E Acts as an antioxidant. Protects Dark green leafy vegetables,


cell membranes and vegetable oils, wheat germ,
metabolism, especially red and whole-grain products, butter,
white blood cells. Protects liver, egg yolk, peanuts, milk
vitamin A and other fats from fat,
oxidation. Facilitates resistance nuts, seeds.
against diseases,particularly in
lungs.
Zat Besi Required to make hemoglobin High-absorption sources: red
for red blood cells and to meat, liver, fish, poultry,
transport O2 shellfish.
from lungs to cells throughout Low-absorption sources: eggs,
the body. Acts as an legumes, peanuts, some cereals,
antioxidant. Required for and dried fruits.
utilization of energy and
metabolism of cells.
kalsium Required for building strong Milk, yogurt, cheese, green
bones and teeth. Important for leafy vegetables, broccoli, dried
normal heart and fish with bones that are eaten,
muscle functions, blood clotting legumes, peas.
and
pressure, and immune defenses.
Nutrien Role Source

Zink Important for function of many Meats, fish, poultry, shellfish,


enzymes. Acts as an ntioxidant. whole grain cereals, legumes,
Involved with making genetic peanuts, milk, cheese, yogurt,
material and proteins, immune vegetables
reactions, transport of vitamin
A, taste perception, wound
healing, and sperm production.
Selenium Acts as an antioxidant together Meat, eggs, seafood, whole
with vitamin E. Prevents the grains.
impairing of heart muscles.
Yodium Ensures the development and Seafood, iodized salt, plants
proper functioning of the brain grown in iodine-rich soil.
and the nervous system.
Important for growth,
development, metabolism
Magnesium Important for building strong Nuts, legumes, whole-grain
bones and teeth, protein cereals, dark green vegetables,
synthesis, muscle contraction, seafood.
transmission of nerve
impulses.
 Selalu cuci tangan sebelum menyiapkan makanan,
maka, dan sesudah dari kamar mandi
 Jaga kebersihan semua sumber untuk
mempersiapkan makanan dan selalu
mempbersihkan alat masak
 Masak makanan dengan matang khususnya
daging dan ikan
 Hindari kontak antara bahan makanan dan
makanan matanggunakan alat makan bersAlways
wash hands thoroughly before food preparation
 Gunakan metoda pemasakan yang tidak
mengurangi kandungan nutrisi didalamnya.
 Sajikan makanan segera sesudah dimasak dan hindari
menyimpan makanan matang (jika dapat disimpan
dimkulkas tidak lebih dari 1-2 hari) dan selalu
menghangatkan dengan temperatur tinggi)
 Cuci sayuran dan buah-buahan sebelum disajikan
 Gunakan air bersih atau air yang sudah disaring.
Gunakan mangkuk cup
 Lindungi makanan dari seranggan dan binatang lain
 Simpan makanan segar di tempat yang aman. Jauhkan
dari pestisida nan sumber kimia toksik lain)
 Minum air bersih (air yang sudah dimasak minimal 1
menit)
 Tips Umum:
 Makan makanan bervariasi untuk mendapat
kecukupan nutrisi
 Makan setiap hari sedikitnya 6 kelompok makanan:
mengandung makanan utama/nasi/roti/dll, lemak,
minyak, buah, sayur, dan makanan bersumber
binatang.
 Upayakan Makan teratur meskipun tidak lapar
 Patuhi pembatasan makanan berhubungan dengan
obat-obatan
 Minum banyak air putih dan cairan (jus segar dan
herbal akan lebih menguntungkan)
 Nafsu makan buruk:
 Makan sedikit tapi sering. Konsumsi makanan kecil
 Makan makanan kesukaan
 Seleksi resep yang mengkombinasikan makanan
untuk memberikan komposisi yang cukup (tinggi
protein, vitamin dan mineral)
 Hindari makanan beraroma
 Perubahan/hilang rasa:
 Gunakan perasa seperti lemon, garam , atau bumum
 Kunyah makanan dengan baik gerakkan sekitar
mulut untuk merangsang reseptor perasa.
 Perasaan penuh terlalu dini:
 Makan sedikit sedikit, sering
 Nyeri Abdomen:
 Periksa ke dokter
 Mual/Muntah:
 Makan sedikit, sering
 Hindari perut kosong
 Minum sesudah makan dan batasi minum ketika
makan
 Makan makanan rendah garam dan kering untuk
membuat perut bekerja perlahan
 Flatus:
 Hindari makanan mengandung gas tinggi spt. Kol, kubis,
kacang. Dll.
 •Konstipasi:
 Makan makanan tinggi serat
 Minum banyak
 Hindari makanan daur ulang
 OR sebanyak mungkin
 Diare:
 Minum banyak
 Terus makan dan minum
 Hindari makanan siap saji
 Minum larutan untuk rehidrasi secara teratur

Anda mungkin juga menyukai