Anda di halaman 1dari 11

Tata Laksana

Tata Laksana
• Dari skenario, kami memutuskan bahwa pasien
kemungkinan menderita BPH (Benign Prostatic
Hyperplasia) yang menyebabkan penderita
mengalami Infeksi Saluran Kemih juga.
• Tata Laksana :
Untuk penatalaksanaan ISK, diperlukan
pengobatan untuk mengobati faktor risiko atau
yang mencetuskan ISK tersebut terebih dahulu.
Jadi diperlukan pengobatan untuk BPH.
Tata Laksana
• Tata Laksana BPH (Benign Prostatic
Hyperplasia)
• Tujuan terapi : memperbaiki kualitas hidup
pasien. Terapi yang diberikan tergantung pada
derajat keluhan, keadaan pasien, serta
ketersediaan fasilitas setempat.
• Pilihan terapi : (1) konservatif (watchful
waiting), (2) medikamentosa, (3)
pembedahan.
SKOR IPSS
• TERAPI
• 1. Konservatif  berupa observasi waspada
(watchful waiting), dimana pasien tidak
mendapatkan terapi apapun tetapi perkembangan
penyakitnya tetap diawasi oleh dokter. Skor IPSS
menunjukkan < 7, mengindikasikan keluhan ringan.
• Pasien diminta untuk datang kontrol berkala (3‐6
bulan) untuk menilai perubahan keluhan yang
dirasakan, IPSS, uroflowmetry, maupun volume
residu urine.
• Terapi ini lebih menekankan pada perubahan gaya
hidup.
• 2. Farmakologi Terapi diberikan pada pasien
dengan skor IPSS >7. Jenis obat yang
digunakan adalah:
• a). α1-blocker
Pengobatan dengan α1-blocker bertujuan
menghambat kontraksi otot polos prostat
sehingga mengurangi resistensi tonus leher
kandung kemih dan uretra.
Beberapa obat α1-blocker yang tersedia, yaitu
terazosin, doksazosin, alfuzosin, dan
tamsulosin yang cukup diberikan sekali sehari.
• 2. Farmakologi Terapi diberikan pada pasien
dengan skor IPSS >7. Jenis obat yang
digunakan adalah:
• a). 5α-reductase inhibitor
Pengobatan dengan 5α-reductase inhibitor
bertujuan menghambat enzim 5α-reductase,
suatu katalisator perubahan testosteron
menjadi dihidrotestosteron (DHT).
Efek maksimumnya terlihat setelah 6 bulan.
• 3. Pembedahan Indikasi pembedahan
adalah :
-Retensi urin
-Infeksi saluran kemih berulang
-Hematuria makroskopis
-Gagal ginjal
-Batu buli
-Tidak ada perbaikan dengan terapi non bedah
• TERAPI ISK KOMPLIKATA
Umumnya direkomendasikan pemberian antibiotik selama 7-14 hari.
SUMBER
• Seputra, K. P., dkk. 2015. Penatalaksanaan
Infeksi Saluran Kemih dan Genitalia Pria.
Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI)

• Mochtar, C. A., dkk. 2015. Panduan


Penatalaksanaan Klinis Pembesaran Prostat
Jinak (Benign Prostatic Hyperplasia/BPH).
Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI)
• Pada watchful waiting ini, pasien diberi penjelasan
mengenai segala sesuatu hal yang mungkin dapat
memperburuk keluhannya, misalnya:
• (1) jangan banyak minum dan mengkonsumsi kopi atau
alkohol setelah makan malam,
• (2) kurangi konsumsi makanan atau minuman yang
menyebabkan iritasi pada kandung kemih (kopi atau
cokelat),
• (3) batasi penggunaan obat--‐obat influenza yang
mengandung fenilpropanolamin,
• (4) jangan menahan kencing terlalu lama.
• (5) penanganan konstipasi

Anda mungkin juga menyukai