Anda di halaman 1dari 18

PERAN OMBUDSMAN REPUBLIK

INDONESIA DALAM PENGAWASAN


PELAYANAN PUBLIK
SEJARAH

• Sebelumnya bernama : “Komisi Ombudsman Nasional” dibentuk


dengan Keppres No. 44 Tahun 2000
• Sekarang bernama : “Ombudsman Republik Indonesia” dibentuk
dengan UU No. 37 Tahun 2008

STATUS KELEMBAGAAN
• Sebagai lembaga Negara yang bersifat Mandiri/ Independen
• Tidak memiliki hubungan organik dengan lembaga Negara dan instansi
pemerintah lainnya.
• Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya bebas dari campur
tangan kekuasaan lainnya.
FUNGSI

Mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik yang


diselenggarakan oleh penyelenggara Negara/
Pemerintahan baik di pusat maupun di daerah,
termasuk BUMN/D, BHMN dan Badan Swasta atau
Perorangan yang diberi tugas menyelenggarakan
pelayanan publik tertentu (misi Negara) yang
sebagian atau seluruh dana bersumber dari APBN/D.
TUGAS

• Menerima, memeriksa dan menindaklanjuti laporan


atas dugaan maladministrasi dalam pelayanan publik
• Melakukan investigasi atas prakarsa sendiri terhadap
dugaan maladministrasi pelayanan publik.
• Melakukan koordinasi, kerjasama dan membangun
jaringan kerja dengan berbagai pihak.
• Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Undang-
undang.
KEWENANGAN
• Meminta keterangan/penjelasan/klarifikasi, memeriksa keputusan/ dokumen
terkait dengan laporan.
• Memanggil pihak-pihak terkait untuk mendapatkan keterangan/ klarifikasi.
• Melakukan mediasi dan konsiliasi atas permintaan para pihak.
• Membuat rekomendasi mengenai penyelesaian laporan, termasuk
rekomendasi untuk membayar ganti rugi/ rehabilitasi kepada pihak yang
dirugikan.
• Mengumumkan/ publikasi hasil temuan, kesimpulan dan rekomendasi.
• Memberi saran kepada Presiden/ Kepala Daerah/ Pimpinan Penyelenggara
lain, guna perbaikan/ penyempurnaan organisasi atau prosedur pelayanan
publik.
• Memberi saran kepada DPR/D atau Presiden/ Kepala Daerah guna
penyempurnaan/perubahan perundang-undangan dalam rangka mencegah
maladministrasi.
KEWENANGAN LAIN

• Ombudsman dapat memanggil paksa Terlapor/saksi


(apabila setelah 3x dipanggil tidak memenuhi panggilan).

• Ombudsman dapat melakukan ajudikasi khusus dalam hal


penyelesaian ganti rugi pelayanan publik (UU 25/ 2009)
FOKUS TUGAS

Penyelesaian Laporan
Menindaklanjuti dan menyelesaikan laporan atas dugaan maladministrasi

Pencegahan
- investigasi sistemik untuk mencegah terjadinya praktek maladministrasi
dalam pelayanan publik
- sosialisasi untuk mendorong perbaikan kualitas pelayanan publik

Pengawasan
- Surveillance dan Sidak
- Pengawasan Kode Etik dan Pengawasan internal
STRUKTUR ORGANISASI

Unsur Pimpinan
• 1 (satu) orang Ketua, merangkap Anggota
• 1 (satu) orang Wakil Ketua, merangkap Anggota
• 7 (tujuh) orang Anggota

Unsur Pelaksana
• Asisten Ombudsman (fungsional)
• Perwakilan Ombudsman di Daerah

Unsur Pendukung
• Kesekretariatan Jenderal Ombudsman RI, dipimpin Sekjen.
UU 25 / 2009 tentang Pelayanan Publik

Hakekat/ filosofi :

• Untuk mewujudkan sistem penyelenggaraan pelayanan


publik yang baik sesuai asas-asas umum
pemerintahan yang baik (good governance).

• Untuk memberikan kepastian hukum dan menjamin


hak dan kewajiban dalam hubungan antara
penyelenggara dengan masyarakat.
Pelayanan Publik

Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka


pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik

(Pasal 1 Angka 1 UU No. 25/2008 Tentang Pelayanan Publik)


Hal Penting Dalam UU Pelayanan Publik

• Adanya kewajiban penyelenggara menyusun Standar Pelayanan (Pasal 15)


• Standar Pelayanan disusun dengan melibatkan masyarakat-stakeholder
• Adanya transparansi/ keterbukaan informasi tentang Standar Pelayanan (Pasal 23)
• Adanya maklumat pelayanan sebagai janji atau pernyataan kesanggupan
melaksanakan standar pelayanan (prosedur, syarat, biaya dan waktu)
• Adanya sistem pelayanan terpadu → untuk memudahkan masyarakat menerima
pelayanan
• Adanya kewajiban menyediakan / petugas pengelola pengaduan
• Adanya kewajiban menyediakan SDM yang kompeten dan profesional, sopan dan
ramah
• Adanya kewajiban memberikan ganti rugi/ rehabilitasi bagi masyarakat yang
dirugikan
• Adanya kewajiban untuk menyediakan akses khusus bagi kelompok rentan (lansia,
cacat, hamil)
• Adanya sanksi (mulai dari peringatan tertulis sampai dengan pemberhentian izin
bagi Badan Swasta)
PROBLEM PELAYANAN PUBLIK

 Tidak ada kepastian jangka waktu proses penyelesaian


layanan
 Tidak ada kepastian biaya
 Tidak ada kejelasan syarat-syarat yang diperlukan
dalam pelayanan
 Pemberi layanan yang kurang profesional.
 Tidak jelas mekanisme penyelesaian pengaduan
internal
Maladministrasi

Perilaku atau perbuatan melawan hukum, melampaui


wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain
dari yang menjadi tujuan wewenang tersebut, termasuk
kelalaian atau pengabaian kewajiban hukum oleh
penyelenggara negara/ pemerintahan yang
menimbulkan kerugian materiil dan/ atau immateriil
bagi masyarakat dan orang perseorangan.

(Pasal 1 UU No.37/2008 Tentang Ombudsman Republik Indonesia))


Bentuk-bentuk Maladministrasi

1. Penundaan Berlarut
2. Tidak Menangani
3. Tidak Kompeten
4. Bertindak Sewenang-wenang
5. Meminta Imbalan
6. Penyimpangan Prosedur
7. Melalaikan Kewajiban
8. Bertindak Tidak Patut/ Layak
9. Melakukan Intervensi
10. Nyata-nyata Berpihak
11. Dll.
Pengaduan Layanan Publik di Ombudsman RI

• Pemda (35,94%)
• Kepolisian (17,41%),
• Pengadilan (9,53%),
• Badan Pertanahan Nasional (8,84%), serta
• Instansi Pemerintah/Kementerian 89 laporan(8,25%)
Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik

• Internal : Inspektorat, Atasan Langsung


• Ekternal : Ombudsman RI
• Fungsional : BPKP, BPK
• DPR/ DPRD
• Masyarakat/LSM
Cara Penyampaian Laporan

• Datang langsung, surat, telepon, fax, website Ombudsman RI


• Mencantumkan identitas lengkap & nomor telepon yang bisa dihubungi
• Menyusun laporan secara kronologis (ringkas & jelas)
• Melampirkan berkas/ bukti pendukung laporan
• Subtansi laporan TIDAK sedang dalam proses di persidangan
• Telah menyampaikan keluhan kepada Terlapor/ Atasan Terlapor
• Belum lewat 2 tahun sejak keluhan terjadi

(Pasal 24 & 36 UU 37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia)


TERIMAKASIH

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. HR. Rasuna Said Kav C-19, Jakarta Selatan


Telp: 021 - 52960894

Anda mungkin juga menyukai