Anda di halaman 1dari 16

Pentingnya Mesin Bubut di Bidang teknik dan

Penggunaannya

LOGO
LATAR BELAKANG

Mesin Bubut adalah salah satu mesin yang


paling serbaguna dan banyak digunakan, sehingga
juga dikenal sebagai mesin induk. Ketika mesin
dihidupkan maka chuck akan berputar pahat potong
bergerak maju yang stasioner terhadap benda kerja
yang berputar. Beberapa pekerjaan umum yang biasa
dilakukan pada mesin bubut adalah facing, turning,
drilling, threading, knurling, and boring dll.

LOGO
Kualitas permukaan potong tergantung pada kondisi
pemotongan antara lain:
• Besarnya kecepatan potong
• Sudut pemotongan pahat
• Gerak makan
• Kedalaman pemakanan.

LOGO
TUJUAN

• Mengetahui kegunaan mesin bubut


• Mengetahui komponen utama mesin bubut beserta
fungsinya
• Mengetahui jenis-jenis pembubutan
• Mengetahui cara dan proses dalam pembubutan
• Mengetahui parameter pembubutan

LOGO
Bagian Bagian Mesin Bubut

LOGO
Fungsi Bagian-Bagian Mesin
Bubut
1 Bed Sebagai pendukung komponen lainnya

2 Carriage Sebagai pembawa tool post dan eretan


atas
3 Head Stock Tempat Chuck dan spindle
Membantu pemotongan benda kerja
4 Tail Stock
panjang dan pengeboran
5 Swing Memberikan batas diameter maksimum
yang bisa dikerjakan
6 Lead Screw Mengontrol pemakanan pahat bubut
dengan presisi
7 Lathe Tools Alat bantu pahat dalam membubut
kanan,kiri, pemotongan dll
LOGO
Jenis-Jenis pembubutan

LOGO
Jenis-Jenis pembubutan

LOGO
Parameter pemotongan logam

Untuk dapat
Cutting Speed melakukan
Feed pemotongan benda
kerja dengan hasil
Depth of cut yang diinginkan
Rough turning operation maka ada beberapa
parameter
Finish turning operation pemotongan logam
Tool geometry yang harus
dipenuhi

LOGO
Rumus Parameter Bubut

 Cutting Speed (kecepatan Potong)


(V) = π d n/1000 (mm/min)
d : Diameter benda kerja
n : Putaran poros utama (RPM)

 Feeding Speed (Kecepatan makan)


Vf = f . n
f : Gerak makan
n : Putaran poros utama (RPM)

LOGO
Rumus Parameter Bubut

 Depth of Cut (Kedalaman pemotongan)


Depth of cut = (d1-d2) / 2 (mm)
d1 : Diameter benda kerja sebelum dibubut
d2 : Diameter benda kerja setelah dibubut

 Rough Turning Operation (Pembubutan Kasar)


Cutting speed (V) = 25mm/min,
Feed(f) = 0.2 mm/rev,
Depth of cut(t) = 1 mm

LOGO
Rumus Parameter Bubut

Finish turning operation (Pembubutan Akhir)


Cutting speed (V) = 40mm/min,
feed(f) = 0.1 mm/rev,
Depth of cut(t) = 0.2 mm

Tool geometry (Sudut pahat potong)


Back rake angle (Sudut rake belakang) = 70º
End relief angle (sudut bebas muka)= 60º
Side relief angle (Sudut bebas sisi) = 60º
End cutting edge angle (Sudut sisi potong depan ) = 150º
Side cutting edge angle (Sudut sisi potong samping) = 150º
Nose radius = 2 mm

LOGO
PROCEDURE

 Benda kerja dijepit pada chuck dan alat potong (HSS)


dijepit pada tool post
 Melakukan pembubutan facing, pembubutan kasar dan
pembubutan akhir (finishing) , di lakukan secara berurutan
hingga mendapatkan hasil dimensi yang diinginkan
 Kemudian the compound rest and slide(swivels) diputar
dengan sudut setengah lancip, hal ini menyebabkan pahat
memakan benda kerja dengan sudut setengah lancip
 Pahat potong HSS diganti dengan alat knurling dan oprasi
knurling dilakukan pada kecepatan spindel yang paling
lambat
 Terakhir Chamfer dilakukan di bagian akhir pekerjaan

LOGO
Jenis Pahat Potong Yang
Digunakan

LOGO
Kesimpulan

 Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses pembubutan


terdapat banyak faktor yang harus dipenuhi seperti parameter
pembubutan, jenis bahan benda kerja, jenis pahat yang
digunakan, serta proses dalam pembubutan guna mendapatkan
hasil yang diinginkan.
 Melakukan pembubutan secara efektif dan efisien dapat
dilakukan dengan mengoptimalkan proses pemakanan yang
benar sesuai jenis pahat dan benda kerja
 Banyak jenis produk yang bisa dikerjakan dengan mesin bubut
diantaranya : ulir, kartel dll

LOGO
LOGO

Anda mungkin juga menyukai