Anda di halaman 1dari 9

Materi muatan HAM dlm

peraturan perundangan

Tap MPRS No: XIV/MPRS/1966 ttg Pembentukan


Panitia-Panitia Ad Hoc
Rancangan Pimpinan MPRS-RI No:A3/I/Ad-
HocB/MPRS/1966 Piagam Hak-Hak Azasi Manusia
dan Hak-hak serta Kewajiban Warga Negara
Keputusan Presiden RI No 50,Th 1993 tgl 7 Juni 1993
ttg Komisi Nasional HAM
Tap MPR No: XVII/MPR/1998 ttg Hak Azasi Manusia
Keputusan Presiden No 129, Th 1998 ttg Rencana
Aksi Nasional HAM Indonesia
Keputusan Presiden No 181, Th 1998 ttg Komisi
Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan.
FUNGSI KOMNAS HAM

 Pengkajian
 Penelitian
 Penyuluhan
 Pemantauan
 Mediasi ttg Hak azasi Manusia
FUNGSI PENGKAJIAN & PENELTIAN

 Melakukan pengkajian dan penelitian berbagai instrumen internasional


Hak Azasi Manusia dgn tujuan memberikan saran mengenai
kemungkinan akses atau ratifikasi;
 Melakukan pengkajian dan penelitian berbagai peraturan perundang-
undangan untuk memberikan rekomendasi mengenai pembentukan,
perubahan dan pencabutan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dgn Hak Azasi Manusia;
 Penerbitan hasil pengkajian dan penelitian;
 Melakukan studi kepustakaan , studi lapangan, dan studi banding di
negara lain mengenai Hak Azasi Manusia;
 Melakukan pembahasan berbagai masalah yg berkaitan dgn
perlindungan, penegakan, dan pemajuan Hak Azasi Manusia;
 Melakukan kerja sama pengkajian & penelitian dgn organisasi, lembaga
atau pihak lainnya, baik tingkat nasional, regional maupun internasional
dalam bidang Hak Azasi Manusia
FUNGSI PENYULUHAN

 Melakukan penyebarluasan wawasan mengenai Hak Azasi


Manusia kepada masyarakat Indonesia;
 Melakukan peningkatan upaya kesadaran masyarakat tentang
Hak Azasi Manusia, melalui lembaga pendidikan formal dan non
formal serta berbagai kalangan lainnya;
 Melakukan kerja sama dengan organisasi, lembaga atau pihak
lainnya, baik tingkat nasional, regional maupun internasional dlm
bidang Hak Azasi Manusia.
FUNGSI PEMANTAUAN

 Melakukan pengamatan pelaksanaan HAM dan penyusunan laporan hasil pengamatan tsb
 Melakukan penyelidikan dan pemeriksaan thd peristiwa yg timbul dlm masyarakat yg
berdasarkan sifat atau lingkupnya patut diduga terdapat pelanggaran HAM;
 Melakuka pemanggilan kpd pihak pengadu atau korban maupun pihak yang diadukan untuk
dimintai dan didengar keterangannya;
 Melakuka pemanggilan saksi untuk diminta dan didengar kesaksiannya, dan kpd saksi
pengadu diminta menyerahkan bukti yg diperlukan;
 Melakukan peninjauan di tempat kejadian dan tempat lainnya yg dianggap perlu;
 Melakukan pemanggilan thd pihak terkait utk memberikan keterangan scr tertulis atau
menyerahkan dokumen yg diperlukan sesuai dg aslinya, dg persetujuan ketua pengadilan
 Melakukan pemeriksaan setempat thd rumah, pekarangan, bangunan dan tempat-tempat
lainnya yg diduduki atau dimiliki pihak tertentu dg persetujuan Ketua Pengadilan;
 Memberikan pendapat berdasarkan persetujuan Ketua Pengadilan thd perkara tertentu yg
sedang dalam proses peradilan, blmn dlm perkara tsb terdpt pelanggaran HAM dlm masalah
publik dan acara pemeriksaan oleh pengadilan yg kemudian pendapat Komnas HAM tsb wajib
diberitahukan oleh hakim kpd para pihak.
FUNGSI MEDIASI

 Melakukan perdamaian kedua belah pihak;


 Melakukan penyelesaian perkara melalui cara konsultasi, negosiasi,
konsiliasi,dan penilai ahli;
 Melakukan pemberian saran kpd para pihak untuk menyelesaikan
sengketa melalui pengadilan;
 Melakukan penyampaian rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran
HAM kepada pemerintah;
 Melakukan penyampaian rekomendasi atas suatu kasus pelanggaran
HAM kepada DPR untuk ditindak lanjuti.
Lanjutan……..

 Undang-Undang No 5, Th 1998 ttg Pengesahan Convention Againts


Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment
(Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman
Lain yg Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia)
LNRI Th 1998 No 164.
 Undang-Undang No 9, Th 1998 ttg Kemerdekaan menyampaikan
Pendapat di Muka Umum (LNRI Th 1998 No 181)
 Undang-Undang No 29, Th 1999 ttg Pengesahan International
Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination 1965
(Konvensi Internasional ttg Penghapusan segala bentuk Diskriminasi
rasial)
 Undang-Undang No 39, Th 1999 ttg Hak Azasi Manusia (LNRI Th 1999
No 165)
 Undang-Undang No 26,Th 2000 ttg Pengadilan Hak Azasi Manusia (LNRI
Th 2000 No 208)
Rencana Aksi Nasional
Hak Azasi Manusia (RAN-HAM)
 Keppres No 40 Tahun 2004 ttg RAHAM th 2004 -2009 adalah
percepatan penegakan HAM tdk saja melibatkan komitmen
lembaga negara, juga partisipasi aktif masyarakat Indonesia.
 RAN-HAM 1998 – 2003: menetapkan bbrp perangkat (instrument)
Internasional Hak Azasi Manusia yg perlu mendapat prioritas utk
segera diratifikasi berdsrkan rekomendasi dari institusi pemerintah
dan LSM, Harmonisasi perundang-undangan nasional.
Tujuan Pokok KOMNAS HAM

 Membantu pengembangan Kondisi yg kondusif bagi pelaksanaan


HAM sesuai dg Pancasila, UUD 1945, dan Piagam Perserikatan
Bangsa-Bangsa, serta Deklarasi Universal Hak Azasi Manusia,
 Meningkatkan perlindungan HAM guna mendukung terwujudnya
pembangunan nasional yaitu pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya.

Anda mungkin juga menyukai