KEUANGAN
PUBLIK
Oleh:
Dillah Nurlaila (165134038)
Fajar Ramadan (165134039)
Tasha Ulfah Haura (165134058)
2 AMP B
BAB XXI
ANALISIS MANFAAT DAN
BIAYA ATAS BARANG DAN
JASA SOSIAL
Analisis manfaat dan biaya adalah suatu cara untuk menentukan
bobot dari berbagai alternatif proyek pemerintah.
Ada tiga langkah pokok dalam melakukan analisis manfaat dan
biaya yaitu:
• Mengidentifikasi manfaat dan biaya dari setiap proyek yang
diusulkan,
• Mengevaluasi dan mengkonversi manfaat dan biaya tersebut
kedalam suatu nilai uang, dan
• Mendiskontokan manfaat yang akan datang.
Mengidentifikasi Manfaat dan Biaya
Manfaat dapat dibagi kedalam dua kategori yaitu :
• manfaat langsung : manfaat yang diterima oleh pihak-pihak yang
terkait langsung dengan proyek yang bersangkutan.
• manfaat tidak langsung : manfaat yang diterima oleh pihak-pihak
yang tidak terkait langsung dengan proyek yang bersangkutan.
Contoh, dalam suatu proyek irigasi, pendidikan, kesehatan,dll.
Unsur biaya langsung dibagi kedalam dua kategori yaitu :
• Biaya langsung : biaya yang berhubungan dengan konstruksi /
bangunan
• Biaya tidak langsung : biaya yang tidak secara langsung
berhubungan dengan konstruksi / bangunan tetapi harus ada
dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut.
Mengevaluasi dan Mengkonversi Manfaat dan Biaya
Diasumsikan ada 2 alternatif proyek, yang akan dipilih salah satunya untuk
dilaksanakan. Proyek A menghasilkan manfaat bersih sebesar Rp. 90 pada saat itu
juga. Proyek B menghasilkan Rp. 0 pada tahun pertama dan Rp. 100 pada tahun
kedua. Pada tingkat tingkat diskonto 0 %, 5 %, dan 10 %, present value dari dua
proyek tersebut adalah sebagai berikut.
Pengaruh Tingkat Diskonto terhadap
Present Value
Mengapa memilih tingkat diskonto yang tepat merupakan hal
yang penting?
Alternatifuntukme
ngatasimasalahinfl
asi
1 2
Manfaatdanbiayadihitungta
npamemperhitungkaninflasi
Manfaatdanbiayaproyekdip
,
erhitungkandulukemudianti
NVPdihitungdenganmenggu
ngkatinflasidisesuaikan
nakantingkatsukubungamur
ni
contoh :
Ada 2 proyek yang diajukan, A dan B, yang mempunyai jangka waktu selama 1 dan 2
tahun. Manfaat bersih (net benefit) kedua proyek tersebut adalah sebagai berikut
0 - 1.000.000 - 1.000.000
1 1.500.000 500.000
2 - 1.000.000
0 - 1.000.000 - 1.000.000
1 1.575.000 525.000
2 - 1.102.500
Manfaat dan biaya dihitung tanpa memperhitungkan inflasi, NVP
2
dihitung dengan menggunakan tingkat suku bunga murni
Menentukan Peringkat Proyek
1
Net Benefit
Criterion
KriteriadalamMenentukanPeringkatProyek
2 3
Benefit-Cost Internal Rate of
ratio Return
1 Net Benefit Criterion (Net Present Value)
Dimana :
Bi = manfaat tahun ke-i
Ci = biaya tahun ke-i
r = tingkat diskonto
2 Benefit-Cost ratio
Pada kriteria Benefit-Cost Ratio, proyek yang dipilih adalah yang menghasilkan rasio lebih dari 1
(satu). Bila ada beberapa proyek menghasilkan rasio diatas 1, maka yang dipilih adalah proyek
dengan rasio paling besar.
Dimana :
Bi = manfaat tahun ke-i
Ci = biaya tahun ke-i
r = tingkat diskonto
Contoh :
Anggota DPRD suatu daerah sedang mempertimbangkan usulan pemda
setempatuntuk mengucurkan dana guna membiayai proyek pemanfaatan lahan
kosong. Ada dua usulan yang diajukan yaitu Proyek A dan Proyek B. Proyeksi
penerimaan dan pengeluaran dari masing-masing proyek tersebut adalah sebagai
berikut.
Arus Penerimaan dan Pengeluaran Proyek (dalam ribuan rupiah)
Bila tingkat suku bunga yang berlaku adalah 5% per tahun, peringkat proyek tersebut
dapat ditentukan sebagai berikut.
Analisis masing-masing proyek adalah sebagai berikut:
Proyek A
Proyek B
Berdasarkan analisis Net Benefit Criterion dan Benefit-Cost Ratio, Proyek A memiliki peringkat diatas
Proyek B, sehingga DPRD sebaiknya memilih Proyek A untuk dilaksanakan.
3 Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return adalah tingkat suku bunga pada posisi apabila selisih antara present value
manfaat dan present value biaya sama dengan nol (PV manfaat – PV biaya = 0). Dengan kata lain,
tingkat suku bunga pada kondisi proyek tersebut mencapai titik impas. Rumus untuk mencari IRR
adalah sebagai berikut:
Pertahanan Nasional
Dampak Terhadap Produktivitas
Asuransi Sosial
KEBIJAKAN BELANJA
PUBLIK DALAM
TUNJANGAN SOSIAL
Sistem Tunjangan
Sosial Terkini
Tunjangan kepada Penghasilan Rendah
Komponen utama sasaran Bentuk bantuan
Medicaid Semua orang yang memenuhi kriteria Asuransi kesehatan yang
AFDC dan SSI (Supplementary preminya dibayar oleh
Security Income) pemerintah suatu negara
• Dipandangsebagaiprogram
yangmerendahkanmartabatkarenap ALTERNATIF
eryaratannyadibatasiuntukkerluargay
angtidakmemilikikepalakeluargapria.
• Tunjangantidakmemadai
• Tidakmendorongorangberkerjagiat
• Membagikandanamelaluipemenuha
nkekuranganpendapatanmulaipenda
patantingkatbawah
• Pajakpenghasilannegatif
PERMASALAHAN
•AsuransiPengangguran
Dibiayaidaripajakupah
dangajifederaldanpaja
AsuransiPensiundanCac
Asuransi Sosial
AsuransiKesehatan/HI
• Perlindunganuntukbia
(Health Insurance)
yajasarumahsakit
ktambahandarinegara
bagianyangdibayarkan
at/OASI (Old Age and olehpemberikerja
• Semuapekerja< • Biayarawatjalan
Survivors Insurance
65tahunyangbekerjadibid • Jasaperawatankesehat
angkomersialdanindustri(
kecualijalankeretaapidan
anrumah
karyawanpemerintahany
angmempunyaiskemalain
• Premibersumberdaripene
rimaanpajakpenghasilanu
pahdangaji
Sistem Tunjangan Sosial Terkini
Sejak diundangkannya Undang-Undang Rekonsiliasi Kesempatan Kerja dan
Tanggungjawab Personal pada tahun 1996, sistem kesejahteraan di Amerika
Serikat berubah. Aturan tersebut menciptakan program kesejahteraan yang
disebut Temporary Aid for Needy Families (TANF). Inti dari TANF tersebut
adalah :
1. Menurut aturan AFDC, setiap orang yang mempunyai pendapatan di
bawah batasan tertentu dan memenuhi persyaratan tertentu diberikan
bantuan manfaat tunai secara mutlak tanpa pandang bulu. TANF
mengubah aturan bantuan tunai tersebut kecuali dalam hal bahwa
bantuan secara tunai tersedia hanya temporer – tidak setiap saat –
berdasarkan ada tidaknya program tunjangan tunai tersebut
2. Secara umum TANF mengatur bahwa individu tidak diijinkan menerima
bantuan tunai untuk masa lebih dari lima tahun
3. Setiap orang dewasa yang normal (tidak cacat) yang telah menerima
pembayaran bantuan tunai selama dua tahun diharuskan mengambil
bagian dalam suatu kegiatan yang ditujukan untuk membuat individu
tersebut dapat menghidupi dirinya sendiri
4. Setiap negara bagian diberikan grant dari pemerintah federal untuk
mendanai program kesejahteraan dimana jumlahnya adalah tetap,
kemudian negara bagian tersebut melaksanakan program
kesejahteraannya sepanjang tepat sasaran dalam batasan grant tersebut.
Dengan demikian struktur pemberian bantuan kesejahteraan negara
bagian dikendalikan oleh pemerintah federal. Suatu negara bagian dapat
menggunakan grant tersebut untuk membayar bantuan secara tunai,
melaksanakan program pelatihan kerja, melaksanakan program
pemnatasan kehamilan, atau program lainnya yang sejenis
Studi Kasus 1
https://m.youtube.com/watch?v=c48hbXuzq1s&
itct=CBUQpDAYAyITCPig_KmOhdsCFYwbfgod6Is
GOFISZ2FqaSA2NSBqdXRhIGRvc2Vu&gl=ID&clie
nt=mv-google&hl=id
Wacana Gaji Dosen Rp 65 Juta per Bulan Perlu Dikaji Ulang
• Wacana mendatangkan dosen asing ini disampaikan oleh Menristekdikti, M Nasir pada 9 April
lalu. Menurut Nasir, Perpres Nomor 20 tahun 2018 membuka peluang untuk mendatangkan
dosen-dosen asing ke Indonesia. Dosen-dosen tersebut, akan diutamakan mengajar bidang
sains dan teknologi di PTN di seluruh Indonesia guna meningkatkan mutu pendidikan di
bidang tersebut.
• Nasir merencanakan, para dosen asing tersebut akan diberi izin tinggal dan mengajar secara
tetap selama tiga tahun dengan gaji Rp65 juta per bulan. Selanjutnya, izin bisa diperpanjang
sesuai keputusan kementerian pendidikan tinggi.
• Wakil Ketua Komisi X, Abdul Fikri meminta Menristekdikti, Mohammad Nasir mengkaji ulang
wacana tersebut karena berpotensi terjadi ketimpangan gaji antara dosen lokal dan asing.
"Menjadi blunder apabila ternyata ada diskriminasi gaji, kemudian mengacu pada standar gaji
di negara mana?" sebut Fikri saat dihubungi Tirto pada Jumat (20/4/2018).
• Fikri beralasan, jika benar terealisasi jumlah gaji dosen itu terlalu besar. Selain itu ia
memprediksi bakal menciptakan ketimpangan dengan dosen dalam negeri yang selama ini
masih belum sejahtera. Fikri mencontohkan, gaji dosen honorer di Indonesia bahkan sebatas
UMR. Fikri juga mewanti-wanti kepada Menristekdikti untuk mengkaji ulang kriteria dosen
asing yang bakal mengajar di Indonesia.
• Sebaliknya, Fikri mengusulkan pemerintah memberikan pembatasan jumlah dosen asing yang
akan masuk ke Indonesia. Alasannya, jumlah alumni universitas lokal yang berpeluang
menjadi dosen juga banyak dan harus diakomodasi oleh pemerintah.
MASALAH YANG DIANGKAT DI STUDI KASUS 1