Anda di halaman 1dari 128

L/O/G/O

Pray before you read this so He will lent you His


Knowledge and extend your mind to the Horizon
~Flame of Victory~
Herpes zoster

 Biasanya diawali gejala prodromal lokal dan


sistemik berupa demam dan nyeri daerah lesi.
 Setelah itu, timbul kelainan kulit dapat berupa
eritema, papul dan vesikel yang cepat
membesar dan menyatu membentuk bulla.
 Vesikel berkelompok dan unilateral sesuai
dermatom kulit yang terkena.
 Vesikel awalnya berwarna jernih, setelah
beberapa hari menjadi keruh--- pecah----krusta
PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Tzank dapat di temukan
sel datia berinti banyak
2. Biakan jaringan
3. Imunofluoreseni
Penatalaksanaan

• Sistemik
- Simptomatik  Analgetik
- Infeksi sekunder  Anti biotik
- Antiviral  Asiklovir 5 x 800 mg/hari slm 7 hr
Valasiklovir 100 mg tiap 8 jam slm 7 hr
Famsiklovir 200 mg/hari slm 7 hr
-Imonostimulator---------- Isoprenosin
Penatalaksanaan
• Topikal
- Talk bismuth subgalat
- Zincum oksida 10 %
- Kalamin lotion
-Erosif dan basah Kkompres
- Salep Anti biotik
- Pada mata diberikan salep mata
effloresensi
• Makula eritematous
• Ulkus
• Krusta
• Pustul
• Papul
• Erosi
• Edema
• eksoriasi
GEJALA KLINIS varicella
zoster
Lokasi : terutama di daerah badan,
kemudian menyebar secara sentrifugal
ke muka dan ekstremitas. Dapat pula
menyerang selaput lendir mata, mulut,
dan saluran napas
Effloresensi : polimorfik (papul
eritematosa, vesikel, pustul, krusta)
GEJALA KLINIS
Gejala klinis dimulai gejala prodromal
 demam tidak terlalu tinggi, malaise,
nyeri kepala
Kemudian timbul erupsi kulit  papul
eritematosa, beberapa jam kemudian
menjadi vesikel (tear drops)  pustul 
krusta
Biasanya disertai rasa gatal
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Percobaan Tzanck :
Membuat sediaan hapus dari kerokan dasar
vesikel dengan pewarnaan Giemsa
 ditemukan sel Datia berinti banyak
PENATALAKSANAAN
Simptomatik
- Analgetik antipiretik  bila demam
- Antihistamin  untuk menghilangkan
rasa gatal
- Bedak + antigatal (menthol dan kamfora)
 cegah pecahnya vesikel dini dan
menghilangkan rasa gatal
PENATALAKSANAAN
Kausal
 Acyclovir 5 x 800 mg sehari, diberikan
selama 7 hari

Jika terdapat infeksi sekunder  antibiotik


• 1.abses bartolini
• 2. slitz bath
– Beri analgetik dan antibiotik
– Insisi,drainage
– Word catheter
– CO2 dan silver nitrat
3. Bakteri anaerobneisseria Gonorrhoe, chlamidya thrahomatis, E.Coli
Bakteri anaerobbacteroides fragilis

DD/: UNG dan UG


• Papul miliar
• Pustul miliar
• Eritem
• Makula
• Madidans

• Skuama kasar yang berlapis-lapis dengan


dasar eritem
 Pengobatan acne vulgaris

A. Pengobatan Topikal
 Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit
(peeling), misalnya :
 sulfur (4 – 8%),
 resorsinol (1 – 5%),
 asam salisilat (2 – 5%),
 peroksida benzoil (2,5 – 10%),
 asam vitamin A (0,025 – 0,1%),
 asam azeleat (15 – 20%) dan
 asam alfa hidroksi [AHA] (asam glikolat 3 – 8%).
 Antibiotika topikal misalnya :
 oksitetrasiklin (1%),
 eritromisisn (1%),
 klindamisin fosfat (1%)

 Antiperadangan topikal :
 Hidrokortison 1 – 2,5%,
 suntikan intralesi triamsinolon asetonid
10 mg/cc untuk lesi nodulo-kistik
B. Pengobatan Sistemik

• Antibakteri sistemik :
o Tetrasiklin 250 mg – 1,0 g/hari
o Eritromisin 4 x 250 mg/hari
o Doksisiklin 50 mg/hari
• Obat hormonal untuk menekan produksi
androgen dan secara kompetitif
menduduki resptor organ target di kelenjar
sebasea, misalnya :
– estrogen (50 mg/hari selama 21 hari
dalam sebulan) atau
– antiandrogen siproteron
• Vitamin A sebagai anti keratinisasi
(50.000 ui – 150.000 ui/hari).
• Isotretinoin (0,5 – 1 mg/kgBB/hari) untuk
menghambat produksi sebum pada akne
nodulokistik dan konglobata
Psoriasis vulgaris
Fenomena tetesan lilin
• Skuama yang berubah warna menjadi
putih pada goresan --> disebabkan
berubahnya indeks bias
• Cara menggores dengan pinggir gelas
alas
Fenomena Auspitz
• Tampak serum atau darah berbintik-bintik
disebabkan papilomatosis
• Skuama berlapis-lapis dikerok dengan
pinggir gelas alas. Setelah skuama habis,
pengerokan harus perlahan-lahan. Jika
terlalu dalam : perdarahan yang merata
Fenomena Köbner
• Trauma pada kulit penderita psoriasis,
misalnya : garukan, dapat menyebabkan
kelainan yang sama dengan kelainan
psoriasis
Histopatologi
• Gambaran khas : hiperkeratosis,
parakeratosis dan akantosis
• Pada stratum spinosum terdapat
kelompok leukosit  abses monro
• Kecuali itu terdapat pula : papilomatosis
dan vasodilatasi di sub epidermis
1. Pemeriksaan fisik yg bisa
dilakukan

Pemeriksaan fisis
• Penerangan ruang baik.
• Seluruh permukaan kulit (buka
pakaian seluas mungkin)
Periksa : lesi kulit 

• Perubahan warna, bercak,


benjolan penebalan kulit.

• Gangguan berkeringat,
kekeringan, skuama &
alopesia.
Saraf tepi
• Raba : ukuran, konsistensi, nyeri 
bandingkan ka-ki
Penebalan saraf tepi : N.aurikularis
magnus, N.ulnaris, N.radialis
kutaneus, N.medianus,
N.poplitea lateralis & tibialis
posterior.
• Gangguan sensibilitas : kapas,
tabung reaksi, jarum.

• Gangguan motorik : Voluntary


muscle test (VMT).

• Gangguan otonom : tes Gunawan,


histamin, pilokarpin.
Pemeriksaan komplikasi
• Organ lain yg terkena : mata,
hidung, laring, testes.
• Reaksi kusta.
• Gangguan sensorik, motorik,
otonom.

Pemeriksaan fisis umum


• Sebelum pengobatan  ada /
tidaknya KI pemberian obat
2. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan bakterioskopis
• Membantu menegakkan
diagnosis & pengamatan
pengobatan
• Tempat yg padat kuman : cuping
telinga bagian bawah, lesi yg
paling aktif (plg eritem &
infiltratif).
Indeks bakteri (IB) 
kepadatan BTA tanpa
membedakan solid & non solid
(nilai 0-6 menurut Ridley) :
0 :-
1+ : 1 – 10 BTA /100 LP
2+ : 1 – 10 BTA/10 LP
3+ : 1 – 10 BTA/ 1 LP
4+ : 11 – 100 BTA / 1 LP
5+ : 101 – 1000 BTA / 1 LP
6+ : > 1000 BTA / LP
Indeks Morfologi (IM): prosentase
bentuk solid dibandingkan jumlah
solid & non solid.
Rumus : Jumlah solid
X 100% = … %
Jumlah solid + non solid

Syarat perhitungan IM:


• Jumlah min. kuman tiap lesi 100 BTA.
• IB 1+  tdk usah buat IM.
• IB 3+ / > HRS cari IM.
Pemeriksaan Histopatologis
Tipe Tuberkuloid : tuberkel,
kerusakan saraf lebih nyata, BTA –
atau hanya sedikit & non solid.
Tipe Lepromatous : Subepiderma
clear zone  berisi sel Virchow,
banyak basil.
Tipe Borderline : campuran unsur
tersebut.
Pemeriksaan Imunologis

Tes lepromin membantu klasifikasi

• Fernandez

• Mitsuda
3. PENGOBATAN
MB
Rifampisin : 600 mg sekali sebulan
Klofasimin :
300 mg/bln (pengawasan)
50 mg/hari tanpa pengawasan
DDS : 100 mg/hr atau 1-2 mg/kgbb
tanpa pengawasan
Pengobatan selama 1 thn atau 12
dosis dlm 12 – 18 bln
PB
Rifampisin & DDS  seperti diatas
•Lesi kulit 2 – 5 diberikan 6 dosis
dalam 6-9 bln
•Lesi tunggal : Rifampisin 600 mg,
Ofloxasin 400 mg & Minocin
100 mg dosis tunggal.
KANDIDA LOKAL / SETEMPAT

1. Kandidosis kutaneus

a. Kandidosis intertriginosa

• Lokasi  lipat paha, sela jari,

belahan bokong, lipatan

mammae, ketiak
• G.K.  eritema, basah, maserasi, lesi satelit, seluruh sela jari (+)

* Sela jari kaki  erosi, skuama


tebal
* Sela jari tangan  erosi, skuama yg 
tebal
PENGOBATAN

1. Topikal

• Krim nistatin, lar. Gentian Violet

1%

• Krim mikonazole, clotrimazole,

ekonazole, ketokonazole,

sertakonazole
2. Sistemik
• Nistatin  K.sistemik
Dewasa  3 x 500.000 U/hr
Anak  3 x 50.000 - 100.000
U/hr
• Ketokonazole :
K. vaginal  400 mg = 2 tab/hr 
selama 5 hr.
• Itrakonazole :
K.vaginal  2 x 200 mg/hr 
hanya 1 hr
• Flukonazole : 1 x 150 mg dosis
tunggal
SCABIES
Gambaran Klinis
 Pruritus malam hari
 Lesi khas :
- Papul sepanjang terowongan yang berisi
tungau
- Lesi simetrik
- Predileksi sela jari tangan,fleksor, siku &
lutut, pergelangan tangan, areola
mammae, umbilikus, penis, aksila,
abdomen bawah, bokong
Gambaran Klinis
- Lesi di penis bentuk nodula disertai
lesi ulseratif dan pioderma
- Vesikula, urtika, ekskoriasi,
eksematisasi, infeksi sekunder 
garukan
Gambaran Klinis
Terowongan
Hampir tidak terlihat
Lesi meninggi, lurus atau berkelok
Berwarna keabu-abuan
Ujung terdapat vesikula atau
pustula
Sering di sela jari, pergelangan
tangan bagian volar, siku, penis
Hilang karena garukan
Gambaran Klinis
Pada orang bersih
Gejala minimal, terowongan sukar
ditemukan
Tempat predileksi beberapa
Hilang dengan mandi berulang
TINEA VERSICOLOR
- Makula hipopigmentasi, disertai dengan skuama
yang halus.
- DD:
-MH
-eritrasma
-ptiriasis rosea
-hipopigmentasi post inflamasi
-vitiligo
-ptiriasis alba
MILIARIA
• 3 bentuk klinisnya yakni:
– Miliaria kristalina
– Miliaria profunda
– Miliaria rubrathe only yang gatal,,,yang lain
ndak ada gatalnya….(REMEMBER yahhh)
• Napkin psoriasis.

• Seborrheic dermatitis.

• Atopic dermatitis.
VARICELLA
Effloresensi : polimorfik (papul
eritematosa, vesikel, pustul, krusta)
GEJALA KLINIS
Gejala klinis dimulai gejala prodromal
 demam tidak terlalu tinggi, malaise,
nyeri kepala
Kemudian timbul erupsi kulit  papul
eritematosa, beberapa jam kemudian
menjadi vesikel (tear drops)  pustul 
krusta
Biasanya disertai rasa gatal
PENATALAKSANAAN
Simptomatik
- Analgetik antipiretik  bila demam
- Antihistamin  untuk menghilangkan
rasa gatal
- Bedak + antigatal (menthol dan kamfora)
 cegah pecahnya vesikel dini dan
menghilangkan rasa gatal
PENATALAKSANAAN
Kausal
 Acyclovir 5 x 800 mg sehari, diberikan
selama 7 hari

Jika terdapat infeksi sekunder  antibiotik


“reaksi reversal+MH tipe PB”
• Pengobatan Reaksi ringan (reaksi
reversal) :
- Istirahat
- Analgetik-antipiretik
- MDT dilanjutkan dengan dosis yg
sama
- Eliminasi faktor pencetus
Dermatitis atopi
Kriteria Hanafin & Rajka
1. Kriteria Mayor
• Pruritus/gatal
• Morfologi & distribusi lesi khas.
Bayi-anak  wajah, ekstensor.
Dewasa  fleksural dgn
likenifikasi
• Dermatitis bersifat kronik/residif
• Ada riw atopi keluarga/diri
sendiri
2. Kriteria Minor
• Xerosis
• Iktiosis/keratosis pilaris
• Hiperlinearis palmar
• Rx tipe I skin test
• Serum IgE
• Onset pd usia dini
• Kecenderungan mendpt inf kulit
(S.aureus/H. Simpleks)/
kerusakan imunitas seluler
• Dermatitis pd tgn & kaki
• Eksema putting susu
• Konjungtivitis
• Dennie morgan fold
• Keratokonus anterior
subkapsular katarak
• Orbital darkening
• Kemerahan/pucat pd wajah
• Pitiriasis alba
• Anterior neck fold
• Perifolikullar accentuation
• Rasa gatal bl berkeringat
• Intoleransi thd bhn pelarut
lemak & wool
• Intoleransi makanan
• Dipengaruhi rangsang fx
emosional & lingk
• Dermatografism putih/delayed
blanch
Acne VULGARIS
• Komedo
• Papul
• pustul
KLASIFIKASI
 Menurut Pillsburry, gradasi akne terbagi
atas :
1. Komedo di muka.
2. Komedo, papul, pustul dan peradangan
lebih dalam di muka.
3. Komedo, papul, pustul dan peradangan
lebih dalam di muka, dada, punggung.
4. Akne konglobata.
 Pengobatan

A. Pengobatan Topikal
 Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit
(peeling), misalnya :
 sulfur (4 – 8%),
 resorsinol (1 – 5%),
 asam salisilat (2 – 5%),
 peroksida benzoil (2,5 – 10%),
 asam vitamin A (0,025 – 0,1%),
 asam azeleat (15 – 20%) dan
 asam alfa hidroksi [AHA] (asam glikolat 3 – 8%).
 Antibiotika topikal misalnya :
 oksitetrasiklin (1%),
 eritromisisn (1%),
 klindamisin fosfat (1%)

 Antiperadangan topikal :
 Hidrokortison 1 – 2,5%,
 suntikan intralesi triamsinolon asetonid
10 mg/cc untuk lesi nodulo-kistik
B. Pengobatan Sistemik

• Antibakteri sistemik :
o Tetrasiklin 250 mg – 1,0 mg/hari
o Eritromisin 4 x 250 mg/hari
o Doksisiklin 50 mg/hari
• Obat hormonal untuk menekan produksi
androgen dan secara kompetitif
menduduki resptor organ target di kelenjar
sebasea, misalnya :
– estrogen (50 mg/hari selama 21 hari
dalam sebulan) atau
– antiandrogen siproteron
• Vitamin A sebagai anti keratinisasi
(50.000 ui – 150.000 ui/hari).
• Isotretinoin (0,5 – 1 mg/kgBB/hari) untuk
menghambat produksi sebum pada akne
nodulokistik dan konglobata
Sindrom steven johnson
• Salam dulu
• Kenalkan diri,,,
• Jangan lupa tanya identitas pasien(nama,alamat,pekerjaannya)
• Kasi pasien perasaan nyaman(misalnya ibu/bapak ndak usah sungkan,,ungkapkan semua
keluhannya,,,saya jamin kerahasiaannya,,ini juga supaya penyakitta bisa diketahui secara
pasti,,jadi kita juga bisa cepat sembuhkek gitu lah )
• Tanyakan keluhan utamanya(brp lama, awalnya bgaimana,munculnya langsung serentak
atau satu2,pokoknya tanya saja…)
• Tanya gejala tambahan kek demam, nyeri menelan (telusuri trianya: kelainan kulit,mukosa
dan matanya)
• Terus tanya penyakit yang sama dlm keluarga
• Penyakit yang sama sebelumnya
• Tanyakan riwayat alergi obatnya
• Tanyakan kunjungan ke dokternya
• Pernah dapat pengobatan apa saja
• Lalu apa obatnya menjadikan keluhannya membaik atau tidak
• Simpulkan diagnosisnya
• Kalau perlu beri saran untuk lakukan pemeriksaan tambahan
• Salam dan terima kasih
• Makula eritem
• Skuama
• Bulla
• Vesikel
• Hiperpigmentasi
• Ada sedikit erosi
MH
• Jelaskan tentang pengobatan MH,,bbaik
yang tipe PB maupun yang tipe MB,,jelaskan
tentang efek dari obat,jadi pasien tidak kaget
sehingga menghentikan pengobatan (seperti
jelaskan kalau konsumsi rifampicin bisa
membuat urine menjadi merah,,,namun kalo
hal ini terjadi minta pasien untuk
tenang,,karena ini Cuma efek dari
obatnya,,,jadi jangan hnetikan
pengobatannya.jadi check di slide
kustanya dr.Asnawi yah)
Dermatitis atopi
Kriteria Hanafin & Rajka
1. Kriteria Mayor
• Pruritus/gatal
• Morfologi & distribusi lesi khas.
Bayi-anak  wajah, ekstensor.
Dewasa  fleksural dgn
likenifikasi
• Dermatitis bersifat kronik/residif
• Ada riw atopi keluarga/diri
sendiri
2. Kriteria Minor
• Xerosis
• Iktiosis/keratosis pilaris
• Hiperlinearis palmar
• Rx tipe I skin test
• Serum IgE
• Onset pd usia dini
• Kecenderungan mendpt inf kulit
(S.aureus/H. Simpleks)/
kerusakan imunitas seluler
• Dermatitis pd tgn & kaki
• Eksema putting susu
• Konjungtivitis
• Dennie morgan fold
• Keratokonus anterior
subkapsular katarak
• Orbital darkening
• Kemerahan/pucat pd wajah
• Pitiriasis alba
• Anterior neck fold
• Perifolikullar accentuation
• Rasa gatal bl berkeringat
• Intoleransi thd bhn pelarut
lemak & wool
• Intoleransi makanan
• Dipengaruhi rangsang fx
emosional & lingk
• Dermatografism putih/delayed
blanch
Melasma
• Makula berwarna coklat / abu-abu /
kebiruan di wajah, leher,kadang pada
puting susu, alat genital eksterna, telapak
tangan
• Batas tegas atau tidak tegas
• 3 Pola klinik :
Sentrofasial,malar,mandibular
PEMERIKSAAN PENUNJANG
:
• Histopatologi
• Mikroskop elektron

• Sinar biasa
• Lampu Wood
DIAGNOSIS BANDING :
• Reaksi obat- • Reaksi
obatan fotosensitifitas
• Hiperpigmentasi
post inflamasi • Dermatitis
• Lupus atopik
Eritematosus
Kutaneus
PENATALAKSANAAN :
A. Pencegahan :
- Perlindungan terhadap sinar
matahari
- Menghentikan penggunaan
kontrasepsi oral, kosmetik
berwarna, dan obat-obat yang dapat
menimbulkan melasma
B.PENGOBATAN :
1.Sistemik :
-Asam askorbat
-Glutation
2.Topikal :
Formula Kligman (Krim pemutih,
Retin-A, steroid topikal potensi
ringan
Kondiloma akuminata
• Sekitar 200 jenis tipe HPV yang dikenal
atas dasar sekuens DNA  Kondiloma
akuminata disebabkan oleh HPV tipe 16
dan 18
efloresensi
 Infeksi klinis
Morfologinya adalah:
1. Kondiloma akuminata, yang berbentuk cauliform-
like
2. Papular warts, papule berbentuk kubah, flesh-
colored dan biasanya hanya berdiameter 1-4 mm
3. Keratotic Warts, mirip dengan gambaran veruka
atau keratosis seboroik
4. Flat-top papules yang bentuknya berupa papula
dengan permukaan datar, atau plak yang
sedikit meninggi.
Pemeriksaan Penunjang
• Acetowhitening
Menggunakan larutan asam asetat 3-5%
dalam aquades
Dapat mendeteksi infeksi HPV subklinis
dan menentukan batas pada lesi datar
• Pap smear
Untuk mendeteksi terjadinya kanker
serviks  HPV merupakan penyebab
utama pada patogenesis kanker serviks
• Biopsi
Diindikasikan untuk mengkonfirmasi dan
menyingkirkan squamous cell carcinoma
invasive
Tinea kapitis
Diagnosis Banding
• Dermatitis seboroik
• Psoriasis
• Alopesia Areata
• Lupus Eritematosis diskoid
• Trikotilomania
• Folikulitis
Pemeriksaan penunjang

• Pasti  Lab. mikrosk


* Kerokan kulit / kuku
* Pencab. rambut
KOH 10-20%  mikr :
* Hifa / artrospora
* Spora rbt  luar, dalam
 Biakan  saboraud glukosa agar
+ ab. _
 Lampu wood  fluoresensi (+) :
- T.kapitis (M.audouni, canis, sh)
 T. favosa
- T. versikolor
Impetigo krustosa
Ektima
• Penisilin adalah drug of choice untuk terapi pioderma
Streptokokus. Pemberian sekali injeksi dengan Benzatin
penisilin kerja panjang (300.000 sampai 600.000 unit untuk
anak-anak dan untuk dewasa 1.200.000 unit) atau secara oral
(25.000 – 100.000 unit / kgBB/ hari dalam dosis terbagi tiap 6
jam selama 10 hari).
• Eritromisin (30-50 mg/ kgBB perhari dalam dosis terbagi tiap
6 jam untuk anak-anak; 250-500 mg tiap 6 jam untuk dewasa
selama 10 hari). Walaupun demikian, perlu dicatat bahwa
lebih dari 25 % strain Streptokokus grup A telah resisten
terhadap eritromisin yaitu di daerah Jepang dan Finlandia
dimana eritromisin ini digunakan secara ekstensif atau
penggunaan berlebihan untuk berbagai indikasi. Meskipun
pengobatan topikal seperti basitrasin, neomisin-basitrasin,
polimiksin dan neomisin B digunakan sebagai pengobatan
primer untuk infeksi streptokokus, penisilin oral atau
parenteral merupakan bentuk terapi yang paling baik.
Kasus impetigo
Penanganan

1. Terapi Topikal:

• Mupirocin ointment Sangat

efektif diberikan 3x/hr selama

7-10 hari
2. Antibiotik Sistemik

1. Organisme : Group A
Streptococcus.

• Drug of choice / dosis :

 Penicillin VK 250 mg qid


selama 10 hari.
 Benzathine penicillin 600,000
units IM pada anak 6 thn or
kurang dari 6 tahun; 1.2 juta unit
jika 7 tahun or lebih, jika ada
masalah
• Obat alternatif:

 Erythromycin 250 – 500 mg (Dewasa) qid


for 10 hari.

 Cephalexin 250 – 500 mg (dewasa) qid


selama 10 hari.
2. Organisme : Staphylococcus
aureus.

• Drug of choice / dosis :

 Dicloxacillin 250 – 500


mg (dewasa) qid selama
10 hari.
• Obat Alternatif :
 Cephalexin 250 – 500 mg
(dewasa) qid selama 10 hari; 40
– 50 mg/kg/hr (anak) selama 10
hari.
 Amoxicillin plus clavulanic acid
(-lactamase inhibitor) : 20
mg/kg/hr tid selama 10 hari
3.Organisme : GAS &
Staphylococcus aureus
pada pasien yang alergi
pencillin jika organisme
sensitiv.
• Drug of choice / dosis :

 Erythromycin ethylsuccinate : 1 – 2 g/hr

(dewasa) dibagi empat dosis selama 10

hari; 40 mg/kg/hr (anak) qid selama 10

hari.
• Obat Alternatif :
 Clatrithromycin 250 – 500 mg bid
selama 10 hari.
 Azithromycin 250 mg qd selama
5 – 7 hari.
 Clindamycin 150 – 300 mg
(dewasa) qid selama 10 hari; 15
mg/kg/d (anak) qid selama 10
hari.
4. Organisme : Methicillin-

resistant Staphylococcus

aureus.

• Drug of choice / dose :

 Minocycline 100 mg bid

selama 10 hari.
• Obat Alternatif :
 Trimetoprim-sulfamethoxa-zole
160 mg trimethoprim + 800 mg
sulfamethoxazole bid.
 Ciprofloxacin 500 mg bid selama
7 hari.
Creeping eruption
• Eritematous, edema, terdapat traktus
serpingiosa, (yang lainnya cari sendiri
yahh)

126
TREAMENT
Systemic :
• Tiabendazole 25-50 mg/kgBB 2x1 for
2-4 days
• Albendazol 400 mg / oral, single dose
for two days
• Invermectin 12 mg single dose.

127
Continuous ...
Topical :
• Tiabendazole topical 10 %, 4 times a
day for a week
• Solutio tiobendazole 2% in DMSO
(dimetilsulfoksida)

128

Anda mungkin juga menyukai