Experimental Verification of Variable Speed Wind Power Generation
Experimental Verification of Variable Speed Wind Power Generation
1. Introduction (Pengenalan)
2. Variable Speed Wind Power Generation System (Pengatur an Kecepatan
dari sistem Pembangkit Tenaga Angin)
3. Experimental System (Sistem Percobaan)
4. Experimental Results (Hasil Percobaan)
5. Conclusion (Kesimpulan)
Introduction (Pengenalan)
1. Wind Turbin Generation System (Sistem Pembangkitan Tenaga
Angin)
2. Permanent Magnet Synchronous Generator (Geberator Sinkron
dengan Magnet Permanen)
3. Back-to-Back PWM Converter
4. Windmill Emulator (Sistem Simulasi Kincir Angin)
Wind Energy Conversion System
Wind Energy Conversion System
Wu B., Lang Y., Zargari N., Kouro S, “Power conversion and control of wind energy systems,” Wiley-I EEE press, 2011, pp. 16-35
Permanent Magnet Synchronous
Generator
Permanent Magnet Synchronous
Generator
Keuntungan:
- Kerapatan flux tinggi sehingga menghasilkan effisiensi yang lebih tinggi karena tidak
ada belitan (lebih efisien 20%)
- Multipole PMSG dengan menggunakan konverter full-kapasitas memungkinkan
generator bekerja tanpa menggunakan gear
- Gearless turbin angin mengurangi berat turbin angin, kebisingan, serta biaya
pemeliharaan
- Tidak perlu ada tambahan power supply (baterai) untuk eksitasi medan magnet
- Lebih handal karena tidak adanya komponen mekanik seperti slip ring
Kekurangan:
- Harga yang mahal untuk magnet bumi yang jarang ditemukan (rare-earth magnet)
- Pembuatan permanen magnet harus pada suhu yang sangat tinggi
Back-to-Back PWM Converter
Keuntungan:
- Dapat mengaplikasikan vektor kontrol
- Dapat merealisasikan kecepatan yang
tinggi
- Distorsi harmonic lebih rendah
- Perubahan rating tegangan (dv/dt) lebih
rendah
- Rungi-rugi pensaklaran lebih rendah
Kekurangan ;
- Membutuhkan banyak perngkat
pensaklaran (switching)
- Pengontrolannya dan desain cukup
rumit
Variable Speed Wind Power
Generation System
Wind Turbin Emulator – 1
Latar Belakang:
- Turbin angin sangat besar dan mahal, namun untuk melakukan penelitian di PLTB
juga tidak memungkinkan.
- Untuk itu dibutuhkan sebuah simulator turbin angin yang dapat merealisasikan
kondisi turbin angin baik pada saat steady-state maupun dynamic state yang
tentuny akan sangat bermanfaat untuk kepentingan penelitian laboraturium.
- Kegunaannya dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi dari penelitian.
Wind Turbin Emulator – 2
Tabel Data tiga dimensi terdiri dari torsi Q untuk Vo dan .Tabel data tiga dimensi
dihitung degan mengaplikasikan parameter turbin angin seperti pada gambar diatas pada
teori daya gerak elemen mata pisau kincir yang terdahulu.
Converter Control System -1
Converter Control System -2
Pada kondisi kecepatan angin normal, kecepatan rotasi kincir angin dikontrol dengan mengatur
arus torsi dari PMSG. Arus torsi referensi dihitung berdasarkan persamaan dari PI Controller
berikut:
Pada saat kecepatan angin diluar dari kecepatan normalnya, kecepatan rotasi kincir dikontrol
dengan mengatur torsi turbin angin. Dan torsi turbin angin diatur oleh sistem kontrol pitch
angle sebagai berikut;
Converter Control System -3
Power output dijaga agar tetap pada nilai nominalnya dengan mengatur arus torsi
dari PMSG berdasarkan persamaan dari PI controller berikut:
Kontrol kecepatan kincir angin dan kontrol daya listrik diatur pada sisi konverter,
sedangkan inverter mengatur tegangan jaringan DC pada 200V untuk menjalankan
kontrol kecepatan kincir angin dan daya listrik pada sisi konverter. Dan juga untuk
menjalakan kerjasama sistem.
Sistem kontrol inveter dikonfigurasikan berdasarkan persamaan-persamaan berikut.
Tegangan jaringan DC dikontrol denga mengatur arus aktif. Arus aktif referensi dihitung
berdasarkan pesamaan dari PI controller.
Arus reaktif referensi nilainya konstan pada nol untuk menjaga power factor tetap 1.
tegagan keluaran referensi dihitung brdasarkan persamaan berikut:
Experimental System
Experimental Results -1