Anda di halaman 1dari 19

SCHIZOPHRENIA MULTIPLE EPISODE,

CURRENTLY IN ACUTE EPISODE


Pembimbing:

1. Dr Pramudya P, Sp KJ
2. Dr Agus Susanto, Sp KJ
3. Dr Eunice P, Sp KJ
4. Dr Rudyhard Hutagalung, Sp KJ
5. Dr. Fransiska Drie N, Sp.KJ

Nabatul khasan
03012180
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn. AS
Umur 42 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pendidikan terakhir SMA
Pekerjaan -
Status Pernikahan Belum Menikah
Alamat -

No. RM 164953
Masuk RS 5 September 2018
ANAMNESIS
• Alloanamnesis :
 Rabu, 5 september 2018, dengan Adik Pasien
• Autoanamnesis :
 Rabu, 5 september , di Bangsal Pulau Bengkalis

3
Keluhan utama
Sakit perut dan sesak nafas sejak kurang lebih 17tahun yang lalu

Autoanamnesis Alloanamnesis
• Os mengeluh sakit perut dan • Adik pasien  RSAL Dr.
sesak nafas sejak Sejak ± 17 Mintohardjo :
tahun yll. • Os selalu mengeluh sakit perut
• Berobat ke dokter dan dan sesak  membawa os ke
pengobatan alternatif  tidak dokter penyakit dalam  tidak
ada perubahan  binggung ditmukan kelainan yang
• Os mengaku bekerja sebagai bermakna.
marketing elektronik  • Kecewa setelah ditinggal oleh
mengundurkan diri karena kekasihnya sehingga tn.a gagal
merasa sakit. menikah.
• Os merasa sakit  gagal • Semenjak sakit os gampang
menikah. marah, mandi dan mengganti
• Os juga merasakan menyesal pakaian tidak teratur, aktivitas
dan bersalah. berkurang. 4
Riwayat psikiatri

• Tn. AS pernah dirawat di RSAL Bagian Jiwa sebanyak


dua kali pada september dan october 2016 dan
didiagnosa skizofrenia

Riwayat gangguan medis umum


• Riwayat penyakit medis serius disangkal Tn.A

Riwayat penggunaan zat


psikoaktif dan alkohol
• Sering merokok dan menyangkal mengkonsumsi alkohol
dan zan psikoaktif lainnya
• Masa prenatal dan perinatal :
Selama dalam kandungan sampai melahirkan  tidak memiliki kelainan
apapun. Tn. M merupakan anak 6 dari 11 bersaudara.
• Masa kanak awal (0 – 3 tahun)
os tumbuh dan berkembang dengan normal sesuai usianya. Tidak
terdapat gangguan dalam pola makan dan mampu bersosialisasi
dengan teman sebayanya.
• Masa kanak pertengahan (3 – 11 tahun)
a) Hubungan Sosial
Tn. M sering bersosialisasi dengan tetangga sekitar dan teman-teman
sebayanya dan memiliki hubungan yang baik dengan orang-orang
disekitarnya.
b) Riwayat Pendidikan
Tn. M merupakan anak yang rajin dalam bidang akademiknya, dan tidak
memiliki masalah dalam bidang akademik.
• Masa kanak akhir dan remaja
Tn. M tidak pernah tinggal kelas ketika SMP dan SMA. Tidak
didapatkan adanya masalah.
• Masa dewasa
a) Riwayat pekerjaan
Tn. M pernah bekerja di bagian marketing elektronik.
b) Riwayat perkawinan
Tn. M belum menikah.
c) Riwayat pelanggaran hukum
Tn. M tidak pernah memiliki riwayat pelanggaran hukum
sebelumnya.
• Riwayat situasi kehidupan sekarang
Tn, M tinggal serumah dengan orang tuanya
• Aktivitas Sosial
Pasien sehari-hari lebih menghabiskan waktunya di dalam rumah
belakangan ini.
• Persepsi tentang diri dan kehidupannya
Pasien menyadari bahwa dirinya sakit, dan ada yang salah dari
dirinya.
• Persepsi dan harapan keluarga
Ny.a pasien menduga bahwa keluhan timbul karena os mendapat
tekanan pekerjaan dan di tinggal oleh pacar dari os. Ny.A berharap
Tn. M bisa sembuh seperti sebelumnya, mampu untuk beraktifitas
sosial seperti sedia kala.
Status Mental
• Diperiksa hari Rabu 5 September 2018 pukul
10.30
DESKRIPSI UMUM :
• Kesadaran
Kuantitatif : compos mentis
• Penampilan
Pasien seorang laki-laki berusia 42 tahun, wajah dan
penampilan sesuai usia. Secara umum penampilan pasien
cukup rapih.
Status Mental
• Psikomotor :
Pasien duduk tenang selama wawancara. Tidak ada aktivitas
psikomotor yang berlebihan, namun pasien sering mengeluh
pada perut.
• Sikap terhadap pemeriksa
Pasien kooperatif Pada saat wawancara berlangsung terdapat
kontak mata yang cukup.
• Pembicaraan
Dapat dimengerti dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan. Dalam menjawab pertanyan-pertanyaan tersebut
pasien banyak bicara. Cenderung relevan dan koheren.
Fungsi Intelektual Gangguan persepsi
• Pengetahuan umum : • Halusinasi : Tidak ada
Baik • Ilusi : Tidak ada
• Daya konsentrasi : Baik • Depersonalisasi : Tidak
• Orientasi : Baik ada
• Daya ingat : Baik • Derealisasi : Tidak ada
• Pikiran abstrak :
Baik
MOOD DAN AFEK
• Mood : Euthym
• Ekspresi Afektif : Gelisah
• Keserasian : Serasi
• Taraf empati : Dapat dirabarasakan
Proses pikir

Arus pikir
• Produktivitas : baik, pembicaraan masih
dimengerti
• Kontinuitas : Koheren
• Hendaya berbahasa : Tidak ada
Isi pikir
• Preokupasi : Terdapat preokupasi mengenai
sakit yang di derita
• Waham : waham somatik
• PENGENDALIAN IMPULS
Pasien dapat mengendalikan impuls saat wawancara.
• DAYA NILAI
Daya Nilai Sosial : Baik, sikap pasien sopan selama
wawancara
Uji Daya Nilai : Baik.
Daya Realita : Tidak Terganggu
• TILIKAN (INSIGHT)
Tilikan derajat 5. Menyadari penyakitnya dan factor-faktor yang berhubungan
dengan penyakitnya namun tidak menerapkan dalam perilaku praktisnya.
• TARAF DAPAT DIPERCAYA
Secara keseluruhan pasien dapat dipercaya
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 84 x/ menit
Suhu : 36,3’C

Status Neurologis:
Wajah Pemeriksaan Penunjang : -
Dalam batas normal

KGB tidak
SNV +/+, Leher
Thoraks membesar
wh -/-, rh -/-

abdomen
edema
ekstremitas
ekstremitas -/-

10
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
KARAKTERISTIK SINDROM
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan terhadap pasien, didapatkan:
Waham Somatik
Disorganized Behavior
Gejala negatif

MASALAH DALAM HUBUNGAN INTERPERSONAL


Terdapat penurunan fungsi pekerjaan dan hubungan interpersonal dengan
keluarga dan lingkungan sosial.
DURASI
Pasien baru pertama kali mengalami gangguan seperti ini

BUKAN MERUPAKAN GANGGUAN MOOD/SKIZOAFEKTIF


Pada pasien tidak terdapat gangguan depresi berat ataupun manik, ataupun
campuran keduanya pada masa akut .
BUKAN MERUPAKAN AKIBAT LANGSUNG DARI PENGGUNAAN ZAT-ZAT
TERTENTU ATAUPUN SUATU KONDISI MEDIS UMUM
Gejala yang dialami pasien bukan merupakan akibat langsung dari
penggunaan zat-zat tertentu ataupun suatu kondisi medis umum. Selain itu,
kondisi kesehatan pasien baik
Diagnosis
Schizophrenia multiple episode, currently in acute episode.
Tatalaksana

1. Psikofarmaka
Risperidone 2 x 2mg (per oral)
2. Psikoterapi
• Memberikan informasi kepada pasien serta keluarganya mengenai
kondisi yang dialami oleh pasien serta terapi yang harus dilakukan,
sehingga keluarga bisa menerima dan memahami kondisi pasien,
serta mendukung pasien selama pengobatan.
• Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai terapi
yang diberikan kepada pasien, sehingga pasien menyadari
pentingnya kepatuhan minum obat secara teratur.
• Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai
pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh serta
mengontrol emosinya dan rutin kontrol ke psikiater yang
berkompeten terhadap penyakit penyebab gangguan jiwa pasien.

12

Anda mungkin juga menyukai