Anda di halaman 1dari 18

Kimia koloid

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 7:

UMI YASIFUN (4301416030)


NOVIA AYU LESTARI (4301417063)
Sistem dispersi
Penertian sistem dispersi Menurut ukuran partikel fasa terdispersi dibagi 3
yaitu:
Suatu sistem dua komponen, dengan kompenen
yang satu tersebar dalam komponen yang lain,. +larutan sejati, diameter partikel 10-9 m
+koloid , jika diameter partikel antara 10-9 m – 10-6
Kompenen tersebar yang jumlahnya lebih sedikit m
= fasa terdispersi +suspensi, jika diameter partilel > 10-6 m

Kompon en yang banuak jumlahnya = mendium


pendispersi
tipe sistem koloid
TIPE SISTEM KOLOID
Fasa Terdispersi Medium Pendispersi Nama Tipe Contoh

Gas Cair Busa Busa sabun, busa air

Gas Padat Busa padat Batu apung, karet


busa
Cairan Gas Aerosol cair Kabut, awan
Cairan Padat Emulsi padat Keju, metega
Padat Gas Aerosol padat Asap, debu
Padat Cair Sol Cat, selai
Padat Padat Sol padat Logan paduan, intan
hitam
Cairan Cairan Emulsi Santan, susu
penggolongan koloid
Berdasarkan Sifatnya:
1. Reversibel (koloid atau sol liofil = cinta pelarutnya)
hidrofil= sol liofil yang pelarutnya air
contoh: kanji atau sabun

2. Tak reversibel (sol lifofob = takut pelarutnya)


contoh: sol emas, besi (III) hidroksida dan arsen (III)
sulfida
hidrofob = sol liofob yang pelarutnya air
PENGGOLONGAN KOLOID
1.
2.
3.
EFEK TYNDALL
GERAK BROWN
ADSORBSI

4. ELEKTROFORESIS
5. KOAGULASI
6. KOLOID PELINDUNG
EFEK TYNDALL
+ Jika koloid disoroti dengan berkas cahaya
tampak berwarna suram, tidak jernih, karena
partikel koloid menghamburkan cahaya,
walaupun partikel koloid itu sendiri tidak
tampak karena kecilnya. Penghamburan
cahaya oleh partikel koloid ini disebut efek
tyndall
GERAK BROWN
+ Jika koloid diamati dengan mikroskop, maka
akan tampak bintik-bintik bercahaya
bergerak menurut garis-garis lurus yang
patah-patah (zig-zag). Bintik-bintik ini adalah
partikel koloid. Gerak patah-patah adalah
akibat tumbukan oleh molekul medium
pendispersinya
ELEKTROFORESIS
+ Materi zat dalam keadaan partikel koloid memiliki
permukaan lebih luas dari pada zat sebelumnya. Jika
benda dibelah terus menerus sampai sebesar partikel
koloid tentu jumlah permukaan seluruh partikel sangat
luas. Karena adesi antara partikel dengan partikel
dengan molekul medium pendispersi terjadi pada
permukaannya maka makin luas jumlah permukaan
makin besar adesinya. Adesi antara partikel dengan zat
lain pada permukaannya disebut adsorbsi.
ELEKTROFORESIS
+Partikel-partikel mempunyai muatan listrik di
permukaannya akibat dari ionisasi atau adsorbsi dengan
ion. Jika dalam dispersi koloid terdapat medan listrik maka
partikel akan bergerak oleh pengaruh medan listrik itu.
Gerakan ini disebut elektroforesis.
KOAGULASI
+Koagulasi adalah proses penggumpalan atau pengendapan
koloid. Koagulasi dapat terjadi jika:
1. Dua sol yang berbeda muatan bercampur
2. Penetralan elektroforesis muatan sol oleh elektroda
3. Pemanasan sol
4. Penambahan elektrolit pada sol
Urutan kemudahan menggumpal dari elektrolitnya menurut hardy
schiza bergantung pada valensinya. Urutannya yaitu:
Sn4+ > Al3+ > Mg2+ > Na+
PO43- > SO43+ > Cl-
KOLOID PELINDUNG
+Sol hidrofil lebih stabil terhadap elektrolit daripada sol
hidrofob, karena ini koloid seperti gelatin atau lem arab
digunakan untuk mencegah pengendapan koloid hidrofob
terhadap elektrolit. Koloid seperti gelatin ini disebut sol
pelindung karena melindungi koloid hidrofob terhadap
koagulasi. Sebagai contoh adalah penstabilitas sol emas
yang hidrofob terhadap penambahan elektrolit nacl dengan
penambahan gelatin.
pembuatan koloid
1. DISPERSI (pembuatan koloid dengan
memperkecil zat terdispersi menjadi partikel-
partikel koloid)
2. KONDENSASI (pembuatan koloid melalui reaksi
kimia lebih dahulu)
DISPERSI
 Dispersi mekanik  Peptisasi
partikel besar digerus menjadi Partikel dipecah menjadi
partikel koloid dengan partikel koloid dengan
penggilingan. menambah air atau zat
 Dispersi elektrolit peptisasi lain. Contoh:
dua elektroda logam (platina,  Serbuk AgCl + air suling->
emas, dan perak) dimasukkan koloid
ke dalam air. dengan dialiri  Endapan Al(OH)3 + HCl encer -
listrik berpotensi tinggi logam > koloid
menguap dan menkondensasi  Larutan FeCl3 + H2O -> koloid
sebagai partikel koloid Fe(OH)3
KONDENSASI
+Terdapat 4 reaksi yang 3. Cara hidrolisis
menghasilkan koloid: Contoh:
FeCl3(aq) + H20(l) -> Fe(OH)3(sol)
1. Cara reduksi + 3 HCl (aq)
Contoh:
2 AuCl3 + SnCl2 -> 2 Au + SnCl4 4. Cara dekomposisi rangkap
Contoh:
2. Cara oksidasi As2O3 + 3 H2S -> As2S3 + H2O
Contoh: AgNO3 + KBr -> AgBr + KNO3
2 H2S + SO2 -> 2 H2O + 3 S
kestabilan koloid

Agar partikel koloid tidak saling bertuebukan dan melekat satu


sama lain maka dibutuhkan emulsi
Contohnya adalah: membersihkan minyak dikulit dengan sabun.
Disini sabun sebagai emulsi dimana sabun mempunyai dua gugus
yang satu bersifat hidrofilik dan yang lainnya bersifat hidrofob
sehingga menyak dan air dapat sama2 terangkat dari kulit.
macam koloid
+Emulsi (partikel cair, medium pendispersinya juga
air)
Contoh: minyak dalam air
+Gel (dari molekul raksasa yang bergabung
membentuk massa yang kaku)
Contoh: jelly dan gel gelatin
kegunaan koloid
Sifat koloid digunakan pada:
+Pengendapat cottrell
+Penjernihan air
+ Pembuatan dari karet alam menjadi barang
olahan
+Mencuci dengan sabun
+Prinsip dialisis
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai