NOVIA AYU LESTARI (4301417063) Sistem dispersi Penertian sistem dispersi Menurut ukuran partikel fasa terdispersi dibagi 3 yaitu: Suatu sistem dua komponen, dengan kompenen yang satu tersebar dalam komponen yang lain,. +larutan sejati, diameter partikel 10-9 m +koloid , jika diameter partikel antara 10-9 m – 10-6 Kompenen tersebar yang jumlahnya lebih sedikit m = fasa terdispersi +suspensi, jika diameter partilel > 10-6 m
Kompon en yang banuak jumlahnya = mendium
pendispersi tipe sistem koloid TIPE SISTEM KOLOID Fasa Terdispersi Medium Pendispersi Nama Tipe Contoh
Gas Cair Busa Busa sabun, busa air
Gas Padat Busa padat Batu apung, karet
busa Cairan Gas Aerosol cair Kabut, awan Cairan Padat Emulsi padat Keju, metega Padat Gas Aerosol padat Asap, debu Padat Cair Sol Cat, selai Padat Padat Sol padat Logan paduan, intan hitam Cairan Cairan Emulsi Santan, susu penggolongan koloid Berdasarkan Sifatnya: 1. Reversibel (koloid atau sol liofil = cinta pelarutnya) hidrofil= sol liofil yang pelarutnya air contoh: kanji atau sabun
2. Tak reversibel (sol lifofob = takut pelarutnya)
contoh: sol emas, besi (III) hidroksida dan arsen (III) sulfida hidrofob = sol liofob yang pelarutnya air PENGGOLONGAN KOLOID 1. 2. 3. EFEK TYNDALL GERAK BROWN ADSORBSI “ 4. ELEKTROFORESIS 5. KOAGULASI 6. KOLOID PELINDUNG EFEK TYNDALL + Jika koloid disoroti dengan berkas cahaya tampak berwarna suram, tidak jernih, karena partikel koloid menghamburkan cahaya, walaupun partikel koloid itu sendiri tidak tampak karena kecilnya. Penghamburan cahaya oleh partikel koloid ini disebut efek tyndall GERAK BROWN + Jika koloid diamati dengan mikroskop, maka akan tampak bintik-bintik bercahaya bergerak menurut garis-garis lurus yang patah-patah (zig-zag). Bintik-bintik ini adalah partikel koloid. Gerak patah-patah adalah akibat tumbukan oleh molekul medium pendispersinya ELEKTROFORESIS + Materi zat dalam keadaan partikel koloid memiliki permukaan lebih luas dari pada zat sebelumnya. Jika benda dibelah terus menerus sampai sebesar partikel koloid tentu jumlah permukaan seluruh partikel sangat luas. Karena adesi antara partikel dengan partikel dengan molekul medium pendispersi terjadi pada permukaannya maka makin luas jumlah permukaan makin besar adesinya. Adesi antara partikel dengan zat lain pada permukaannya disebut adsorbsi. ELEKTROFORESIS +Partikel-partikel mempunyai muatan listrik di permukaannya akibat dari ionisasi atau adsorbsi dengan ion. Jika dalam dispersi koloid terdapat medan listrik maka partikel akan bergerak oleh pengaruh medan listrik itu. Gerakan ini disebut elektroforesis. KOAGULASI +Koagulasi adalah proses penggumpalan atau pengendapan koloid. Koagulasi dapat terjadi jika: 1. Dua sol yang berbeda muatan bercampur 2. Penetralan elektroforesis muatan sol oleh elektroda 3. Pemanasan sol 4. Penambahan elektrolit pada sol Urutan kemudahan menggumpal dari elektrolitnya menurut hardy schiza bergantung pada valensinya. Urutannya yaitu: Sn4+ > Al3+ > Mg2+ > Na+ PO43- > SO43+ > Cl- KOLOID PELINDUNG +Sol hidrofil lebih stabil terhadap elektrolit daripada sol hidrofob, karena ini koloid seperti gelatin atau lem arab digunakan untuk mencegah pengendapan koloid hidrofob terhadap elektrolit. Koloid seperti gelatin ini disebut sol pelindung karena melindungi koloid hidrofob terhadap koagulasi. Sebagai contoh adalah penstabilitas sol emas yang hidrofob terhadap penambahan elektrolit nacl dengan penambahan gelatin. pembuatan koloid 1. DISPERSI (pembuatan koloid dengan memperkecil zat terdispersi menjadi partikel- partikel koloid) 2. KONDENSASI (pembuatan koloid melalui reaksi kimia lebih dahulu) DISPERSI Dispersi mekanik Peptisasi partikel besar digerus menjadi Partikel dipecah menjadi partikel koloid dengan partikel koloid dengan penggilingan. menambah air atau zat Dispersi elektrolit peptisasi lain. Contoh: dua elektroda logam (platina, Serbuk AgCl + air suling-> emas, dan perak) dimasukkan koloid ke dalam air. dengan dialiri Endapan Al(OH)3 + HCl encer - listrik berpotensi tinggi logam > koloid menguap dan menkondensasi Larutan FeCl3 + H2O -> koloid sebagai partikel koloid Fe(OH)3 KONDENSASI +Terdapat 4 reaksi yang 3. Cara hidrolisis menghasilkan koloid: Contoh: FeCl3(aq) + H20(l) -> Fe(OH)3(sol) 1. Cara reduksi + 3 HCl (aq) Contoh: 2 AuCl3 + SnCl2 -> 2 Au + SnCl4 4. Cara dekomposisi rangkap Contoh: 2. Cara oksidasi As2O3 + 3 H2S -> As2S3 + H2O Contoh: AgNO3 + KBr -> AgBr + KNO3 2 H2S + SO2 -> 2 H2O + 3 S kestabilan koloid
Agar partikel koloid tidak saling bertuebukan dan melekat satu
sama lain maka dibutuhkan emulsi Contohnya adalah: membersihkan minyak dikulit dengan sabun. Disini sabun sebagai emulsi dimana sabun mempunyai dua gugus yang satu bersifat hidrofilik dan yang lainnya bersifat hidrofob sehingga menyak dan air dapat sama2 terangkat dari kulit. macam koloid +Emulsi (partikel cair, medium pendispersinya juga air) Contoh: minyak dalam air +Gel (dari molekul raksasa yang bergabung membentuk massa yang kaku) Contoh: jelly dan gel gelatin kegunaan koloid Sifat koloid digunakan pada: +Pengendapat cottrell +Penjernihan air + Pembuatan dari karet alam menjadi barang olahan +Mencuci dengan sabun +Prinsip dialisis Thanks! Any questions?