Anda di halaman 1dari 61

Pemicu 2

Blok Biomedik 3
Dadaku Benjol

Kelompok 19
Kelas B Tahun 2013
Kelompok 19

Tutor : dr. Ekky


Ketua : Ajeng Puspita Ningrum
Sekertaris : Adhi Wardana
Penulis : Caroline Arlis Chouwanto

Anggota :
1. Irene Fausta Wijono
2. Hendri Anas Kristanto
3. Anggreini Oktavia Trisno
4. Liliani Labitta
5. Gabriela Ellenzy
6. Jessica Elizabeth
7. Alfriandra Sepalawandika
8. Yulis Timotius
9. Ade Fitriyani
Pemicu

Dadaku Benjol
Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
ada benjolan sebesar telur puyuh di payudara kiri dan benjolan sebesar
kelereng pada ketiak kiri sejak 1 bulan yang lalu. Kadang-kadang benjolan
terasa nyeri. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tanda vital dalam batas
normal.

Apa yang dapat dipelajari dari skenario di atas ?


Istilah – istilah sulit
Permasalahan

1. Mengapa dada perempuan itu ada benjolan di payudara sebelah kiri ?


2. Benjolan yang terasa nyeri pada payudara atau ketiak ? Mengapa nyeri ?
3. Apa ada hubungan benjolan di payudara kiri dan ketiak kiri ?
4. Selain pemeriksaan fisik, apa ada cara lain untuk mempertegas diagnosa ?
Curah pendapat
1. Parasit, Kelenjar getah bening, Radang kronik karena TBC, Kanker,
Hormonal, Tumor
2. Karena radang
3. Ada, benjolan di ketiak kiri merupakan reaksi pembengkakan kelenjar
getah bening secara lokal
4. Biopsi, Pemeriksaan makroskopik, Mamografi
Review
Radang kronik
Parasit
Benjolan Neoplasma
Trauma
Limfadenitis
Pengambilan spesimen

Diagnosa
Learning objective
Mengetahui dan menjelaskan
1. Definisi, jenis, patofisiologi terjadinya tumor dan neoplasma
2. Penyebab dan ciri-ciri tumor
3. Pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa sesuai dengan
penyebab
4. Definisi dan jenis-jenis perkembangan sel
5. Karsinogen dan kokarsinogen
Lo 1
Definisi, jenis, patofisiologi terjadinya
tumor dan neoplasma
Defenisi Tumor
 Tumor:
• pembengkakan, salah satu tanda kardinal peradangan
• Pembesaran yg morbid
• Pertumbuhan baru suatu jaringan dgn multiplikasi sel-
sel yg tidak terkontrol dan progresif, disebut jg
neoplasma
(dorland, 2010)
Klasifikasi Tumor
Klasifikasi berdasarkan :

1. Sifat biologik tumor


 Tumor jinak
 Tumor ganas
 Tumor intermediate

2. Asal jaringan (histogenesis)


 Sel totipoten
 Sel embrional pluripoten
 Sel berdiferensiasi
2. Klasifikasi atas dasar asal sel/jaringan
(histogenesis)
a. Sel totipoten
Sel yg dpt berdiferensiasi ke dlm tiap jenis sel tubuh.
Banyak dijumpai pd gonad yaitu sel germinal.
• Tumor sel germinal
- sel tdk b’diferensiasi (seminoma/disgerminoma)
- sel b’diferensiasi minimal (karsinoma embrional)
- sel b’diferensiasi ke jenis jaringan (choriocarsinoma)
- sel b’diferensiasi somatik (teratoma)
b. Sel embrional pluripoten
- b’diferensiasi ke dlm b’bagai jenis sel
- m’btk b’bagai jenis struktur alat tubuh
- tumor sel embrional pluripoten : embrioma/blastoma

C. Sel yg berdiferensiasi
i. Tumor epitel
 T. Jinak epitel :
adenoma jk t’btk dr epitel kelenjar (adenoma kolon)
papiloma jk b’asal dr epitel permukaan
 T. Ganas epitel :
karsinoma
adenokarsinoma jk tumor ganas epitel yg b’asal dr epitel kelenjar
ii. Tumor jaringan mesenkim
- T. Jinak mesenkim : nama asal jaringan (nama Latin)
dg akhiran oma (fibroma)
- T. Ganas mesenkim : nama asal jaringan(nama Latin)
dg akhiran sarcoma (fibrosarcoma)
Tabel Perbandingan
Tumor jinak Intermediate Tumor ganas

Sifat pertumbuhan Lambat Bervariasi cepat

Tumbuh infiltratif Tidak Lokal Infiltratif

Kemampuan Tidak ada Rendah/tidak Tinggi


metastatis

Pengobatan Eksisi Eksisi luas Eksisi luas,


pengankatan KGB
regiona,kemothrapi

Angka Tinggi Cenderung residif Buruk, cenderung


kesembuahan setlah residif dan
oprasi metastatis
Lo 1
LO 2

Mengetahui dan Menjelaskan


Penyebab dan Ciri-Ciri Tumor
Ciri-ciri Tumor Ganas:
1.Tumbuh infiltratif:
tumbuh bercabang-cabang menyebuk ke dalam jaringan
sehat disekitarnya, menyerupai jari-jari kepiting.

2.Residif (kambuh):
biasanya setelah diobati sering kali tumor ganas dapat
tumbuh lagi terdapat sel-sel tumor yang tertinggal yang
kemudian tumbuh dan menjadi besar membentuk tumor pada
tempat yang sama.
3.Metastasis (anaksebar) :
Walaupun tidak semuanya tetapi umumnya tumor ganas sanggup
mengadakan anaksebar di tempat lain melalui peredaran darah atau
cairan getah bening.

4.Tumbuh cepat:
secara klinik tumornya cepat membesar dan secara mikroskopik
banyak ditemukan mitosis baik mitosis normal ataupun mitosis
abnormal.

5.Perubahan-perubahan pada inti sel:


inti tampak lebih besar sehingga perbandingan inti dengan
sitoplasma 1:1 atau 1:2.Padahal seharusnya 1:4.Sebenarnya bukan inti
na yang membesar namun jumlah sitoplasma nya yang berkurang.
6.Anaplasi:
Derajat morfologi sel tumor menyerupai sel-sel normal (asalnya)
disebut diferensiasi.Bila menyerupai sel asal maka berdiferensiasi baik
dan sebaliknya juga. Kehilangan diferensiasi disebut dediferensiasi
atau anaplasi.Makin anaplastik suatu tumor maka tumor tersebut
makin ganas.

7.Kehilangan Polaritas:
Sel-sel epitel normal umumnya membentuk susunan tertentu.Pada
tumor ganas susunan yang teratur ini akan hilang sehingga letak sel
yang satu dengan sel yang lain tidak teratur lagi.

8.Tumor ganas jika tidak diobati akan menyebabkan pasien meninggal


dunia walaupun tumor terdapat di kaki atau tangan.
Ciri-ciri tumor jinak:
1.Tumbuh Ekspansif:
Mendesak jaringan sehat di sekitarnya dan jaringan sehat yang
terdesak ini membentuk simpai=kapsel dari tumor

2.Residif (kambuh) :
Karena tumor jinak bersimpai,maka bila diangkat mudah
dikeluarkan seluruhnya,sehingga tidak ada bagian yang tertinggal dan
tidak menimbulkan residif.
3.Tumor jinak tidak mengadakan anak sebar/ Metastasis

4.Tumbuh lambat:
Sehingga tumornya tidak cepat membesar dan pada pemeriksaan
mikroskopik tidak ditemukan gambaran mitosis yang abnormal.

5.Inti sel:
tidak terdapat perubahan pada inti sel.Inti sel tumor masih
menyerupai inti jaringan asalnya bentuknya teratur.
6.Anaplasi:
Pada tumor jinak sel-selnya masih menyerupai sel-sel jaringan
asalnya maka tumor dikatakan berdiferensiasi baik.

7.Pada tumor jinak tidak ditemukan “loss of polarity”.

8.Tumor jinak biasanya tidak menyebabkan kematian apabila letaknya


tidak pada alat tubuh yang vital.
Ciri-ciri tumor
Karakterist Jinak Ganas
ik
Diferensiasi Terdiferensiasi dg baik; Beberapa kurang
struktur menyerupai berdiferensiasi dan
jaringan asal mengalami anaplasi;
struktur tidak sama dg
jaringan asal
Derajat Progresif dan lambat; bisa Sukar diprediksi, bisa lambat
pertumbuha berhenti atau mengalami ke cepat; struktur mitotik
n kemunduran; unsur banyak dan abnormal
mitotik cenderung normal
& jarang ditemukan
Invasi Biasanya kohesif dan Invasif scr lokal, infiltratif,
ekspansif, massa yg terkadang kohesif dan
memiliki batas (kapsul) ekspansive tapi dg invasi
shg tdk menyebar mikroskopik
Metastasis Tidak ada Sering ada; lbh bsar & lbh
sedikit berdiferensiasi =
lebih rentan bermetastasis
Invasi tumor ganas
 Karsinoma insitu: tidak melewati basal
membran
 Invasi mikro: menembus basal membran
menginvasi jaringan dibawahnya
 Invasi lokal: perluasan pada tempat tumor
terbentuk
Syarat metastasis
 Sel hidup otonom
 Lingkungan memadai
 Lintasan penyebaran:
• P. darah
• P. limfe
• Rongga permukaan tubuh
• Transplantasi lansung
Penilaian tumor
 Grading: penentuan derajat keganasan secara histologik
• I – low grade  prognosa baik
• IV – high grade  prognosa buruk
 Staging: berdasarkan pemeriksaan klinis dan radiografik
(CT-scan, MRI) menggunakan TMN system
• Tumor – seberapa jauh tumor berkembang scr lokal
• Nodes – apabila kanker tlh menyebar ke KGB lokal
• Metastases – apabila kanker tlh menyebar ke bagian tubuh
lain
 Efek neoplasma pada sipenderita :
 Tumor jinak :
 1 . Posisi tumor : proliferasi sel tumor
akan menekan jaringan di sekitarnya yang
akan menjadi atrofik . Cth : adenoma
kelenjar gondok akan menekan trachea
dan menggangu pernapasan.

 2. kimplikasi sekunder : pendarahan dapat


terjadi pada tumor tumor jinak diselaput
lendir cth : papilloma pada tratus
digestivus dan tractus urnarius . Yang
akan menimbulkan nyeri .
 3. produksi hormon yang bertambah :
tumor jinak kelenjar endokrin dapat
menghasilkan hormon yang berlebihan
sehingga akan timbul akibat akibat
kelebihan hormon ini pada sipenderita
 Tumor ganas : menimbulkan gangguan
yang disebabkan oleh posisinya dan
komplikasi sekunder seperti tumor jinak.
Produksi hormon yang berlebihan pada
tumor ganas kelenjar endokrin mungkin
tidak terjadi karena kerusakan sel sel
normal oleh sel tumor.
Penyebab Tumor
 Penyebab : radang dan non radang
 Radang
1.Parasit (wuchereria bancrofiti,brugia
malayi,brugia timori)
2.Bakteri (mycobacterium tuberculosis)

 Non radang
1.Neoplasma
Radang
Wuchereria bancrofti
 Ciri-ciri:  Cacing dewasa: di
• Memiliki sarung
pembuluh atau
• Tidak ada inti tambahan
pada ekor
kelenjar limfe
• Lengkung badan yang
 Mikrofilaria : di darah
halus
• Intinya tersebar rata

 Hospes: manusia
 Vektor: culex
quinguefasciatus (kota),
anopheles & aedes
(pedesaan)
Daur hidup Wuchereria bancrofti
Wuchereria bancrofti
PATOGENESIS
 microfilaria darah/jar terhisap vector
 menembus dinding tubuh nyamuk
 L1 ada ekor, seperti sosis
 L2 ekor hilang
 L3 infektif (migrasi dari abdomen ke kepala
nyamuk) masuk ke manusia melalui luka
tusuk, menuju pemb/kel limfe
 L4 bersarang di sal limfe
 L5 cacing dewasa di limfe rangsang
imunitas limfe bengkak menembus
keluar edema btk jar ikat kaki gajah
Wuchereria bancrofti
 Komplikasi :
• Limfadenitis : radang kelenjar limfa
• Urethritis: radang pada uretra pria
• Orkitis : radang pada scrotum
Radang
Brugia malayi/timori
 Ciri-ciri:  Cacing dewasa: di
• Memiliki sarung (warna pembuluh atau
merah muda) kelenjar limfe
• Ada inti tambahan di  Mikrofilaria : di darah
ekornya  Periodik: nokturna
• Lengkung badan kasar (timori),
• Intinya berkelompok subnokturna, non
periodik
 Hospes:manusia
 Vector: anopeles
barbirostris/nigerimus
Brugia malayi/timori
 Patogenesis
(mirip dengan W.bancrofti)
• Demam, dan radang sal limfe, hilang
timbul berulang kalimenjalar ke
bawah mengenaI sal limfe (limfangitis
retrograd) menjalar ke jar sekitar
tungkai bawah kena limfadema kaki
gajah. alat kelamin & payudara ga
pernah diserang, kec ada w. Bancrofti
Radang

Mycobacterium tuberculosis
 Ciri-ciri:
• Selnya berbentuk
batang (basil)
• Selnya
berkelompok
(seperti rantai)
Mycobacterium tuberculosis
 Cara infeksi:
Berhadapan batuk(droplet) terhirup hidung sal
nafas paru2alveolibertemu makrofag alveoli
berinteraksi
Patogenesis:
1. Intrapulmonary:
◦ Jika makrofag menang kuman mati
◦ Jika makrofag kalah kuman bermutiplikasi tuberkel (btk
kaseosa)
◦ Lalu kalau daya tahan tubuh turun maka nyebar ke paru2
2. Extrapulmonary:
◦ Bs jg masuk ke limfe pemb darah lesi hati, ginjal, dll
◦ Atau resolusi (daya tahan tubuh naik) kalsifikasi kuman
diam (kalau daya tahan turun jd patogen) [ghon complex:
dorman]
Mycobacterium
tuberculosis
Infeksi utama & Reaktivasi
 Reaktivasi: disebabkan oleh
tuberkel bacilli yang bertahan dari
infeksi utama. Tuberkulosis
reaktivasi dikarakterisi dengan
pembentukan tuberkel, kaseasi,
dan fibrosis. Biasanya tidak
melibatkan jaringan limfa regional
Lo 3
Pemeriksaan yang dilakukan untuk
menegakkan diagnosa sesuai dengan
penyebab
Lo 3
1. Pemeriksaan Patologi Anatomi
a. Biopsi insisi
Mengambil sebagian kecil bagian tumor padat dengan
menggunakan pisau bedah
b. Biopsi eksisi
Mengambil seluruh tumor secara eksisi. Untuk tumor jinak tindakan
ini sekaligus sebagai terapi.
c. Biopsi truncut
Mengambil sebagian bagian tumor dengan alat biopsi khusus
berbentuk jarum besar yang dapat memotong dan mengambil jaringan
tumor.
d. Biopsi sumsum tulang
Biopsi ini dilakukan pada daerah sternum atau krista iliaca setelah
disinfeksi dilakukan anestesi lokal pada kulit
Lo 3
e. Biospi endoskopi
Mengambil sebagian kecil jaringan tumor dengan
menggunakan endoskop.
f. Biopsi aspirasi dengan jarum
Mengambil sebagian kecil tumor padat dengan cara
disedot dengan menggunakan jarum yang ditusukkan ke dalam
jaringan tumor.
Lo 3
2. Pemeriksaan Makroskopik
Dengan penglihatan mata biasa diperhatikan jaringan tumor itu. Secara
makroskopik dapat terlihat ada atau tidaknya tumor, adanya pertumbuhan
yang infiltratif, apakah jaringan tumor rapuh atau tidak.

3. Pemeriksaan histologik
Cara yang paling penting untuk menegakkan diagnosis neoplasma.
Contohnya dengan frozen section, digunakan pada operasi cepat dan
diagnosisnya tepat samapai 50 - 95%.

4. Pemeriksaan sitologik
Dasar pemeriksaan ini adalah:
• Perubahan patologik yang disebut anaplasi yang merupakan sifat sel
tumor ganas dan yang merupakan perubahan dari sel normal.
• Sel- sel tumor ganas kohesinya kurang dari sel normal,sehingga
mudah terlepas.
Lo 3
5. Pemeriksaan darah tepi
Salah satu cara adalah menentukan sel-sel tumor pada peredaran darah. Sel-
sel tumor dikumpulkan dengan sedimentasi, sentrifugasi darah dalam
larutan albumin atau larutan-larutan lain yang mempunyai berat jenis
tertentu.
LO 4
Menjelaskan definisi dan jenis – jenis perkembangan sel
LO8

Adaptasi Sel
 Atropi
 Hipertropi
 Hiperplasia
 Metaplasia
 Degenerasi
 Atropi
Pengecilan ukuran sel bagian tubuh yang
pernah berkembang sempurna dengan
ukuran normal

 Penyebab :
-Berkurangnya beban
kerja
-Hilangnya persarafan
-Berkurangnya suplai
darah
-Malnutrisi
-Hilangnya rangsangan|
endokrin
-Penuaan
 Hipertropi
Ukuran sel jaringan atau organ
yang menjadi lebih besar dari
ukuran normalnya

Hipertropi murni : tidak ada


penambahan sel baru
Pseodohipertropi : proliferasi sel
stroma
 Hiperplasia
Peningkatan jumlah sel dalam organ
atau jaringan

Hiperplasia fisiologik :
-Hiperplasia hormonal : poliferasi
epitel kelenjar payudara perempuan
saat pubertas dan selama kehamilan
-Hiperplasia kompensatorik : terjadi
saat sebagian jaringan dibuang atau
sakit
 Metaplasia
Perubahan sel mature jenis
tertentu menjadi sel mature jenis
lain
 Degenerasi
Perubahan biokimia intraseluler
yang disertai perubahan morfologi
-Degenerasi bengkak keruh
-Degenerasi albumin
-Degenerasi vakuoler/hidropik
Lo 5
Karsinogn dan kokarsinogen
Lo 5
Karsinogen
zat yang menyebabkan penyakit kanker. Zat-zat karsinogen menyebabkan
kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel
tubuh, dan hal ini mengganggu proses-proses biologi

Karsinogen terbagi :
 Kimia
 Virus
 Fisik
 Agen biologik
Lo 5
Kimia :
 Bereaksi langsung : gol alkylating agents, gol acylating agents
 Memerlukan perubahan metabolis : hidrokarbon, amon aromatik
 Nitrosamin
 Unsur logam yang bersifat elektrofilik

Karsinogen virus :
Virus onkogenik
 Virus DNA – Human papiloma virus Epstein Barr, virus hepatitis virus

cyttomegalovirus
 Virus RNA – Rous Sacroma virus, Bittner milk faktor
Lo 5
Virus onkogenik
DNA
Pada manusia
 Virus papiloma manusia : kutil dan kondiloma, karsinoma sel skuamosa,
vulva dan serviks
 Virus herpes (HSV 2) : karsinoma vulva dan serviks
 Virus Ebstein Barr : Limfoma Burkitt Afrika, karsinoma nasofaring
 Virus sitomegalo : sarkoma kaposi
 Virus Hepatitis B : karsinoma hepatoselular

RNA
Pada manusia
 Virus leukemia sel T manusia (HLTV I) : leukemia / limfoma sel T
 Virus tumor payudara : karsinoma payudara
 Agen tak ditemukan : leukemia, limfoma
Lo 5
Karsinogen fisik :
 Sinar ultra violet – kulit
 Radiasi pengion – pekerja industri/lab

Agen biologik :
 Hormon
 Mikotoksin (jamur)
 Parasit
Lo 5
Kokarsinogen
Zat diberikan sebelum atau bersamaan dengan karsinogen dan
menghasilkan tumor yang lebih parah daripada bila hanya dengan
karsinogen tersebut.

Kokarsinogen :
 Jenis kelamin
 Umur
 Ras
 Lingkungan
 Geografik
 Herediter
 Penyakit paraneoplastik
Karsinogen: Kimia
 Direct carcinogen (bereaksi langsung) :
• Alkylating agents
• Acylating agents
 Indirect carcinogen (melewati perubahan metabolis) :
• Hydrocarbon  asap rokok, gosong
• Aromatic amine  cat, zat pewarna
• Nitrosamine  ke sel hati (kacang yg pahit)
• Metal elements
Karsinogen: agen biologik
 Hormon
• co/ estrogen membantu pembentukan
kanker endometrium dan payudara, hormon
steroid merangsang karsinoma sel hati.
 Mitotoksin (jamur)
• Aspergilus flavus (jamur kacang2an) yg
diolah kurang baik dan penyimpanannya,
membuat aflaktoksin B1, berkaitan dengan
karsinoma sel hati.
 Parasit
• Schistosoma  ca vesica urinaria
• Clonorchis sinensis  adenoca vesica felea
(kandung empedu)
Kesimpulan
Penyebab tumor belum dapat diketahui dengan
pasti sebelum hasil pemeriksaan laboratorium
didapat, terdapat berbagai macam
kemungkinan penyebab terjadinya tumor,
antara lain karena karsinogen kimiawi, energi
radiasi,virus onkogenik ,mikroba, parasit
maupun karena faktor co – karsinogen.
Daftar Pustaka
 Reid R., Roberts F. Pathology illustrated.
Philadelphia. Elsevier; 2005
 Kumar, Abbas, Fausto, Mitchell. Basic
pathology. 8th edition. Philadelphia.
Elsevier; 2005
 Rubin E., Reisner HM. Essential of Rubin’s
Pathology. 5th edition. Lippincott Williams
& Wilkins; 2009
 Bagian Patologi Anatomik FKUI, Patologi,
1973

Anda mungkin juga menyukai