a. Masker.
b. Sarung tangan.
c. Botol/ Wadah limbah B3
d. Senter.
e. Spuit 20 cc.
f. Double Tape.
g. Kantong plastik ukuran 2 Kg dan 5 Kg.
h. Spidol.
i. Stiker no. 121.
j. Kertas karton.
k. Tali pengikat.
l. Lembar peringatan.
m. Laporan Kejadian.
.
2. Prosedur
2. Cara Kerja :
a. Cuci tangan pada air mengalir.
b. Pakai sarung tangan rumah tangga, masker, kacamata / pelindung wajah.
c. Serap darah / cairan tubuh sebanyak-banyaknya dengan kertas / koran
bekas tissue.
d. Buang kertas penyerap bersama sampah media dalam kantongan yang
kedap air berwarna kuning.
e. Semprotkan area bekas tumpahan cairan tubuh dengan natrium hipoklorit 0.5
% biarkan 10 – 15 menit kemudian bersihkan kembal
f. Bilas dengan lap basah/ tissu dan deterjen yang bersih hingga klorin
terangkat.
g. Lepas APD dan tempatkan ke wadah yang sesuai untuk pembersihan dan
disinfeksi lebih lanjut
h. Lakukan kebersihan tangan dengan sabun dan air yang mengalir.
JANGAN PANIK
A. Bila terjadi Kebakaran
I. Kepala IGD :
i. Bersama Perawat menuju lokasi kebakaran.
ii. Segera evakuasi korban ke tempat aman
iii. Lakukan triase pertama pada korban, beri label
sesuai kondisi korban. II. Dokter IGD :
i. Lanjutkan penanganan korban, bila perlu serahkan
penanganan selanjutnya ke dokter ahli.
ii. Pindahkan korban ke ruang rawat inap. B. Bila terjadi Gempa /
Gedung runtuh
I. Kepala IGD :
i. Pimpin dan koordinasi perawat menuju lokasi.
ii. Segera evakuasi korban ke tempat aman.
iii. Lakukan triase pertama pada korban, beri label
sesuai kondisi korban.
A. Bila terjadi kecelakaan massal
I. Pra Rumah Sakit
i. Dokter Penanggung jawab IGD : Lakukan triase ditempat kejadian.
ii. Dokter IGD dan Perawat :
Lakukan penanganan korban dan beri label
pada korban. II. Di Rumah Sakit
i. Dokter jaga IGD :
Lakukan triase ulang pada korban.
ii. Dokter jaga IGD & Perawat :
Lakukan penanganan korban sesuai urutan
prioritas label yang diberikan. B. Bila terjadi keracunan massal
I. Pra Rumah Sakit
i. Dokter Penanggung jawab IGD :
Lakukan Triase ditempat kejadian. ii. Dokter IGD & Perawat :
a. Lakukan penanganan korban dan beri label pada korban.
b. Ambil sampel makanan atau minuman, muntahan atau tinja korban untuk
keperluan diagnostik. II. Di Rumah Sakit
i. Dokter jaga IGD :
Lakukan triase ulang pada korban.
ii. Dokter jaga IGD, Dokter IGD & Perawat : Lakukan penanganan korban sesuai urutan
prioritas label yang diberikan.
Beri pertolongan pertama sesuai Lembar Data Keamanan Bahan.
Bila terkena mata :
buka kelopak mata dan bilas dengan air mengalir selama ± 15 menit,
segera bawa korban ke Instalasi Gawat Darurat.
Bila terkena kulit dan pakaian,
lepas baju yang terkontaminasi,
Bilas kulit yang terpapar dengan air mengalir selama 15 menit.
Bila tertelan, beri pertolongan sesuai Lembar Data Keamanan Bahan, pilih salah
satu :
Jangan dimuntahkan;
kecualidiarahkanuntuk melakukannya olehtenaga medis.
cuci mulut korban dengan air ( bila korban masih sadar ).
berikan segelas penuh air atau susu untuk diminum.
segera bawa korban ke Instalasi Gawat Darurat.
Beri rangsangan untuk muntah ;
bila kondisi pasien sadar, cuci mulut korban dengan air.
beri korban 2 – 4 gelas air atau susu untuk diminum.
segera bawa korban ke Instalasi Gawat Darurat.
Bila terhirup;
segera bawa korban ke udara terbuka atau pindahkan korban dari area paparan dan
pakaikan selimut.
berikan nafas bantuan bila korban tidak bernafas.
segera bawa korban ke Instalasi Gawat Darurat.
Membuang limbah B3 di
tempat sampah/plastik
warna merah/ umgu
Apa bila erjadi
kebakaran disekitar
anda, apa yang anda
lakukan ???
Satpam yang mengetahui dan menerima informasi adanya kebakaran
atau kode merah/Code Red wajib melakukan :
1. Tetap tenang jangan panik.
2. Segera telpon ke Informasi,sampaikan dengan jelas telah terjadi:
Kebakaran di : ……………….. Nama pelapor : ………………..
Instalasi/bagian : ………………..
3. Segera menghubungi anggota Satpam yang lain (Pos II,Pos
Rawat Inap dan Patroli jaga)untuk segera mendatangi TKP.
4. Setelah mendengar kode merah,Satpam Pos II sebelum menuju
ke TKP,mengambil APAR dan kunci box hidran di Pos I
terlebih dahulu.
5. Anggota Satpam dari Pos II membawa APAR dan kunci box hidran langsung
menuju ke lokasi terjadinya kebakaran dan padamkan api dengan APAR.
6. Anggota Satpam yang berada di TKP melaporkan situasi dan
kondisi di TKP pada Pos I guna tindak lanjut berikutnya.
7. Apabila kondisi tidak bisa diatasi dan api semakin membesar
maka anggota Satpam di TKP segera menghubungi Pos I,beritakan dengan jelas bahwa
api tidak dapat dikendalikan,segera evakuasi dan pergunakan hidran.
8. Satpam di Pos I setelah menerima berita dari anggota Satpam
yang berada di TKP segera telpon ke informasi dan beritakan dengan jelas situasi
terakhir di TKP.
9. Anggota Satpam Pos I tetap siaga di Pos I,mengatur tersedianya jalan masuk bagi
bantuan luar yang datang,memberi
pengarahan/petunjuk bagi bantuan luar yang datang dan selalu berkoordinasi dengan
regu/pihak lain.
10. Anggota Satpam dari Pos rawat inap yang berada di TKP
menyelamatkan dokumen serta aset rumah sakit yang dapat
diselamatkan ke titik berkumpul terdekat.
11. Satpam patroli yang ada di TKP mengamankan area gedung
yang terbakar,mengatur lalu lintas di sekitar gedung,mengatur perpindahan
kendaraan di tempat parkir ke tempat lain yang aman.
12. Setelah bencana kebakaran dinyatakan aman,melakukan
penyisiran ke TKP dan sekitarnya untuk memeriksa korban dan aset rumah sakit yang
perlu diselamatkan/diperbaiki.
13. Membuat laporan serta kronologis kejadian dan diserahkan ke pimpinan.
Helm merah : Prioritas memadamkan api
Helm Kuning : Prioritas menyelamatkan pasien
Helm Biru : Prioritas menyelamatkan aset
Helm Putih : Prioritas menyelamatkan
Dokumen
A. JANGAN MENGGUNAKAN LIFT pada saat kebakaran atau gempa
1. Jangan panik dan segeralah menuju pintu keluar
2. Ada ruangan berasap segeralah merangkak kearah pintu
3. Jangan buka pintu jika pintu terasa panas dan dan bacalah bagian bawah
4. Bukalah pintu dan segeralah ke tangga darurat terdekat
5. Jika koridor berasap merangkaklah ke tangga darurat terdekat
6. Turunlah lewat tangga hingga anda menemukan tanda Assembling Point