Anda di halaman 1dari 38

HAK AZASI MANUSIA

DAN RULE OF LOW

UPT BSMKU
Universitas Jember

1
3. HAK & KEWAJIBAN WARGA
NEGARA
Pengertian:
• Warga Negara (citizen): ‘anggota
suatu komunitas yang membentuk
negara.’ Warga Negara

Penduduk
Orang yang
Orang Asing
berada di
wilayah negara Bukan
Penduduk
• Kewarganegaraan: ‘keanggotaan yang
menunjukkan hubngan atau ikatan negara
dengan warga negara’
1. Kewarganegaraan dlm arti Yuridis dan
Sosiologis. Yuridis: ditandai dengan adanya
ikatan hukum antara orang-orang dengan
negara atau dibawah kekuasaan negara.
Sosiologis: tidak ditandai ikatan hukum
melainkan ikatan emosional (perasaan,
keturuan, nasib, sejarah, tanah air)
2. Kewarganegaraan dlm arti Formil dan Materiil.
Formil: menunjuk pada tempat
kewargenagaraan. Materiil: menunjuk pada
akibat hukum dari status kewarganegaraan.
• Kewarganegaraan seseorang mengakibatkan
orang tsb memiliki pertalian hukum serta tunduk
pada negara yang bersangkutan.
Penentuan WN
1. Ius Soli: kewarganegaraan seseorang ditentukan
dari tempat orang tersebut dilahirkan
2. Ius Sanguinis: kewarganegaraan seseorang
ditentukan berdasarkan keturunan dari orang
tersebut
Ketentuan WN atas Aspek Perkawinan
1. Asas persamaan hukum: satu ikatan yang tidak
terpecah sbg inti masyarakat. Dng asas ini
diusahakan status kewarganegaran suami dan istri
adalah sama
2. Asas persamaan derajat: suatu perkawinan tidak
menyebabkan perubahan status kewarganegaraan
suami istri.
Problematika Status Kewarganegaraan
1. Apatride: orang-orang yang tidak
memiliki status kewarganegaraan
2. Bipatride: orang-orang yang bestatus
kewarganegaraan rangkap/ganda
3. Multipatride: orang yang memiliki status
kewarganegaran banyak/ lebih dari dua.
Warga Negara Indonesia: Pasal 26 UUD
1945
a) Orang-orang bangsa Indonesia asli
b) Orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang menjadi WN
Ketentuan UU WNI:
a) UU No. 3/1946 ttg Warga negara dan
Penduduk negara
b) UU No. 62/1958 ttg Kewarganegaraan
Republik Indonesia
c) UU No. 12/2006 ttg Kewarganegaraan
Republik Indonesia: berisi (1) siapa yang
menjadi WNI; (2) syarat dan tata cara
memperoleh Kewarganegaraan RI; (3)
kehilangan kewarganegaraan RI; (4) syarat
dan tata cara memperoleh kembali
Kewarganegaraan RI; (5) ketentuan pidana
Asas KWNI dlm UU No. 12/2006:

1. Asas ius sanguinispenentuan


kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan;
2. Asas ius soli penentuan
kewarganegaraan seseorang
berdasarkan tempat kelahiran;
3. Asas kewarganegaraan tunggal
penentuan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang;
Asas kewarganegaraan ganda penentuan
kewarganegaraan ganda bagi anak
sesuai dengan uu.

UU no. 12/2006 pada dasarnya tidak


mengenal bipatride/apatride.
HAK SIPIL & POLITIK dalam DEKLARASI HAM
(pasal 3-21)

1. Hak atas hidup, kebebasan, dan


keamanan pribadi
2. Kebebasan dari pebudakan dan
perdagangan budak
3. Kebebasan dari penyiksaan atau
perlakuan kejam tak berperikemanusiaan,
merendahkan martabat atau dikenakan
hukuman
4. Hak atas pengakuan di mana-mana
sebagai pribadi (personal) di hadapan
hokum
HAK SIPIL & POLITIK dalam DEKLARASI HAM
(pasal 3-21)

5. Hak diperlakukan sama dan mendapat


perlindungan hokum yang sama
6. Hak mendapat penyelesaian efektif oleh
pengadilan nasional atas tindakan yang
merugikan hak-hak fundamental yang dijamin
konstitusinya
7. Hak untuk tidak ditangkap, ditahan, atau
dibuang secara sewenang-wenang
8. Hak untuk didengar secara adil dan terbuka
oleh sebuah mahkamah yang bebas dan tidak
memihak
9. Hak dianggap tidak bersalah selama belum terbukti
dalam persidangan, dan hak untuk tidak dijatuhi
hukuman lebih berat daripada hukuman yang berlaku
ketika tindak pidana dilakukan
10. Hak untuk bebas dari campur tangan sewenang-
wenang mengenai alam pribadi, keluarga, rumah atau
surat-menyuratnya, termasuk kehormatan, nama baik
dan hak atas perlindungan hokum terhadap gangguan
atau serangan-serangan yang demikian
11. Hak atas kebebasan bergerak dan menetap di dalam
batas Negara, hak untuk meninggalkan dan kembali ke
Negara mana pun, termasuk negaranya sendiri
12. Hak menikmati suaka politik di Negara lain
13. Hak atas kebangsaan
14. Hak untuk kawin dan membangun keluarga
15. Hak atas harta perorangan, tak seorangpun
boleh diambil hartanya secara sewenang-
wenang
16. hak atas kebebasan berpikir,
berkepercayaan dan beragama
17. hak atas kebebasan berpendapat, termasuk
hak untuk mencari, menerima, dan menyebar
penerangan dan ide-ide melalui media apapun
18. hak atas kebebasan berkumpul dan
berserikat secara damai
19. hak untuk ikut serta dalam pemerintahan,
dan memasuki dinas umum
Hak & Kewajiban Bela Negara
BN ialah tekad, sikap, dan tindakan WN yang
teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut
yang dilandasi rasa kecintaan pada tanah air
serta kesadaran berbangsa dan bernegara.

Wujud BN:
Kesiapan dan kerelaan WN utk berkorban demi
mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan
negara, persatuan dan kesatuan bgs Ind,
keutuhan wilayah Nus dan yuridiksi nas,
serta nilai Pancasila dan UUD 45.
Hak & Kewajiban Bela Negara
(Lanjutan)

Wujud asas demokrasi dalam BN ada 2:

• Setiap WN turut serta dlm menen-tukan


kebijakan ttg pembelaan negara lewat
perwakilan sesuai UUD 45 dan PerUUan
yang berlaku.

• Setiap WN berkewajiban turut serta dlm


setiap usaha pembelaan negara sesuai
dng kemampaun dan profesinya
Motivasi dlm BN
• Pengalaman sejarah perjuangan RI
• Kedudukan wilayah geogrfis Nus.
• Penduduk (demografis) yg besar.
• Kekayaan SDA
• Perkembangan dan kemajuan IPTEK di
bid. Persenjataan
• Kemungkinan timbulnya perang.
Demokrasi dan HAM
• Demokrasi Pancasila (1968-1998);
merupakan demokrasi konstitusional
yang menonjolkan sistem presidensial.
Era ini, berusaha meluruskan demokrasi
terpimpin, tapi peran presiden semakin
dominan thd lembaga negara lain.

• Demokrasi Pancasila era Reformasi


(1998-sekarang): berakar pd kekuatan
partai yg berusaha mengembalikan
perimbangan antara Eksekutif, Legis-
latif, dan Yudikatif. Peran partai politik
kembali menonjol.
Demokrasi dan HAM
(Lanjutan)

Perkembangan demokrasi di Indonesia:


• Demokrasi Parlementer (1945-1959):
menonjolkan peran parlemen serta
partai-partai.

• Demokrasi Terpimpin (1959-1965):


dlm banyak aspek telah menyimpang
dari demokrasi konstitusional dan
lebih menonjolkan aspek demokrasi
rakyat.
• HAMialah hak-hak dasar yg dimiliki
manusia sesuai dengan kodratnya (hak
hidup, hak kemerdekaan, hak milik, dan
hak-hak dasar lain yang melekat pada
diri pribadi manusia.sebagai
anugerah Tuhan YME
• 1946 PBB membentuk Komisi HAM
(hak poleksos)
• 1948 Komisi HAM PBB menghasilkan
Universal Declaration of Human Rights.
• HAM di Indonesia pernah disusun
Rancangan Piagam HAM oleh
panitia MPRS th 1968. Pembahasan
mengalami jalan buntu hingga
tumbangnya Orba th 1998.

• Awal Reformasi pada SI MPR 1998


menetapkan Piagam HAM,
kemudian dituangkan secara
khusus dalam UUD 1945 Pasal 28a-
28j.
Implementasi HAM
Berbagai Bidang Kehidupan
• HAM bukan suatu hak yang
bersifat statis, melainkan dinamis
yang mengandung sistem nilai
komprehensif.
• Kedinamisan HAM perlu
diperjuangkan terus menerus agar
HAM seseorang tidak dilanggar
orang lain
Implementasi HAM Berbagai Bidang
Kehidupan Perlu Pertimbangan:

1. Sistem nilai dan norma yang


dianut masyarakat
2. Sistem filsafat dan dasar
negara
3. Agama
4. Adat dan kebudayaan
5. Hukum
Implementasi HAM dalam Kehidupan Pribadi,
Hukum, dan Politik
Faktor Perkmb Pribadi

Bawaan Alamiah
Sosbud
Implementasi HAM dalam
Kehidupan Pribadi
• Setiap orang punya kebebasan untuk
melakukan sesuatu yang disukai dari tekanan
dan ancaman (musik, tari, rupa, motor, filateli,
dll)
• Kebebasan dilindungi hukum dan uu (pasal 28;
28E ayat3)
• Kebebasan perlu menghormati hak kebebasan
orang lain. Di balik kebebasan ada kebebasan
orang lain yang harus dihormati dan tidak boleh
dilanggar
Hak-hak Pribadi yang tidak boleh dilanggar oleh siapapun:
1. hak hidup,
2. hak kebebasan beragama,
3. hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan
4. hak berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat
5. hak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar
6. hak memperoleh pendidikan dan ipteks
7. hak untuk memperoleh perlindungan hukum dan
kewarganegaraan
8. hak atas pekerjaan yang layak
9. hak untuk bebas dari penyiksaan yang merendahkan derajat
manusia dan
ancaman ketakutan untuk berbuat sesuatu, termasuk di
dalamnya hak untuk
bebas dari tindak kekerasan dalam rumah tangga
10. hak tempat tinggal dan layanan kesehatan
11. hak milik artinya setiap orang berhak mempunyai milik baik
sendiri maupun
bersama-sama dengan orang lain demi pengembangan diri,
keluarga, bangsa,
dan masyarakatnya dengan cara tidak melawan hukum. Tidak
seorangpun
12. dapat dirampas hak miliknya dengan sewenang-wenang dan
secara melawan hukum. Namun demikian hak milik tersebut
berfungsi sosial
Implementasi HAM dalam Kehidupan Hukum
• Indonesia adalah negara hukum  berimplikasi pd setiap WNI dan
Penyelenggara Neg wajib tunduk dan patuh pada hukum (perwujudan
rechstaats/rule of law)
• Ciri rechstaats:
1. adanya perlindungan HAM
2. adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan negara untuk menjamin
perlindungan HAM
3. pemerintahan berdasarkan peraturan
4. adanya peradilan administrasi
• Perlindungan yang sama di depan hukum membawa implikasi pada proses yang
wajar. Proses hukum wajar jika memenuhi syarat:
a. hukum tidak berlaku surut artinya hukum itu tidak diberlakukan kepada para
pelaku pelanggaran hukum sebelum aturan hukum itu dibuat dan ditetapkan
secara sah.
b. tidak seorangpun dapat dituduh dua kali melakukan tindak kejahatan yang sama
c. seseorang dianggap tidak bersalah selama belum ada keputusan hakim yang
mempunyai kekuatan hukum yang tetap, presumtion of innosence.
d. semua orang diperlakukan sama di depan hukum, artinya tidak ada diskriminasi
di dalam proses hukum
e. proses hukum yang dilakukan sesuai dengan keadilan hukum dan keadilan
masyarakat.
f. setiap orang tidak boleh dihukum tanpa ada ketentuan hukum yang berlaku
g. setiap orang berhak didampingi pembela di dalam proses peradilan, mulai dari
pemeriksaan sampai dg keputusan pengadilan yg memiliki kekuatan yg tetap
Implementasi HAM dalam Kehidupan Politik
• Pada Pembukaan UUD 1945 mengandung makna bhw penyelesaian
masalah kehidupan berbangsa dan bernegara dilakukan dng
musyawarah secara hikmat. Hikmat artinya dilakukan dengan akal
sehat dan baik scr morak dan etika.
• Kedaulatan negara ada di tangan rakyat dan dilaksanakan sesuai
dengan UUD. Hal ini berimplikasi pada sistem demokrasi yang
dijalankan di Indonesia adalah demokrasi konstitusional.
• Implikasi HAM dalam bidang politik dijamin secara konstitusional (UUD
pasal 28D-E ayat 3) yang perlu memperhatikan:
a. peraturan hukum yang berlaku sebagaimana dituangkan dalam UUD,
UU, dan PP serta peraturan pelaksanan lainnya agar hak-hak politik
tidak dilanggar oleh orang atau pihak lain
b. etika dan moral politik agar di dalam melaksanakan hak politik
dilakukan dengan baik dan bertanggungjawab
c. ajaran Tuhan sebagaimana diatur dalam agama yang diyakini
sehingga pelaksanaan hak politik itu dapat dipertanggungjawabkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa
d. budaya masyarakat Indonesia sehingga hak-hak politik dilakukan
secara santun dan bermartabat serta berkepribadian Indonesia
e. di dalam melaksanakan hak politik tetap perlu menjaga integritas
nasional dan tidak menimbulkan perpecahan nasional.
Implementasi HAM dalam Kehidupan Politik
• Bentuk lain hak politik dapat berupa:
1. Hak berserikat dan berkumpul lewat ormas dan politik
2. Hak mengeluarkan pikiran secara lisan dan tulisan
3. Hak yang sama dalam pemerintahan
4. Hak mendirikan partai, LSM, menyebarluaskan aspirasi
dan nuraninya sesuai dengan nilai-nilai agama,
kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum, dan keutuhan
bangsa (pasal 24 UU No. 39 tahun 1999)
5. Hak mogok kerja bagi para pekerja
6. Hak memilih, memiliki, mengganti/mempertahankan
status kewarganegaraan sesuai UU Kn
7. Hak berpindah kewarganegaraan sesuai UU Kn
8. Hak bebas memilih kewarganegaraan tanpa diskriminasi
serta wajib melaksanakan kewajibannya sebagai WN
9. Hak mencari suaka politik dari negara lain
Implementasi HAM dalam Kehidupan Ekonomi, Sosial
Budaya dan Karya Intelektual
Implementasi HAM dalam Kehidupan Ekonomi
• Kebutuhan hidup manusia yang sangat banyak
sementara alat pemenuhan terbatas, maka manusia
melakukan tindakan ekonomi dengan bekerja.
• Negara Indonesia didirikan dengan tujuan memajukan
kesejahteraan umum, maka bumi, air, dan segala isinya
dikuasai negara dan dimanfaatkan untuk sebesar-
besarnya kepentingan seluruh rakyat. Dengan demikian
kegiatan ekonomi berpusat pada kegiatan kerakyatan
(UUD 1945 pasal 33 (1-3))
• Implementasi HAM (Ekonomi) perlu memperhatikan: (a)
menjamin pemerataan ekonomi; (b) membela
kepentingan rakyat banyak tidak hanya pd UKMK, tetapi
juga Usaha Swasta Nas dan BUMN; (c) mengurangi
kesenjangan antara si kaya dan miskin; (d) ekonomi yang
berwawasan lingkungan demi kelangsungan hidup; (e)
persaingan dan kerjasama ekonomi lokal maupun global
Implementasi HAM dalam Kehidupan Sosial & Budaya
• Kebutuhan pribadi tidak akan dapat dipenuhi tanpa
bekerjasama dengan orang lain. Kebutuhan bersama
yang harus dipeunhi merupakan hak publik
• Sarana pemenuhan hak publik, yakni: (a) layanan
transportasi; (b) layanan kesehatan; (c) perumahan
sehat; (d) layanan pendidikan; dan (kelestarian warisan
budaya
• Usaha negara memajukan masyarakat dan bangsa perlu
memperhatikan identitas budaya dan hak masyarakat
tradisional (sekaten, masy adat dan lembaga adat). Di
dalam masyarakat dan lembaga adat terdapat kearifan
lokal dalam menyelesaikan kehidupan bersama.
• Hak hidup sehat tidak hanya mampu memenuhi
kebutuhan makan minum, tetapi juga lingkungan hidup
yang sehat.
• Hak melestarikan budaya dijamin (pasal 28H) dengan
menghormatinya selaras dengan perkemb. zaman
Implementasi HAM dalam Karya Intelektual (HAKi)
• Manusia dibekali kemampuan rasio, cipta, rasa, dan
karsa serta kebudayaan, sehingga manusia mampu
beradaptasi dan beraktualisasi
• Kemampuan itu menjadikan manusia menciptakan
berbagai temuan baru dan inovatif sebagai karya
intelektual yang harus dilindungi
• Setiap produk (konkrit/abstrak) harus dihormati dan
dihargai.
• Karya intelektual yang jadi hak setiap pemiliknya:
1. Hak Cipta
2. Hak Paten
3. Hak atas Merek
4. Hak atas Rahasia Dagang
5. Hak atas Desain Industri
Dinamika Penegakan
Hukum dan HAM
Problematika Penegakan Hukum dan
HAM di Indonesia
• Problematika penegakan hukum dan HAM perlu ditelaah agar
kepekaan persoalan bangsa dan negara kita meningkat
• Pelanggaran hukum selalu dibarengi dengan pelanggaran HAM
• Jenis Pelanggaran Hukum dan HAM:
a. Pelanggaran hukum dan HAM ringan (pelanggaran lalin, KDRT)
b. Pelanggaran hukum dan HAM sedang (pembalakan liar,
penambangan pasir pantai, banjir lumpur, KDRT)
c. Pelanggaran hukum dan HAM berat (kejahatan genosida dan
kejahatan kemanusiaan)
• Kejahatan Genosida adalah perbuatan melanggar hukum yang
dilakukan untuk menghancurkan atau memusnahkan sebagian
kelompok bangsa/ras, etnik, atau agama
• Kejahatan Kemanusiaan adalah tindakan melanggar hukum yang
dilakukan untuk menyerang secara sistematis terhadap penduduk
sipil
Problematika Penegakan Hukum dan
HAM di Indonesia
• Faktor-faktor Penyebab Pelanggaran Hukum dan HAM:
(1) Faktor Internal dan Faktor Eksternal
• Faktor Internal terdapat pada diri pelaku yang biasanya
sulit mengendalikan diri untuk tidak melakukan
pelanggaran.
• Faktor ekternal terdapat di luar diri pelaku, dapat berupa:
a. perangkat hukum yang tidaktegas dan jelas,
b. struktur sosial dan politik
c. struktur ekonomi yang mengakibatkan kesenjangan
ekonomi
d. pemanfaatan teknologi yang tidak benar
Penegakan Hukum dan HAM di Indonesia
• Aspek Penegakan Hukum dan HAM meliputi: (1) wawasan dan
pendekatan pembinaan HAM dan hukum nasional, (2) kaidah-
kaidah hukum, termasuk yurisprudensi dan hukum kebiasaan, (3)
pranata-pranata hukum, (4) lembaga-lembaga hukum, (4) kesadaran
HAM dan hukum nasional, (5) sikap dan perilaku hukum, (6) proses
dan prosedur, cara dan mekanisme hukum, (7) monitoring, analisis
dan evaluasi, pengkajian dan penelitian hukum, (8) sistem
pendidikan hukum, (9) ilmu hukum nasional, (10) profesi hukum,
para penegak hukum dan pejabat/petugas pelayan hukum, (11)
penyedia data, bahan, kepustakaan, dan informasi hukum, (12)
sarana fisik dan non fisik, (13) rencana-rencana pembangunan
hukum dan HAM
• Penegak hukum dan HAM secara formal: Polisi, Hakim,
Jaksa,Panitra, Pengacara, dan Pejabat penyelenggara negara
• Peningkatan penegakan hukum dan HAM (2003) dilakukan dengan
Aksi Nasional HAM, berupa: (a) pengesahan perangkat konvensi
internasional HAM, (b) penyebarluasan dan pendidikan HAM, (c)
pemberian prioritas perlindungan HAM yang paling mendasar, dan
(d) pelaksanaan konvensi HAM yang disahkan PBB
Upaya Penegakan Hukum dan HAM di
Indonesia
1. Perangkat hukum dan perudang-undangan dibuat
untuk menjamin kepastian hukum.
2. Peningkatan kesadaran hukum dan HAM pada
masyarakat dan penegak hukum
3. Pemberian sangsi yang tegas hingga
menimbulkan efek jera
4. Penataan lembaga peradilan hukum dan HAM
5. Keteladan
6. Aksi nasional kadarkum dan HAM
7. Kerjasama yang sinergi antara keluarga, sekolah,
masyarakat, dan pemerintah
Pengertian Rule of Law
Menurut Philipus M.Hadjon bahwa Rule of Law yaitu lahirnya
suatu perjuangan menentang absolutisme dari kekuasaan raja yang
sewenang-wenang untuk mewujudkan negara yang didasarkan
pada suatu peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, dalam
proses perkembangannya lebih memiliki ciri yang revolusioner.
Menurut Fridmen Rule of Law yaitu kekuasaan publik yang
diatur secara legal. Oleh karena itu, setiap organisasi atau
persekutuan hidup dalam masyarakat termasuk negara
mendasarkan pada Rule of Law.
Sehingga sulit menentukan pengertian Rule of Law secara
universal, karena setiap masyarakat melahirkan pengertian itupun
secara berbeda pula,dalam hubungan inilah maka Rule of Law
muncul dengan bersifat edigon, artinya muncul dan berkembang
dari suatu masyarakat tertentu.
Unsur-unsur dalam Rule of Law
Rule of Law harus memiliki prinsip-prinsip yang
jelas, terutama dalam hubungannya dengan relasasi
Rule of Law itu sendiri. Terdapat tiga unsur yang
fundamental dalam Rule of Law, yaitu :
1. Supermasi aturan-aturan hukum tidak adanya
kekuasaan sewenang-wenang, dalam arti seseorang
hanya boleh dihukum, jikalau melanggar hukum.
2. Kedudukan yang sama dimata hukum. Meliputi hal ini
berlaku baik bagi masyarakat biasa maupun pejabat
negara
3. Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh Undang-
Undang serta keputusan-keputusan pengadilan.
Syarat-syarat Rule of Law
Syarat-syarat pemerintah yang demokratis dibawah
Rule of Law yaitu :
1. Perlindungan kostitusional, artinya selain menjamin hak-
hak individual, konstitusi harus pula menentukan teknis-
prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-
hak yang dijamin.
2. Lembaga kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
3. Pemilihan umum yang bebas.
4. Kebebasan menyatakan pendapat.
5. Kebebasan berserikat/berorganisasi dan berposisi.
6. Pendidikan Kewarganegaraan.

Anda mungkin juga menyukai