Oleh
Rio Ferdhian
141.10.1008
Hasil dan
Pembahasa Kesimpulan
n
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Banyaknya pabrik atau industri yang bermunculan justru menghasilkan
limbah yang berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama limbah cair yang
dibuang ke sungai. Dampaknya selain akan mencemari sungai tersebut juga
akan mencemari airtanah. Padahal yang kita ketahui bersama, manusia
banyak mengkonsumsi air yang berasal dari airtanah untuk sumber
kehidupan sehari-hari.
Faktor Alami:
Unsur kimia yang ada dalam
airtanah terjadi karena adanya Faktor-faktor
interaksi antar airtanah yang pengaruh
bersifat pelarut airtanah. kualitas
airtanah.
Faktor non alami:
(Purwanto
Masuknya unsur kimia tertentu
kedalam airtanah disebaabkan
Sudadi 2003)
oleh kegiatan manusia.
Outline
Pendahulua Metode
n Pengumpula
n Data
Hasil dan
Pembahasa Kesimpulan
n
METODE PENGUPULAN DATA
Bagan Alur Penelitian Seminar
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data melalui 2
metode, yaitu data primer dan
sekunder. Data primer didapat dari
pengambilan data lapangan. Data
sekunder didapat dari beberapa
referensi seperti peta RBI Lembar
Begelen, buku atau jurnal yang
berkaitan dengan materi penelitian ini,
dan lain-lain.
1. Kompas Geologi
2. Palu Geologi
3. GPS
4. Meteran
5. Peta Topografi
6. Kamera
7. Deligen
8. Alat tulis dan buku lapangan
Outline
Pendahulua Metode
n Pengumpula
n Data
Hasil dan
Pembahasa Kesimpulan
n
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Geologi Daerah Penelitian
B. Merkuri (Hg)
Hasil uji laboratorium (tabel 2, 3 dan 4) menunjukan bahwa airtanah sampel 1
(sumur 4) memiliki kadar Hg setiap mg/L yaitu < 0,0001 dan pada sampel 2
(sumur 6) memiliki kadar Hg setiap mg/L yaitu <0,0001 serta pada sampel 3
(sumur 9) memiliki kadar Hg setiap mg/L yaitu 0,0011. Munculnya kadar Merkuri
(Hg) yang melebihi baku mutu yang dibolehkan pada daerah penelitian diduga
merupakan dampak dari aktifitas pertambangan emas yang dalam
pengolahan/pemurniannya masih menggunakan zat kimia Merkuri (Hg) dan
pembuangan limbah cairnya pun dilakukan dipinggir sungai pada tanah tanpa
adanya lapisan dibawahnya yang dibuat seperti kolam-kolam yang pada akhirnya
limbah cair tersubut dibuang ke sungai yang berada tepat disamping lokasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Nomer KEP-02/MENKLH/1/1998 dimana pada peraturan tersebut kandungan
Merkuri yang dianjurkan 0,0005 mg/L dan yang dibolehkan 0,001 mg/L. Maka
didapat kesimpulan bahwa airtanah sampel 3 (sumur 9) telah melampaui baku
mutu air dan tidak layak untuk dikonsumsi karena telah tercemar Merkuri.
Tingkat kelayakan penggunaan air dilokasi penelitian sebagai air minum
berdasarkan penjelasan diatas dapat dilihat pada tabel berikut:
Outline
Pendahulua Metode
n Pengumpula
n Data
Hasil dan
Pembahasa Kesimpulan
n
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian ini yaitu:
Daerah penelitian termasuk kedalam Formasi Andesit Tua dengan
litologi lava andesit. Daerah penelitian memiliki subsatuan geomorfik perbukitan
& lereng denudasional dengan erosi kecil dengan karakteristik umum lereng
landai-curam menengah (topografi bergelombang kuat) tersayat lemah-
menengah.
Berdasarkan uji kualitas fisik berupa bau dan rasa serta uji kualitas kimia yaitu
pH dan Merkuri (Hg). Kualitas airtanah di lokasi penelitian pada sampel 3 (sumur 9)
menunjukan bahwa airtanah dilokasi penelitian tidak layak digunakan sebagai air
minum. Karena hasil uji parameter Merkuri telah melampaui nilai baku mutu air
yang dianjurkan ataupun yang diperbolehkan oleh Peraturan Menteri Negara
Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomer KEP-02/MENKLH/1/1998.
Sedangkan pada sampel 1 (sumur 4) dan sampel 2 (sumur 6) menunjukan bahwa
airtanah pada lokasi tersebut layak digunakan sebagai air minum.