Anda di halaman 1dari 46

Pemanfaatan BMN

Bentuk pemanfaatan BMN/D

Sewa Sewa / retribusi

PEMANFA Pinjam pakai


ATAN Kerjasama
pemanfaatan

Pengguna usahaan Bangun Guna


serah (BGS)

Bangun serah
guna (BSG)
SS EE W
W AA
• Adalah pemanfatan BMN oleh Pihak lain dalam
jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang
tunai

• Pertimbangan dilakukan sewa : Untuk


mengoptimalkan pemanfatan BMN yang
belum/tidak dipergunakan dlm pelakksanaan
tupoksi penyelenggaraan pemerintahan atau
mencegah penggunaan BMN oleh pihak lain
secara tidak sah
BMN yang dapat disewakan

• Tanah dan/atau bangunan, baik yang ada pada


pada Pengelola Barang maupun yang status
penggunaannya ada pd pengguna barang, dan
• BMN selain tanah dan / atau bangunan
Pihak yang menyewakan
• Pengelola barang (barang yang ada pada pengelola
barang);

• Pengguna barang ( Dengan persetujuan


Pengelola barang), untuk :
- Sebagian tanah dan/atau bangunan yang
status penggunaanya ada pada pengguna
barang;

- BMN Selain tanah dan/atau bangunan


Pihak yang dapat menyewa BMN

BUMN
BUMD
Badan Hukum lainnya
Perorangan
Ketentuan sewa BMN
BMN yang dapat disewakan adalah BMN
yang dlm kondisi belum atau tdk
digunakan oleh Pengguna barang atau
Pengelola Barang

Jangka waktu sewa BMN adalah paling


lama 5 Th sejak ditanda tangani, dan
dapat diperpanjang
Ketentuan perpanjangan sewa BMN

Sewa yg dilakukan oleh Pengelola barang,


perpanjangan dilakukan setelah dilakukan
evaluasi oleh Pengelola barang

Sewa yang dilakukan oleh Pengguna barang


perpanjangan dilakukan setelah dilakukan
evaluasi oleh pengguna barang dan disetujui
oleh Pengelola barang

PINJAM PAKAI
PINJAM PAKAI
PINJAM PAKAI

• Pinjam
Pinjam pakai
pakai adalah
adalah penyerahan
penyerahan penggunaan
penggunaan
BMN
BMN antara
antara Pemerintah
Pemerintah Pusat
Pusat dg
dg Pemerintah
Pemerintah
Daerah
Daerah dalam
dalam jangka
jangka waktu
waktu tertentu
tertentu tanpa
tanpa
menerima
menerima imbalan
imbalan dan
dan setelah
setelah jangka
jangka waktu
waktu
berakhir
berakhir BMN
BMN tersebut
tersebut diserahkan
diserahkan kembali
kembali
kepada
kepada Pemerintah
Pemerintah Pusat
Pusat
Dasar pertimbangan
Dasar pertimbangan
PINJAM PAKAI
PINJAM PAKAI

Untuk mengoptimalkan penggunaan BMN yang


belum/tidak digunakan untuk pelakskanaan
penyelenggaraan pemerintah pusat dan untuk
menunjang pelaksanaan penyelenggaraan
pemerintah daerah
Jenis BMN
Jenis BMN yang
yang dapat
dapat dipinjam
dipinjam pakaikan
pakaikan

•• BMN
BMN yang
yang berada
berada pada
pada Pengelola,
Pengelola, maupun
maupun
•• BMN
BMN yang
yang status
status penggunaannya
penggunaannya ada ada pada
pada
pengguna
pengguna barang
barang serta
serta BMN
BMN selain
selain tanah
tanah dan
dan //
atau
atau bangunan
bangunan
Pihak-pihak pelaksakna
Pihak-pihak pelaksakna pinjampakai
pinjampakai

1.
1. Pengelola
Pengelola Barang,
Barang, untuk
untuk tanah
tanah dan/atau
dan/atau
bangunan
bangunan yang
yang berada
berada pada
pada Pengelola
Pengelola barang
barang
2.
2. Pengguna
Pengguna barang,
barang, setelah
setelah mendapat
mendapat persetujuan
persetujuan
Pengelola
Pengelola Barang,
Barang, untuk
untuk ::

Sebagian tanah dan/atau bangunan yang


status penggunaannya ada pada
pengguna barang
Barang milik negara selain tanah dan
bangunan
Pihak yang
Pihak yang dapat
dapat meninjam
meninjam
pakai
pakai
Pengelola
Pengelola Pengguna
Pengguna
Barang
Barang Barang
Barang

Meminjam
kan ke

PemerintahDaerah
Pemerintah Daerah
Pelaksanaan Pinjampakai
Pelaksanaan Pinjampakai
PENGELOLA PENGELOLA BRG PENGELOLA
BARANG MELAKUKAN MENYETUJUI /
PENGKAJIAN TIDAK
MENYETUJUAI
MENGAJU
KAN

TIDAK SETUJU
BUAT SRT
& ALASANNYA
PERJANJIAN

SETUJU
PEMDA TERBITKAN SRT
PERSETUJUAN
KETENTUAN PINJAM PAKAI

• BMN yg dapat dipinjam pakaikan harus dlm kondisi


belum atau tdk digunakan oleh pengguna brg atau
pengelola brg, utk penyelenggaraan tupoksi
peerintahan;
• Tanah dan/atau bangunan yg dpt dipinjampakaikan
pengelola brg meliputi tanah tanah dan/atau
bangunan yg berada pada pengelola brg yg
seluruhnya belum atau tidak digunakan utk
kepentingan penyelenggaraan pemerintahan
• Tanah dan atau bangunan yg dpt dipinjampakaikan oleh
pengguna brg meliputi sebgian tanah dan atau bangunan yg
merupakan sisa dr tanah dan/atau bangunan yg sudah
digunakan oleh pengguna brg dlm rangka penyelenggaraan
tupoksi;

• Jangka waktu peminjaman BMN paling lama 2 th sejak


ditanda tangininya perjanjian dan dpt diperpanjang

• Dalam hal jangka waktu peminjaman BMN akan diperpanjang


permintaan perpanjangan jwt tersebut harus sudah diterima
pengelola barang paling lambat 3(tiga) bulan sebelum jwt
pinjam pakai berakhir
• Tanah dan/atau bangunan yg dipinjam pakaikan
harus digunakan sesuai dengan peruntukan dlm
perjanjian pinjam pakai dan tidak diperkenankan
mengubah baik menambah, dan/atau mengurangi
bentuk bangunan;
• Biaya pemeliharaan dan segala biaya yg timbul
selama masa pelaksanaan pinjam pakai menjadi
tanggung jawab peminjam;
• Setelah masa pinjam pakai berakhir, peminjam harus
mengembalikan BMN dlm kondisi sebagaimana yg
dituangkan dlm perjanjian
Jangka
Jangka waktu
waktu pinjampakai
pinjampakai
Palinglama
Paling lama22Tahun
Tahun
sejak
sejak
ditandatanganinya
ditandatanganinya
perjanjianpinjam
perjanjian pinjampakai
pakai

Dapatdiperpanjang
Dapat diperpanjang

Permintaan perpanjangan sudah diterima


Pengelola Barang 3 bln sebelum masa
pinjam pakai berakhir
Isi
Isi perjanjian
perjanjian pinjampakai
pinjampakai
Memuat ::
Memuat
Subyek dan obyek pinjam pakai
Jangka waktu
Hak dan kewajiban para pihak (al.kewajiban
pemeliharaan, dan biaya yang timbul
selama pinjampakai)

KS pemanfatan ……….
KERJASAMA
PEMANFATAN
KERJASAMA PEMANFATAN

• Kerjasama pemanfaatan :
Adalah pendaya gunaan BMN oleh Pihak lain dalam jangka
waktu tertentu dlm rangka peningkatan penerimaan negara
bukan pajak dan sumber pembiayaan lainnya

• Dasar pertimbangan :
Untuk mengoptimaalkan pemanfaatan BMN yang
belum/tidak dipergunakan dalam pelaksanaan tupoksi
penyelenggaraan pemerintahan, peningkatan penerimaan
PNBP & untuk mencegah penggunaan BMN tnpa didasarkan
ketentuan yang berlaku
BMN
BMN yang
yang dapat
dapat dijadikan
dijadikan obyek
obyek
Kerjasama
Kerjasama pemanfataan
pemanfataan

•• BMN
BMNTanah
Tanahdan/atau
dan/atau
bangunan
bangunan

Yang berada pada


Pengelola dan
•• BMN
BMN selain
selain tanah
tanah Pengguna Barang
dan
dan // atau
atau
bangunan
bangunan
Subyek
Subyek Pelaksana
Pelaksana
• Pengelola Barang, untuk tanah dan/atau
bangunan yang berada pada Pengelola barang
• Pengguna barang setelah mendapat persetujuan
Pengelola Barang, untuk :

Sebagian tanah dan/atau bangunan yang


berlebih dari tanah dan / atau yang sudah
digunakan oleh Pengguna barang (PB)
dlm rangka penyelenggaraan tupoksinya
Barang milik negara selain tanah dan
bangunan
Mitra
Mitra kerjasama
kerjasama pemanfaatan
pemanfaatan BMN
BMN

•• BadanUsaha
Badan UsahaMilik
MilikNegara
Negara(BUMN)
(BUMN)
•• BadanUsaha
Badan UsahaMilik
MilikDaerah
Daerah(BUMD)
(BUMD)
•• BadanHukum
Badan HukumLainnya
Lainnya

Jangka
Jangka waktu
waktu kerjasama
kerjasama pemanfaatan
pemanfaatan
BMN
BMN
•• Paling lama
Paling lama 30
30 Tahun
Tahun
•• Dapat diperpanjang
Dapat diperpanjang
Ketentuan
Ketentuan kerjasama
kerjasama pemanfaatan
pemanfaatan

1.
1. Kerjasama
Kerjasama pemanfatan
pemanfatan tidak
tidak mengubah
mengubah statusstatus BMN
BMN ygyg
menjadi
menjadi obyek
obyek kerjasama
kerjasama pemanfaatan
pemanfaatan
2.
2. Sarana
Sarana prasarana
prasarana menjadi
menjadi bagian
bagian dari
dari kerjasama
kerjasama
pemanfaatan
pemanfaatan dalah
dalah BMN
BMN sejak
sejak pengadaannya
pengadaannya
3.
3. Kerjasama
Kerjasama pemanfaatan
pemanfaatan palingpaling lama
lama 30
30 Tahun
Tahun sejak
sejak
ditanfda
ditanfda tanganinya
tanganinya perjajanjian
perjajanjian kerjasama
kerjasama dan
dan dpt
dpt
diperpanjang
diperpanjang
4.
4. Penerimaan
Penerimaan negara
negara yang
yang wajib
wajib disetorkan
disetorkan oleh
oleh mitra
mitra
kerjasama
kerjasama pemanfatan
pemanfatan selama
selama jangka
jangka waktu
waktu
pemanfaatan,
pemanfaatan, terdiri
terdiri dari
dari ::
a.
a. Kontribusi
Kontribusi tetap
tetap
b.
b. Pembagian
Pembagian keuntungan
keuntungan hasilhasil pendapatan
pendapatan kerjakerja
sama
sama pemanfaatan
pemanfaatan BMN BMN
Penetapan kontribusi
Penetapan kontribusi tetap
tetap

• Atas
Atas BMN
BMN tanah
tanah dan
dan atau
atau bangunan
bangunan
ditetapkan
ditetapkan oleh
oleh Pengelola
Pengelola BMN
BMN berdasarkan
berdasarkan
hasil
hasil perhitungan
perhitungan penilai
penilai
• Atas
Atas BMN
BMN selain
selain tanah
tanah dan/atau
dan/atau bangunan
bangunan
ditetpkan
ditetpkan oleh
oleh pengguna
pengguna barang
barang atas
atas
persetujuan
persetujuan Pengelola
Pengelola barang
barang didasarkan
didasarkan
hasil
hasil phitungan
phitungan penilai
penilai
Pembayaran
Pembayaran kontribusi
kontribusi tetap
tetap &
& Pembagian
Pembagian
hasil
hasil keuntungan
keuntungan
• Pembayaran pertama pada saat ditanda tanganinya
perjanjian kerjasama pemanfaatan
• Tahun berikutnya paling lambat tanggal 31 Maret
setiap tahun sampai berakhirnya kerjasama
pemanfaatan dengan menyetorkan ke rekening Kas
Umum Negara
• Pembagian hasil keuntungan hasil pendapatan
harus disetor ke rekening Kas umum Negara paling
lambat tgl. 31 Maret tahun berikutnya
Penentuan
Penentuan Mitra
Mitra kerjasama
kerjasama pemanfatan
pemanfatan
BMN
BMN

• Melalui
Melalui pemilihan
pemilihan calon
calon (tender)
(tender)
• Mengikuti
Mengikuti ketentuan
ketentuan pengadaan
pengadaan barang
barang dan
dan
jasa
jasa
• Kecuali
Kecuali BMN
BMN yang
yang bersifat
bersifat khusus
khusus dpt
dpt
dilakukan
dilakukan penunjukkan
penunjukkan langsung
langsung
Beban biaya yang timbul dlm kerjasama
pemanfatan

• Semua biaya selama persiapan dan pelaksanaan


(perizinan, konsultan pengawas, konsultan hukum, biaya
pemeliharaan menjadi beban mitra kerjasama
pemanfaatan

• Surat persetujuan tidak berlaku lagi jika dlm jangka waktu


1 Thn tidak ditindak lanjuti dengan penanda tanganan
perjanjian kerjasama maka pemanfaatan

• IMB harus atas nama Pemerintah RI


Tata
Tata cara
cara Pelaksanaan
Pelaksanaan Kerjasama
Kerjasama
Pemanfaatan
Pemanfaatan

Pengguna barang :
1. Pengguna barang mengajukan usulan Kerjasama
pemanfatan tanah dan/atau bangunan kpd Pengelola
barang, disertai bukti kepemilikan, gambar lokasi, luas
dan nilai perolehan dan/atau NJOP tanah dan/atau
bangunan, pertimbangan yang mendasari usulan
Kerjasama pemanfaatan, dan jangka waktu kerjasama
pemanfaatan
ju tatann Tatacara
u
LLaannj

2. Pengelola melakukan kajian atas usulan pengguna


barang, terutama menyangkut kelayakan
kemungkinan kerjasama pemanfaatan tanah
dan/atau bangunan tsb.
3. Apabila kajian usulan kerjasama pemanfaatan
menyimpulkan dimungkinkan kerjasama, pengelola
barang membentuk tim yang anggotanya terdiri
atas Pengelola barang dan Pengguna barang untuk
melakukan penelitian atas tanah dan/atau
bangunan yg akan dilakukan kerjasama
pemanfaatan serta menyiapkan hal-hal yg bersifat
tehnis (Pengelola dapat mengikutkan unsur
instansi/ lembaga tehnis)
jutan Tatacara
Lan

4. Pengelola barang menugaskan Tim penilai untuk


melakukan penghitungan nilai BMN yg akan dijadikan
obyek kerjasama pemanfaatan, dlm rangka
penghitungan kontribusi tetap dan pembagian
keuntungan;
5. Tim penilai menyampaikan laporan kepada Pengelola
barang melalui Tim;
6. Tim menyampaikan laporan hasil penelitian atas tanah
dan/atau bangunan, berikut hasil penghitungan
kontribusi tetap dan penghitungan hasil keuntungan
yang didasarkan pada hasil laporan penilaian kepada
pengelola barang;
tan Tatacara
ju
Lan

6. Berdasarkan laporan Tim penilai, Pengelola BMN


memutuskan disetujui atau tidaknya usulan kerjasama
pemanfaatan;
7. Dlm hal disetujui, pengelola barang memberitahukan
kepada pengguna barang disertai alasannya;
8. Dlm hal disetujui pengelola barang menerbitkan surat
persetujuan
9. Berdasarkan persetujuan tersebut Pengguna barang
melakukan tender untuk mendapatkan mitra
kerjasama pemanfaatan
10. Berdasarkan hasil tender dilakukan penetapan Mitra
kerjasama disertai besaran kontribusi tetap dan
pembagian hasilm keuntungan oleh Pengguna barang
Tatacara
u t an
a nj
L
11. Pelaksanaan kerjasama dituangkan dlm naskah kerjasama
pemanfaatan
12. Penyerahan BMN yang menjadi obyek kerjasama dengan
Berita Acara serahterima;
13. Pengguna barang menyampaikan Laporan kerjasama
pemanfaatan kpd Pengelola barang;
14. Pengguna barang bersama-sama dengan pengelola
barang melakukan monitoring dan evaluasi, dan penata
usahaan pelaksanaan kerjasama pemanfaatan BMN
15. Permohonan perpanjangan harus disampaikan Pengguna
barang kepada Pengelola barang paling lambat 1 Thn
sebelum berakhirnya jangka waktu pelaksanaan
kerjasama pemanfaatan
an Tatacara
u t
a nj
L

16. Setelah berakhirnya jangka waktu kerjasama


pemanfaatan, mitra menyerahkan obyek kerjasama
pemanfaatan, berikut dengan sarana prasarana yg
menjadi bagian dari kerjasama pemanfaatan,
disertai dengan dokumen terkait kepada pengelola
barang yg dituangkan dlm BA serahterima

Bangun gunaserah ……
BANGUN GUNA SERAH
(BGS) & BANGUN
SERAH GUNA (BSG)
BANGUN
BANGUN GUNA
GUNA SERAH
SERAH (BGS)
(BGS) &
& BANGUN
BANGUN
SERAH
SERAH GUNA
GUNA (BSG)
(BSG)
1. Bangun guna serah (BGS) adalah pemanfaatan
tanah milik pemerintah pusat oleh pihak lain
dengan mendirikan bangunan dan /atau sarana, dan
fasilitasnya untuk didayagunakan oleh pihak lain
tersebut dlm jangka waktu tertentu yang sudah
disepakati, untuk selanjutnya tanah beserta
bangunan dan /atau sarana berikut fasilitasnya
diserahkan kembali kepada Pengelola barang
setelah berakhirnya jangka waktu
t a n Bangun Guna serah
nju
La

2. Bagun serah guna (BSG) pemanfaatan tanah milik


pemerintah pusat oleh pihak lain dengan
mendirikan bangunan dan /atau sarana, dan
fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunanya
diserahkan kepda pengelola barang untuk
kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut
selama jangka waktu tertentu yang disepakati
Dasar Pertimbangan

• BGS dan BSG dilakukan untuk menyediakan


bangunan dan fasilitasnya dlm rangka
penyelenggaraan tupoksi
kementerian/lembaga, yg dana
pembangunannya tidak tersedia dalam APBN.
Obyek
Obyek BGS
BGS &
& BSG
BSG
•• BMN
BMNberupa
berupatanah
tanahyang
yangada
adapada
padaPengelola
Pengelolabarang
barang
maupun
maupuntanah
tanahyang
yangstatus
statuspenggunaannya
penggunaannyaada
adapada
pada
Pengguna
PenggunaBarang
Barang
•• Subyek
SubyekPelaksana
PelaksanaBGS
BGS&&BSGBSG
a.
a.Pengelola
PengelolaBarang
Barang
b.
b.Pihak-pihak
Pihak-pihakyg
ygdapat
dapatmenjadi
menjadimitra:
mitra:
--BUMN
BUMN
--BUMD
BUMD
--Badan
BadanHukum
Hukumlainnya
lainnya
Ketentuan
Ketentuan dlm
dlm BGS
BGS &
& BSG
BSG
1. Selama masa pengoperasian BGS & BSG ,
pengguna barang harus dapat menggunakan
langsung obyek BGS dan BSG beserta sarana
dan prasarananya untuk menyelenggarakan
tupoksi berdasarkan penetapan dari
Pengelola barang (paling sedikit 10%) ddari
luas obyek
u t an BGS / BSG
a nj
L

2. Jangka waktu pengoperasian BGS/BSG oleh mitra BGS/BSG


paling lama 30 tahun

2. Kewajiban mitra BGS/BSG selama jangka waktu


pengoperasian :
a. Membayar kontribusi ke rekening Kas
umum Negara
b. Tidak menjaminkan atau menggadaikan
obyek BGS/BSG kepada pihak lain
c. Memelihara BGS/BSG agar tetap dlm kondisi baik
u t an BGS / BSG
a nj
L
4. Pemilihan mitra BGS/BSG dilakukan melalui tender dengan
mengikut sertakan sedikitnya 5 peminat.
5. Pengitungan nilai tanah dalam rangka menentukan nilai
limit terendah besaran kontribusi dilakukan oleh Tim penilai
yang ditetapkan oleh pengelola barang;
6. Nilai limit terendah besaran kontribusi atas BGS/BSG BMN
ditetapkan oleh pengelola barang berdasarkan perhitungan
Tim penilai;
7. Pembayaran kontribusi dari mitra BGS/BSG, kecuali
pembayaran pertama yang dilakukan pd saat
ditandatanganinya Perjanjian kerjasama BGS/BSG, harus
dilakukan paling lambat tanggal 31 Januari setiap tahun
sampai berakhirnya masa BGS/BSG, dengan menyetorkan
ke rekening Kas Umum Negara
u t an
a nj BGS / BSG
L
8. Keterlambatan pembayaran kontribusi dari tanggal
tersebut akan dikenakan paling sedikit sebesar 1 %o
per hari
9. Dalam hal mitra BGS/BSG tidak melakukan
pembayaran kontribusi sebanyak tiga kali dlm waktu
pengoperasian BGS/BSG, Pengelola barang dapat
secara sepihak mengakhiri perjanjian
10. Seluruh Biaya yang timbul pada tahap persiapan dan
pelaksanaan menjadi beban mitra kerjasama
11. Setelah masa pengoperasian BGS/BSG berakhir,
obyek BSG/BGS harus diaudit oleh aparat Pengawas
Fungsional sebelum diserahkan kepada Pengelola
Barang dan/atau Pengguna barang
u t an BGS / BSG
a nj
L

12. Setelah masa pemanfaatan berakhir,


bangunan dan fasilitas hasil BGS/BSG
ditetapkan status penggunaannya oleh
Pengelola barang;
13. IMB dalam rangka BGS/BSG harus atas nama
Pemerintah RI
an
BGS / BSG
ut
nj
La

Tata cara Pelaksanaan BGS/BSG

• Lihat pada Lampiran 5.IV Kep Menteri


Keuangan No.96/KMK/2007

Anda mungkin juga menyukai