Anda di halaman 1dari 11

PEMENUHAN

NUTRISI PADA
KONDISI PALIATIF
Mayang Arlita Afandi
Rai Rendra Mahardika
Anggy Agustina Rahayu
Syarah Mujahidah
KASUS
Pasien laki-laki, 34 tahun, terdiagnosa kanker stadium 4,
pasien tidak menjalani kemoterapikarena takut, pasien
mengalami penurunan berat badan secara drastis dalam 3
bulan terakhir. Berat badan saat ini 45 kg dengan tinggi
badan 165 cm. Berat badan sebelum sakit 67 kg. Pasien
mengalami penurunan nafsu makan dan bosan bila harus
makan makanan yang kurang gurih. Keluarga pasien
mengatakan pasien terkadang suka memakan makanan
dari luar rumah sakit seperti gorengan dan bakso.
Limfoma
Jenis kanker yang berasal dari limfo nodus dan
jaringan limfe lainnya, yang mencakup system
limfatik dan imunitas tubuh.

Limfoma dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Hodgkin’s

Merupakan jenis limfoma yang ditandai dengan


kelenjar getah bening dan limfa, tanpa disertai
rasa sakit. Kanker ini sangat progresif pada
beberapa jaringan limfoid dan pertumbuhan
abnormal sel terjadi dengan cepat.
Penyakit ini umumnya menyerang usia muda dan
lanjut usia, baik pria maupun wanita. Umur 15-38
tahun dan umur 50 tahun keatas sangat rentan
terhadap kanker ini. Biasanya, penderita limfoma
Hodgkin mempunyai cacat dalam fungsi system
kekebalan seluler tubuh (Sel T), meskipun
produksi antibody normal.
Berikut gejala dari penyaki Hodgkin

 Adanya pembesaran tanpa rasa sakit dari kelenjar getah


bening di daerah leher. Kadang-kadang terjadi
pembengkakan kelenjar getah bening pada lipat paha dan
ketiak.
 Demam, berkeringat pada malam hari, kurang nafsu
makan, dan berat badan turun.
 Pada beberapa orang, kadang-kadang menyerang dada
yang menyebabkan gangguan pernapasan.
2. Non-Hodgkin (Limfoma Maligna)

Merupakan kanker ganas yang berasal dari


limfonodus dan jaringan limfe lainnya. Limfoma ini
lebih sering terjadi pada pria, jarang terjadi pada
anak, dan sering dijumpai pada usia 50 tahun ke
atas.

Gejala dari limfoma non-hodgkin antara lain :

 Pembesaran kelenjar getah bening/limfonodus


 Pembesaran tonsil dan kelenjar adenoid limfonodus di
leher dan sekitarnya menjadi kemerahan, limfoma yang
berkembang menunjukkan gejala deman, berkeringat
pada malam hari, lelah, tidak enak badan, dan berat
badan menurun.
PATOMEKANISME
Manajemen Nutrisi Pada Kondisi Paliatif
Dalam buku Pedoman Teknis Pelayanan Paliatif Kanker
(2013), managemen nutrisi pada kondisi paliatif meliputi :

1. Berikan makanan apa dan kapan pasien mau.


Berikan makanan dalam dosis kecil yang bervariasi
dan dalam penyajian yang menarik akan
menimbulkan selera.

2. Jangan paksakan pasien untuk makan dan


hilangkan pikiran bahwa jika pasien tidak makan
dia akan meninggal. Yang terjadi adalah karena
pasien dalam kondisi terminal, maka tidak mampu
untuk makan. Karena makan adalah kebiasaan
sosial, mengajak pasien makan di meja makan
mungkin akan menimbulkan selera.
3. Gejala seperti mulut kering, dapat diatasi dengan
pemberian cairan sedikit-sedikit dan kebersihan
mulut

4. Menghentikan nutrisi parenteral dan sonde


lambung bisa mengurangi beberapa gejala seperti
ketidak nyamanan atau risiko infeksi.

5. Jika Pasien ingin makan namun tidak ada nafsu


makan, berikan: Kortikosteroid 2 – 4 mg pagi hari
akan bermanfaat pada kurang lebih 50% pasien
dalam beberapa minggu. Obat lain: megestrol 160-
800 mg pagi hari.
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
1 Do : Ketidakseimbangan nutrisi
- Pasien mengalami penurunan kurang dari kebutuhan tubuh
BB secara drastis dalam 3 b.d nafsu makan menurun
bulan
- BB : 45 kg
- TB : 165 cm
- BB sebelum sakit 67 kg
Ds :
- Pasien mengalami penurunan
nafsu makan dan mengatakan
bosan bila harus makan
makanan yang kurang gurih
- Keluarga pasien mengatakan
pasien terkadang suka
memakan makanan dari luar
rumah sakit seperti gorengan
dan bakso
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai