Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
INTERNASIONAL
1.Teori Merkantilisme
2.Teori Keunggulan Absolut
3.Teori Keunggulan Komparatif
4.Teori Perdagangan Baru
5.Teori Heckscher-ohlin
6.Teori Siklus Hidup Produk
7.Keunggulan Kompetitif Nasional
TEORI PRA KLASIKMERKANTILISME
Jean Baptiste
Thomas Mun Sir Antonio Serra James Stuart
Colbert
IDE POKOK MERKANTILISME :
1. Suatu negara/Raja akan kaya/makmur dan kuat bila ekspor lebih besar
daripada impor ( x > m )
2. Surplus yang diperoleh dari selisih ( x – m ) atau ekspor neto yang positif
diselesaikan dengan pemasukan logam mulia (LM); emas dan perak dari luar
negeri.
3. Pada waktu itu emas dan perak digunakan sebagai alat pembayaran, sehingga
negara atau raja yang memiliki LM yang banyak akan kaya, makmur dan kuat.
4. LM yang banyak tersebut digunakan untuk membiayai armada perang guna
memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama
5. Penggunaan armada perang untuk memperluas perdagangan luar negeri diikuti
dengan kolonisasi di Amerika Latin, Afrika dan Asia pada abad XVI - XVIII
TUJUAN MERKANTILISME
NEGARA/RAJA KAYA
BILA X>M
Pm TURUN
Qx TURUN
Qm NAIK X – M atau M > X LM TURUN
NEGARA/RAJA
MENJADI MISKIN
Mekanisme kritik Adam Smith terhadap
Merkantilisme
BUKAN DIUKUR
DENGAN LM
KEMAKMURAN
DIUKUR DENGAN GDP
+ PLN – PERANAN FREE TRADE
PEMERINTAH
PRODUKTIVITAS
SPESIALISASI
(ABSOLUTE PERSAINGAN
EFISIENSI ADVANTAGE)
Adam Smith mengajukan teori perdagangan internasional yang dikenal dengan TEORI
KEUNGGULAN ABSOLUT. Ia berpendapat bahwa jika suatu negara menghendaki
adanya persaingan, perdagangan bebas dan spesialisasi di dalam negeri, maka hal
yang sama juga dikehendaki dalam hubungan antar bangsa.
Oleh sebab itu ia mengusulkan bahwa sebaiknya semua negara lebih baik
berspesialisasi dalam komoditi-komoditi di mana ia mempunyai keunggulan yang
absolut dan mengimpor saja komoditi-komoditi lainnya.
Teori ini menekankan bahwa perdagangan
internasional dapat saling menguntungkan jika
salah satu negara tidak usah memiliki keunggulan
absolut atas suatu komoditi seperti yang
diungkapkan oleh Adam Smith, namun cukup
memiliki keunggulan komparatif di mana harga
untuk suatu komoditi di negara yang satu dengan
yang lainnya relatif berbeda.