rerata diatas 50 th
Semua subjek dilakukan tear break up time, flourescein
staining test, Schrimer I Test sebelum dan hari ke – 1, ke –
7 , dan ke – 30 setelah fakoemulsifikasi.
Abstrak
TBUT pre op (5.37 dt); hari 1 (2.24 dt); hari ke 7 (3.62
dt); hari ke 30 (5.42 dt)
Flourescein Staining Test perburukan yang signifikan,
pre op (0); hari 1 (1); hari 7 (0,60); hari ke 30 (0.20)
Scheimer I test meningkat secara signifikan, pre op
(5.50); hari 1 (15mm); hari ke 7 (12mm); hari ke 30
(6mm).
Abstrak (2)
Katarak penyebab utama kebutaan di dunia dan di
Indonesia RISKESDAS (1,78%) pada tahun 2007,
meningkat dari tahun 2001 (1,2%).
Katarak Operasi Phacoemulsification (mulai dikenal
sejak 2005 di AS)
Banyak keuntungan dari Phacoemulsification seperti
penyembuhan luka yang cepat, minimal reaksi
peradangan post – op dan astigmatisme.
Kerugian : mata kering, seperti terbakar, terasa seperti
benda, kelopak mata lengket Sindrom Mata Kering.
Introduksi
Beberapa faktor yang menyebabkan mata kering setelah
dilakukan fakoemulsifikasi :
Gangguan nervus kornea post insisi kornea,
Toksik dari obat – obat mata
Obat-obatan perioperatif (antibiotik,
steroid,oains)
Untuk menganalisa perbedaan dari film air mata
sebelum dan sesudah Phacoemulsification dengan menilai
Tear Break Up Time, flourescein staining test, Schrimer I Test
Tujuan Penelitian
Penelitian dengan desain observasional longitudinal
dengan dilakukan pre-test dan post-test yang dilakukan
di RSUP Dr. Soetomo Surabaya – FKUA.
34 pasien (usia 50 – 80 th, dengan 16 perempuan dan 18
laki – laki) yang melakukan operasi fako selama Maret –
September 2011 yang telah informed consent.
Metode
Subjek penelitian ini tidak sejalan dengan Baever Dam
Eye Study atau Blue Mountain Eye Study perempuan
lebih banyak.
Pada penelitian ini terdapat 6 orang yang drop out, 5
diantaranya wanita
Diskusi
Diskusi
TBUT : secara signifikan turun pada hari pertama operasi
dibandingkan sebelum op dan membaik pada hari ke 7, dan
akan kembali seperti pre-op pada hari ke-30 post-op.
Pada subjek penelitian TBUT dibawah normal yakni 5,37 dt
Diskusi
Uji Pewarnaan Flouresein untuk melihat adanya defek
epitel kornea.
Penelitian ini, ada perburukan pada permukaan okular setelah
Diskusi
Penelitian ini, Test Schrimer I memeriksa sekresi total
air mata dari glandula lakrimal dan dipengaruhi oleh
iritasi dan inflamasi meningkat pada hari ke – 1 dan
ke – 7 (karena operasi) post op dan menurun
hingga kembali ke level saat pre op pada hari ke 30 (dgn
obat antiinflamasi).
Unit fungsional lakrimal dipengaruhi oleh :
Glandula Lakrimal
Permukaan Okular
Nervus
Diskusi
Penelitian ini menggunakan teknik insisi di daerah
temporal Nervus kornea di daerah lain tetap intak
tidak merusak permukaan okular di daerah lain
fungsi lakrimasi berkurang secara minimal.
Hari pertama post op inflamasi dan iritasi
Produksi lakrimal >>
Diskusi
Ada perubahan yang signifikan pada film air mata
setelah dilakukan fakoemulsifikasi dengan insisi di
temporal pada hari ke 1 sd. Ke 7 post operasi.
Perlu diperhatikan untuk pemberian air mata buatan
Kesimpulan