Kanker Ovarium

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 22

Studi Kasus dengan

Diagnosis Utama Kanker


Ovarium

Kelompok 4 :
Pradita Widyaningrum
Pratiwi Saputri
Rahajeng Putri Larasati
Rini Ambarsari
Tujuan

1. Identifikasi masalah terkait DRPs, pada kasus dengan


diagnosis kanker ovarium.

2. Membuat rencana rekomendasi terapi, informasi edukasi,


serta pemantauan terapi yang tepat.
Kasus
Seorang wanita 53 tahun ( BB 50 kg; TB 160 cm) menderita
kanker oraium, dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan
kemoterapi yang pertama. Kemoterapi yang direncanakan
adalah regimen CAP yaitu suatu regimen kemoterapi yang
terdiri dari :
Cyclophosphamide dengan dosis 500 mg/m2
Adriamycin dengan dosis 50 mg/m2
Platamin dengan dosis 50 mg/m2
Siklus pemberian setiap 21 hari sebanyak 6 kali. Dosis yang
direncanakan terhadap pasien
C = 600 mg
A= 60 mg
P = 60 mg
Hasil pemeriksaan sebelum kemoterapi
HB = 12
L = 4000
T = 154000
Bil SGOT-SGPT = normal
ECHO : EF = 65%
GFR = 70 ml/menit
Assesmen DRP dan Rencana Asuhan
Kefarmasian
Komunikasi, Informasi,
dan Edukasi
Cyclophosphamide Adriamycin Platamin
Indikasi Spektrum luas nonspesifik Limfoma karsinoma mamae, Karsinoma lestes, ovari,
siklus lebih lembut dari HN2 karsinoma paru sel kecil, kepala dan leher paru,
untuk limforma mieloma sarkoma jaringan lunak osterosarkoma
SCLC meloma

Cara Pakai IV setiap 21 hari sebayak 6 IV setiap 21 hari sebayak 6 IV setiap 21 hari sebayak 6
kali kali kali

Efek yang Cyclophosphamide bekerja Mekanisme : Menghambat Mekanisme kerja: berikatan


Ditimbulkan dengan cara berikatan enzim topoisomerase dengan DNA sehingga
dengan materi genetik di inti II sehingga menghambat menyebabkan hambatan
sel sehingga menghambat proses pembelahan sel dan replikasi dan transkripsi.
pembelahan sel. pembentukan DNA. Ekskresi terutama melalui
Bersihan plasma cepat, ginjal (27-43%)
ekskresi terutama melalui
empedu

Efek Samping Depresi sumsum tulang, mual, Depresi sumsum tulang Rudapaksa tubuli renis dan
muntah, alopesis, sistitis kardiotoksisitas, alopesia, saraf auditoriu, mual, muntah
hemoragis mual, muntah depresi sumsum tulang
Cyclophosphamide Adriamycin Platamin

Non Farmakologi Konsumsi makanan Konsumsi makanan Konsumsi makanan


yang mengandung yang mengandung yang mengandung
vitamin A, B komplek, C, vitamin A, B komplek, C, vitamin A, B komplek, C,
E sekaligus mengandung E sekaligus mengandung E sekaligus mengandung
Kalsium. Kalsium. Kalsium.
Betakaroten yang Betakaroten yang Betakaroten yang
sangat tinggi bertindak sangat tinggi bertindak sangat tinggi bertindak
menghambat menghambat menghambat
pertumbuhan sel kanker pertumbuhan sel kanker pertumbuhan sel kanker
ovarium ovarium ovarium
Olahraga teratur dan Olahraga teratur dan Olahraga teratur dan
konsumsi air putih tinggi konsumsi air putih tinggi konsumsi air putih tinggi

Penyimpanan Sebaiknya disimpan 15 -8 C Terlindung Obat ini paling baik


pada suhu ruang (di cahaya disimpan pada suhu
ruangan, jauhkan dari
bawah 25oC). Simpan Untuk yang sudah
cahaya langsung dan
dalam kemasan, hindari dilarutkan 27 jam tempat yang lembap
pajanan sinar matahari terlindung cahaya pada
secara langsung & suhu 22-25 C dan untuk
jauhkan dari jangkauan 2-8 C 78 jam terlindung
anak cahaya
Parameter Pemantauan

Efektivitas Efek Samping


Obat
Kondisi klinik TTV dan Lab Kondisi klinik TTV dan Lab
Cyclophosphami • Mencegah • Menurunnya • Mual, • Leukopenia
de progres aktivitas sel muntah • Trombositop
kanker kanker (saat • Alopesia enia
• Mencegah pengamatan (kebotakan) • Anemia
metastase di bawah • Sistitis • Monitoring
• Menghambat mikroskop) hemoragis BUN, serum
pembelahan elektrolit dan
sel kanker serum
kreatinin
Efektivitas Efek Samping
Obat
Kondisi klinik TTV dan Lab Kondisi klinik TTV dan Lab
Adriamycin • Mencegah • Menurunnya • Mual, • Leukopenia
progres kanker aktivitas sel muntah • Trombositopenia
• Mencegah kanker (saat • Alopesia/ke • Anemia
metastase pengamatan botakan • Bradikardi
• Menghambat di bawah • Abnormalitas ECG
pembelahan mikroskop) • Monitoring fungsi
dan replikasi liver (bilirubin,
sel kanker ALT/AST, alkaline
phosphatase),
serum asam urat,
Ca, K, phosphate,
dan kreatinin
Efektivitas Efek Samping
Obat
Kondisi klinik TTV dan Lab Kondisi klinik TTV dan Lab
Platamin • Mencegah • Menurunnya • Mual, • Leukopenia
progres kanker aktivitas sel muntah • Trombositop
• Mencegah kanker (saat • Alopesia enia
metastase pengamatan (kebotakan) • Anemia
• Menghambat di bawah • Nefrotoksisita • Monitoring
pembelahan mikroskop) s (gagal serum
dan replikasi sel ginjal akut) kreatinin,
kanker • Penurunan BUN, klirens
fungsi kreatinin dan
pendengaran kadar
elektrolit
(Mg, Ca, K)
Evaluasi Terapi
• Penilaian respon kemoterapi, meliputi :
1. Penilaian respon obyektif
a. Ukuran tumor
b. Tumor marker
2. Penilaian respon subyektif  biasanya ditentukan dengan
adanya peningkatan status performance dari pasien.
Terdapat dua skala status performance pasien, yaitu
menurut karnoffsky dan ECOG (Eastern Cooperative
Oncology Group).
3. Survival  seberapa besar peran terapi dalam
mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang
umurnya, dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Karnofsky Performance Status Scale
Follow Up

• Penyesuaian dosis berdasarkan hasil monitoring efek


samping
• Pemberian terapi tambahan untuk efek samping yang
dialami
• Penggantian regimen terapi apabila diperlukan
Prosedur Dispending Obat Sitotoksik

• Perlengkapan Pelindung Petugas


1. Baju pelindung : lengan panjang, bermanset dan
sebaiknya disposible
2. Sarung tangan bebas Talk disposible
3. Topi disposible
4. Masker disposible
5. Kaca mata
6. Sepatu khusus
Persiapan Alat dan Bahan
1. Mempersiapkan bahan yang terdiri dari
• Alkohol swab
• Alkohol 70 % dalam botol spray
• Mendesinfeksi bagian luar kemasan bahan obat sitostatika dan
pelarut dengan menyemprotkan alcohol 70 %
2. Mempersiapkan alat yang terdiri dari
• Mensterilkan alas untuk sitostatika
• Mensterilkan bahan untuk sealing (parafin)
• Mensterilkan sarung tangan , masker, baju, topi, sarung kaki
• Spuit inj. Ukuran 2 X vol yang dibutuhkan.
• Jarum
• Mendesinfektan etiket, label, klip plastik, kantong plastik u/
disposal dengan menyemprotkan alkohol 70 %.
Tahap Pencampuran
• Menyeka obat dan alkes dengan alkohol
• Meletakkan seluruh obat dan perlengkapan pencampuran diatas alas sitostatika.
• Sesudah dioplos, menyeka syringe dan bag infus dengan alkohol kemudian
• memberi etiket.
• Membuang sisa bungkus, syringe jarum, bekas vial kekantong limbah tertutup.
• Memasukkan obat yang terlindung dari cahaya dalam kantong plastik hitam
• Memberi etiket dan label yang berisi komposisi cara pemberian, penyimpanan
dan kadaluarsa
• Memberi paraf setelah selesai
• Memeriksa kembali obat yang siap dikirim ke ruang sesuai order
• Mendekontaminasi dan mendesinfeksi ruang kerja.
• Melepaskan perlengkapan pelindung.
Kesimpulan
• Kesimpulan praktikum ini adalah
1. DRP yang ditemukan antara lain
a. Tidak terdapat penyesuaian dosis pada pasien mild renal
impairment dengan GFR 70 ml/menit
b. Dosis kombinasi obat yang diberikan berdasarkan
perhitungan BSA (1,49 m2) masih terlalu rendah

2. Rencana Rekomendasi Terapi yang diusulkan antara lain


a. Rekomendasi dosis terapi yang diberikan
berdasarkan BSA:
C : 745 mg
A : 74,5 mg
P : 74,5 mg
3. Rencana Pemantauan terapi Obat yang dilakukan
a. Pemantauan Efektivitas
• Menurunkan aktivitas metastase, pembelahan dan
replikasi sel kanker saat pengamatan di bawah mikroskop
b. Pemantauan Efek Samping Obat
• Mual muntah
• Penurunan fungsi pendengaran
• Nefrotoksik
• Depresi sumsum tulang belakang
• Sistitis hemoragis
Daftar pustaka
• Aberg, J.A., Lacy,C.F, Amstrong, L.L, Goldman, M.P, and Lance, L.L.,
2009, Drug Information Handbook, 17th edition, Lexi-Comp for the
American Pharmacists Association.
• Anonim, 2009, Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan
Sediaan Sitostatika, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
• Christensen, B., 2014, Karnofsky Performance Status Scale, tersedia di :
https://emedicine.medscape.com/article/2172510-overview (diakses
pada 24 September 2018)
• Gatot, Dairion., dkk, 2017, PERANAN KEMOTERAPI PADA KANKER,
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara RSUP. H Adam Malik,
Medan.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/63316/028%2
0.pdf?sequence=1 diakses pada 24 September 2018.
• Kalbe Medical, 2015, Doxorobicin.
http://www.kalbemed.com/Products/Drugs/Generic/tabid/2
46/ID/18781/Doxorubicin.aspx diakses pada 24 September
2018.
• Kalbe Medical, 2015,Cisplatin.
http://www.kalbemed.com/Products/Drugs/Generic/tabid/2
46/ID/18780/Cisplatin.aspx diakses pada 24 September
2018.
• Kalbe Medical, 2015, Cyclophosphamide,
http://www.kalbemed.com/Products/Drugs/BrandedPatient
/tabid/1105/articleType/ArticleView/articleId/22015/Cycloph
osphamide-Kalbe.aspx diakses pada 24 September 2018.
• Oken, M.M., Creech, R.H., Tormey, D.C., Horton, J., Davis,
T.E., McFadden, E.T., Carbone, P.P.: Toxicity And Response
Criteria Of The Eastern Cooperative Oncology Group. Am J
Clin Oncol 5:649-655, 1982.

Anda mungkin juga menyukai