SIROSIS HEPATIS
Umur 28 tahun
Suku Melayu
Agama Islam
Deskripsi :
Hal ini dirasakan semakin membesar dalam 3 hari sebelum masuk
rumah sakit, terasa menyesak, nyeri (-). Keluhan ini belum pernah
dialami sebelumnya. Mual (-), muntah (-), riwayat muntah darah (-).
Demam (-), sesak nafas (-), badan terasa lemas (+), penurunan nafsu
makan (+), riwayat penurunan kesadaran (-). BAK (+) volume biasa,
warna kuning seperti teh pekat, BAB (+) warna tinja biasa (+), riwayat
BAB berwarna hitam (-), riwayat BAB disertai darah merah segar (-).
Pasien mengaku pernah mengalami sakit kuning 3 tahun yang lalu dan
tidak berobat ke dokter. Riwayat transfusi darah (-), riwayat
menggunakan narkoba suntik (-), riwayat minum minuman beralkohol
(-), riwayat hubungan seks bebas (-). Riwayat Hipertensi (-), riwayat DM
(-), riwayat sakit jantung (-), riwayat sakit ginjal (-). Riwayat keluarga
yang mempunyai keluhan yang sama, riwayat keluarga menderita sakit
kuning (-)
Pernapasan 24x/I
Temperatur 36,7C (axilla)
ABDOMEN
Inspeksi
Bentuk : Simetris membesar
Gerakan lambung/usus : tidak terlihat
Vena kolateral : (+)
Spider nevi : (-)
Caput medusae : (-)
Palpasi
Dinding Abdomen : Undulasi (+)
HATI
Pembesaran : sulit dinilai
Permukaan : sulit dinilai
Pinggir : sulit dinilai
Nyeri tekan :-
LIMFA
Pembesaran : sulit dinilai
GINJAL
Ballotement : sulit dinilai
TUMOR : (-)
Perkusi
Pekak hati : sulit dinilai
Pekak beralih : (+)
Auskultasi
Peristaltik usus : Normoperistaltik
Lain-lain : Double sound (+)
Edema - -
Lain-lain - Lain-lain -
Sinus Takikardi, QRS rate 102x/i, P wave (+) 0,08 detik , PR interval 0,16
detik,QRS duration 0,04 detik, QRS Axis Left Axis Deviation, T inversi di
V1-V3
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
DARAH RUTIN (29/1/2018)
Leukosit 3.900 /uL 5.000-10.000
Eritrosit 2,63 juta/uL 4,7-6,1
Hemoglobin 3,9 g/dL 13-17
MCV 57 fL 80-100
MCH 15 Pg 27-31
MCHC 26 g/dL 32-36
Hematokrit 15 Vol % 40-46
Gol. darah B
• Tatalaksana
1. Diet Hati II
2. IVFD NaCl 0,9% 8 tpm
3. Inj. Omeprazole 40 mg/24 jam
4. Inj. Cefotaxime 1 g/12 jam
5. Inj. Asam Traneksamat 250 mg/ 8 jam
6. Inj. Furosemide 20 mg/12 jam
7. Spironolakton 3 x 100 mg
8. Lactulac syr 3 x CI
9. Rencana transfusi dengan target Hb 8 g/dL
10. ∆Hb x BB x 5 = (8-3,9) x 49 x 5
= 1004,5 (4 kantong PRC)
Rencana Penjajakan
1. Urin Lengkap
5. PT dan INR
6. Elektrolit
7. USG Abdomen
Follow Up
P
Tgl S O A
Terapi Diagnostik
30/1/2018 Perut membesar Conjungtiva Anemis Anemia Gravis + - Diet Hati II Cek Urin Lengkap,
dan tubuh lemas (+) Sirosis Hepatis LFT,RFT, PT,USG
- IVFD NaCl 0,9%
Asites (+) Std. Abdomen
Sens : CM 8 tpm
Decompensata
TD :100/60mmHg - Inj. Omeprazole
HR:96x/i DD/ Hepatoma
RR:22x/i 40 mg/24 jam
T:36,8°C - Inj. Cefotaxime
1 g/12 jam
- Inj. Asam
Traneksamat 3 x
250 mg
- Inj. Furosemide
20 mg/8 jam
- Spironolakton 3
x 100 mg
- Lactulac syr 3
x CI
- Transfusi PRC
kantong ketiga
URIN LENGKAP (30/1/2018)
Warna Kuning Tua Kuning
Kekeruhan Agak Keruh Jernih
Glukosa Negatif Negatif
Leukosit +++ Negatif
esterase
Urobilinogen 2+ Normal
Hepar
Ukuran tampak mengecil, permukaan tidak rata, tekstur parenkim inhomogen, kapsul tidak
menebal, tidak tampak jelas bayangan nodul/massa. Vena porta dan vena hepatica tidak melebar.
Tampak koleksi cairan di sekitarnya.
Kandung Empedu
Besar normal, dinding menebal, tidak tampak batu/sludge. Duktus biliaris intra dan extrahepatal
tidak melebar, tidak tampak bayangan hiperekoik dengan acoustic shadow.
Spleen
Ukuran sedikit membesar, tekstur parenkim homogen halus, tidak tampak nodul/massa. Vena
lienalis tidak melebar. Tampak koleksi cairan di sekitarnya.
Pankreas
Tidak tervisualisasi
Ginjal Kanan-Kiri
Ukuran normal, kontur normal, parenkim normal, intensitas ginjal normal. Batas tekstur parenkim
dengan central echocomplex normal. Tidak tampak bayangan hiperekoik dengan acoustic shadow.
Sistem pelviokalises tidak melebar. Ureter tidak terdeteksi.
Vesica Urinaria
Dinding tidak menebal, reguler, tidak tampak bayangan hiperekoik dengan acoustic shadow/massa.
Tampak koleksi cairan dengan usus-usus yang floating
Penatalaksanaan Kasus:
Asites dengan hiponatremia dapat ditatalaksana dengan
Pasien diberi kombinasi furosemide dan spironolactone
pemberian antagonis vasopresin. Diuretik yang diberi
untuk mengurangi asites, profilaksis SBP dengan
biasanya kombinasi spironolactone dan furosemide.15
pemberian injeksi cefotaxime, dan profilaksis hepatic
Beri antibiotik pada pasien asites untuk profilaksis SBP
encephalopathy dengan pemberian lactulac.
dengan cefotaxime (2gr 2-3kali/hari selama 5 hari).
Ceftriaxone dan amoxicillin dapat menjadi pilihan
alternatif.15
Laktulosa adalah disakarida non-absorbable yang
mengurangi amonia dengan mengasamkan usus besar dan
mengurangi waktu transit kolon guna mencegah terjadinya
hepatic encephalopathy.16
Prognosis Kasus:
Klasifikasi Child-Pugh terdiri dari Child A, B, dan C
Skor Child-Pugh pasien:
yang memiliki prognosis berturut-turut baik, sedang,
dan buruk. Penderita dengan Child A dan B dapat Asites sedang-berat (skor 3) + tanpa hepatic
dilakukan tindakan pembedahan karena
encephalopathy (skor 1) + bilirubin total
prognosisnya masih baik dan sedang. Sedangkan
2,89 mg/dL (skor 2) + Albumin 2 g/dL (skor
Child C pada umumnya hanya dapat dilakukan
tindakan konservatif saja. Angka kelangsungan
3) + PT 14,9 detik (skor 3), total skor = 12
hidup selama 1 tahun untuk pasien Child A, B dan C (Child-Pugh C dengan prognosis pasien
berturut-turut 100, 80, dan 45%.10 buruk).
Kesimpulan
Seorang laki-laki, 28 tahun menderita Anemia Gravis + Sirosis Hepatis
Stadium Decompensata dan diberikan terapi:
• Diet Hati II
• IVFD NaCl 0,9% 8 tpm
• Inj. Omeprazole 40 mg/24 jam/IV
• Inj. Cefotaxime 1 g/12 jam/IV
• Inj. Asam Tranaeksamat 250 mg/8 jam/IV
• Inj. Furosemide 20 mg/8 jam/IV
• Spironolakton 3 x 100 mg
• Lactulac Syr 3 x CI
• Transfusi PRC 4 kantong
• Substitusi Albumin 1 fl
dengan prognosis:
• Quo ad vitam : dubia ad malam
• Quo ad functionam : dubia ad malam
• Quo ad sanationam : dubia ad malam