Anda di halaman 1dari 11

Analisis Kemampulabaan

A. Pendatang baru:
Mempengaruhi nilai market share yang di pegang oleh Lion Airlines dan perusahaan lain. Pendiri Lion Air Group
Rusdi Kirana mengatakan bakal membuka maskapai baru lagi di ASEAN. Saat ini, Lion Air Group memiliki beberapa
maskapai, yaitu Lion Air, Batik Air, Wings Air yang beroperasi di Indonesia. Lalu Malindo Air yang beroperasi di
Malaysia, dan Thai Lion Air yang beroperasi di Thailand.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3964081/lion-air-group-berencana-buka-maskapai-baru-di-asean
Sementara market share penumpang domestik terbanyak masih dipegang oleh Lion Air dengan jumlah 33.131.053
penumpang (34%) dan di susul oleh Garuda Indonesia dengan 19.601.133 penumpang (20%). Sedangkan market
share penumpang Internasional terbanyak dipegang oleh Garuda Indonesia dengan 4.833.194 penumpang (39%)
dan disusul oleh Indonesia AirAsia dengan 3.273.758 penumpang (26%).
Berikut jumlah penumpang dan market share domestik maskapai nasional tahun 2017
1. Lion Air: 33.131.053 penumpang atau 34%
2. Garuda Indonesia: 19.601.133 atau 20%
3. Citilink: 12.229.188 atau 13%
4. Batik Air: 10.079.902 atau 10%
5. Sriwijaya Air: 9.745.162 atau 10%
6. Wings Abadi: 5.896.727 atau 6%
7. NAM Air: 2.437.318 atau 3%
8. Indonesia AirAsia: 1.087.946 atau 1%
9. Indonesia AirAsia Extra: 1.033.969 atau 1%
10. Trigana Air Service : 686.641 atau 1%
11. Travel Express: 461.499 atau 0, %
12. Kalstar Aviations: 455.942 atau 0, %
13. Transnusa: 25.126 atau 0, %
14. Asi Pujiastuti: 19.058 atau 0, %
A. Pendatang baru:
Penumpang dan market share Internasional maskapai nasional tahun 2017
1. Garuda Indonesia: 4.833.194/39%
2. Indonesia AirAsia: 3.273.758/26%
3. Lion Air: 2.234.970/18%
4. Indonesia AirAsia Extra: 1.256.037/10%
5. Batik Air: 499.012/4%
6. Sriwijaya Air: 283.936/2%
7. Citilink: 45.586/0, %
8. Travel Express: 42.327/0, %
9. NAM Air: 25.622/0, %
http://beritatrans.com/2018/03/16/ini-dia-capaian-produksi-penerbangan-nasional-sepanjang-tahun-2017/

Dengan demikian, jika dilihat dari sudut pandang Lion Air, ancaman untuk masuk pendatang baru adalah lemah
karena market share domestik masih dikuasai oleh Lion Air.
B. Pembeli
1. Daya beli yang berbeda-beda
Pembeli memiliki daya beli yang berbeda-beda, pembeli yang berdaya beli tinggi cenderung akan
membeli produk yang relatif lebih mahal karena menginginkan service yang lebih. Pembeli juga akan
membandingkan harga tiket maskapai penerbangan yang satu dengan yang lainnya.
Dilansir dari laman Travel Weekly, dari laporan global yang dilakukan oleh Rome2Rio, setidaknya ada 50
urutan maskapai termurah di dunia. Peringkat itu dihitung berdasarkan tarif rata-rata per kilometer yang
dipatok maskapai.
Berikut ini daftar 10 besar maskapai termurah di dunia. Tiga diantaranya berasal dari Indonesia.
1. Tigerair Australia (0,06 USD atau setara dengan Rp839,4 per km)
2. AirAsia X (0,07 USD atau setara dengan Rp979,3 per km)
3. Indonesia AirAsia (0,08 USD atau setara dengan Rp1.119 per km)
4. Jetstar (0,09 USD atau setara dengan Rp1.259 per km)
5. Etihad (0,10 USD atau setara dengan Rp1.339 per km)
6. Citilink Indonesia (0,10 USD atau setara dengan Rp1.339 per km)
7. WOW Air (0,10 USD atau setara dengan Rp1.339 per km)
8. Oman Air (0,10 USD atau setara dengan Rp1.339 per km)
9. Lion Mentari Airlines (0,10 USD atau setara dengan Rp1.339 per km)
10. Ryan Air (0,10 USD atau setara dengan Rp1.339 per km).
https://www.msn.com/id-id/ekonomi/berita/daftar-maskapai-termurah-dunia-3-asal-indonesia/ar-AAxP7dM
B. Pembeli
Maskapai penerbangan Indonesia sampai saat ini yang mengajukan diri sebagai kelompok pelayanan full
services ada dua airlines yakni Garuda Indonesia dan Batik Air. Kelas medium ditempati Sriwijaya Air dan
anak perusahaannya Nam Air sedangkan Air Asia, Lion Air dan Wings Air bermain di layanan low cost
carrier (LCC).
Perbedaan nyata yang dapat dirasakan penumpang terutama dapat dilihat pada fasilitas selama
penerbangan (in-flight). Kelompok full services harus menyediakan fasilitas yang lebih dibandingkan
dengan kelas medium services dan LCC (lihat tabel).

http://www.biaya.net/2015/10/tarif-batas-atas-dan-batas-bawah-tiket.html
2. Tekanan dari pelanggan karena banyaknya Maskapai penerbangan yang tersedia. Berikut ini adalah jumlah
Armada yang dimiliki oleh Maskapai Penerbangan Indonesia.

DAFTAR MASKAPAI JUMLAH ARMADA Slogan


1. PT. LION MENTARI AIRLINESS 127 We make people fly
- Lion Air
- Wings Air - 93
- Batik Air - 30
-4
2. PT. GARUDA INDONESIA 105
- Garuda Indonesia
- Citilink - 85 -The Airline of Indonesia
- 20 - Your Right Link
3. Sriwijaya Air 40 Your Flying Partner

4. Air Asia 23 Now Everyone Can Fly

5. Express Air 12 Terbanglah Indonesia

6. Kal Star 8 Fly Smart with us

7. Sky Aviation 8 Limitless Sky Experience and


Welcome to Our Sky
8. Transnusa 4 Beyond Airline in Nusa Tenggara &
Bali

https://ilmupengetahuanumum.com/daftar-maskapai-penerbangan-di-indonesia-niaga-berjadwal/
C. Produk atau Jasa Substitusi
Produk atau jasa substitusi akan mempengaruhi penjualan apabila produk atau jasa substitusi ini dapat
memberikan service yang lebih nyaman, harga yang jauh lebih murah, dan waktu yang di butuhkan hampir
sama cepat sampai ke tujuan, maka orang cenderung ke produk atau jasa substitusi.
Dalam hal ini pengganti (angkutan darat dan laut) masih kalah atau tidak sebaik produk yang ditawarkan
(angkutan udara), hal tersebut terletak pada kemudahan dan kecepatan jasa angkutan tersebut. Selain itu
karena harga yang ditawarkan dari masing – masing angkutan tersebut tidak berbeda jauh. Maka
kecenderungan pelanggan akan tetap menggunakan jasa transportasi angkutan udara.
http://vegiharvanse.blogspot.com/2011/12/porter-analisis-industri-penerbangan.html
Dari data yang dihimpun oleh Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara dan dipublikasikan
hari ini (Jum’at, 16/3/2018), jumlah total penumpang angkutan udara yang dilayani maskapai nasional
pada tahun 2017 mencapai 109.385.106 orang.
Jumlah tersebut meningkat 9,6 persen dibandingkan tahun 2016 dengan jumlah penumpang sebanyak
99.762.611 orang.
Untuk jumlah penumpang domestik, pada tahun 2017 lalu berjumlah 96.890.664 penumpang atau
meningkat 8,4 persen dibanding tahun 2016 yang berjumlah 89.385.365 penumpang. Sedangkan
penumpang internasional tahun 2017 berjumlah 12.494.442 penumpang atau meningkat 20,4 persen
dibanding tahun 2016 yang berjumlah 10.377.246 penumpang.
http://hubud.dephub.go.id/?id/news/detail/3497

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ancaman terhadap produk pengganti adalah rendah.
D. Pemasok
1. Daya tawar-menawar pemasok tinggi, karena maskapai penerbangan indonesia dimonopoli
oleh Boeing dan Airbus. Hampir semua proses pembeli atau menyewa pesawat hanya
dilakukan oleh dua perusahaan ini. Lion Air Group bulan Mei 2018 membeli 50 pesawat
Boeing 737 MAX 10 baru, yang akan menjadi jet satu lorong paling hemat bahan bakar dan
menguntungkan di industri penerbangan.
Lion Air Group adalah yang pertama di dunia yang memasukkan 737 MAX 8 ke layanan dan
yang pertama memesan 737 MAX 9. Bulan April, grup ini menjadi yang pertama mengambil
pengiriman 737 MAX 9, menggunakan kapasitas tambahan pesawat untuk meluncurkan
beberapa rute internasional. 737 MAX adalah pesawat paling cepat terjual dalam sejarah
Boeing, mengumpulkan lebih dari 4.400 pesanan dari 96 pelanggan di seluruh dunia.
http://www.lionair.co.id/id/lion-experience/newsroom/2018/05/15/boeing-lion-air-group-mengumumkan-order-untuk-50-
pesawat-737-max-10
2. Operator penerbangan murah/ LCC juga sangat bergantung pada bahan bakar. Dengan
sedikit kenaikan saja sudah memberikan dampak yang signifikan terhadap tiket pesawat.
Disisi lain market share maskapai terbesar di Indonesia masih dikuasai oleh Lion Airlines .
Ditambah lagi baru-baru ini Lion Air menambah market sharenya dengan rute penerbangan
Umrah Tanah Air menuju Tanah Suci dari 9 kota di Indonesia. Adapun beberapa kota
tersebut yaitu Banjarmasin, Surabaya, Palembang, Padang, Balikpapan, Solo, Banda Aceh,
Makassar, dan Jakarta.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kekuatan daya tawar pemasok untuk Lion Air Group
medium.
http://www.lionair.co.id/id/lion-experience/newsroom/2018/01/08/november-ini-lion-air-
sukses-terbang-perdana-umrah-dari-beberapa-kota-di-indonesia
D. Persaingan antar Industri Penerbangan
Persaingan antar anggota industri merupakan persaingan antara pemain-
pemain di industri penerbangan, untuk merebut market share diperlukan
berbagai strategi bisnis dari masing-masing pemain. Strategi dari 1
pemain akan direspon oleh pemain-pemain lainnya.
1. Berdasarkan rating on time performance (OTP) pada maskapai
Indonesia, Batik Air berada di peringkat ke 3 dengan OTP 88.66%,
sedangan Lion Air berada di peringkat 11 dengan OTP 71.32%.
https://travel.kompas.com/read/2018/02/01/211500727/ini-5-maskapai-
nasional-di-indonesia-paling-tepat-waktu-di-tahun-2017
2. Berdasarkan Safety rating pada maskapai penerbangan Indonesia,
Batik Air dan Lion Air memiliki peringkat tertinggi.
D. Persaingan antar Industri Penerbangan

https://www.airlineratings.com/safety-rating-tool/
Dengan demikian, jika dilihat dari sudut pandang Lion Air Group, intensitas persaingan
antara industri penerbangan adalah medium.
Kesimpulan :

LEMAH

TINGGI
MEDIUM

LEMAH

Anda mungkin juga menyukai